4.4. Saran dan Pendapat
1. Tanggapan Tentang Acara Gathering
Tabel 4.26. Tanggapan Tentang Acara Gathering No.
Tanggapan Tentang Acara Gathering Frekuensi
f Persentase
1. Tidak Bagus
7 7,1
2. Cukup Bagus
58 59,2
3. Bagus
8 8,2
4. Sangat Bagus
25 25,5
Total 98
100,0 Sumber : P 23 FC 26
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dalam hal Tanggapan Tentang Acara Gathering, jawaban responden terbanyak yang memilih jawaban Cukup
Bagus yaitu sebanyak 58 orang atau 59,2, sedangkan responden yang memilih jawaban Tidak Bagus yaitu 7 orang atau 7,1.
Kesimpulan dari tabel di atas menyatakan bahwa hampir seluruh karyawan divisi operasional menganggap cukup bagus akan kegiatan gathering ini. Hal
tersebut dikarenakan karena menurut mereka panitia kurang melakukan persiapan untuk acara tersebut, dan panitia juga berpendapat bahwa waktu yang diberikan
kepada mereka tidaklah cukup banyak untuk mempersiapkan acaara gathering tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Diadakannya Gathering Pada Perusahaan
Tabel 4.27. Diadakannya Gathering Pada Perusahaan
No. Tanggapan Tentang Acara Gathering
Frekuensi f
Persentase
1. Tidak Perlu
4 4,1
2. Kurang Perlu
16 16,3
3. Perlu
9 9,2
4. Sangat Perlu
69 70,4
Total 98
100,0 Sumber : P 24 FC 27
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dalam hal Diadakannya Gathering Pada Perusahaan, jawaban responden terbanyak yang memilih jawaban
Sangat Perlu yaitu sebanyak 69 orang atau 70,4, sedangkan responden yang memilih jawaban Tidak Perlu yaitu 4 orang atau 4,1, Walaupun responden
menyatakan kegiatan gathering ini cukup bagus, namun acara ini sangat memuaskan, terbukti jawaban responden yang mayoritasnya menyatakan bahwa
kagiatan ini sangat perlu diadakan kembali.
4.5.Uji Korelasi
Korelasi untuk sampel dinotasikan dengan r sedangkan untuk populasi dinotasikanρ baca rho. Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara
dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional berhubungan bukan berarti disebabkan Nugroho 2005:35. Uji korelasi tidak membedakan jenis
variabel apakah variabel dependen maupun independen.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi dinyatakan dalam keeratan hubungan antar variabel yang dinamakan dengan koefisien korelasi, yang menunjukkan derajad keeratan
hubungan antara dua variabel dan arah hubungannya + atau -. Menurut Umar 2002:314 nilai koefisien korelasi berkisar antara –1
sampai +1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut: 1. Jika, nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Y atau makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.
2. Jika, nilai r 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau makin kecil
nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y . 3. Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X
dan variabel Y. 4. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan
linier sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke angka 0 nol maka garis makin tidak lurus.
Hipotesis :
Dari syarat di atas dapart dibuat hipotesis dalam penelitiian yaitu : 1. H
: Tidak Ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y 2. H
1
: Ada hubungan antara variabel X dengan Y Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan sebagai berikut
Nugroho, 2005:36:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28. Tabel Korelasi No.
Skor Korelasi Kategori Korelasi
1. 0,00 sampai dengan 0,20
Korelasi sangat lemah 2.
0,21 sampai dengan 0,40 Korelasi Lemah
3. 0,41 sampai dengan 0,70
Korelasi kuat 4.
0,71 sampai dengan 0,90 Korelasi sangat kuat
5. 0,91 sampai dengan 0,99
Korelasi Sangat Kuat Sekali 6.
1.00 Sempurna
Untuk mengetahui sejauh mana Korelasi antara Kegiatan Gathering dengan Keakraban Karyawan dalam penelitian ini digunakan Uji korelasi Spearman yaitu
uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih
variabel berskala Ordinal.
Berdasarkan Tabel 4.28. di bawah ini diperoleh hasil uji Korelasi antara Kegiatan Gathering dengan Keakraban Karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29 . Hasil Uji Korelasi Variabel Kegiatan Gathering Dengan
Variabel Keakraban Karyawan
Correlations
Kegiatan Gathering
Keakraban Karyawan
Spearmans rho Kegiatan Gathering
Correlation Coefficient 1,000
,984 Sig. 2-tailed
. ,000
N 98
98
Keakraban Karyawan Correlation Coefficient
,984 1,000
Sig. 2-tailed ,000
. N
98 98
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber : hasil olah SPSS 2013
Analisis :
Perhatikan judul Nonparametric Correlations yang berarti korelasi untuk nonparametric data jenis kualitatif.
1. Arti angka korelasi Korelasi antara Kegiatan Gathering dengan Keakraban Karyawan positif,
atau semakin tinggi intensitas Kegiatan Gathering yang dilakukan, maka Keakraban Karyawan akan semakin meningkat. Demikian pula sebaliknya,
semakin tidak ada Kegiatan Gathering tersebut. Angka korelasi 0,984
yang lebih tinggi dari 0,5 menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut Sangat Kuat Sekali.
Universitas Sumatera Utara
2. Signifikansi hasil korelasi Korelasi antara Kegiatan Gathering dengan Keakraban Karyawan adalah
signifikan probabilitas 0,000 yang berada di bawah 0,05, yang berarti bahwa adanya hubungan yang benar-benar signifikan antara Kegiatan
Gathering dengan Keakraban Karyawan.
4.6. Pembahasan 4.6.1. Kegiatan Gathering Karyawan Divisi Operasional di Perusahaan