Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Pria

Dalam proses Konseling Kliendiberikan informasi bahwa prosedur vasektomi tidak menggangu hormone pria atau menyebabkan perubahan kemampuan atau kepuasan seksual. Saifuddin, 2003

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Pria

Hasil penelitian oleh Saptono Budi Santoso di Kabupaten Bantul pada tahun 2008 menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan tentang partisipasi pria dalam KB p value 0,009, sikap terhadap partisipasi pria dalam KB p value 0,009, persepsi tentang partisipasi pria dalam KB p value 0,007, sikap istri terhadap partisipasi pria dalam KB p value 0,027, praktik istri terhadap partisipasi pria dalam KB p value 0,020, sikap teman terhadap partisipasi pria dalam KB p value 0,020, praktik teman terhadap partisipasi pria dalam KB p value 0,001 dengan partisipasi pria dalam KB. Masih ada hambatan faktor nilai-nilai sosial budaya yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam KB seperti KB pria hukumnya haram, urusan KB adalah urusan wanita, nilai anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan, faktor malu terhadap lingkungan Budisantoso, 2008. Hasil penelitian Sri Madya Bhakti Ekarini mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali diperoleh ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap KB p value = 0.0001, sikap terhadap KB p value = 0.005, sosial budaya terhadap KB p value = 0.024, akses pelayanan KB p value = 0.0001, kualitas pelayanan KB p value = 0.0001 dengan partisipasi pria dalam keluarga berencana. ada pengaruh antara variabel pengetahuan terhadap KB or = 18.712, kualitas pelayanan KB or = 17.152, sikap terhadap KB or = 5.663, akses pelayanan KB or = 5.228, sosial budaya terhadap KB or = 2.020 terhadap partisipasi pria dalam keluarga berencana Ekarini, 2008. Faktor yang berkontribusi terhadap proses pengambilan keputusan untuk vasektomi yaitu ekonomi, pengaruh pasangan, agama, reputasi penyedia dan ketersediaan, ketidakpastian tentang masa depan, dan pengetahuan vasektomi yang masih rendah. Penerimaan vasektomi dibatasi oleh kelangkaan penyedia vasektomi terampil dan oleh kenyataan bahwa laki-laki dan perempuan memegang banyak kesalahpahaman yang sama tentang vasektomi, termasuk takut performa seksual menurun sebagai akibat dari prosedur Bunce A, 2007.

D. Konsep Perilaku