ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu perusahaan manufaktur yang melakukan SEO pada periode 2000-2006, bukan bank dan lembaga keuangan lainnya, serta menerbitkan laporan keuangan dua tahun sebelum dan sesudah SEO. Dari data yang diambil pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) maupun laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan, jumlah perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 18 perusahaan.

B. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan dasar dari analisis inferensial atau analisis lanjut. Analisis deskriptif dilakukan guna mengetahui gambaran data yang akan dianalisis yaitu mean, maximum, minimum, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif adalah sebagai berikut:

Tabel VI.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Stati stics

Std. Dev iat ion DTAC

18 2.03 6.49 2.8331 1.07308 Valid N (list wise)

Su

mber: output SPSS

Dari tabel di atas dapat dilihat mean discretionary accruals sebesar 0.659 dengan nilai maximum 6.898 dan nilai minimum -5.021 dengan standar deviasi 2.468. Mean current ratio sebesar 1.618 kali dengan nilai maximum 3.990 kali dan minimum 0.336 kali serta standar deviasi 0.901. Mean quick ratio sebesar 1.028 kali dengan nilai maximum 2.958 kali dan minimum 0.232 kali serta standar deviasi 0.779. Mean debt to equity ratio sebesar 0.999 dengan nilai maximum 4.338 dan minimum -6.87 serta standar deviasi 2.369. Mean liabilities to total asset sebesar 0.641 dengan nilai maximum 1.174 dan minimum 0.194 serta standar deviasi 0.256. Inventory turnover memiliki mean lebih tinggi dibandingkan proksi kinerja yang lain yaitu sebesar 8.01 dengan maximum 29.834 dan Dari tabel di atas dapat dilihat mean discretionary accruals sebesar 0.659 dengan nilai maximum 6.898 dan nilai minimum -5.021 dengan standar deviasi 2.468. Mean current ratio sebesar 1.618 kali dengan nilai maximum 3.990 kali dan minimum 0.336 kali serta standar deviasi 0.901. Mean quick ratio sebesar 1.028 kali dengan nilai maximum 2.958 kali dan minimum 0.232 kali serta standar deviasi 0.779. Mean debt to equity ratio sebesar 0.999 dengan nilai maximum 4.338 dan minimum -6.87 serta standar deviasi 2.369. Mean liabilities to total asset sebesar 0.641 dengan nilai maximum 1.174 dan minimum 0.194 serta standar deviasi 0.256. Inventory turnover memiliki mean lebih tinggi dibandingkan proksi kinerja yang lain yaitu sebesar 8.01 dengan maximum 29.834 dan

C. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov . Jika asymp-sig>0.05, maka data terdistribusi normal dan jika asymp-sig<0.05, maka data tidak terdistribusi normal. Dari pengujian diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel VI.2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 Normal Parameters a,b Mean

.6595230 1.6180128 1.0283749 .9999048 .6411111 52.25444 8.0105556 .3331111 1.4823333 .0461111 Std. Dev iation

2.468018 .90141507 .77899047 2.369666 .25622162 151.5879 7.849997 12.92268 26.66969 .25182017 Most Extreme

.202 .226 .191 .304 Dif f erences

.202 .204 .124 .304 Negativ e

-.160 -.226 -.191 -.253 Kolmogorov-Smirnov Z

.857 .957 .812 1.290 Asy mp. Sig. (2-tailed)

.455 .319 .525 .072 a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.

Sumber: output SPSS Pada tabel diatas dari pengujian Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil asymp-sig untuk account receivable turnover sebesar 0.01 yang Sumber: output SPSS Pada tabel diatas dari pengujian Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil asymp-sig untuk account receivable turnover sebesar 0.01 yang

Proses penormalan data dilakukan untuk mentransformasi data sehingga data yang dihasilkan terdistribusi normal. Langkah transformasi yang dilakukan adalah me ln kan data yang ada, dan dilakukan analisis ulang.

Tabel VI.3

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA ROE NPM LNART N

18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 Normal Parameters a,b Mean

.6595230 1.6180128 1.0283749 .9999048 .6411111 8.0105556 .3331111 1.4823333 .0461111 2.8331 Std. Dev iation

2.468018 .90141507 .77899047 2.369666 .25622162 7.849997 12.92268 26.66969 .25182017 1.07308 Most Extreme

.226 .191 .304 .245 Dif f erences

.204 .124 .304 .245 Negativ e

-.226 -.191 -.253 -.226 Kolmogorov-Smirnov Z

.957 .812 1.290 1.041 Asy mp. Sig. (2-tailed)

.319 .525 .072 .228 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated f rom data.

Sumber: output SPSS Setelah proses transformasi diperoleh asymp-sig account receivable turnover sebesar 0.228, yang berarti lebih dari 0.05 mengindikasikan data trdistribusi normal dan dapat dilanjutkan analisis selanjutnya.

D. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan terdapat praktek manajemen laba pada sebagian besar perusahaan yang melakukan SEO. Penggujian ini menggunakan model Jones dengan 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan terdapat praktek manajemen laba pada sebagian besar perusahaan yang melakukan SEO. Penggujian ini menggunakan model Jones dengan

Tabel VI.4 Hasil Uji Model Jones Nama Perusahaan

Koefisien DTAC PT BAT Indonesia Tbk

4.07897475 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk

-5.02141431 PT Suba Indah Tbk

0.09317464 PT Sarasa Nugraha Tbk

5.35195610 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

0.63627679 PT Metrodata Electronics Tbk

-0.60306025 PT Mandom Indonesia Tbk

0.06008120 PT Davomas Abadi Tbk

0.45770228 PT Multi Agro Persada Tbk

0.11028262 PT Tirta Mahakam Resources Tbk

3.25290831 PT Arwana Citramulia Tbk

-0.29173884 PT Palm Asia Corpora Tbk

-0.07538199 PT Ades Waters Indonesia Tbk

0.74430629 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

0.91287595 PT Bentoel International Investama Tbk

PT AKR Corporindo Tbk -0.41468723 PT Pan Brothers Tex Tbk

0.71074684 PT Tunas Baru Lampung Tbk

-0.31286262 Sumber: data diolah 2010

Dari tabel diatas dilihat bahwa hasil pengujian manajemen laba menggunakan model Jones menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan melakukan manajemen laba pada periode SEO. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teoh et al. (1998) yang melaporkan bahwa discreationary accruals digunakan oleh perusahaan yang melakukan SEO pada periode sebelum issue, mencapai puncaknya pada saat issue, dan menurun pada periode pasca issue.

Sejalan pula dengan pnelitian yang dilakukan oleh Rangan (1998) dan Erickson dan Wang (1999) dalam Sulistyanto (2008). Penelitian- penelitian ini memberikan alternatif penjelasan atas temuan earnings management seputar penawaran saham yang terjadi karena meningkatnya transaksi discretionary accruals. Usaha ini dilakukan untuk mendapatkan nilai positif dari pasar yang selanjutnya menentukan jumlah dana yang diperoleh dengan menyajikan kinerja yang optimal dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan melebihi kinerja yang sesungguhnya.

2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan terdapat pengaruh yang signifikan DTAC terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan menggunakan proksi current 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah adanya pendugaan terdapat pengaruh yang signifikan DTAC terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan menggunakan proksi current

Tabel VI.5 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

.709 .488 a. Dependent Variable: CR

umber: output SPSS

Tabel VI.5 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap current ratio . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.064 maka berpengaruh positif terhadap current ratio sebesar 0.064. Sedangkan sig sebesar 0.488 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada current ratio.

Tabel VI.6 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-.697 .496 a. Dependent Variable: QR

Sumber: output SPSS

Tabel VI.6 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap quick ratio . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.054 maka berpengaruh negatif terhadap quick ratio sebesar -0.054. Sedangkan sig sebesar 0.496 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada quick ratio.

Tabel VI.7 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

1.876 .079 a. Dependent Variable: DER

Sumber: output SPSS Tabel VI.7 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap debt to equity ratio. Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.408 maka berpengaruh positif terhadap debt to equity ratio sebesar 0.408. Sedangkan sig sebesar 0.079 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada debt equity ratio. Akan tetapi berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 0.1.

Tabel VI.8 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

.847 .410 a. Dependent Variable: LOA

Sumber: output SPSS Tabel VI.8 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap liabilities to total asset . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.021 maka berpengaruh positif terhadap liabilities to total asset sebesar 0.021. Sedangkan sig sebesar 0.410 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada liabilities to total asset .

Tabel VI.9 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coefficients a Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-.076 -.303 .766 a. Dependent Variable: lnart

Sumber: output SPSS Tabel VI.9 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap account receivable turnover . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.033 maka berpengaruh negatif terhadap account receivable turnover sebesar -0.033. Sedangkan sig sebesar 0.766 lebih besar dari 0.05 maka Sumber: output SPSS Tabel VI.9 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap account receivable turnover . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.033 maka berpengaruh negatif terhadap account receivable turnover sebesar -0.033. Sedangkan sig sebesar 0.766 lebih besar dari 0.05 maka

Tabel VI.10 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-1.113 .282 a. Dependent Variable: IT

Sumber: output SPSS Tabel VI.10 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap inventory turnover . Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.853 maka berpengaruh negatif terhadap inventory turnover sebesar -0.853. Sedangkan sig sebesar 0.282 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada inventory turnover .

Tabel VI.11 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-.644 .528 a. Dependent Variable: ROA

Sumber: output SPSS

Tabel VI.11 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap return on asset (ROA). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar - 0.833 maka berpengaruh negatif terhadap return on asset sebesar -0.833. Sedangkan sig sebesar 0.528 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada ROA.

