METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik, peneliti mencoba untuk mencari hubungan antara variabel faktor risiko dan efek analisisnya untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara variabel itu sehingga perlu disusun hipotesisnya (Arief, 2008). Rancangan observasional analitik yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan cross sectional.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi

C. Subjek Penelitian

1. Sampel : Ibu hamil

2. Kriteria inklusi dan eksklusi :

a. Kriteria inklusi :

1) Ibu hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi.

2) Ibu hamil dengan anemia.

3) Ibu dengan kehamilan aterm.

4) Ibu hamil usia 20-35 tahun.

b. Kriteria eksklusi :

1) Ibu hamil gemelli.

2) Bayi mengalami cacat bawaan.

Sampel diambil secara criterion sampling. Dengan kriteria tertentu, semua kasus yang memenuhi kriteria itu dipilih untuk penelitian. Kriteria perlu dipilih dengan seksama agar berguna untuk mendapatkan kasus-kasus yang dapat memberikan data yang kaya dan terinci tentang masalah penelitian (Murti, 2010).

Penelitian cross sectional mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan karakter populasi berdasarkan pengamatan pada sampel. Oleh karena itu sifat representativitas sampel menjadi sangat penting agar taksiran karakteristik populasi tidak menyimpang jauh. Rumus untuk menghitung besar sampel untuk rancangan cross sectional adalah :

n= Z 2 1- /2 . p. q

Keterangan: p

perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi

1–p

Z 1-

nilai statistik Z pada kurve normal standart pada tingkat

kemakmuran

delta, presisi absolut atau margin of error yang diinginkan di kedua sisi proporsi ( misalnya +/- 5%)

(Murti, 2010) (Murti, 2010)

2 (0,1) = 32,68540461 = 33 orang Jadi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 33 orang.

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Ibu hamil dengan anemia

2. Variabel terikat : Berat badan bayi lahir

3. Variabel luar :

a. Dapat dikendalikan : Usia ibu, Usia kehamilan

b. Tidak dapat dikendalikan : paritas, jenis kelamin bayi, genetik, status gizi ibu hamil, penyakit saat kehamilan, sosio demografi (pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil, gaya hidup, ANC).

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Anemia pada kehamilan

a. Pengertian

: Kehamilan yang diteliti adalah kehamilan trimester akhir. Anemia pada kehamilan yang dimaksud adalah anemia dengan konsentrasi Hb < 11 g/dl (WHO, 2006), dengan kriteria anemia ringan apabila kadar Hb antara 8 g/dl sampai < 11 g/dl dan anemia berat apabila kadar Hb kurang dari 8 g/dl (WHO, 2005).

Moewardi.

c. Skala Pengukuran : Kategorikal ordinal

2. Berat Badan Bayi Lahir

a. Pengertian

: Berat badan bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir (WHO, 2004). Berat badan lahir rendah adalah berat badan bayi kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir (Depkes RI, 2009). Berat badan lahir normal adalah berat badan lahir 2500 gram – 4000 gram (Sulani, 2010). Berat badan lahir lebih adalah berat badan bayi lebih dari 4000 gram (Kosim et al., 2009).

b. Alat Ukur

: Timbangan Bayi

c. Skala Pengukuran : Kategorikal ordinal

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

Ibu beserta bayi lahir yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi

Berat Badan Lahir Bayi

Kriteria inklusi

Kriteria eksklusi

Berat Lebih

Ibu hamil dengan anemia

1. Alat tulis

2. Lembar data pasien

3. Data pemeriksaan laboratorium

4. Timbangan bayi

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Mengurus perijinan untuk melakukan penelitian di RSUD Moewardi.

2. Menentukan sampel. Dengan menggunakan rumus untuk rancangan cross sectional , maka didapatkan jumlah minimal sampel untuk penelitian ini adalah 33 orang dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ada.

3. Untuk menentukan kriteria ibu hamil dengan anemia digunakan pemeriksaan hemoglobin. Sebelum proses melahirkan, dilakukan pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan spuit 3ml. Darah yang diambil adalah sebanyak 2cc. Kemudian darah tersebut dimasukkan ke dalam tabung yang berisi EDTA (reagen anti koagulan). Untuk darah 2cc diberi EDTA sebanyak 1 tetes. Selanjutnya tabung tersebut dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Pemeriksaan hemoglobin di laboratorium menggunakan metode cyanmethemoglobin. Data pemeriksaan laboratorium ini digunakan sebagai data sekunder.

4. Setelah bayi lahir, bayi akan dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Setelah sudah bersih dan kering, tindakan selanjutnya adalah suction atau pembersihan jalan nafas. Pada saat pembersihan jalan nafas dilakukan juga penilaian skor apgar. Setelah didapatkan skor apgar yang baik, kemudian 4. Setelah bayi lahir, bayi akan dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Setelah sudah bersih dan kering, tindakan selanjutnya adalah suction atau pembersihan jalan nafas. Pada saat pembersihan jalan nafas dilakukan juga penilaian skor apgar. Setelah didapatkan skor apgar yang baik, kemudian

5. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data. Hubungan antar variabel yang diteliti diuji dengan menggunakan rumus Chi-Square dan penghitungan Chi-Square dilakukan dengan program SPSS 17.00 for Windows.

J. Teknik Analisis Data

Analisis Data disesuaikan dengan variabel yang akan diuji. Cara analisis data adalah dengan menghubungkan antar dua variabel kategorik ordinal. Hubungan antarvariabel yang diteliti diuji dengan menggunakan rumus Chi-Square. Penghitungan Chi-Square dilakukan dengan program

SPSS 17.00 for Windows.