hubungan tingkat kecerdasan spiritual de
JURNAL KESEHATAN
Jurnal EduHealth
Diterbitkan oleh : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
ISSN Vol.1 No.1 EduHealth
Jurnal
Hal.
Jombang
1-94
September 2010 2087-3271
2 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 3
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama-tama saya ucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi atas penerbitan perdana “Jurnal EduHealth” sebagai media komunikasi dan informasi insan ilmiah kesehatan
pada Fakultas Ilmu Kesehatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan keilmuan. Hal ini tentunya sesuai denga visi dari Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Jombang yang mempunyai daya saing tinggi terutama dalam menghasilkan pemikiran, ide-ide, hasil penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.
Perkembangan Ilmu Kesehatan selalu dinamis seiring dengan perubahan aspek sosial budaya, ekonomi, lingkungan, transisi demografi serta pola dan kecenderungan penyakit. Hal ini menjadi dasar bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengikuti trend tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat tentunya harus seiring dengan percepatan dalam penyampaian informasi melalui teknologi informatika. Media penyampiaan informasi hasil karya ilmiah yang dituangkan dalam bentuk tulisan dapat berbentuk jurnal.
Penerbitan perdana “jurnal Eduhealth” oleh fakultas ilmu kesehatan UNIPDU merupakan langkah awal dalam upaya mengaktualisasikan pengabdian kepada masyrakat dibidang kesehatan, sebagai sumber informasi kesehatan yang dapat diandalkan sejawat, profesi lain, masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah
kesehatan. Somoga “ jurnal Eduhealth” akan menjadi wadah perkembangan ilmu kesehatan dan selalu menerbitkan informasi-informasi baru di bidang kesehatan serta meningkatkan kreatifitas insan profesi kesehatan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu. Tentunya dalam
penerbitan perdana “jurnal Eduhealth” masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan jurnal ini pada masa yang akan datang. maupun
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jombang, September 2010 Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU
Dr. H. M. Zulfikar As’ad MMR
4 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pembaca yang terhormat Syukur Alhamdulillah Selalu kita haturkan kepada Allah SWT yang telah berkenan memberikan pengetahuan di bidang kesehatan sehingga kali ini penyunting dapat menghadirkan jurnal kesehatan “ Jurnal EduHealth “ edisi perdana di hadapan pembaca
saat ini.
Jurnal EduHealth yang diterbitkan oleh fakultas ilmu Kesehatan UNIPDU merupakan jurnal dengan periode 2 nomor dalam 1 tahun. Jurnal ini mempublikasikan artikel atau Naskah yang berupa hasil penelitian, konsep-konsep pemikiran inovatif hasil tinjauan pustaka yang bermanfaat untuk menunjang kemajuan ilmu, pendidikan dan praktek keperawatan profesional. Naskah bisa ditulis dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris dalam bentuk narasi dengan gaya bahasa yang efektif dan akademis. Jurnal artikel hasil karya ilmiah dalam bidang keperawatan dan kebidanan ini meliputi sub bidang keperawatan dan kebidanan dasar, keperawatan dewasa, keperawatan dan kebidanan anak, keperawatan maternitas, keperawatan gerontik, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas, manajemen keperawatan dan kebidanan dan pendidikan kesehatan. Jenis artikel yang diterima redaksi adalah hasil penelitian dan ulasan tentang iptek keperawatan dan kebidanan (untuk tinjauan kepustakaan dan lembar metodologi).
Kesalahan tulis dan kesalahan format mungkin saja masih terjadi pada jurnal EduHealth edisi pertama ini, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk perbaikan di edisi berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jombang, September 2010 Ketua Penyunting
Andi Yudianto
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 5
SUSUNAN PENGURUS JURNAL EDU HEALTH
Pelindung
H.Achmad Zahro
Penasehat
H.M Zulfikar As’Ad
Ketua Penyunting
Andi Yudianto
Sekretaris
Hudzaifah
Penelaah Ahli
H. Zaimudin Wijaya As’ad, Ida K.Azhar, Hj Afifah SS, H.Achmad Zakaria
Penyuting Pelaksana
Hj. Sabrina Dwi Prihartini, Maulana Muhammad Rajin, Abdul Gofar, Hj Masruroh Hasyim, Pujiani, Herin Mawarti, Khotimah, Nasrudin, Litriana Fatimah
Asisten Penyunting
Zulfa Khusniyah, Kurniawati, Mukhoirotin, Siti Muniroh, Wiwiek Widiatie, Ana farida
Ulfa, Indah Mukarromah, Ninik Azizah, Suyati, Murfi Hidamansyah, Muzayyaroh, Dian Puspitasari, Helmi Annuchasari
Dana dan Usaha
Alifah Nuriyati, Mas’adah Endang Susilowati, Feri, Qomaruzzaman
Tata Usaha
, Ita Fitria S, Masrikah, Anggria maduratih, Anisatul Barita, Khamim Mansyur
Alamat Redaksi (Editorial Address) : Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU Tromol Pos 10 Peterongan Jombang Telp (0321) 860156 email: jurnal_fikunipdu@yahoo.com
Blog : www.jurnalfikunipdu.blogspot.com
6 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 7
DAFTAR ISI
Halaman
1. Pengaruh penerapan system manajemen mutu iso 9001-2000 terhadap mutu pelayanan instalasi rawat darurat badan layanan kesehatan rumah sakit daerah kabupaten jombang tahun 2008 Achmad zakaria, Moh. Ilyas …………………………………….
9-16
2. Pengaruh sholat dhuha terhadap penurunan kadar glukosa darah Mukhamad rajin, Herin Mawarti .....................................................
17-26
3. Pengaruh terapi bermain : biblioterapi terhadap penurunan respon maladaptif pada anak usia prasekolah setelah dipasang infus. Andi Yudianto, Lailatul Fitriyah ………………………………
27-32
4. Hubungan tingkat kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi Di paviliun mawar Kurniawati, Utomo heri S …………………………………………
33-39
5. Pengaruh dinas malam terhadap kesegaran jasmani perawat di ruang cempaka rsd bapelkes jombang Ana farida ulfa ………………………………………………………
40-46
6. Hubungan antara penyakit sistemik pada lansia pria Dengan disfungsi ereksi studi di wilayah kerja Puskesmas kabuh kabupaten jombang Abdul Ghofar, Ashari .........................................................................
