4.3.1 Pengaruh Kepemilikan Pemerintah Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel kepemilikan pemerintah terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial CSR,
dapat diketahui bahwa variabel kepemilikan saham pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama H1 diterima.
Adanya hubungan antara kepemilikan pemerintah dengan pengungkapan tanggung jawab sosial mengandung arti bahwa
semakin besartinggi persentase kepemilikan oleh pemerintah pada perusahaan, maka akan memperluas tingkat pengungkapan
tanggung jawab sosialnya. Keadaan ini terjadi karena apabila suatu perusahaan memiliki persentase kepemilikan oleh pemerintah yang
tinggi, maka keberadaan perusahaan tersebut akan lebih disorot oleh stakeholder-nya termasuk pemerintah. Perhatian dan tekanan
pemerintah yang besar membuat perusahaan harus lebih transparan dalam pengelolaannya. Perusahaan menggunakan laporan tahunan
sebagai salah satu media pelaporan pertanggungjawaban manajemen sebagaimana diatur dalam UU PT No. 40 Tahun 2007.
Pengungkapan yang lebih besar merupakan wujud akuntabilitas atas pengelolaan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Berdasarkan hasil dari pengujian variabel kepemilikan asing terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial CSR, dapat
diketahui bahwa variabel kepemilikan asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Oleh
karena itu dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua H2 ditolak.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amran dan Devi 2008 di Malaysia. Penelitian Machmud dan Djakman
2008 di Indonesia juga mendapatkan hasil yang sama yaitu kepemilikan asing pada perusahaan di Indonesia tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Hasil pengujian variabel ini tidak cocok dengan teori yang ada. Yang
menyatakan bahwa semakin
besartinggi persentase kepemilikan asing pada perusahaan, maka akan memperluas tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosialnya.
Hal ini mungkin terjadi karena sampel perusahaan dengan kepemilikan asing dalam penelitian
ini lebih banyak hanya sekedar untuk pemenuhan informasi bahwa perusahaan telah melakukan
tanggung jawab sosial
. Selain itu sebagian besar perusahaan mengangap bahwa aktivitas
tanggung jawab sosial hanya mencakup kategori sosial, ekonomi dan
lingkungan. Sedangkan kategori praktik kerja, hak manusia dan
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab terhadap produk jarang sekali dibahas pada pengungkapan tanggung jawab sosial pada laporan tahunan
perusahaan.
Aktivitas
tanggung jawab sosial
yang diungkapkan juga lebih kepada indikator ekonomi dan sosial.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi berganda, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Kepemilikan pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya bahwa
semakin besar tingkat persentase kepemilikan saham pemerintah, maka semakin luas pula pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial
perusahaan pada laporan tahunan perusahaan. Hasil ini memberikan arti bahwa pemerintah mengawasi dan memperhatikan kinerja
perusahaan. Kinerja ini tercermin dalam laporan tahunan perusahaan, termasuk didalamnya pelaporan aktivitas tanggung jawab sosial
perusahaan. Pemerintah menekan perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan sebagai
bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance.
2.
Faktor kepemilikan saham asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini
berarti bahwa besar kecilnya kepemilikan saham asing tidak akan mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan
oleh perusahaan. Hasil pengujian variabel ini tidak cocok dengan teori
Universitas Sumatera Utara