Defenisi Nyeri Klasifikasi Nyeri

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri.

1. Defenisi Nyeri

Mc. Caffery 1980 menyatakan bahwa nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja saat seseorang mengatakan merasakan nyeri. Defenisi ini menempatkan seorang pasien sebagai expert ahli di bidang nyeri, karena hanya pasienlah yang tahu tentang nyeri yang ia rasakan. Bahkan nyeri adalah sesuatu yang sangat subjektif, tidak ada ukuran yang objektif padanya, sehingga hanyalah orang yang merasakannya yang paling akurat dan tepat dalam mendefenisikan nyeri Prasetyo, 2010. Defenisi diatas membantu perawat untuk lebih memahami nyeri yang dialami seorang pasien dan sebagai dasar di dalam melakukan pengkajian keperawatan terhadap pasien yang mengalami nyeri, serta membangun suatu konsepnilai yang berkaitan dengan nyeri: a. Nyeri hanya dapat dirasakan dan digambarkan secara akurat oleh individu yang mengalami nyeri itu sendiri. b. Apabila seorang pasien mengatakan bahwa dia nyeri, maka dia benar merasakan nyeri walaupun mungkin anda tidak menemukan adanya kerusakan pada tubuhnya. Semua nyeri yang dikatakan pasien adalah nyata. c. Nyeri mencakup dimensi psikis,emosional, kognitif, sosiokultural, dan spiritual. d. Nyeri sebagai peringatan terhadap adanya ancaman yang bersifat aktual maupun potensial Prasetyo, 2010. Nyeri mengarah pada penyebab ketidakmampuan. Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup, lebih banyak orang mengalami penyakit kronik dengan nyeri merupakan suatu gejala yang umum. Kemajuan dibidang medis telah menghasilkan upaya-upaya teraupetik dan diagnostik yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Perawat setiap hari memberi asuhan-asuhan keperawatan kepada klien yang mengalami nyeri. Salah satu ketakutan yang paling dini dirasakan setiap klien yang didiagnosis suatu penyakit ialah kekhawatiran nyeri yang akan mereka rasakan Potter Perry, 2005.

2. Klasifikasi Nyeri

Menurut Prasetyo 2010, Perawat perlu untuk mengetahui tentang macam- macam tipe nyeri diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membantu perawat ketika memberikan asuhan keperawatan pada klien yang merasakan nyeri, adapun tipe-tipe nyeri yaitu: a. Nyeri akut. Nyeri ini biasanya berlangsung tidak lebih dari enam bulan. Gejalanya mendadak, dan biasanya penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri ini biasanya diakibatkan trauma, bedah, atau inflamasi. Hampir setiap individu pernah merasakan nyeri ini, seperti saat sakit kepala, sakit gigi, tertusuk jarum, terbakar, nyeri otot, nyeri saat melahirkan, nyeri sesudah tindakan pembedahan, dan lainnya. b. Nyeri kronis. Nyeri ini berlangsung lebih dari enam bulan. Sumber nyeri bisa diketahui atau tidak. Nyeri cenderung hilang timbul dan biasanya tidak disembuhkan. Selain itu, pengideraan nyeri menjadi lebih dalam sehingga penderita sukar untuk menunjukkan lokasinya. Dampak dari nyeri ini antara lain penderita menjadi mudah tersinggung dan sering mengalami insomnia. Akibatnya, mereka menjadi kurang perhatian, sering merasa putus asa, dan terisolir dari kerabat dan keluarga. Nyeri kronis biasanya hilang timbul dalam periode waktu tertentu. Adakalanya penderita terbebas dari rasa nyeri, misalnya sakit kepala migrain.

3. Faktor yang mempengaruhi persepsidan reaksi terhadap nyeri