47-55
7. Keefektifan konseling keluarga terhadap Pemberantasan demam berdarah dengue Nasrudin, indah mukarromah ……………………………………
56-64
8. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keputusan pelanggan dalam memilih kembali jasa pelayanan rawat inap di rumah sakit islam jombang
Muhammad Zulfikar, Abdul Ghofar …………………………… 65-78
9 Analisis Hubungan Harapan Karier Perawat Pelaksana dengan prestasi kerja di RSUD Swadana Jombang
Achmad Zakaria ...............................................................................
79-94
8 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 9
PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001-2000 TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT
1 Achmad Zakaria 2 , Moh. Ilyas
1. Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIPDU Jombang
2. Rumah Sakit Umum Daerah Jombang
Abstrak
Penelitian ini didasarkan pada tuntutan pelanggan terhadap mutu produk pelayanan dan peningkatan perbaikan pelayanan yang berkesinambungan dalam rangka menghadapi globalisasi dan untuk memenangkan persaingan. Mutu pelayanan di rumah sakit merupakan salah satu tolok ukur untuk keunggulan daya saing guna memuaskan pelanggan. Salah satu metode yang digunakan adalah sistem manajemen mutu berstandar internasional ISO 9001:2000 Guna mengetahui seberapa besar pengaruh ISO terhadap mutu pelayanan, maka dilakukan penelitian pengukuran sesudah kejadian (ex post facto design). dengan variabel yang akan diteliti adalah mutu pelayanan. Penelitian ini melibatkan Pasien yang dirawat Unit Gawat Darurat yang telah menerapkan ISO 9001:2000, sebanyak 61 orang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa ada hubungan anata manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap mutu pelayanan di IRD RSD Kabupaten Jombang.
Kata kunci : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan Mutu pelayanan
PENDAHULUAN
sehingga jaminan kualitas menjadi Perkembangan dan peningkatan jasa
prioritas utama bagi rumah sakit yang pelayanan kesehatan dari masa ke masa
pada akhirnya akan menjadikan tolok semakin menjadi kebutuhan dan tuntutan
ukur keunggulan daya saing rumah sakit. masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
ketatnya persaingan dalam kualitas Upaya "Mewujudkan Pelayanan Prima pelayanan, biaya dan pemasaran. Dalam
Tahun 2008" maka, instalasi rawat kondisi ketatnya persaingan, hal
darurat rumah sakit dapat memberikan terutama yang harus diprioritaskan bagi
pelayanan berkualitas (sistematis dan rumah sakit adalah kepuasan pelanggan
berkelanjutan), disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan (pasien). agar dapat bertahan, bersaing dan
menguasai pangsa pasar. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas jasa pelayanan yang diinginkan pelanggan,
10 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
Karakteristik pelayanan yang bermutu dan akibat dari adanya sesuatu perlakuan. sesuai
Sampel yang digunakan adalah pasien menghasilkan kepuasan para pelanggan
yang memperoleh pelayanan di Instalasi (pasien) di antaranya adalah dengan
Badan Pelayanan perbaikan sistem manajemen mutu yang
Rawat
Darurat
Sakit Daerah berkesinambungan yang salah satunya
Kesehatan
Rumah
Kabupaten Jombang sebanyak 61 orang. dengan penerapan system manajemen
Pengumpulan data menggunakan metode mutu ISO 9001:2000.
angket / kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara menyebar daftar pertanyaan
Pada tahun 2007 Instalasi Rawat Darurat untuk mendapatkan data-data penilaian Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
pasien/persepsi pasien tentang mutu Daerah Kabupaten Jombang
pelayanan di Instalasi Rawat Darurat. menerapkan manajemen mutu berdasarkan
telah
Metode analisis data yang digunakan ISO 9001:2000 dan dari data hasil
adalah nilai rata-rata pelayanan dan tahap kunjungan pasien di instalasi rawat darurat
selanjutnya, data kuesioner dianalisis Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
untuk menguji hipotesa dan untuk Daerah Kabupaten Jombang pada tahun
mengetahui perbedaan mutu pelayanan 2006 sebesar 22.221 pasien dan pada
sebelum dan sesudah pelaksanaan ISO tahun 2007 menunjukkan peningkatan
9001:2000 dilakukan uji Mann-Whitney sebesar 23.572 pasien atau terjadi
dengan menggunakan program SPSS peningkatan 5,88%. Disamping itu dari
release11 for windows. hasil survey bulan agustus 2006 sebelum dilaksanakannya sistem manajemen mutu
HASIL DAN PEMBAHASAN
ISO 9001:2000 dengan menggunakan kuesioner indeks kepuasan masyarakat
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata masih ditemukan ketidakpuasan
terhadap 61 responden sebagai sampel masyarakat terhadap mutu pelayanan
penelitian yang terdiri dari masyarakat antara
yang menggunakan jasa pelayanan kemampuan petugas, kecepatan, kepastian
lain prosedur
pelayanan,
kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSD biaya pelayanan, kepastian jadwal dan
Jombang diperoleh hasil adalah sebagai kemudahan memperoleh informasi.
berikut ini :
METODE PENELITIAN
Penelitian ini rancangan penelitian
sesudah kejadian (ex post facto design), yaitu penelitian yang hanya melihat adanya hasil atau efek yang diperkirakan
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 11
Tabel 1 Hasil Tanggapan responden terhadap mutu pelayanan IRD sebelum dan sesudah ISO 9001 : 2000 di ruang IRD Bapelkes RSD Jombang bulan Juli 2008
Sebelum Penerapan ISO 9001:2000 Setelah Penerapan ISO 9001:2000 Unsur mutu
1 2 3 4 Total pelayanan
1 2 3 4 Total
F % f % % 1 1,6 7 11,5 43 70,5 10 16,4
Kejelasan dan
42 68,9 17 27,9 81,1 keramahan Kewajaran
Kesopanan dan 0 0 4 6,6
42 68,9 17 27,9 81,1 biaya Ketepatan
42 68,9 17 27,9 81,1 jadwal waktu Kenyamanan
40 65,6 18 29,5 80,7 lingkungan Keamanan
Total rata-rata
Total rata-rata 82,4
Pada tabel 1. menunjukkan bahwa menjadi 97,1% atau ada kenaikan sebesar responden hampir seluruhnya menyatakan
17,2%. Ini menunjukkan bahwa responden kemudahan dalam prosedur pelayanan,
menyatakan seluruh petugas telah disiplin persyaratan pelayanan serta kepastian
dalam melaksanakan tugas pelayanan di petugas dalam memberikan pelayanan
IRD.
mendapatkan apresiasi baik. Kedisiplinan petugas
tanggungjawab petugas 9001:2000 sebesar 79,9% adalah baik dan
sebelum penerapan ISO
Mengenai
sebelum penerapan ISO 9001:2000 jika
dibandingkan dengan setelah sebesar 77,9% dan jika dibandingkan penerapan ISO 9001:2000 berubah
dengan setelah penerapan ISO 9001:2000
12 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
mengalami perubahan menjadi 81,1% atau sebesar 79,9% dan jika dibandingkan ada kenaikan sebesar 3,2%. Keadaan ini
dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 menunjukkan bahwa responden hampir
berubah menjadi 81,1% atau ada kenaikan seluruhnya
sebesar 1,2%. Keadaan ini menunjukkan bertanggungjawab dalam pelaksanaan
menyatakan
petugas
bahwa responden hampir seluruhnya pelayanan di IRD.
menyatakan petugas IRD memberikan pelayanan dengan sopan dan ramah.
