METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas tentang: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) kehadiran peneliti, (c) lokasi dan subyek penelitian, (d) instrumen penelitian, (e) data dan sumber data, (f) prosedur pengumpulan data, (g) tahap-tahap penelitian, (h) analisis data.

A. Pendekatan dan jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa. Menurut sugiyono (2013:288) rumusan masalah penelitian kualitatif ada 3 yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memadu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara mendalam yang selanjutnya digunakan sebagai

bahan untuk mendeskripsikan hasil penelitian (Sugiyono, 2013:289). Untuk jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2006:9), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) malaksanakan dan (3) mereflesikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat.

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh penelitian untuk peningkatan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran materi limit fungsi di ketakhinggaan dengan menggunakan model pembelajaran koorperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di MAN 1 Lamongan.

B. Kehadiran peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen utama penelitian. Seperti halnya pernyataan Sugiyono (2013:3016) bahwa penelitian kualitatif bertindak sebagai human instrument , berfungsi sebagai perencana, pengamat, pelaksana, pengumpulan data, penganalisis data, dan pelapor hasil penelitian atau pembuat laporan.

C. Lokasi dan subyek penelitian

Penilitian dilakukan di MAN 1 Lamongan di kelas XII IPA. Pemilihan lokasi ini karena sekolah tersebut memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Siswa yang ada di MAN 1 Lamongan tersebut memiliki kemampuan yang heterogen yang diduga dapat mendukung proses penelitian. Subyek dari penelitian ini adalah siswa MAN 1 Lamongan kelas XII IPA. Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.

D. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada saat penelitian, instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah:

1. Lembar observasi Lembar observasi adalah alat untuk menilai aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi mencakup data mengenai keaktifan siswa yaitu mencakup aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa yang disajukan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa Nomor

Aspek Indikator Sub Indikator Item

1 siswa dalam kegiatan visual

Keaktifan

A. kegiatan- 1. Siswa membaca materi

limit fungsi di

3. Memperhatikan

penjelasan

3 ketakhinggaan

teman teman

B. kegiatan- 1. Mendengarkan

4 mendengarkan

gagasan teman

C. kegiatan- 1. Mengemukakan ide atau

5 kegiatan lisan

gagasan

2. Mengajukan pertanyaan

D. kegiatan- 1. Merangkum penjelasan guru

kegiatan menulis 2. Menulis

pertanyaan dan

jawaban teman

E. kegiatan- 1. Memecahkan masalah dan

9 kegiatan mental

membuat keputusan

F. kegiatan- 1. Bersemangat dan bergembira kegiatan

10 emosional

Rumus perhitungan tingkat keaktifan siswa

Keterangan: R : Tingkat keaktifan siswa N : jumlah jawaban yang dicentang pada lembar observasi

10 : jumlah aspek pada lembar observasi

Tabel 3.2. Kategori Keaktifan Siswa Indeks Keaktifan Siswa

Kategori

0-25

Kurang

26-50

Rendah

51-75

Sedang

76-100

Tinggi

2. Soal Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Daryanto,2012). Soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes uraian, yang berisi soal-soal yang berkaitan dengan materi limit fungsi di ketakhinggaan yang telah dipelajari sebelumya. Soal tes diberikan saat akhir pelajaran materi limit fungsi di ketakhinggaan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Pedoman soal tes berpedoman pada indikator kemampuan berpikir kritis menurut Robert Ennis. Kriteria penskoran yang digunakan peneliti adalah kriteria penskoran yang terdapat pada buku karangan Kokom Komalasari.

Tabel 3.3. kriteria penskoran berpikir kritis Kokom Komalasari Klarifikasi Jawaban Siswa

Indikator Kemampuan Jawaban Menjawab

Tidak

Berpikir Kritis yang Diukur Salah Atau Dengan

Menjawab

Kurang Tepat Tepat

0< skor <4 Skor = 4 sederhana( elementary Clarification ) Membangun keterampilan dasar ( basic support ) Menyimpulkan ( inference )

Memberikan penjelasan

Skor = 0

Membuat penjelasan lebih ( advance clarification ) Menyusun strategi dan taktik ( strategies and tactics )

Berdasar tabel diatas maka peneliti mengolah rubrik penskoran berdasar kriteria dengan skor ideal 0 – 4 sebagai berikut.

Tabel 3.4. Rubrik Penskoran

Skor Tidak menjawab atau memberi jawaban yang salah Menemukan dan mendeteksi hal penting dari soal

Respon siswa terhadap soal

1 Mendeteksi dan menemukan hal penting dari soal tetapi

2 memberi kesimpulan yang salah Menemukan dan mendeteksi hal penting dari soal,

3 membuat kesimpulan yang benar tatapi terdapat kesaahan perhitungan Menemukan dan mendeteksi hal penting dari soal,

4 membuat kesimpulan yang benar, melakukan perhitungan yang benar

E. Data dan sumber data

Sumber data berasal dari siswa kelas XII IPA MAN 1 Lamongan yang belum memperoleh materi limit fungsi di ketakhinggaan. Peneliti disini akan terjun langsung sebagai seorang guru untuk mengajar siswa tentang materi limit fungsi di ketakhinggaan dan mengumpulkan data dari siswa. Data yang diperoleh merupakan data dari keaktifan sisiwa selama proses pembelajaran dan hasil pengerjaan soal tes.

F. Prosedur pengumpulan data

1. Tes kemampuan berpikir kritis siswa Pada penelitian ini terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa, antara lain sebagai berikut :

a. Pretest Digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum dilakukannya tindakan. Tes awal merupakan tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa.

b. Posttest Posttest diberikan setelah penelitian tindakan dilakukan agar diketahui kemampuan berpikir kritis siswa dan keberhasilan tindakan. Posttest merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dikuasi dengan sebaik-baiknya oleh siswa. Posttest dilaksanakan di satu hari setelah materi limit fungsi di ketakhinggaan telah tersampaikan semua.

2. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan perilaku subyek penelitian yang dilakukan secara sistematik (Endang Mulyatiningsih, 2011:26). Observasi digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar Materi Limit Fungsi di Ketakhinggan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT). Keaktifan siswa akan dinilai sesuai dengan pedoman penilaian dan pedoman observasi. Hasil penilaian pada siklus I akan dibandingkan dengan penilaian siklus II.

3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat bukti penelitian. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa nilai siswa, pedoman observasi, dan dokumen pendukung lainnya seperti foto pada saat proses belajar mengajar di kelas.

G. Tahap-tahap penelitian

Pada penelitian ini tahap-tahap yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Peneliti memberikan pretest kepada semua siswa terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.

2. Peneliti melakukan proses pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together (NHT). Selama pembelajaran ini, peneliti memperhatikan keaktifan siswa.

3. Peneliti memberikan posttest kepada semua siswa setelah materi yang disampaikan selesai. Jumlah soalnya ada 25. Siswa diminta untuk 3. Peneliti memberikan posttest kepada semua siswa setelah materi yang disampaikan selesai. Jumlah soalnya ada 25. Siswa diminta untuk

4. Peneliti memeriksa dan mengoreksi lembar hasil pengerjaan siswa dan membuat rekapitulasi hasilnya.

5. Peneliti merekap nilai dari keaktifan setiap siswa.

6. Peneliti menarik kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh.

H. Analisis data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono,2013). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analilisis data dilakukan dengan 3 tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pemilihan, perumusan, penyederhanaan dan transformaasi data mentah di lapangan. Bila terdapat data yang valid, maka data tersebut dikumpulkan tersendiri yang mungkin dapat digunakan sebagi pelengkap data atau temuan sampingan. Tahap reduksi yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa dan membuat rekapitulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa. Skor yang didapat diubah menjadi bentuk presentase dan mengguanakan rumus

Presentase kemampuan berpikir kritis

Skor yang telah diubah nenjadi presentase skor total siswa, maka selanjutnya dikelompokan menjadi 5 kelompok siswa, dengan ketentuan seperti pada tabel.

Tabel 3.5. Tingkat Kemampuan Siswa

Preaentase skor total siswa Katagori kemampuan siswa

A (Sangat baik)

B (baik)

C (cukup)

D (kurang)

E (sanagt kurang)

b. Hasil pekerjaan siswa yang kan dijadikan subjek penelitian merupakan data mentah yang ditransformasikan pada catatan sebagai bahan untuk menganalisis per-indikator kemampuan kritis.

c. Untuk merekap tingkat keaktifan siswa, digunakan tabel 3.1. dan

3.2. siswa dikelompokkan ke dalamtiap kategori keaktifan siswa.

2. Penyajian data Penyajian data yang mengidentifikasi dan menjelaskan data yang ditemukan sehingga dapat diketahui profil berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah, serta keaktifan siswa dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh.

3. Penarikan kesimpulan Setelah data disajikan dan dioalah dengan sedemikian rupa selanjutnya menarik kesimpulan atau mengintrepretasikan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

MODEL KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62