Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

2. Peserta KB yang tidak tahu tentang KB IUD. Untuk keperluan analisa data secara kualitatif yakni menggambarkan secara lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan penggunaan KB IUD pada peserta KB non IUD, maka dilakukan wawancara mendalam pada 6 orang peserta KB aktif, yakni 2 orang peserta KB non IUD, 2 orang peserta KB IUD, dan 2 orang peserta KB non IUD yang pernah memakai KB IUD sebelumnya, di Kelurahan Kalicari dan Kelurahan Pedurungan Tengah. Adapun kriteria inklusi dari sampel ini sama dengan kriteria inklusi yang telah disebutkan diatas.

E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

1. Variabel Penelitian

a. Pengetahuan adalah kemampuan responden untuk menjawab pertanyaan tentang IUD yang meliputi : pengertian IUD, jenis IUD, cara kerja IUD, keuntungan dan kelemahan pemakaian IUD, jangka waktu pemakaian IUD, waktu pemasangan IUD, waktu kontrol IUD, dan efek samping IUD. Cara pengukuran dilakukan dengan wawancara kepada pasien dengan menggunakan kuesioner secara terstruktur. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan cara menghitung seberapa banyak responden menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Skala pengukuran : Ordinal Pengkategorian variabel ini menggunakan nilai median, karena data pengetahuan tentang KB IUD berdistribusi tidak normal p-value = 0,0001 0,05. a Pengetahuan baik : total skor benar 22 b Pengetahuan kurang : total skor benar ≤ 22 b. Persepsi Biaya KB IUD adalah pandangan responden tentang biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan KB IUD alat, pemasangan dan pencabutan IUD Skala pengukuran : Ordinal Pengkategorian variabel ini menggunakan nilai median, karena data persepsi biaya KB IUD berdistribusi tidak normal p-value = 0,0001 0,05. a Biaya KB IUD murah : total skor 11 b Biaya KB IUD mahal : total skor ≤ 11 c. Persepsi rasa aman terhadap KB IUD adalah pandangan responden tentang cara pemasangan, kelemahan dan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan KB IUD. Skala pengukuran : Ordinal Oleh karena data persepsi rasa aman terhadap KB IUD berdistribusi tidak normal p-value = 0,001 0,05 maka pengkategorian variabel ini menggunakan nilai median seperti berikut : a Persepsi rasa aman baik : total skor 24 b Persepsi rasa aman kurang : total skor ≤ 24 d. Persepsi nilai tentang KB IUD adalah penilaian responden tentang nilai sosial dari KB IUD yang berdasarkan norma agama, norma sosial dan kepercayaan tentang KB IUD serta dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat maupun kader atau petugas kesehatan. Skala pengukuran : Ordinal Oleh karena data persepsi nilai tentang KB IUD berdistribusi tidak normal p-value = 0,0001 0,05 maka pengkategorian variabel ini menggunakan nilai median seperti berikut : a Nilai tentang KB IUD positif : total skor 16 b Nilai tentang KB IUD kurang positif : total skor ≤ 16 e. Persepsi informasi KB IUD adalah penilaian responden terhadap keterangan informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dokter bidan tentang alat kontrasepsi jenis IUD, jenis-jenis IUD, lama pemakaian, keuntungan dan kerugian, efek samping serta dimana responden bisa mendapatkan pelayanan KB IUD. Skala pengukuran : Ordinal Pengkategorian variabel ini menggunakan nilai median karena data persepsi informasi KB IUD berdistribusi tidak normal p-value = 0,0001 0,05. a Informasi KB IUD cukup : total skor 9 b Informasi KB IUD kurang cukup : total skor ≤ 9 f. Persepsi kualitas pelayanan KB adalah penilaian responden terhadap kualitas pelayanan KB yang diukur dari 5 dimensi mutu pelayanan menurut Parasuraman yang meliputi tangible yakni ketersediaan berbagai pilihan metode kontrasepsi, reliability yakni kemampuan petugas kesehatan untuk menjelaskan berbagai metode kontrasepsi agar klien dapat memilih metode yang paling tepat sesuai kebutuhannya kondisinya dan ketrampilan teknis petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi, responsiveness yakni kemauan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat, assurance yakni pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan untuk menimbulkan pemahaman dan kemantapan bagi klien dalam memilih salah satu metode kontrasepsi serta keramahan dan kesopanan petugas, empaty yakni interaksi antara klien dan petugas kesehatan yang dinilai dari kecakapan petugas untuk menciptakan suasana serta komunikasi dua arah untuk membantu memahami kebutuhan dan memberi perhatian pada klien. Skala pengukuran : Ordinal Oleh karena data persepsi kualitas terhadap pelayanan KB berdistribusi normal p-value = 0,032 0,05 maka pengkategorian variabel ini menggunakan nilai mean seperti berikut : a Kualitas pelayanan KB baik : total skor 64 b Kualitas pelayanan KB kurang : total skor ≤ 64 Cara pengukuran dari keenam variabel diatas dilakukan dengan wawancara kepada pasien yang menggunakan kuesioner secara terstruktur. Adapun jawaban responden untuk semua pernyataan dari variabel persepsi biaya KB IUD, persepsi rasa aman terhadap KB IUD, persepsi nilai tentang KB IUD, persepsi informasi KB IUD dan persepsi kualitas pelayanan KB, diberi skor sebagai berikut : 1. Untuk pernyataan yang favourable positif Skor sangat sesuai SS adalah 4, skor sesuai S adalah 3, skor kurang sesuai KS adalah 2, dan skor tidak sesuai TS adalah 1. 2. Untuk pernyataan yang unfavourable negatif Skor sangat sesuai SS adalah 1, skor sesuai S adalah 2, skor kurang sesuai KS adalah 3, dan skor tidak sesuai TS adalah 4. Selanjutnya skor seluruh pernyataan dari masing-masing variabel ini dijumlahkan, sehingga diperoleh total skor masing-masing responden. Jumlah total skor yang diperoleh tersebut digunakan sebagai pengukuran data yang didasarkan pada dua 2 kategori yakni kategori apabila data berdistribusi normal atau tidak normal.

2. Karakteristik Responden

a. Umur responden adalah umur responden saat dilakukannya wawancara berdasarkan kriteria tanggal lahir tahun lahir saat responden diwawancarai. Cara pengukuran yakni dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kriteria : 1. Dewasa Dini : 18 – 40 tahun 2. Dewasa Madya : 40 – 60 tahun Skala pengukuran : ordinal b. Tingkat Pendidikan responden adalah tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden, berdasarkan ijasah terakhir yang dimiliki. Kriteria : 1. Pendidikan Dasar SD dan SMP 2. Pendidikan Menengah SLTA 3. Pendidikan Tinggi Akademi dan Perguruan Tinggi Skala pengukuran : ordinal c. Pekerjaan adalah jenis pekerjaan responden saat diwawancarai. Kriteria : pegawai negeri, karyawan swasta, wiraswasta, buruh tani nelayan dan ibu rumah tangga. Skala pengukuran : nominal d. Pendapatan adalah jumlah penghasilan dari pekerjaan pokok dan tambahan yang diperoleh responden maupun dari kepala keluarga rata-rata dalam sebulan. Diklasifikasi menjadi dua yaitu diatas nilai UMR Upah Minimum Regional Daerah Jawa Tengah dan dibawah nilai UMR. Kriteria dari pendapatan tersebut adalah sebagai berikut : a Pendapatan diatas UMR : pendapatan ≥ Rp 750.000 b Pendapatan dibawah UMR : pendapatan Rp 750.000 Skala pengukuran : ordinal

F. Instrumen Penelitian