Kemampuan petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 74,6% dan jika
Keterjangkauan biaya pelayanan sebelum dibandingkan dengan setelah penerapan
penerapan ISO 9001:2000 sebesar 79,9% ISO 9001:2000 berubah menjadi 80,7%
dan jika dibandingkan dengan setelah atau ada kenaikan sebesar 6,1%. Keadaan
penerapan ISO 9001:2000 berubah ini menunjukkan bahwa responden hampir
menjadi 80,7% atau ada kenaikan sebesar seluruhnya menyatakan petugas memiliki
0,8%. Keadaan ini menunjukkan bahwa kemampuan sesuai yang dipersyaratkan di
responden hampir seluruhnya menyatakan IRD.
biaya pelayanan di IRD masih dapat dijangkau.
Kecepatan pelayanan sebelum penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,9% dan jika
Kesesuaian biaya pelayanan sebelum dibandingkan dengan setelah penerapan
penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,5% ISO 9001:2000 berubah menjadi 74,6%
dan jika dibandingkan dengan setelah atau ada penurunan sebesar 3,3%.
penerapan ISO 9001:2000 berubah Meskipun ada penurunan tetapi hampir
menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar seluruhnya responden menyatakan target
3,6%. Keadaan ini menunjukkan bahwa waktu pelayanan telah dilaksanakan sesuai
responden hampir seluruhnya menyatakan dengan ketentuan di IRD.
biaya pelayanan di IRD telah sesuai dengan peraturan.
Sikap petugas dalam hal memberikan keadilan sebelum penerapan ISO
Ketepatan jadwal waktu pelayanan 9001:2000 sebesar 77,5% dan jika
sebelum penerapan ISO 9001:2000 dibandingkan dengan setelah penerapan
sebesar 80,7% dan jika dibandingkan ISO 9001:2000 berubah menjadi 97,1%
dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 atau ada kenaikan sebesar 20,4%. Keadaan
berubah menjadi 81,1% atau ada kenaikan ini menunjukkan bahwa responden hampir
sebesar 0,4%. Keadaan ini menunjukkan seluruhnya menyatakan telah memperoleh
bahwa responden hampir seluruhnya pelayanan secara adil di IRD tanpa
menyatakan jadwal waktu pelayanan di membedakan status.
IRD dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan ketentuan.
Kesopanan dan keramahan petugas sebelum penerapan ISO 9001:2000
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 13
Rawat Darurat menunjukkan peningkatan penerapan ISO 9001:2000 sebesar 77,9%
Kenyamanan lingkungan
sebelum
dari kategori baik menjadi sangat baik. dan jika dibandingkan dengan setelah penerapan ISO 9001:2000 berubah
Dari hasil pengujian statistik sebagaimana menjadi 80,7% atau ada kenaikan sebesar
yang tercantum pada tabel hasil uji 2,8%. Keadaan ini menunjukkan bahwa
statistic Mann-Whitney, terlihat bahwa responden hampir seluruhnya menyatakan
penerapan sistem rasa nyaman di lingkungan pelayanan
ada
pengaruh
manajemen mutu ISO 9001:2000 terhadap IRD.
mutu pelayanan di Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang,
Keamanan pelayanan sebelum penerapan dengan nilai Z = -4,440 dan berada di ISO 9001:2000 sebesar 80,7% dan jika
d aerah negatif penolakan Ho karena nilai ρ dibandingkan dengan setelah penerapan
adalah 0,015 jika dibandingkan dengan α ISO 9001:2000 mengalami perubahan
= 0,15 maka ρ hitung lebih kecil dari α : menjadi 81,1% atau ada kenaikan sebesar
artinya Ho ditolak dengan demikian dapat 0,4%. Keadaan ini menunjukkan bahwa
dikatakan bahwa ada pengaruh penerapan responden hampir seluruhnya menyatakan
terhadap persepsi rasa aman dalam memperoleh pelayanan
ISO
masyarakat mengenai mutu pelayanan di di IRD.
Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang.
Berdasarkan uraian diatas persepsi responden tentang mutu pelayanan secara
T NILAI keseluruhan baik sebelum dan setelah
1386,000 penerapan sistem manajemen mutu ISO
Mann-Whitney U
WilcoxonW
-4,440 perubahan meskipun ada beberapa unsur
menunjukkan
adanya
Asymp.sig. (2-tailed) 0,015 mutu pelayanan yang masih belum
berubah terutama yang terkait dengan Unsur prosedur pelayanan yang dimaksud perilaku
dalam penelitian ini adalah kemudahan demikian hal
petugas/karyawan,
namun
tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat/pasien yang dilayani tidak
ini bukan
berarti
masyarakat. Hal Ini menggambarkan merasa puas atas pelayanan terhadap
pelayanan yang kinerja Instalasi Rawat Darurat akan tetapi
bahwa
prosedur
ditetapkan di Instalasi Rawat Darurat dari distribusi persepsi responden tersebut
Rumah Sakit Daerah Jombang telah tampak total prosentasenya terjadi
diikuti masyarakat dan memberikan kenaikan dari 78,3% menjadi 82,4% dan
kemudahan untuk memperoleh pelayanan bila dikonversikan berdasarkan indeks
kesehatan dan sesuai dengan ketentuan kepuasan masyarakat bahwa mutu
dalam sistem manajemen mutu ISO pelayanan dan tingkat kinerja Instalasi
9001:2000 bahwa setiap pelayanan yang diberikan di IRD telah menggunakan
14 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
prosedur yang terdokumentasi sebagai petugas dalam memberikan pelayanan bagian dari proses manajemen.
