TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

sangat terbatasnya jenjang karier dalam keperawatan tentu akan mempengaruhi

A. Konsep Karier

motivasi, mutu kerja dan menjadikan

Pengertian karier

perawat frustrasi dalam bekerja. Jenjang Karier dapat didefinisikan sebagai suatu karier perawat yang ada kini di Indonesia

rangkaian kegiatan kerja yang terpisah

82 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010

tapi berkaitan, yang memberikan Semakin positif persepsi dan evaluasi kesinambungan, ketentraman, dan arti

ini, semakin efektif karier mereka. dalam hidup seseorang. Karier disadari

b. Kemampuan Adaptasi Karier ( Career secara individual, dan dibatasi secara

Adaptability ). Kemampuan adaptasi sosial; manusia tidak hanya meniti atau

karier mengandung arti penerapan mencetak karier dari pengalaman-

dari pengetahuan, keterampilan dan pengalaman khusus mereka tetapi

teknologi mutakhir dalam pekerjaan kesempatan-kesempatan karier yang

dari suatu karier yang menunjukkan diberikan dalam masyarakat juga

suatu perubahan terus menerus . mempengaruhi

c. Identitas karier ( Career Identity ). manusia (Flippo, 1997).

dan

“membentuk”

Identitas karier terdiri dari dua komponen penting. Pertama adalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi

sampai seberapa jauh karyawan

pilihan karier

mempunyai kesadaran yang jelas dan Pada hakekatnya orang-orang mencari

konsisten mengenai minat, nilai, dan dan menggeluti pekerjaan-pekerjaan yang

harapan mereka terhadap masa depan mereka minati dan memiliki keterampilan

mereka. Kedua adalah sampai sejauh yang diperlukan untuk melakukan

mana individu memandang hidup pekerjaan tersebut (Dessler, 1997).

mereka konsisten

d. Sepanjang waktu, sampai seberapa Faktor-faktor tersebut adalah sebagai

jauh mereka melihat diri mereka berikut: Orientasi pekerjaan. Kepribadian

sebagai perluasan dari masa lampau seseorang (termasuk nilai, motif, dan

mereka.

kebutuhan) merupakan

determinan

penting dalam pilihan karier.

Karier Keperawatan

Prestasi Karier (Career performance) Perawat supaya sukses dalam karier

harus mempunyai lebih popular mengenai prestasi karier.

Gaji dan posisi merupakan indikator yang

profesionalnya

perasaan pribadi dengan sikap bekerja Khususnya, semakin cepat kenaikan gaji

dengan sepenuh hati, dan mempunyai seseorang dan semakin cepat kenaikan

tekat untuk berkembang. Seorang pangkat seseorang dalam hierarki, maka

perawat professional adalah seorang semakin tinggi pula tingkat prestasi

pribadi yang bertanggung jawab, dapat kariernya(Gibson, 1997; Siagian, 2001).

mengakomudasikan terhadap kenyataan, menerima keadaannya tertarik pada yang

a. Sikap karier ( Career Attitudes ). Segi lain, belajar dari pengalaman dan efektivitas karier ini berhubungan beraktualisasi diri (Tappen, 1998). dengan cara persepsi dan evaluasi

orang terhadap prestasi mereka.

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 83

a. Tahapan Karier Keperawatan.

melakukan

perawatan rutin

pasien; Mulai Keperawatan

mengembangkan keterampilan banyak

macam

kesempatan.

pengkajian atau keterampilan Keperawatan klinik adalah area yang

berkomunikasi. lebih luas yang dapat dikembangkan

sampai sekarang. Banyak terdapat area

2. pemula tahap lanjut ( Advanced klinik

dikembangkan dengan

a. Pendidikan dan Pengalaman Kerja lanjutan,

teknologi

Perawat yang mempunyai lisensi mengembangkan area klinik ini.

dengan pengalaman kerja lebih dari satu tahun;Kualifikasi BSN

dengan pengalaman kerja lebih Suatu tahapan karier menuntut usaha

dari enam bulan atau MSN tanpa individu, dibantu oleh dukungan dan

pengalaman kerja. penguatan

b. Deskripsi

menghasilkan kepuasan karier pada Perawat dapat mendemonstrasikan

perawat yang berpartisipasi dan dalam kinerja yang adekuat. Dapat

peningkatan produktivitas perusahaan membedakan dengan cermat

bila progran dengan tepat dipahami dan situasi penting dan prioritas

diimplementasikan.

Diantara

masalah. Membutuhkan sedikit kesempatan

koordinator klinik, spesialis klinik praktisi perawat, perawat primer,

3. kompeten ( Competent ) pendidik kesehatan klien (Swanburg,

a. Pengalaman kerja dan Pendidikan 2000).

Perawat yang mempunyai lisensi dengan pengalaman kerja dua

Berikut adalah jenjang karier klinik tahun atau lebih; Perawat dengan

yang dapat dijadikan sebagai pedoman

BSN dengan oleh manajer keperawatan dalam

kualifikasi

pengalaman kerja lebih dari satu pengembangan karier :

tahun

atau MSN dengan

1. Pemula ( Novice ) pengalaman kerja lebih dari enam

a. Pengalaman Kerja dan Pendidikan

bulan.

Perawat yang mempunyai lisensi

b. Deskripsi

dengan pengalaman kerja kurang Dapat mendemonstrasikan proses dari satu tahun.

keperawatan tanpa disupervisi;

b. Deskripsi Mampu membuat perencanaan dan mengorganisasi tujuan jangka

Membutuhkan supervisi yang pendek dan jangka panjang. ketat, melaksanakan keterampilan Mampu memimpin suatu tindakan dasar

keperawatan

atau

keperawatan. Siap menerima

84 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010

tanggung jawab kepemimpinan.

b. Deskripsi

Menampilkan suatu keterampilan Mempunyai keahlian dibidang komunikasi yang baik. Berbagi

klinik, mempunyai ide dengan teman sejawat.

praktek

tanggung jawab pendelegasian personel dan manajemen.

4. terampil ( Proficient )

B. Konsep Harapan Karier Perawat yang mempunyai lisensi

a. Pengalaman kerja dan Pendidikan

1. Pengertian Pengharapan dengan pengalaman kerja klinik

Istilah ini berkenaan dengan tiga tahun. Perawat dengan

pendapat mengenai kemungkinan atau kualifikasi

BSN

dengan

probabilitas subyek bahwa perilaku pengalaman kerja lebih dari dua

tertentu akan diikuti oleh hasil tahun; MSN dengan pengalaman

tertentu, dengan kata lain, suatu kerja lebih dari satu tahun.

kesempatan yang diberikan terjadi

b. Deskripsi karena perilaku. Harapan mempunyai Mendemonstrasikan pengetahuan

nilai yang berkisar dari 0, yang dan

menunjukkan tidak ada kemungkinan Melanjutkan

keterampilan

khusus.

bahwa sesuatu hasil akan muncul profesional. Mempunyai tanggung

pendidikan

sesudah perilaku atau tindakan terentu, jawab

sampai angka +1, yang menunjukkan pengawasan. Mengenal situasi

kepemimpinan

dan

kepastian bahwa hasil tertentu akan yang bervariasi dari kondisi

mengikuti suatu tindakan atau normal. Mendelegasikan tugas

perilaku. Perilaku dinyatakan dengan dengan

probabilitas (Gibson, 1997). berbagai

memecahkan masalah. Pengharapan adalah suatu keyakinan atau kemungkinan bahwa

suatu usaha atau tindakan tertentu

5. ahli ( Expert ) akan menghasilkan suatu tingkat

a. Pengalaman

Kerja

dan

prestasi tertentu. Atas dasar berbagai Pendidikan kemungkinan, tingkat pengharapan Perawat dengan pendidikan MSN bervariasi antara 0 sampai dengan 1, yang mempunyai pengalaman pengharapan 1 berarti seseorang kerja klinik lebih dari dua tahun, mempunyai keyakinan bahwa ia atau perawat dengan pendidikan mampu menyelesaikan tugas dengan BSN mempunyai pengalaman baik, sedangkan 0, berarti bahwa kerja lebih dari tiga tahun dan seseorang mempunyai keyakinan mempunyai kesempatan atau bahwa ia tidak mampu menyelesaikan sedang mengikuti pendidikan tugas dengan baik sekalipun dengan MSN. keras (Gitosudarmo, 2000).

