Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov Z One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 41 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.56921272 Most Extreme Differences Absolute .160 Positive .160 Negative -.079 Kolmogorov-Smirnov Z 1.026 Asymp. Sig. 2-tailed .243 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS 2013 Nilai Asymp.sig 2-tailed adalah 0,243 lebih besar dari 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 1,026 lebih kecil dari 1,97 yang berarti variabel residual berdistribusi normal dan tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastistas. Ada dua cara untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas yaitu metode informal metode grafik dan metode formal Uji Glejser. Universitas sumatera Utara a. Pendekatan Grafik Sumber: Output SPSS 2013 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti bahwa tidak ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini, sehingga model regresi layak digunakan untuk dapat memprediksi independensi auditor pada saat pelaksanaan audit berdasarkan masukan dari variabel independen audit fee, non-audit service, profik KAP, dan audit tenure. Universitas sumatera Utara b. Uji Glejser Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.006 2.657 -.002 .998 � 1 -.047 .109 -.077 -.432 .668 � 2 .089 .209 .089 .428 .671 � 3 .070 .118 .122 .590 .559 � 4 .087 .174 .089 .501 .619 a. Dependent Variable: absut Sumber: Output SPSS 2013 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut. Dapat dilihat pada kolom Sig. yang merupakan probabilitas signifikansi variabel, dimana probabilitas signifikansi variabel independen berada diatas tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation factor VIF dengan membandingkan yaitu VIF 5 maka Universitas sumatera Utara tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 22.037 4.637 4.752 .000 � 1 -.596 .190 -.434 -3.137 .003 .846 1.182 � 2 .664 .364 .294 1.823 .077 .625 1.601 � 3 .172 .207 .133 .832 .411 .631 1.586 � 4 .968 .303 .441 3.193 .003 .851 1.175 a. Dependent Variable: Independensi Auditor Sumber: Output SPSS 2013 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat dari nilai tolerance dari semua variabel independen 0,1 dan VIF 5, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa tidak terdapat multikolinearitas di dalam model regresi penelitian ini.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda