Manajemen merupakan suatu usaha dalam pengelolaan fungsi-fungsi organisasi atau
perusahaan, menurut Hasibuan 2007:10 dalam bukunya Dasar Pengertian dan Masalah,
mengatakan bahwa :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatu proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Menurut Kotler and Keller 2012:6 adalah: “Manajemen Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran serta
meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
mengantar, dan mengkomunikasikan nilai pelaggan yang umum”. Menurut Kotler 2010:146 :
“Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi”.
Hal ini tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan organisasi, dan distribusi yang
efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah
sebagai suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan dan mempertahankan yang di rancang untuk memuaskan keinginan pasar sasaran.
2.1.3. Fungsi Manajemen Pemasaran
Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi
Shinta, 2011.
Gambar 2.1 Fungsi Manajemen Pemasaran Kotler, 2000 2.2.
Perilaku Konsumen
Seiring berkembangnya perekonomian dan meningkatnya persaingan dalam iklim bisnis, perusahaan dituntut harus mampu bersaing untuk dapat mempertahankan
perusahaannya. Untuk itu pemasar yang baik akan berusaha untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan masyarakat dan mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan calon
konsumen tersebut agar dapat mempengaruhi konsumen kedalam proses keputusan pembelian. Dengan cara pemasar dapat memahami perilaku konsumen tersebut akan
membuat pemasar mudah mendekati konsumen dan konsumen akan membuat keputusan pembelian.
Menurut Kanuk dan Schiffmant dalam Saputra dan Semuel 2013 perilaku konsumen
didefinisikan sebagai perilaku yang konsumen tunjukan dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan
dapat memuaskan kebutuhan mereka. Hal yang perlu diperhatikan sebelumnya adalah model
perilaku pembelian menurut Kotler 2005:203 adalah berupa rangsangan dan tanggapan
yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini,
Rangsangan Pemasaran
Rangsangan lain
Karakteristik pembeli
Proses keputusan pembelian
Keputusan pembelian
Produk Ekonomi
Budaya Pemahaman Masalah
Pilihan Produk Harga
Teknologi Sosial
Pencarian Informasi Pilihan Merk
Saluran Politik
Pribadi Pemilihan Alternatif
Pilihan Penyalur Pemasaran
Budaya Psikologi
Keputusan Pembelian Waktu
Pembelian
Gambar 2.2 Model Perilaku Pembelian Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, seperti menurut Kotler
dan Amstrong 2010: 172 antara lain sebagai berikut : 1.
Cultural Factors
Faktor Budaya
a. Budaya
Culture
Budaya adalah “hal yang paling dasar yang membetuk keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kelompok masyarakat memiliki sebuah budaya tersebut
memberikan pengaruh pada perilaku pembelian yang berbeda-beda. b.
Sub Budaya
Subculture Subculture
terdiri dari budaya, agama, ras, wilayah geografis. Banyaknya
subculture
memacu seorang marketer untuk sering-sering menciptakan suatu desain produk dan program pemasaran untuk memenuhi kebutuhan yang beragam
tersebut.
Subculture
didefinisikan sebagai “pembedaan kelompok budaya yang ada sebagai segmen yang tidak dapat diidentifikasi dalam masyarakat yang kompleks
dan lebih besar.
c. Kelas Sosial
Social Class Social class
adalah pembagian masyarakat yang memiliki kesamaan nilai, ketertarikan, dan perilaku.
Social class
atau tingkatan masyarakat menunjukan penggunaan produk, dan merek yang berbeda-beda di banyak tingkatan
masyarakat, misalnya saja seperti pakaian, peralatan rumah tangga, dan aktifitas sehari-hari.
2.
Social Factors
Faktor Sosial
a. Kelompok Referensi
Reference Group Reference Group
adalah semua kelompok yang memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai
pengaruh secara langsung disebut juga
membership group.
b. Keluarga
Family
Keluarga adalah kelompok sosial yang paling penting dalam suatu masyarakat. Anggota keluarga seringkali menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam
mempengaruhi perilaku seseorang. c.
Peran dan Status
Role and Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok masyarakat dapat dijelaskan dalam pengertian peran dan status. Setiap peranan membawa satu status yang
mecerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat sesuai dengan perannya. Dalam hubungannya dengan perilaku pembelian, seseorang sering
memilih produk yang menyatakan perana dan status mereka dalam masyarakat.
3.
Personal Factors
Faktor Personal
a. Umur dan Tahap Siklus Hidup
Age and Stage in the Life Cycle
Seseorang akan membeli bermacam-macam barang dan jasa seumur hidupnya, dan tentunya macam barang dan jasa tersebut dipengaruhi oleh umur orang tersebut.
b. Pekerjaan dan Ekonomi
Occupation and Economic
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsi. Pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai
minat yang hampir sama terhadap produk atau jasa. c.
Kepribadian
Personality and Self-Concept
Setiap orang memiliki karakter personal yang akan mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik dan
menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya. d.
Gaya Hidup dan Nilai
Life Style and Values
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan melalui aktivitas, kesenangan, dan opini mereka, sehingga gaya hidup ini merupakan potret interaksi
seseorang dengan lingkungannya.
4.
Psychological Factors
Faktor Psikologis
a. Motivasi
Motivation
Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang menghasilkan suatu tindakan. Dorongan ini dihasilkan dari hasrat yang ada di dalam diri seseorang yang muncul
karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi. Pada dasarnya secara psikologis manusia memiliki keinginan-keinginan yang ingin dicapainya. Tetapi tidak semua
keinginan tersebut dapat diarahkan untuk kepentingan-kepentingan lain di luar
keinginannya. Untuk mengarahkan perlu adanya suatu motivasi. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antar sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang. b.
Persepsi