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 85

orang. Disamping itu hanya karena

1. Teori Pengharapan

kita memahami kebutuhan apakah yang dicari oleh seseorang untuk

Teori pengharapan menjelaskan dipenuhi tidaklah memastikan bahwa bahwa

individu itu sendiri mempersepsikan kecenderungan

kekuatan

sesuatu

kinerja tinggi pasti menghantar ke dalam suatu cara tertentu bergantung

untuk

bertindak

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini pada kekuatan suatu pengharapan

(Robbins, 1996).

bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan daya tarik

2. Harapan Karier dari keluaran tersebut bagi individu

Harapan karier merupakan kekuatan itu. Dalam istilah yang lebih praktis,

suatu kecenderungan untuk bertindak teori pengharapan mengatakan

dalam suatu cara tertentu bergantung seorang karyawan dimotivasi untuk

pada kekuatan suatu pengharapan, atau menjalankan tingkat upaya tinggi bila

individu akan dimotivasi untuk ia meyakini upaya akan menghantar

menjalankan tingkat upaya yang kesuatu penilaian kinerja yang baik;

tertinggi bila ia meyakini upaya suatu penilaian yang baik akan

tersebut akan menghantarkan pada mendorong

ganjaran-ganjaran

suatu penilaian prestasi yang baik dan organisasional seperti suatu bonus,

peningkatan prestasi kenaikan gaji, atau suatu promosi;

mendorong

karier(Robbins, 1996). dan ganjaran-ganjaran itu akan

memuaskan tujuan-tujuan pribadi karyawan itu.

Teori harapan

menjelaskan mengapa banyak sekali Upaya mencari dan menerima pekerja tidak termotivasi pada

pekerjaan, memutuskan untuk tetap bekerja pada organisasi, meninjau

kembali rencana karier, mencari melakukan yang minimum yang

latihan dan pengalaman kerja baru, diperlukan untuk menyelamatkan

serta menetapkan dan mencapai diri. Sebagai ringkasan, kunci teori

karier. Kecenderungan harapan adalah pemahaman dari

sasaran

tersebut diassosiasikan tujuan-tujuan seorang individu dan

tindakan

tautan antara upaya dan kinerja, sebagai “motivasi karier” yang

antara kinerja dan ganjaran, dan

mencerminkan

identitas karier, pandangan kedalam karier, dan

akhirnya antara ganjaran dan ketahanan karier. Motivasi karier harus

kepuasan tujuan individual. Sebagai dimengerti dalam pengertian serta

suatu model kemungkinan, teori keterkaitannya antara ciri individual,

harapan mengenali bahwa tidak ada

karier, dan kondisi asas

menjelaskan motivasi dari semua setempat(Timpe, 2000).

86 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010

c. Konsep Prestasi Kerja Hasil analisis yang disajikan adalah hubungan antara karakteriktik perawat pelaksana dengan prestasi kerja,

Pengertian Prestasi Kerja karakteristik perawat pelaksana dengan

Istilah prestasi kerja berasal dari kata Job harapan karier, dan harapan karier dengan Performance atau Actual Performance

prestasi kerja.

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

A. Hubungan Karakteristik Perawat

dicapai oleh seseorang). Pengertian

pelaksana dengan Prestasi Kerja

prestasi kerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Hubungan usia perawat pelaksana dengan seseorang pegawai dalam melaksanakan prestasi kerja dapat dilihat pada tabel 1. tugasnya sesuai dengan tanggung-jawab Hasil penelitian didapatkan diantara 62 yang diberikan padanya (Jernigan, 1983; responden yang berusia lebih dari 28 Mangkunegara, 2001). tahun, sekitar 32 (51,6%) mempunyai

Prestasi kerja adalah penampilan hasil nilai prestasi kerja tinggi , sedangkan karya personel baik kuatitas maupun

yang berusia kurang dari 28 tahun kualitas dalam suatu organisasi. Prestasi

sebanyak 25 (37,9%) mempunyai nilai kerja dapat merupakan penampilan

prestasi kerja tinggi. hasil tersebut secara individu maupun kelompok kerja

persentase perawat pelaksana yang personel. Penampilan hasil karya tidak

berusia lebih dari 28 tahun lebih tinggi terbatas kepada personel yang memangku

prestasi kerjanya dibandingkan yang jabatan fungsional maupun struktural,

berusia kurang dari 28 tahun. tetapi juga kepada keseluruhan jajaran

personel di dalam organisasi (Dharma,

2000; Ilyas, 2000).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan ( ability )

dan faktor motivasi( motivation ). Hal ini

sesuai degan pendapat Keith Davis,

(1964:484, dalam Mangkunegara, 2001) yang merumuskan bahwa :

