Radio memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan yaitu sifat yang “sekilas dengar”, yaitu pesan yang sampai pada khalayak hanya sekali dengar
saja, yang berarti arus baliknya tidak dapat langsung dan komunikan mungkin tidak memperoleh penjelasan lebih jauh, karena tidak mungkin meminta kepada
penyiar untuk mengulangi kembali.
2.1.4 Program Acara “Domino” di 99,9 FM Radio Romansa
Program siaran Domino merupakan program siaran yang menggabungkan dua bahan siaran. Dalam program siaran Domino ini berisi penyampaian pesan
atau salam dari pendengar yang di on air kan langsung dan juga pemutaran musik yang dipilih langsung oleh pendengar, sedangkan apabila dilihat dari
penggolongan jenis-jenis siaran program acara Domino ini tergolong dalam acara hiburan bagi pendengar dengan diberikan suatu variasi dimana pendengar dapat
mengirimkan pesan dan salam dan juga pendengar dapat memilih sendiri musik atau lagu yang ingin diputarkan, dan merupakan keuunggulan tersendiri dari
program siaran ini. Lebih spesifik lagi program siaran Domino dalam program siaran hiburan termasuk dalam siaran hiburan ringan yang diantaranya berupa :
a. Informasi hiburan Tempat hang out, gadgets dll
b. Obrolan dialog ringan
c. Request lagu
Dengan pilihan dari radio siaran untuk melancarkan pesan ini penting artinya dalam proses komunikasi, terutama media massa disebabkan sifatnya yang satu
arah one traffic communication kelemahan ini bagi media di tambah lagi dengan
sifatnya yang lain, yaitu “sekilas dengar” arus balik tidak mungkin pada saat ini. Pendengar yang tidak mengerti tidak mungkin meminta kepada penyiar untuk
mengulagi lagi, tetapi dengan program siaran Domino kelemahan itu dapat sedikit dikurangi dengan bantuan pesawat telepon. Dengan demikian program siaran
Domino ini dapat lebih mendekatkan Radio siaran atau stasiun radio dengan pendengarnyasumber, Radio Romansa 99,9 FM .
2.1.5 Pendengar Sebagai Khalayak Media
Istilah “khalayak media” berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa
sebagai media atau komponen isinya. Khalayak media yang selanjutnya lebih ditekankan sebagai massa ini memiliki jumlah yang besar, heterogen, menyebar
dan anonim serta memiliki kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat McQuail , 1996 :
20. Pendengar radio adalah massa dan memiliki perbedaan jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, serta kerangka acuan dan lapangan pengalaman. Mereka adalah sasaran komunikasi massa melalui media radio siaran. Komunikasi dapat
dikatakan efektif, jika pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus meniatnya, mengerti, tergerak hatinya dan melakukan aktifitas apa yang diinginkan
pembicara Effendi,2003 : 64 Effendi selanjutnya mengatakan bahwa pendengar radio, memiliki
karakteristik sendiri-sendiri, dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :
a. Heterogen
Heterogen artinya pendengar adalah massa, yaitu sejumlah orang yang sangat banyak dengan sifat yang heterogen dan terpancar diberbagai tempat yang
berlainan. Disamping itu, perbedaan pendengar juga meliputi perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, frame of reference dan field of experience.
b. Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, maka isi pesan akan dapat diterima dan dimengerti bila sifatnya pribadi sesuai dengan situasi dimana
pendengar itu berada. c.
Aktif Pendengar radio akan bersifat apabila menemui sesuatu yang menarik dan
diminati dari program acara yang ada di stasiun radio, mereka akan ikut aktif berpikir dan melakukan interpretasi.
d. Selektif
Pendengar dapat dengan leluasa memilih program radio siaran yang diminati. Begitu banyak stasiun radio dengan jenis acara siarannya, yang masing-
masing berlomba – lomba untuk memikat perhatian pendengarnya. Isi siaran yang tidak memenuhi selera pendengarnya sudah tentu akan tidak
didengarkannya. Sehingga yang dimaksud dengan pendengar adalah mereka yang menjadi
sasaran komunikasi media massa melalui radio siaran tanpa melakukan intepretasi terhadap isi pesan media atau memiliki keterlibatan secara aktif untuk mengikuti
atau merespons acara-acara dalam radio siaran.
2.1.6 Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa