20 Sedangkan keadilan menurut Kelsen, pada dasarnya menyatakan keadilan
merupakan nilai yang mengarahkan setiap pihak untuk memberikan perlindungan atas  hak-hak  yang  dijamin  oleh  hukum  unsur  hak  dan  perlindungan  itu  sendiri
pada  akhirnya  harus  memberikan  manfaat  kepada  setiap  individu  unsur manfaat.
25
1.5.1.2 Teori Kehendak
Teori kehendak dalam penelitian ini digunakan untuk membahas rumusan masalah yang kedua yaitu akibat hukum jika tidak merealisasikan asas itikad baik
dalam  perjanjian  jual  beli  tanah  yang  hingga  saat  ini  belum  diatur  secara  jelas dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Teori  ini  dipergunakan  untuk  membahas  rumusan  masalah  yang  kedua yaitu akibat hukum jika tidak merealisasikan asas itikad baik dalam perjanjian jual
beli  tanah  yang  hingga  saat  ini  belum  diatur  secara  jelas  dalam  peraturan perundang-undangan di Indonesia. Tidak adanya  itikad  baik dari para pihak  atau
salah satu pihak sebenarnya terjadinya kehendak para pihak adalah semu. Jika saja piha  yang  bertikad  baik  mengetahui  bahwa pihak  lain tidak  memiliki  itikad  baik
tentunya  tidak  ada  pertemuan  kehendak  yang  berarti  juga  tidak  terjadainya perjanjian diantara para pihak.
Teori  kehendak  termasuk  salah  satu  teori  hukum  kontrak  klasik  yang berasal dari prinsip private autonomy, kemudian bermakna bahwa kehendak para
pihak yang menentukan hubungan hukum kontrak mereka. Prinsip yang demikian
25
Hans Kelsen, 2000, Pengantar Teori Hukum, Penerbit Nusa Media, Bandung, hal, 48- 51.
21 memiliki  beberapa  konsekuensi  sebagai  berikut  1  hukum  yang  berlaku  bagi
mereka  tersebut  semata-mata  berkaitan  dengan  maksud  yang  sebenarnya  dari pihak  yang  berjanji;  2  maksud  para  pihak  harus  “bertemu”  pada  saat  sebelum
dibuatnya  kontrak;  3  hakim  tidak  memiliki  kewenangan  untuk  mengisi  celah dalam  suatu  kesepakatan  dan  tidak  berdaya  menghadapi  kemungkinan  hal  yang
tidak terduga; dan 4 pihak yang berjanji bebas mengungkapkan kemauannya.
26
Teori  kehendak  adalah  salah  satu  teori  dari  hukum  kontrak  klasik. Menurut teori kehendak suatu kehendak menghadirkan suatu ungkapan kehendak
di  antara  para  pihak,  yang  harus  dihormati.  Dalam  teori  kehendak  berasumsi bahwa suatu kontrak melibatkan hak dan kewajiban yang dibebankan kepada para
pihak.  Para  pihak  dalam  suatu  perjanjian  memiliki  hak  untuk  memenuhi kepentingan  pribadinya  sehingga  melahirkan  suatu  perikatan.  Pertimbangannya
ialah  bahwa  para  pihak  harus  memiliki  kebebasan  dalam  setiap  penawaran  dan mempertimbangkan kemanfaatannya bagi dirinya.
Subekti  mengungkapkan  bahwa  perikatan  yang  lahir  dari  perjanjian memang  dikehendaki  oleh  dua  orang  atau  dua  pihak  yang  membuat  suatu
perjanjian.  Kontrak  atau  perjanjian  semata-mata  adalah  suatu  pernyataan kehendak  dari  dua  atau  lebih  individu.  Pernyataan  ini  merupakan  suatu  syarat
yang  harus  ada.  Tanpa  adanya  pernyataan  ini  maka  kontrak  yang  dibuat  tidak dapat ada. Para pihak membuat kontrak dengan beberapa kehendak yaitu :
a. Kebutuhan terhadap janji atau janji-janji;
b. Kebutuhan terhadap janji atau janji-janji antara dua atau lebih;
c. Pihak dalam suatu perjanjian;
d. Kebutuhan terhadap janji-janji yang dimuat dalam bentuk kewajiban, dan;
e. Kebutuhan terhadap kewajiban bagi penegakkan hukum.
27
Perjanjian  pengikatan  jual  beli  hak  atas  tanah  sebenarnya  mencantumkan janji-janji  antara  pihak  penjual  dengan  pihak  pembeli  melalui  klausula-klausula
26
Ridwan  Khairandy,  2011,  “Landasan  Filosofis  Kekuatan  Mengikatnya  Kontrak”, Jurnal Hukum No. Edisi Khusus Vol. 18, hal. 46.
27
R. Subekti, Op.Cit, hal. 3.
22 hak  dan  kewajiban  para  pihak.  Kehendak  para  pihak  yang  disebutkan  dalam
perjanjian  pengikatan  jual  beli  hak  atas  tanah  ini  harus  dinyatakan  oleh  para pihak.  Suatu  pernyataan  kehendak  antara  pihak  penjual  dengan  pihak  pembeli
merupakan  suatu  syarat  yang  harus  ada.  Tanpa  adanya  pernyataan  ini  maka perjanjian pengikatan jual beli hak atas tanah yang dibuat tidak akan pernah ada.
Teori  kehendak  dalam  perjanjian  pengikatan  jual  beli  hak  atas  tanah  adalah sebagai teori  yang  menegaskan  bahwa terdapat kebebasan  bagi para pihak untuk
mewujudkan  kehendaknya  yang  dinyatakan  dalam  transaksi  hukum  dua  belah pihak yaitu dalam perjanjian pengikatan jual beli hak atas tanah.
1.5.1.3 Asas Kepatutan