kepada masyarakat. Kemampuan petugas meningkat dibanding sebelum penerapan ISO 9001:2000 dari 74,6% menjadi
Berdasarkan hasil penelitian
80,7%. Dengan hasil ini menggambarkan ditunjukkan
yang
bahwa kemampuan petugas dalam responden berdasarkan mutu pelayanan
pelayanan terjadi terlihat kejelasan petugas pelayanan
memberikan
peningkatan, hal ini dikarenakan adanya mengalami penurunan dari 79,1% sebelum
pimpinan untuk penerapan ISO 9001:2000 menjadi 74,6%
dukungan
dari
memberikan pendidikan dan pelatihan dan
bagi petugas di instalasi rawat darurat masyarakat yang berkunjung/berobat di
ini menggambarkan
bahwa
yang telah direncanakan setiap tahun Instalasi Rawat Darurat belum sepenuhnya
pelayanan dan memperoleh kejelasan dari petugas yang
sesuai
kebutuhan
pengelolaan pendidikan dan pelatihan ini memberikan pelayanan, padahal semua
telah diatur dalam klausul ISO 9001:2000 ketentuan/peraturan yang dimiliki IRD
yang menetapkan adannya perbaikan seharusnya dapat disampaikan kepada
secara terus menerus baik sumber daya masyarakat, sehingga masyarakat tidak
maupun sumber daya manusianya. ragu-ragu terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di IRD. Unsur
pelayanan yang Kedisiplinan petugas yang dimaksud
Unsur
kecepatan
dimaksud dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah kesungguhan
target waktu pelayanan yang dapat petugas yang memberikan pelayanan
diselesaikan dalam waktu yang telah kesehatan terutama terhadap konsistensi
ditentukan.Hal ini dimungkinkan adanya waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
perbedaan persepsi antara petugas dan Hal ini menunjukkan bahwa setelah
masyarakat/pasien pada saat memperoleh diterapkan sistem manajemen mutu ISO
pelayanan karena waktu menurut pasien 9001:2000 terlihat petugas tetap konsisten
berbeda-beda sedangkan waktu menurut terhadap jam kerjanya bila dibandingkan
petugas sudah merupakan ketentuan yang sebelum penerapan ISO 9001:2000.
sudah disepakati dan tuntutan kecepatan Disamping itu petugas telah mematuhi jam
merupakan bagian untuk kerja yang telah disepakati dan telah
layanan
kualitas pelayanan memberikan pelayanan sesuai dengan
meningkatkan
sebagaimana yang disampaikan Menteri prosedur
Pendayagunaan Aparatur Negara yang ditetapkan, yang
mengatakan bahwa untuk meningkatkan masyarakat/pasien merasa puas atas
pada akhirnya
kualitas pelayanan harus memperhatikan pelayanan yang telah diberikannya.
unsur kecepatan pelayanan. Artinya, ada Unsur kemampuan petugas yang dimaksud
target waktu menyelesaikan suatu di dalam penelitian ini adalah tingkat
pelayanan di salah satu unit layanan keahlian dan ketrampilan yang dimiliki
publik.
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 15
belum tentu seluruh standar persyaratan Unsur kesesuaian biaya pelayanan yang
ISO dapat dipraktekkan secara penuh pada dimaksud dalam penelitian ini adalah
organisasi. (Gaspersz,2005) Dan perlu kesesuaian biaya pelayanan kesehatan
dipahami bahwa belum semua instansi yang dibayarkan dengan yang ditetapkan
yang menerapkan ISO dapat memberikan dalam Peraturan Daerah. Terjadinya
mutu layanan yang lebih tinggi dari yang peningkatan hal ini disebabkan setelah
tidak menerapkan ISO. Tantangan untuk penerapan ISO 9001:2000 dan seiring
melakukan perubahan-perubahan dan dengan kenaikan harga bahan bakar
perbaikan terus menerus dapat mendukung minyak yang berdampak pada kenaikan
organisasi untuk bertahan hidup, tidak bahan pokok termasuk bahan habis pakai
merasa cepat puas, dan menganggap masa dan obat-obatan, maka rumah sakit harus
depan bukan untuk beristirahat di atas menyesuaikan biaya terhadap harga bahan
kejayaan dan prestasi merek layanan habis pakai dan obat-obatan, sehingga
ternama, tapi harus selalu memperbaiki masyarakat yang berobat ke instalasi rawat
konsep servis. (Foster,2002) darurat merasakan adanya kenaikan terhadap biaya pengobatan.
PENUTUP
Secara keseluruhan pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
Mutu pelayanan yang meliputi unsur terhadap mutu pelayanan di instalasi rawat
kejelasan petugas dan unsur kecepatan darurat berdasarkan dari hasil olah statistik
pelayanan tidak menunjukkan adanya independent
peningkatan setelah penerapan sistem didapatkan nilai ρ= 0,015 lebih kecil dari ρ
sampel
Mann-Whitney
manajemen mutu ISO 9001:2000 di = 0,05 berarti terdapat pengaruh yang
Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit bermakna antara penerapan sistem
Daerah Kabupaten Jombang, hal ini manajemen mutu ISO 9001:2000 sebelum
dikarenakan belum sepenuhnya pasien dengan sesudah sistem manajemen mutu
menerima informasi dari petugas dan ISO 9001:2000.
adanya perbedaan persepsi tentang kecepatan pelayanan antara petugas
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian dengan masyarakat/pasien yang dilayani. yang dilakukan di Physicians’ Clinic of Iowa yang menekankan keberhasilan
Mutu pelayanan yang menunjukkan organisasi tersebut setelah menerapkan
peningkatan setelah penerapan sistem ISO 9001 yang berprinsip fokus pada
manajemen mutu ISO 9001:2000 antara pelanggan dan melakukan perbaikkan
lain meliputi unsur prosedur pelayanan, secara berkesinambungan . (Levvet, 2005)
pelayanan, kedisiplinan Namun demikian sistem manajemen mutu
persyaratan
tanggungjawab petugas, ISO 9001:2000 bukan jaminan untuk
petugas,
petugas, keadilan menghasilkan produk berkualitas baik dan
kemampuan
mendapatkan pelayanan, kesopanan dan
16 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
University Press, biaya dan ketepatan jadwal waktu
keramahan, kewajaran biaya, kesesuaian
Airlangga
Surabaya
pelayanan, kenyamanan lingkungan dan
Foster, T.R.V. (2002) 101 Cara keamanan lingkungan. meningkatkan kepuasan pelanggan.
Elex Media Komputindo: Jakarta Terdapat pengaruh yang signifikan antara
sebelum dan sesudah penerapan sistem Gaspersz, Vincent, 2003. Total Quality manajemen mutu ISO 9001:2000 dengan
Management . PT. Gramedia Pustaka mutu pelayanan di instalasi rawat darurat
Utama, Jakarta
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Jombang.
