Gambaran Perkembangan Sistem Nilai Tukar Indonesia Perkembangan Nilai Tukar Rupiah– Yen

4.1.1 Gambaran Perkembangan Sistem Nilai Tukar Indonesia

Indonesia mengalami beberapa kali perubahan sistem nilai tukar. Berikut sistem nilai tukar yang dianut oleh indonesia. Tabel 4.1 Perkembangan Sistem Nilai Tukar di Indonesia No Periode Sistem Nilai Tukar 1. Periode Perjuangan Kemerdekaan 1945-1959 Sistem nilai tukar tetap. Menetapkan sistem nilai tukar mengambang untuk ekonomi tertentu, misalnya pemegang izin impor. Sementara sektor ekonomi lainnya tetap menggunakan sistem nilai tukar tetap 20 Juni 1957 2. Periode Ekonomi Terpimpin 1959-1966 Sistem nilai tukar tetap. 3. Periode Stabilisasi, rehabilitasi, dan Pembangunan Ekonomi 1966-1983 Sistem nilai tukar tetap 1966- November 1978 Sistem nilai tukar mengambang terkendali Nov 1978 – 1983 4.. Periode Deregulasi ekonomi 1983 – 1997 Sistem nilai tukar mengambang terkendali. Pada masa ini sistem nilai tukar mengalami beberapa kali pelebaran pita intervensi dari 0,25 hingga pada september 1996 sebesar 8. 5. Periode saat dan Setelah Krisis 1997-sekarang Sistem nilai tukar mengambang terkendali yang lebih fleksibel. Sistem nilai tukar mengambang penuh 14 Agustus 1997 Sumber : Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar

4.1.2 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah– Yen

Nilai tukar rupiah terhadap yen berfluktuasi dari waktu ke waktu. Dari tahun 2000 kuartal pertama hingga pada tahun 2013 kuartal keempat, nilai tukar terendah yakni rupiah Y100 sejumlah 69.07 pada tahun 2003 dan yang tertinggi Universitas Sumatera Utara 124.08 pada tahun 2009. Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap yen dapat dilihat pada grefik berikut. Gambar 4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah-Yen Dari grafik ini dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap yen dari kuartal pertama tahun 2000 hingga kuartal terakhir tahun 2013. Pada kuartal pertama tahun 2000 hingga kuartal kedua tahun 2001 rupiah mengalami depresiasi. Diawali pada nilai 73.75 lalu meningkat menjadi 82.55. Kemudian pada kuartal ketiga dan kuaral pertma tahun 2001 rupiah mengalami apresiasi masing – masing 81.14 dan 82.5 dan kemudian pada kuartal kedua tahun 2001 kembali mengalami depresiasi. Selanjutnya rupiah cenderung stabil dan mengalami apresiasi hingga kuartal ketiga tahun 2004. Nilai tukar berfluktuasi dan cenderung stabil hinnga pada kuartal keempat tahun 2008, rupiah mengalami depresiasi hingga tahun 2010. Tahun 2008 merupakan masa krisis global. 20 40 60 80 100 120 140 2000 Q 1 2001 Q 1 2002 Q 1 2003 Q 1 2004 Q 1 2005 Q 1 2006 Q 1 2007 Q 1 2008 Q 1 2009 Q 1 2010 Q 1 2011 Q 1 2012 Q 1 2013 Q 1 Niai Tukar Rupiah Yen Niai Tukar Rupiah Yen Universitas Sumatera Utara Krisis global awalnya terjadi hanya di negara Amerika saja. Krisis ini berawal dari dorongan konsumsi masyarakat Amerika yang besar dan diluar kemampuan pendapatan yang dimiliki. Krisis ini dikarenakan kebiasaan masyarakat belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan. Hal ini menyebabkan lembaga keuangan yang memberikan fasilitas kredit menjadi bangkrut. Ketidakmmpuan perusahaan financial ini menyebabkan saham di Wall Street menjadi kacau. Krisis ini membuat banyak perusahaan besar bahkan tak sanggup bertahan, seperti Lehman Brothers dan Goldman Sachs. Krisis ini lalu merambat ke sektor rill dan non keuangan di seluruh dunia. Krisis ini juga membuat daya beli masyarakat yang tadinya tinggi menjadi menurun. Hal ini menyebabkan menurunnya permintaan impor, dan dengan begitu menurunkan nilai ekspor negara- negara lain. Mata uang Yen merupakan mata uang yang relatif stabil. Mata uang Jepang sejak Agustus 2008 menjadi favorit dikarenakan kebijakan suku bunga Jepang yang mendekati nol. Hal ini membuat banyak investor yang membeli nilai tukar jepang untuk melunasi pinjaman negaranya dalam bentuk yen. Oleh karena hal ini, mata uang Jepang dihargai lebih dari 25 terhadap dolar AS hingga Januari 2009. Dengan demikian dapat dilihat sejak kuartal terakhir tahun 2008 nilai yen menguat dan cenderung stabil hingga tahun- tahun kedepannya.

4.2 Perkembangan Pendapatan Nasional Jepang