Melakukan Konseling

7. Melakukan Konseling

Mengingat bahwa setiap individu memiliki sumber daya yang berbeda dalam menghadapi suatu situasi yang penuh tekanan maka ketika anda merasa bahwa anda tidak lagi mampu mengendalikan amarah maka ada baiknya jika anda melakukan konseling dengan psikolog atau para profesional lainnya. Melalui bantuan para profesional ini anda mungkin akan diberikan bimbingan bagaimana cara-cara yang tepat dalam mengendalikan amarah agar tidak merusak aspek kehidupan yang lain. Tentu saja hasilnya tidak akan instant tetapi setidaknya hal itu akan membantu anda menjadi lebih baik. Disamping hal-hal yang telah disebutkan diatas, mungkin masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh anda untuk mengendali amarah di dalam diri. Salahsatu yang patut dicatat adalah dengan semakin mendekatkan diri pada TUHAN. Dengan kata lain ketika anda berada dalam situasi tidak menyenangkan dan anda ingat bahwa hal tersebut adalah dari TUHAN maka saya yakin anda pasti akan berpikir panjang untuk benar-benar menjadi marah. Akhir kata: anda tidak akan pernah bisa menghilangkan amarah tetapi anda bisa mengendalikannya. Hidup pasti akan selalu diwarnai oleh suka dan duka, frustrasi, kepahitan dan kehilangan, serta tindakan yang tak terduga dari orang lain atau lingkungan. Anda tidak bisa menghindari hal tersebut tetapi anda bisa mengubah cara bagaimana hal itu bisa mempengaruhi diri anda. Mengendalikan amarah akan membuat anda menjadi lebih tenang dan mampu menikmati hidup selamanya. Semoga berguna.....( jp) _________________________

Mengubah Nasib

Oleh: Ubaydillah, AN Jakarta, 9 Januari 2003

Persoalan nasib masih akan tetap menjadi perdebatan sengit meski sampai hari kiamat tiba. Sebagian memahami sifatnya yang passive-constant dan mutlak, sementara sebagian lagi memahami sifatnya yang active-dynamic dan changeable (dapat diubah). Tidak berhenti pada titik itu saja, beberapa pertanyaan juga timbul, misalnya apakah anda diberi kebebasan untuk menciptakannya atau hanya kekuatan Tuhan lah yang memiliki hak menciptakannya. Masih banyak lagi bentuk kontroversial yang menyelimuti tentang nasib. Apapun pemahaman atau pendapat anda tentang nasib maka tetap saja tidak ada jaminan kemutlakan apakah pemahaman tersebut benar atau salah, sebab untuk hal-hal tertentu memang banyak alasan yang membuat anda meyakini kebenaran dari pemahaman yang anda miliki. Dalam konteks tersebut maka menurut saya bukanlah perjuangan yang sangat penting untuk membawa persoalan pemahaman nasib ini ke meja perundingan agar bisa diciptakan pemahaman tunggal yang representative, karena hampir dipastikan bahwa hal itu tidak akan bisa dicapai. Terlepas dari kontroversi diatas, dalam tulisan ini saya ingin mengajak anda memahami nasib dari suatu perspektif tertentu. Kalau anda menjadikan kehidupan ini sebagai materi belajar, maka cobalah memahaminya dari sudut perspektif logika: “Pilihan dan Konsekuensi”. Hal itu senada dengan watak Persoalan nasib masih akan tetap menjadi perdebatan sengit meski sampai hari kiamat tiba. Sebagian memahami sifatnya yang passive-constant dan mutlak, sementara sebagian lagi memahami sifatnya yang active-dynamic dan changeable (dapat diubah). Tidak berhenti pada titik itu saja, beberapa pertanyaan juga timbul, misalnya apakah anda diberi kebebasan untuk menciptakannya atau hanya kekuatan Tuhan lah yang memiliki hak menciptakannya. Masih banyak lagi bentuk kontroversial yang menyelimuti tentang nasib. Apapun pemahaman atau pendapat anda tentang nasib maka tetap saja tidak ada jaminan kemutlakan apakah pemahaman tersebut benar atau salah, sebab untuk hal-hal tertentu memang banyak alasan yang membuat anda meyakini kebenaran dari pemahaman yang anda miliki. Dalam konteks tersebut maka menurut saya bukanlah perjuangan yang sangat penting untuk membawa persoalan pemahaman nasib ini ke meja perundingan agar bisa diciptakan pemahaman tunggal yang representative, karena hampir dipastikan bahwa hal itu tidak akan bisa dicapai. Terlepas dari kontroversi diatas, dalam tulisan ini saya ingin mengajak anda memahami nasib dari suatu perspektif tertentu. Kalau anda menjadikan kehidupan ini sebagai materi belajar, maka cobalah memahaminya dari sudut perspektif logika: “Pilihan dan Konsekuensi”. Hal itu senada dengan watak

berangkat dari logika tersebut, maka perubahan nasib harus dimulai dari mengubah konstruksi dan substansi software anda. Untuk mengubahnya pelajarilah materi hidup berikut.