Gaspersz, V. (2005). ISO 900:2000 And Kepala Instalasi Rawat Darurat hendaknya continual quality improvement.
Penerbit PT Gramedia Pustaka pengawasan ketat terhadap petugas yang
melaksanakan pengendalian
dan
Utama. Jakarta.
nantinya diharapkan akan merubah sikap Imbalo S. Pohan, 2003. Jaminan Mutu dan perilaku petugas yang merupakan
Pelayanan Kesehatan (Dasar-dasar kunci keberhasilan dalam memberikan
Pengertian). Kesaint Blanc, Jakarta.
pelayanan. Perlu pelatihan tentang Kementerian Pendayagunaan Aparatur komunikasi dan etika keperawatan
Negara RI., (2004a) Keputusan sehingga dapat meningkatkan kemampuan
Nomor: dan perilaku perawat dalam melayani
MENPAN
KEP/25/M.PAN/2/2004. Tentang pasien. Diharapkan penelitian yang akan
penyusunan indeks datang lebih menyempurnakan penelitian
pedoman
kepuasan masyarakat unit pelayanan ini, antara lain: memperluas responden dan
instansi pemerintah. Jakarta.
data penelitian
yang
digunakan,
Levvett, J. M. (2005). Implementing an memperbaiki atau menggunakan metode
ISO 9001 quality management lain, mengembangkan model penelititan
system in a multispecialty clinic. The pengaruh timbal balik atau dengan
Phisician Executive. America menambahkan variabel lain. Santoso, Singgih, 1999. SPSS : Mengola
Data Statistik Secara Profesional , PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2005. Manajemen Tjandra Yoga Aditama, 2002. Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Administrasi Rumah Saki Edisi Kedua, UI Press, Jakarta
Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO
Tjiptono Fandy & Chandra Gregorius, http://batikyogya.wordpress.com/
Service, Quality &
Penerbit Andi, Djoko Wijono, 1999. Manajemen Mutu
Strategi dan
Aplikasi)
Vol.1 ,
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 17
PENGARUH SHOLAT DHUHA TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH
Mukhamad Rajin
Abstract
Prayer Dhuha when implemented in a County and tuma’ninah, will be two movements of muscle contraction isometric and isotonic muscular contractions. Movement with isometric and isotonic muscle contraction both can decrease blood glucose levels. This research aims to prove that Dhuha Prayer can decrease blood glucose levels. This research design uses “a randomized control group pre test - post tes t design”, with independent variables is Dhuha Prayer and for the dependent variables is the blood glucose levels. The sample size in this study were 15 respondents respectively for the control and treatment groups. Samples are taken using simple random sampling. Statistical test use of SPSS with T-test, with
significance level ≤ 0,05. Test results of Independent T-testn, before praying Dhuha got value ρ = 0.650, whereas after prayers Dhuha got value ρ = 0.000. From
these test results, the research concluded that there was an effect of prayer Dhuha with Decreased of blood glucose levels. Based on these results, then Dhuha prayer may be used as an alternative for substitute for exercise therapy in patients with diabetes mellitus. Dhuha Prayer has several advantages compared with exercise. However Dhuha prayer should never be used solely because they want to lower the blood glucose level. Prayer intentions simply because GOD and we hand it all to GOD, and the researcher was very confident that with the prayers Dhuha we do with the County ', tuma'ninah and istiqomah because GOD can cure patients with diabetes mellitus.
Keywords: Dhuha Prayer, Blood Glucose Levels
PENDAHULUAN
tumakninah terdapat 2 macam gerakan kontraksi otot yaitu kontraksi otot
Sholat Dhuha merupakan salah satu sholat isometric dan isotonic, dimana kontraksi sunat yang sangat dianjurkan oleh
lebih dominan Rasulullah yang dilaksanakan pada pagi
otot
isometric
( predominan ). Gerakan dengan kontraksi hari sebelum memulai aktifitas kita sehari-
otot isometric dan isotonic keduanya dapat hari. Banyak pendapat bahwa sholat dapat
menurunkan kadar glukosa darah, tetapi meningkatkan kesehatan. Namun sejauh
gerakan dengan kontraksi otot isometricc ini belum terdapat penilitian yang
lebih efektif dan lebih banyak dapat membuktikan tentang pendapat tersebut.
menurunkan glukosa darah. Ditinjau dari konsep biomekanika,
Atas dasar bahwa gerakan sholat Dhuha gerakan – gerakan sholat Dhuha bila
adalah gerakan otot dengan kontraksi otot dilaksanakan
secara khusu'
dan
isometric dan isotonic yang dapat
18 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
menurunkan kadar glukosa darah , maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini
dirancang
untuk
membuktikan apakah sholat Dhuha dapat Dari hasil crosstab pada tabel 1. menurunkan kadar glukosa darah.
didapatkan bahwa semua responden (15 orang) setelah sholat Dhuha mengalami
glukosa darah. Sedangkan pada kelompok kontrol tampa Penelitian ini menggunakan desain
METODE PENELITIAN
penurunan
kadar
melakukan sholat Dhuha 10 orang Randomized Control Group Pre test – mengalami penurunan , 3 orang tetap, dan
Post test Design dengan variabel bebasnya
2 orang mengalami kenaikan. adalah Sholat Dhuha dan variabel
Pada hasil uji T-test dependen pada tergantung adalah kadar glukosa darah.
kelompok perlakuan didapatkan nilai ρ = Besar sampel dalam penelitian ini adalah
0,000, sedangkan pada kelompok kontrol
30 orang mahasiswa FIK Unipdu Jombang didapatkan nilai ρ = 0,658. Dengan nilai dengan usia 19-25 tahun, masing-masing
kemaknaan α = 0,05 maka menunjukkan
15 responden untuk kelompok kontrol dan terjadi penurunan kadar glukosa darah perlakukan. Sampel diambil dengan
yang signifikan pada kelompok kontrol, menggunakan simple random sampling. sedangkan pada kelompok kontrol
Sholat dhuha dilakukan selama 30 menit penurunan kadar glukosa darah tidak (8 rokaat) dengan khusu’ dan tuma’ninah
signifikan.
yang dilakukan berjamaah. Pengukuran Pada hasil uji T-test independen pada data Kadar Glukosa darah menggunakan
sebelum perlakuan (30 menit pp) sampel
kelompok perlakuan didapatkan nilai ρ = menggunakan Glukosa Test. Sebelum
0,650 sedangkan pada data setelah pengambilan sampel baik pada kelompok
perlakuan (90 menit pp) didapatkan nilai perlakuan dan kontrol dipuasakan selama
ρ = 0,000. Dengan nilai kemaknaan α =
8 jam, kemudian diberikan minum larutan 0,05 maka H1 diterima yaitu terdapat glukosa 100g/300ml, setelah 30 menit
pengaruh yang signifikan sholat Dhuha minum larutan gula dilakukan pengukuran
terhapat penurunan kadar glukosa darah. glukosa darah (30 menit Postprandial) sebagai data pre test, dan 90 menit posprandial sebagai data post test. Analisis data dilakukan dengan uji statistik t-test dengan tingkat kemaknaan p = 0,05.