Hasil Penelitian

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 87

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Perawat Pelaksana Berdasarkan Karakteristik dan Prestasi Kerja di RSUD Swadana Jombang 2005

No Karakteristik

P-v OR(95% CI) Perawat

Prestasi Kerja

2. Lama kerja

3. Jenis kelamin

80 0,010 2,8(1,3-6,0) Pria

DIII- Kep

51 0,006 0,3 (0,16-0,7) SPK/SPR

Total n

Pola hubungan antara lama kerja dengan Pada tabel 1 memperlihatkan hubungan prestasi kerja dari hasil penelitian

jenis kelamin perawat pelaksana dengan diperoleh informasi bahwa perawat

prestasi kerja. Hasil analisis melalui tabel pelaksana yang mempunyai lama kerja

silang dapat diketahui bahwa ada lebih dari 6 tahun mempunyai proporsi

kecenderungan perawat pelaksana dengan prestasi kerja tinggi sebesar 51,7%,

jenis kelamin wanita mempunyai proporsi sedangkan perawat pelaksana yang

prestasi kerja lebih tinggi dibandingkan mempunyai lama kerja kurang dari 6

pria, dimana sekitar 43(53,8%) dari 80 tahun mempunyai proporsi lebih rendah,

perawat pelaksana wanita mempunyai yaitu sebanyak 38,2%. Dengan demikian

nilai prestasi kerja tinggi, sedangkan perawat pelaksana yang mempunyai masa

hanya 14((29,2%) dari 48 perawat pria kerja lebih lama ada kecenderungan

yang mempunyai nilai prestasi kerja mempunyai prestasi kerja yang lebih baik

tinggi.

dibandingkan dengan perawat pelaksana

yang sedikit lama kerjanya.

88 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010

Latar belakang pendidikan keperawatan sedangkan pendidikan DIII Keperawatan perawat pelaksana pada tabel 5. 6

mempunyai proporsi lebih rendah sekitar dijelaskan bahwa 42 (54,5%) dari 77

15(29,4%) dari 51 responden. Dengan responden yang mempunyai latar

demikian secara proporsi pendidikan SPK belakang

mempunyai nilai prestasi kerja lebih baik mempunyai proporsi prestasi kerja tinggi,

pendidikan

SPK/SPR

dibandingkan DIII Keperawatan.

B. Hubungan Harapan Karier perawat pelaksana dengan prestasi kerja

Tabel 2

Distribusi frekuensi perawat pelaksana berdasarkan harapan karier(total) dan prestasi kerja di RSUD Swadana Jombang 2005

Harapan

OR(95% CI) karier

Prestasi Kerja

69 (0,16-0,7) Total n

Harapan karier perawat pelaksana diduga Kenyataan tersebut didukung oleh hasil mempunyai hubungan dengan prestasi

analisis, nilai p-value = 0,000, yang kerja. Hasil penelitian membuktikan

berarti bahwa ada hubungan yang

bermakna antara harapan karier perawat mempunyai harapan karier tinggi hanya

bahwa dari 69 responden yang

pelaksana dengan prestasi kerja, dengan 1(1,7%) mempunyai nilai prestasi kerja

nilai OR= 0,004 artinya perawat tinggi, sedangkan dari 59 responden yang

pelaksana yang mempunyai harapan mempunyai harapan karier rendah

karier yang tinggi berpeluang untuk didapatkan mempunyai prestasi kerja

berprestasi kerja tinggi 0,004 kali tinggi 56(81,2%). Dengan demikian dapat

dibandingkan dengan perawat pelaksana dijelaskan bahwa perawat pelaksana

yang mempunyai harapan karier rendah. dengan harapan karier tinggi terdapat

kemungkinan berprestasi kerja lebih rendah dibandingkan perawat pelaksana

Pembahasan

yang mempunyai harapan karier rendah.

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 89

Hubungan Harapan Karier Perawat Secara proporsi dapat dilihat bahwa dari Pelaksana dengan prestasi kerja

69 perawat pelaksana yang mempunyai Berdasarkan analisis univariat dalam

harapan karier tinggi hanya 1(1,7%) penelitian ini mendiskripsikan bahwa

memperoleh nilai prestasi kerja tinggi. harapan karier perawat pelaksana

Dengan demikian fakta ini menunjukkan mencakup komponen identitas karier,

adanya kecenderungan perawat pelaksana pandangan terhadap karier, ketahanan

dengan harapan karier yang tinggi justru karier, kebijakan karier, desain pekerjaan,

proporsi didapat tinggi pada prestasi kerja keterpaduan kelompok, pengembangan

yang rendah. Informasi tersebut tidak karier, dan kompensasi sekitar (53,9%)

konsisten dengan teori Atkinson dalam dari 128 responden mempunyai harapan

Stoner (1994) yang berpendapat bahwa karier yang rendah sedangkan (46,1%)

semua orang dewasa yang sehat mempunyai harapan karier tinggi.

mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan

digunakan tergantung pada kekuatan Harapan karier merupakan kekuatan suatu

kebutuhan atau motif dasar yang kecenderungan untuk bertindak dalam

bersangkutan, harapannya akan berhasil, suatu cara tertentu bergantung pada

dan nilai rangsangan yang melekat pada kekuatan suatu pengharapan, atau

tujuan tersebut. Teori Akinson ini individu

menghubungkan perilaku dengan kinerja, menjalankan tingkat upaya tertinggi bila

tiga dorongan dasar yang sangat berbeda ia meyakini upaya tersebut akan

diantara para individu : motif berprestasi, menghantarkan pada suatu penilaian

motif kekuasaan, dan motif berafiliasi prestasi terbaik (Robbin, 2000). Menurut

atau hubungan yang akrab dengan orang teori pengharapan Victor Vroom dalam

lain. Lebih lanjut Mc. Clelland dalam Vecchio (1995) menyatakan bahwa

Kolb (1974) motif yang kuat untuk motivasi ditentukan oleh hasil yang

berprestasi – keinginan untuk berhasil diharapkan seseorang diperoleh sebagai

atau unggul dalam situasi persaingan – akibat

berhubungan dengan sejauhmana individu demikian perawat yang mempunyai

dari tindakannya.

Dengan

dimotivasi untuk menjalankan tugas- harapan karier yang tinggi dapat

tugasnya. Dengan demikian, individu diasumsikan bahwa mereka mempunyai

yang mempunyai motif berprestasi yang motivasi yang tinggi untuk mencapai

tinggi cenderung sangat dimotivasi oleh prestasi karier yang diinginkan. Harapan

situasi kerja yang bersaing dan penuh karier yang tinggi akan mencapai suatu

tantangan, sebaliknya orang yang prestasi yang tinggi bila situasi

mempunyai motif berprestasi rendah lingkungan kerja mendukung tercapainya

cenderung berpretasi jelek dalam situasi harapan tersebut.

kerja yang kompetitif dan penuh tantangan. Mc. Clelland membuktikan

dalam penelitiannya bahwa ada korelasi

90 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010

yang kuat antara motif berprestasi dengan pelatihan dan seminar yang dilaksanakan kinerja yang tinggi.

di RSUD Swadana Jombang diperoleh informasi dari 88 kegiatan seminar dan

pelatihan hanya 27% dialokasikan untuk Pada kesimpulan

hasil penelitian

keperawatan.

hubungan antara harapan karier dengan

prestasi kerja diperoleh, ada hubungan antara harapan karier dengan prestasi

Kepuasan kerja perawat pelaksana kerja, namun harapan karier yang tinggi

rendah. Asumsi ini didasarkan pada teori justru mempunyai proporsi tinggi pada

pengharapan karier model rasionalitas prestasi yang rendah menurut asumsi

retrospektif bahwa seseorang lebih peneliti kondisi tersebut kemungkinan

banyak menghabiskan waktunya untuk disebabkan oleh : Adanya keterbatasan

menangani akibat dari tindakan dan kemampuan perawat pelaksana dalam

mereka, dari pada melaksanakan kegiatan atau tugas-tugas

keputusan

menghabiskan waktu yang tersisa untuk yang berhubungan dengan keperawatan.

memikirkan perilaku dan kepercayaan Keterbatasan ini meliputi pengetahuan

masa depan. Dalam hal ini seseorang dan keterampilan teknis keperawatan.

