bagian tubuh tumbuhan. Fungsi aktifitas senyawa alkaloid menurut Atta-ur- Rahman et al 1997 adalah sebagai antibakteri dan antifungi.
Untuk pengujian alkaloid menggunakan pereaksi Bouchardat, Wagner, Meyer dan Dragendorff. Perubahan warna larutan yang ditunjukkan oleh pereaksi
Bouchardat adalah coklat, sedangkan dengan pereaksi Wagner ditunjukkan dengan adanya endapan warna coklat. Untuk pereaksi Meyer, perubahan warna
larutan menjadi putih kekuningan, dan dengan pereaksi Dragendorff ditunjukkan dengan adanya endapan warna merah bata.
Setelah dilakukan pengujian di laboratorium, hasil uji Alkaloid menunjukkan bahwa jenis yang mengandung senyawa alkaloid tersebut
di antaranya adalah Kukur, Risi-Risi, Duri-Duri, Sangketen, Riang-Riang, Silantem Kerangen, Kerah-Kerah, Sangke Sempilit Kerangen, Gagaten Perik, dan
Rancang.Sampel lainnya yang mengandung senyawa golongan alkaloid merupakan jenis-jenis yang berpotensi sebagai insektisida ataupun fungisida. Hal
ini membuktikan bahwa kesepuluh jenis tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai anti hama.
2. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak di alam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab
terhadap zat warna ungu, merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Kegunaan dari flavonoid antara lain, pertama terhadap tumbuhan, yaitu
sebagai pengatur tumbuh, pengatur fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus. Kedua, terhadap manusia, yaitu sebagai antibiotik terhadap kanker dan ginjal,
menghambat perdarahan. Ketiga, terhadap serangga, yaitu sebagai daya tarik
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan penyerbukan. Fungsi aktifitas senyawa flavonoid adalah sebagai antimikroba Leo et al, 2004, antibakteri Schütz et al, 1995 dan antifungi
Tahara et al, 1994. Pengujian flavonoid, pereaksi yang digunakan adalah FeCl
3
. Tanda yang ditunjukkan oleh reaksi yang terjadi antara ekstrak tumbuhan dengan pereaksi
FeCl
3
adalah adanya perubahan warna larutan menjadi warna hitam pekat. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Kukur, Lancing Kerangen, Risi-Risi,
Duri-Duri, Sangketen, Riang-Riang, dan Rancang memiliki senyawa flavonoid. Kandungan flavonoid berfungsi sebagai antimikroba dan antivirus. Oleh karena
itu, ketujuh tumbuhan beracun yang diperoleh dapat dijadikan sebagai antimikroba. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan yang diujikan dapat
dijadikan sebagai antimikroba atau antivirus.
3. Tanin
Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dan menggumpalkan protein atau berbagai senyawa
organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid. Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan, berperan penting untuk melindungi
tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama, serta dalam pengaturan pertumbuhan.
Fungsi aktifitas senyawa tanin menurut Goldstein dan Swain 1965 adalah sebagai penghambat enzim hama. Pereaksi dalam pengujian tanin adalah
NaOH 10. Uji skrining menunjukkan adanya kandungan tanin ditandai dengan munculnya perubahan warna menjadi hitam saat sampel tanaman direaksikan
dengan senyawa pereaksi. Berdasarkan dari data hasil pengujian pada table, Risi-
Universitas Sumatera Utara
Risi, Duri-Duri dan Sangketen mengandung senyawa tanin. Sampel yang mengandung senyawa golongan tanin merupakan jenis-jenis yang berpotensi
sebagai pestisida.
4. Saponim