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 19
Tabel 1 Tabulasi silang dan hasil uji T-test antara sholat dhuha dengan kadar glukosa darah postpandrial pada kelompok kontrol dan perlakuan Mahasiswa di FIK UNIPDU Jombang,
No T-test Dependen T-test Independen Kelompokperlakuan Kelompok kontrol
Perlakuan -kontrol Pre
Perlakuan kontrol
post post 1 135
105,80 Sd= 7,89 Sd= 6,94
Sd =
Sd =
20 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
Hasil uji T-test sama subyek ( dependent T- ( glukosa uptake ) juga akan lebih besar dan test ) pada kelompok dengan sholat Dhuha
penurunan kadar glukosa darah juga akan didapatkan nilai signifikansi ρ = 0,000 (ρ
lebih besar.
< 0,05). Hasil uji T-test berpasangan ( Independent T-test ) didapatkan nilai
Latihan isometrik adalah latihan yang signifikansi ρ = 0,650 (ρ > 0,05). Hasil uji
ototnya mengalami kontraksi yang ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima,
isometrik, artinya tidak terlihat adanya yang berarti terdapat pengaruh yang
gerakan, oleh karena itu bisa disebut signifikan
dengan kontraksi statik (fox, 1993). penurunan menurunkan kadar glukosa
Sedangkan menurut Powers (2007) Pada darah.
latihan isometrik terjadi peningkatan tegangan otot, tetapi tidak terjadi gerakan
Penurunan kadar glukosa darah setelah
pada sendi.
latihan fisik dengan sholat Dhuha disebabkan karena peningkatan glukosa
Pada kontraksi isometrik, jembatan uptake ke dalam sel otot. Glukosa uptake
( Cross Bridges ) semakin besar karena pada sholat Dhuha
persilangan
membangkitkan kekuatan tetapi tidak dibuat gerakan latihan isometrik lebih
menggerakkan filamen, sehingga tidak dominan dari pada gerakan latihan
merubah pola ikatan kepala miosin kepada isotonik. Gerakan sholat Dhuha dengan
aktin dari kedaan istirahat (Marieb, 2007). gerakan latihan isometrik berupa: gerakan
Dengan kata lain, pada kontraksi isometrik pada saat berdiri, sujud, iktidal, rukuk dan
terjadi penguatan ikatan antara kepala duduk diantara dua sujud. Glukosa uptake miosin terhadap aktif side aktin tetapi
pada gerakan isometrik lebih banyak tidak terjadi gerakan kepala miosin untuk karena gerakan yang terjadi adalah
menarik aktin (tidak terjadi Slidding aktin gerakan kontraksi otot antagonistik yang
miosin).
melibatkan kontraksi otot yang lebih banyak. (Rajin, 2008).
Masukan glukosa otot ( glukosa uptake ) memerlukan 3 langkah, yaitu: penyaluran
Kontraksi otot antagonistik pada saat glukosa dari darah ke otot, Tranport gerakan isometrik tersebut menyebapkan
glukosa melalui membran otot, dan kontraksi otot terjadi pada dua sisi baik
fosforilasi glukosa dalam otot. Penyaluran pada otot gerakan fleksi maupun ekstensi
glukosa darah ke otot meningkat saat kaki. Sedangkan pada gerakan isotonik
terjadi kontraksi otot, dengan demikian terjadi gerakan agonis dimana gerakan
masukan glukosa meningkat (Ronal, fleksi dan ekstensi terjadi bergantian,
2004). Peningkatan aliran darah ke otot sehingga dimungkinkan ada fase relaksasi
selama latihan dapat meningkatkan (istirahat) pada sisi yang berlawanan.
distribusi insulin ke otot sehingga memicu Gerakan antagonistik ini tentunya akan
masuknya glukosa kedalam otot pada fase memerlukan sejumlah energi yang lebih
akut. Latihan juga meningkatkan jumlah besar, sehingga pemakaian glukosa darah
reseptor insulin dan jumlah aktivitas
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 21
intrinsik dari glukosa transporter menuju adapatif latihan dalam waktu lama dan membran plasma sel otot (Warren, 2000).
menengah. NO menstimulasi glukosa Sedangkan Guyton (2006) menyatakan
transpor otot melalui mekanisme yang bahwa pada saat latihan tidak memerlukan
diperantarai oleh cGMP (Younger:2003). sejumlah besar insulin, sebab serabut otot
Mekanisme penurunan kadar glukosa saat latihan lebih permiabel terhadap
darah 90 menit setelah sholat Dhuha dapat glukosa.
diringkas pada Gambar 1. Selanjutnya
latihan
meningkatkan
transport glukosa melalui membran sel Penurunan kadar glukosa darah pada dengan menstimulasi translokasi GLUT 4
sholat dhuha juga dapat disebabkan karena ke permukaan sel otot. Translokasi GLUT-
penurunan
sekresi
hormon stress
4 pada sarkolemma adalah merupakan katekolamin dan glukokortikoid. namun mekanisme utama yang menyebabkan
tidak dapat peningkatan masuknya glukosa ke dalam
mekanisme
ini
dipertimbangkan karena penurunan sekresi sel otot skelet (Garrett, 2000).
hormon stress tersebut hanya terjadi bila Mobilisasi glukosa transporter GLUT 4
sholat dilakukan dengan perasaan senang pada sarkolemma distimulasi oleh
dan tenang ketika menjalankan sholat kontraksi otot tidak tergantung insulin
dhuha dan indikator ini sulit dan tidak (Goodman, 2003). Translokasi glukosa
dinilai oleh peneliti.
transporter saat aktivitas terjadi karena pada saat kontraksi otot terjadi
PENUTUP
peningkatan ion Ca2+. Ion Ca2+ ini Dari pembahasan yang telah diuraikan mengaktifkan Protein kinase C (PKC)
sebelumnya, maka dapat disimpulkan yang sensitif terhadap ion Ca2+ dan PKC
sebagai bahwa Kadar glukosa darah ini terlibat dalam translokasi GLUT-4
sebelum sholat Dhuha pada kelompok (Richer, 2001; Youngren:2003). Dengan
kontrol dan perlakuan sama dan dalam meningkatnya pemakaian energi selama
batas normal. Kadar glukosa darah setelah aktivitas menyebabkan rasio AMP
sholat Dhuha pada kelompok kontrol tidak dibanding ATP (AMP/ATP) dan rasio
terjadi penurunan, sedangkan pada kreatin Posfat dibanding kreatin (C/PC)
perlakuan terjadi menurun. Penurunan rasio tersebut
kelompok
penurunan.Sholat Dhuha yang dilakukan mengaktifkan 5-AMP -Activated-Protein
dengan tuma’ninah dapat menurunkan kinase (AMPK 5) yang memicu
kadar glukosa darah dengan signifikan. translokasi GLUT-4 (Musi, 2001;
Sholat dhuha dengan tuma’ninah dan Younger:2003).
khusu’ dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti olahraga di waktu pagi untuk meningkat secara drastis saat kontraksi
Produksi nitride oxside (NO) juga
kadar glukosa darah otot. NO yang diproduksi mempunyai
menurunkan
khususnya pada penderita diabetus dampak meningkatkan aliran darah pada
melitus, dan untuk menjaga kesehatan otot yang berkontraksi dan NO ini
pada umumnya. Sholat Dhuha dapat merupakan molekul isyarat respon
dipertimbangkan dan dikembangkan untuk
22 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
terapi rehabilitasi dan terapi kesehatan (4) Terhadap kemampuan mengotrol diri yang lain. Perlu dikembangkan penilitian
pada penderita gaduh gelisah. (5) untuk menganalisa pengaruh sholat dhuha
Membandingkan dengan jenis latihan atau khusunya dan sholat yang lain dengan
olahraga yang lain. (6) Guna memperluas indikator kesehatan yang lain, seperti (1)
penjelasan teoritik dan penerapan latihan Terhadap
isometrik, maka penelitian ini perlu pertumbuhan (GH), (2) Terhadap penurun-
peningkatan
hormon
dilakukan dengan responden penderita an sekresi hormon strees. (3) Terhadap
diabetus mellitus.
tingkat depresi pada pasien gannguan jiwa.
Latihan Isometrik dan
isotonik
Peningkatan
Aktivasi PKC
Peningkatan
distribusi insulin
Ca++
ke otot
Peningkatan
jumlah reseptor
Aktivasi cGMP
Peninkatan NO
insulin pada otot
Peningkatan
Penurunan distribusi glukosa
Aktivasi AMPK5
Rasio
ke otot
AMP/ATP Peningkatan
Penurunan
permiabilitas
Rasio C/PC membran sel otot
Peningkatan translokasi GLUT4
Peningkatan masukan glukosa ke otot
Penurunan Glukosa Darah 60 menit pp
Gambar 1. Mekanisme Penurunan Glukosa Darah Pada Latihan Isotonik
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 23
DAFTAR PUSTAKA
//87/6/2305, diaksses pada tanggal
10 Juni 2008.
Ahmad bin Salim Baduwailan (2008). Terapi Mengobati Penyakit Dengan
Copeer DM, Barstow TJ, Lee WN, Shalat. Jakarta : Pustaka At-Tazkia.
Bergner R, 1989. Blood Glucose Turnover During Hight and Low
Astrand P.O. & Rodahl. K. 1986. Text Intensity Exercise . Am J Physiol Book of Work Physiology , Second
Endocrinol Metab 257: E405-E412, edition. Mc. Graw Hill Company.
American Physiological Society. Asril B, 2002. Respon Gula Darah Non
http://ajpendo.
Atlet dan Atlet pada Latihan dengan physiology.org/cgi/content/abstract,
pemberian Gula sebelum Latihan diakses pada 6 Maret 2008.
Program Pascasarjana Universitas Dugi K, 2006. The Incidence of Diabetes Airlangga Surabaya. Tesis.
is on the Rise, in both the Development and Development
Atnanto, Purnomo & Abdul Kadir. 1994.
Germany: Profesor of Medicine at The University of
Jasmani. Jakarta:
www.scienceinsschool.org/2006/iss Kebudayaan, Pusat Kesegaran
20 Jasmani dan Rekreasi.
ue1/diabetes.html, diakses
pebruari 2008..
Bell DS, 2001. Importance
of
Fox EL, Bowers RW, and Foss ML, Posprandial
Glucosa
Control ,
1993. The Physiological Basic of Southerm Medical Journal, August, Exercise and Sport th (5 ed.). USA:
Vol. 94.8, diaksses 20 Pebruari Wim. C. Brown Publisher.
Fox E.L., Bowers R.W. and Foss M.L. Boron WF, Boulpaep EL, 2005. 1998. The Physiological Basis of
Medical
Physiology : A Celluler and
Physical Education and Athletics Moleculer
(4 th ed.). Philapelhia: Saunders Edition. Philadelpia : Elsevier
Approach, Update
College Pub.
Sounders. Frontera WR, Herring SA, Micheli LJ,
Budiarto E, 2002. Biostatistik Untuk Silver JK, 2007. Clinical Sports Kedokteran
dan
Kesehatan
Medicine : Medical Management Masyarakat .
Jakarta:
EGC
and Rehabilitation, First Publised. Kedokteran. Sounders Elsevier.
Cheri L, Andrew SL, Carlos AM, Millar, Review of Medical PL,
Ganong WF, 2005.
Physiology , 20th Edition. New Responses to Isometric handgrip York: Lange Medical Books / Exercise and ffecs of Training in
McGraw-Hill.
Persons Medicated
For
Hypertension, Am J Physiol Heart Garrett WE, Kirkendal DT, 2000. Cire Physuol 291: H1797-H1802,
Sport Science . 2006,
Exercise
and
http://jap.physiology.org/cgi/content
24 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
Philadelpia: Lippincott Williams & University of Arizona College of Wilkins.
Medicine, diakses 20 pebriari 2008. Godam
Herawati L, 2004. Penurunan Kadar Penjelasan Shalat Sunat Tahajud,
Glukosa Darah Posprandial Pada Dhuha, Istikhoroh, Tasbih, Taubat,
Latihan Fisik Intensitas Sedang Hajat, Safar . http://organisasi.org.
Interval dan Kontinyu . Program Tanggal 23 April 2009.
Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Tesis, hlm 22.
Goodman HM, 2003. Basic Medical Endokrinology ,
Hilmi Al-Khuli (2008). Menyingkap California : Akademic Press.
Third Edition.
Rahasia Gerakan – gerakan Shalat. Yogyakarta : Diva Press.