semakin meragukan lingkungan kerjanya, Asumsi ini didasarkan pada teori harapan

maka semakin besar pekerja akan Vroom

bersandar pada perbandingan sosial dan menurut model ini, bahwa prestasi kerja

dalam

Gitosudarmo(2000),

perilaku masa lalu untuk menilainya. adalah kombinasi perkalian antara

Dengan demikian bila seseorang pada kemampuan ,usaha, keterampilan dan

masa lalunya mempunyai pengalaman kejelasan tugas dan tanggung jawab( role

kurang menyenangkan dengan hasil yang perception ). Jika seseorang memiliki

diterima mengenai prestasi yang diraih, persepsi peran yang jelas atau memahami

maka selanjutnya individu tersebut akan tugas dan tanggung jawabnya, memiliki

merubah perilaku barunya, menyesuaikan keterampilan

dengan prestasi karier yang diterima diperlukan dan jika mereka termotivasi

menggunakan usahanya/kemampuannya,

maka menurut model ini prestasinya baik. Pada hasil penelitian ini harapan karier

Menurut teori valensi prestasi kerja perawat tinggi namun mempunyai

menghasilkan imbalan intrinsik dan prestasi kerja rendah, kemungkinan yang

ekstrinsik. Teori ini meramalkan bahwa terjadi adalah

tingkat kepuasan ditentukan oleh mempunyai motivasi tinggi namun tidak

perawat

pelaksana

kebijakan organisasi oleh imbalan didukung

ekstrinsik dan intrinsik. Kepuasan juga ketrampilan yang dimiliki sehingga

dipengaruhi apakah imbalan-imbalan prestasi kerjanya rendah. Fakta lain yang

tersebut dirasakan adil atau tidak. mendukung asumsi ini adalah program

Kepuasan merupakan umpan balik yang

JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 91

menjelaskan bagaimana komponen-

dibandingkan dengan komponen pengharapan diciptakan dan

tinggi

SPK/SPR

diubah. Karena pengharapan merupakan

2. Semua faktor-faktor harapan karier persepsi hubungan antara usaha dan

yang meliputi ciri individual maupun prestasi, adalah beralasan menganggab

kerja mempunyai bahwa pengharapan dimasa yang akan

lingkungan

hubungan yang bermakna dengan datang

prestasi kerja perawat pelaksana di sebelumnya. Dengan kata lain valensi

ditentukan

pengalaman

RSUD Swadana Jombang. dari imbalan atau hasil ditentukan oleh kepuasan yang dialaminya dimasa

Saran

lampau. Kasus rendahnya prestasi kerja pada kelompok dengan harapan karier

Saran-saran ini ditujukan terhadap upaya tinggi pada penelitian ini kemungkinan

peningkatan prestasi kerja perawat disebabkan karena perawat pelaksana

pelaksana di RSUD Swadana Jombang mempunyai

pengalaman

mengenai

dan pengembangan ilmu pengetahuan kepuasan kerja di masa lalu yang kurang

berdasarkan hasil penelitian, sebagai menyenangkan sehingga valensi untuk

berikut :

berprestasi menjadi rendah sehingga pada akhirnya prestasi kerjanya menjadi

Untuk meningkatkan prestasi kerja rendah (Gitosudarmo, 2000).

perawat pelaksana dengan menumbuhkan motivasi karier hendaknya dilakukan

perencanaan dan pengembangan karier

Kesimpulan dan Saran

yang meliputi perencanaan karier Berdasarkan

individu; melalui pengenalan diri mengenai hubungan antara harapan karier

pembahasan

minat perawat perawat pelaksana dengan prestasi kerja

kemampuan

dan

pelaksana, perencanaan untuk mencapai di RSUD Swadana Jombang dapat

sasaran karier. Perencanaan karier disimpulkan sebagai berikut :

organisasi melalui pengembangan jenjang

1. Karakteristik perawat pelaksana yang karier perawat pelakana berdasarkan berhubungan dengan harapan karier

ketetapan PPNI tahun 2001 , penelaahan adalah jenis kelamin dan pendidikan,

dan organisasi, dimana perawat pelaksana pria

potensi

individu

koordinasi dan audit sistem karier. mempunyai

kecenderungan

mempunyai harapan karier lebih

tinggi dibandingkan

wanita.