Tabel VI.12 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-.337 .741 a. Dependent Variable: ROE

Sumber: output SPSS Tabel VI.12 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap return on equity (ROE). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar - 0.907 maka berpengaruh negatif terhadap return on equity sebesar -0.907. Sedangkan sig sebesar 0.741 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada ROE.

Tabel VI.13 Hasil Pengujian Regresi Linear

Coeffici en ts a

Unstandardized

Standardized

Coef f icients

Coef f icients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

-.517 .613 a. Dependent Variable: NPM

Sumber: output SPSS Tabel VI.13 menyajikan hasil uji regresi linear DTAC terhadap net profit margin (NPM). Dari tabel dapat dilihat koefisien beta sebesar -0.013 maka berpengaruh negatif terhadap net profit margin sebesar -0.013. Sedangkan sig sebesar 0.613 lebih besar dari 0.05 maka tidak berpengaruh secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada NPM.

Dari hasil regresi secara keseluruhan terlihat bahwa discretionary accrual (DTAC) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, liabilities to total asset, account receivable turnover, inventory turnover, ROA, ROE, dan NPM. Akan tetapi pada debt to equity ratio signifikan pada tingkat signifikansi 0.1. Hal tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teoh et al. (1998) yang membuktikan adanya penurunan kinerja jangka panjang (3 tahun) sesudah dilakukannya SEO. Penelitian tersebut menggunakan rasio keuangan likuiditas, leverage, operating , dan profitabilitas sebagai proksi kinerja perusahaan. Juga tidak mendukung penlitian yang dilakukan oleh Harto (2001) dan Candy (2002) dalam Sulistyanto (2003) yang memberikan gambaran bahwa secara signifikan kinerja perusahaan yang melakukan

SEO mengalami penurunan pada periode 3 tahun sesudah SEO. Harto (2001) mengukur kinerja yang meliputi likuiditas, leverage, operating, dan profitabilitas, sedangkan Candy (2002) mengukur kinerja keuangan dan kinerja operasional perusahaan yang melakukan SEO.

Pebedaan hasil ini dimungkinkan karena jangka waktu penelitian yang lebih singkat yaitu dua tahun sebelum dan sesudah SEO serta jumlah sampel yang sedikit yaitu 18 perusahaan.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah adanya pendugaan terdapat perbedaan kinerja antara perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen laba. Pengujian ini menggunakan uji Independent Sample T Test dengan tingkat signifikansi

0.05. Hasil pengujiannya adalah:

Tabel VI.14 Hasil Uji Independent Sample T Test

Independent Samples Test

Levene's Test f or Equality of Variances

t-test for Equality of Means 95% Confidence

Interv al of the

Mean

Std. Error Dif f erence

Dif f erence Lower Upper CR

F Sig.

df Sig. (2-tailed) Dif f erence

.44044333 -1.28760 .57979699 Equal variances

Equal variances assumed

.47149460 -1.40147 .69366377 QR

not assumed

Equal variances assumed

.31789152 -1.56534 -.217539 Equal variances

.38066177 -1.78851 .00563038 DER

not assumed

Equal variances assumed

1.1588769 -1.54705 3.366372 Equal variances

1.3472760 -2.21288 4.032200 LOA

not assumed

.12031980 -.084002 .42613152 Equal variances

Equal variances assumed

.11469226 -.073615 .41574534 IT

not assumed

Equal variances assumed

3.8459548 -11.0214 5.284722 Equal variances

4.3872476 -12.9320 7.195334 ROA

not assumed

6.1967575 -20.1545 6.118591 Equal variances

Equal variances assumed

4.9660874 -17.9436 3.907693 ROE

not assumed

12.771602 -41.7985 12.35067 Equal variances

Equal variances assumed

11.215239 -38.5315 9.083703 NPM

not assumed

Equal variances assumed

.11743958 -.425974 .07194781 Equal variances

.12684928 -.460029 .10600337 LNART Equal variances

not assumed

.49132 -1.88641 .19667 Equal variances

not assumed

Sumber: output SPSS Dari hasil uji Independent Sample T Test diketahui bahwa sig kinerja keuangan perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen laba lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan yang melakukan manajemen laba dan yang tidak melakukan manajemen laba. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Teoh et al.

(1998) yang menyatakan walaupun secara umum kondisi perekonomian memburuk, tapi penurunan kinerja perusahaan yang melakukan SEO ternyata lebih besar daripada yang tidak melakukan SEO. Hal ini sejalan dengan penelitian Sulistyanto (2008) yang mengatakan bahwa kinerja perusahaan yang tinggi menjelang dan pada saat SEO bukanlah mencerminkan kondisi fundamental perusahaan, namun hasil manipulasi yang dilakukan manajemen.