Guelfi KJ, Jones TW, Fournear PA, 2005. The Decline in Blood Glucose
Jalal M. Syafii (2008). Sehat Dan Bugar Levels Is Less With Intermittent
Dengan Kekuatan Gerakan Shalat. High-Intensity
Cikarang : Duha Khasanah. Moderate Exercise in Individuals With Type 1 Diabetes . Diabetes care
Compared
With
King MW, (2003). Posprandial Glucose 28:1289-1294, 2005. The American
The Medical Diabetes
Regulation .
Association.Inc
Biochemisteri,
(htpp://care/diabetesjournal. www.denstistry.leeds.ac.uk/.../deabe org/cgi/content/full/28/6/1289,
tes.html, diakses 20 pebruari 2008. diakses 20 pebruari 2008.
Marieb EN, Hoehn K, 2007. Human Guelfi KJ, Ratnam N, Smythe GA, Jones
Anatomy and Physiology , Seventh TW, Fournier PA, 2007. Effect of
edition. San Francisco: Pearson intermittent
Benjamin Cummings. compared with continuous moderate
high -intensity
Marko SL, Kari K, Heikki K, Jukka K, exercise on glucose production and Juhani K, Pirjo, N, 2003, Skeletal utilization in individuals with type 1
Blood Flow and diabetes. Am J Physiol Endocrinol
Muscle
Heteregeneity Durung Dynamic and Metab 292: E865-E870, 2007, Isometric Exercise in Humans , Am diaksses tanggal 8 pebruari 2008.
J Physiol Heart Cire Physuol 284: Guyton AC, Hall JE, 2006. Texbook of
H979-H989,
Medical Physiology . Philadelphia: http://jap.physiology.org/cgi/content WB Sounders Company.
//87/6/2305, diaksses pada tanggal
10 Juni 2008.
Marlis EB, Vranic M, 2002. Intense Henriksen EJ, (2002). Exercise Effects of
Exercise has Unique effects on Both Muscle Insulin Signaling and Action
Insulin Release and its Roles in Invited Review: Effects of Acut
Glucoregulation-Implication For Exercise and Exercise Training on
Diabetes vol.51, Insulin
Diabetes .
Supplement 1, sss271-s283. Physiology 93: 788-796, 2002. Arizona: Department of Physiology,
Resintance. J
Appl
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 25
Mayes PA, Murray RK, Granner DK, Rajin, MM., 2009, Penurunan kadar 2000. Harper’s Biochemistry, 25th
darah pada latihan edition, New York : McGraw-Hill,
glukosa
isometrik, FIK UNIPDU Jombang. pp 7, 8, 10.
Richer EA, Derave W, Wojtaszewski Nazir M, 2005. Metode Penelitian ,
JFP, 2001. Glucose, Exercise, and Cetakan keenam. Bogor: Ghalia
Emergency Conceps , Indonesia.
Insulin:
Journal Of Physiology, diakses 20 pebruari 2008.
Nursalam Dan Siti Pariani (2001). Pendekatan Riset Keperawatan .
Sakamoto M, Higaki Y, Nishida Y, Jakarta : EGC.
Kiyonaga S, Shindo M, Tokuyama M, Tanaka H, 1999 . Influence of
Nursalam. (2003).
mild exercise at the lactate Penerapan Metode Penelitian Ilmu
Konsep
Dan
threshold on glucose effectiveness. J Keperawatan : Pedoman Skripsi,
87: 2305-2310, Vol. Tesis Dan Instrumen Penelitian
Appl Physiol
6, 2305-2310,. Keperawatan . Jakarta : Salemba
Issue
http://jap.physiology.org/cgi/content Medika.
/full/87/6/2305,
diaksses pada tanggal 8 maret 2008.
Patellongi I, 2000. Fisiologi Olah Raga , Edisi Pertama. Makasar: Bagian
Sabil (2008). Sholat .
Ilmu Faal, Universitas Hasanuddin, http://sholat.files.wordpress.com.
hlm 36, 93. Tanggal 20 Maret 2009.
Paulsen WJ, Boughner DR, Friesen A, Persaud JA, (1979 ), Ventrikuler
Sagiran M. (2007) Mukzizat Gerakan Response
to Isotometric and Sholat. Tangerang : Qultum Media. Isotonik Exercise . British Heart Journal
Sastroasmoro S, Ismael S. 2002. Dasar- http://jap.physiology.org/cgi/content
1979:521-527,
dasar Metodologi Penelitian Klinis , //87/6/2305, diaksses pada tanggal
Edisi kedua. Jakarta: CV Sagung
10 Juni 2008.
Seta.
Pocock G, Richard CD, 2004. Human Sherwood L, Alih bahasa Pendit BU, Physiology The Basic of Medicine ,
Second Edition. New York: Oxford 2001. Human Physiology : From University Press, pp 11.
Cells To systems, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC
Powers SK, Howley ET, 2007. Exercise
Sloan E, Alih bahasa Veldman J, 2004. Perfomance, sixth Edition. USA:
Anatomi dan Fisiologi , Edisi 1. Mc. Graw Hill Company. Jakarta: EGC kedokteran.
26 JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010
Sugiyono, 2006.
Shalat Dhuha . Penelitian , Cetakan kesembilan.
http://125.160.17.21/speedyorari/vie Bandung: IKAPI, alpabeta.
w.php. Tanggal 23 April 2009. Vanloon LJ, Greenhaff PL, Saris HM,
Younger J, 2003. Exercise and The 2001. The Effecs of Increasing
Regulation of Blood Glucose , Exercise Intensity on Muscle Fuel
25. Endotext.com: Utilization in Humans . Journal of
Chapter
www.endotext.org/diabetes14/diabe Physiology (2001), 536.1, pp. 295-
tes14.html, diakses 20 pebruari 304. Netherland: School
of
2008.
biomechanical Science, diakses 20 Yusuf, al- Hajj, Ahmad (2008). Terapi
pebruari 2008. Sehat Dengan Ibadah. Yogyakarta :
Wilmore JH, Costill DL, 1994.
Sajadah Press.
Physiology of Sport and Exercise . Zainudin, M., 2007. Metodologi
New Zealand: Library of Congress Penelitian . Surabaya; Pasca Sarjana catalonging-in-Publicastion data.
Unair.
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 27
PENGARUH TERAPI BERMAIN : BIBLIOTERAPI TERHADAP PENURUNAN RESPON MALADAPTIF PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SETELAH DIPASANG INFUS
1 Andi Yudianto 2 , Lailatul Fitriyah
3. Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIPDU Jombang
4. Rumah Sakit Umum Daerah Jombang