70
D. Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji instrumen yang akan dipakai dalam pengambilan data nantinya. Uji instrumen dilakukan pada kelas XA
sebagai kelas kontrol. Setelah uji instrumen, hasil tesebut dianalisis dengan uji validasi atau kesahihan butir, Setelah dinyatakan valid maka instrumen siap
digunakan untuk menggambil data. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dilakukan dengan
menjelaskan materi yang berhubungan dengan teori Ilmu bangunan gedung yaitu bagian bawah bangunan, jenis-jenis pondasi, bagian atas gedung, partisi, dll
dengan bantuan media pembelajaran. Peneliti selaku yang menerangkan tentang teori ilmu bangunan gedung menjelaskan dan memvisualiasikan melalui media
macromedia flash. Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol dilaksanakan
pembelajaran konvensional tanpa menggunakan media macromedia flash. Peneliti menerangkan pelajaran dan siswa memperhatikan keterangan peneliti,
kemudian siswa memindahkan ke buku catatan mereka masing-masing. Pembelajaran menjadi kurang efektif, karena ketika peneliti memberikan catatan
atau membuat gambar di papan tulis siswa sudah kehilangan perhatian peneliti yang mendorong mereka untuk ramai dan ngobrol sendiri-sendiri.
Berdasarkan hasil pretest dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal
tersebut terbukti dari hasil uji t awal dengan bantuan program SPSS 17.0. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil pretest dijadikan data analisis untuk mengetahui tingkat perbedaan dua kelompok tersebut. rata-rata
71 pretest kelas kontrol sebesar 47,19 dan hasil rata-rata pretest kelas eksperimen
sebesar 49,22. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas sebagai uji prasyarat
untuk mengetahui tingkat normalitas data, dan uji-t digunakan untuk pengujian hipotesis. Dari hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan, bahwa ada
perbedaan prestasi belajar mata diklat ilmu bangunan gedung akibat penggunaan media macromedia flash. Hal ini dibuktikan dengan harga t hitung
t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan tingkat signifikansi 0,05. Dalam penelitian ini didapatkan juga perbandingan hasil pretest dan posttest dari kelas
kontrol maupun eksperimen. Dari hasil pretest kelas kontrol di dapatkan nilai rata-rata 47,19 sedangkan hasil pretest kelas eksperimen didapatkan nilai rata-
rata 49,22. Dari hasil posttest kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata 78,75 sedangkan hasil posttest kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata 86,88.
Dengan demikian, setelah dilakukan treatment terjadi peningkatan sebesar 37,66 untuk kelas eksperimen dan 31,56 untuk kelas kontrol.
Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Martinis Yamin 2007:200-203 yang mengidentifikasikan tidak kurang dari lima manfaat media
dalam kegiatan pembelajaran, yaitu; penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, proses belajar siswa
menjadi lebih interaktif, jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Dari hasil penelitian dan teori yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwasannya pemberian media visual untuk pembelajaran mata
diklat ilmu bangunan gedung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru dengan menggunakan