EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN SEBAGAI BIOPESTISIDA PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG SIMANCIK II DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN SEBAGAI BIOPESTISIDA PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG SIMANCIK II DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN SKRIPSI

  Oleh :

BENYAMIN OSENTA SINURAYA 091201044/TEKNOLOGI HASIL HUTAN

  

ABSTRAK

  BENYAMIN OSENTA SINURAYA. Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida pada Kawasan Hutan Lindung Simancik II di Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Dibimbing oleh YUNUS AFIFUDDIN dan LAMEK MARPAUNG.

  Kawasan Hutan Lindung Simancik II Tahura Bukit Barisan memiliki keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Keanekaragaman tumbuhan merupakan sumber senyawakimia yang penting yang perlu dieksplorasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi tumbuhan beracun yang teradapat padaka wasan ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis- jenis tumbuhan beracun, menganalisis kandungan metabolit sekunder dari jenis- jenis tumbuhan beracun dan menganalisis peluang pengembangan budidaya tumbuhan beracun dan manfaat potensialnya sebagai biopestisida. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan petak ukur berbentuk plot lingkaran berukuran luas 0,05 hektar.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat 17 jenis tumbuhan beracun yang diskrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekundernya, diantaranya 10 jenis yang mengandung Flavonoid, 12 jenis yang mengandung Alkaloid, 10 jenis yang mengandung steroid-terpenoid, dan 11 jenis yang mengandung saponin. Berdasar kan analisis vegetasi, diketahui jenis yang memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi adalah jenis Kalincayo (Angelesia

  

splendens Korth.) sedangkan jenis yang memiliki Indeks Nilai Penting terendah

  adalah Takur-takur gara ( NephentesTobaica ). Dari data analisis vegetasi tersebut juga diperoleh indeks keanekaragaman jenis sebesar 1,97 dari jenis tumbuhan bawah dan 1,39 dari jenis semai pohon. Tumbuhan beracun yang paling berpeluang dibudidayakan sebagai sumber biopestisida adalah yang memiliki kandungan metabolit sekunder kompleks seperti jenis Sanggubuh (Licania

  

splendens Korth.), Rancang daluna (Rubia sp), Mbetung (Ficus grossularioides

  Burm.f.), Ingul kerangen (Smecarpus sp), dan Sukul-sukul (Macaranga depressa Mull.Arg.).

  Kata kunci : Eksplorasi, Tumbuhan beracun, Metabolit sekunder, Biopestisida

  

ABSTRACT

BENYAMIN OSENTA SINURAYA. Exploration of Poisonous Plants as

Biopesticide in Protected Forest Simancik II in Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Supervised by YUNUS AFIFUDDIN and LAMEK MARPAUNG.

  Protected Forest Simancik II of Tahura Bukit Barisan has high plant diversity. The plant diversity is important source of chemical compound that need

to be explored. Therefore, this study was did to exploring poisonous plants that

contained in that area. This study aimed to identify the species of poisonous

plants, analyze the secondary metabolites of the poisonous plants and analyze the cultivation raising opportunities of the poisonous plants and the potential benefits

as biopesticide. The method used was purposive sampling plots with circle plot

with an areas 0.05 hectare.

  The results obtained from this study was, there were 17 species of poisonous

that phytochemicals screened to know the content of secondary metabolites, 10

species that containing flavonoids, 12 species that containing Alkaloids,10 species containing Steroids-terpenoids, and 11 species containing Saponins. Based on the analysis of vegetation, was know that species which have the highest importance

value indexis Kalincayo (Angelesia splendens Korth.), while the species which

have the lowest importance value index is Takur-takur gara (Nephentes Tobaica).

According with the data analysis of vegetation were also obtained the index

diversity at 1,97 of undergrowth species and 1,39 of tree species. The poisonous

plants that most likely to be cultivated as biopesticide sources is which one that

containing complex secondary metabolites like Sanggubuh (Licania splendens

  Korth.), Rancang daluna (Rubia sp), Mbetung (Ficus grossularioides Burm.f.),

  

Ingul kerangen (Smecarpus sp), and Sukul-sukul (Macaranga depressa

Mull.Arg.).

  Keywords : Exploration, Poisonous plants, Secondary metabolites, Biopesticide

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Lau Simomo pada tanggal 20Agustus 1990. Penulis adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara, anak dari pasangan Alm. Patuh Sinuraya dan Tentu br Ginting Penulis memulai pendidikan di SD 040466 Lausimomo, lulus tahun 2003.

  Penulis melanjutkan pendidikan di SMP N1 Kabanjahe dan lulus tahun 2006. Tahun 2009, penulis lulus dari SMU Negeri 1 Kabanjahe dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk USU melalui jalur UMB-SPMB. Penulis memilih Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian dengan minat studi Teknologi Hasil Hutan.

  Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif disejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) Pertanian USU tahun 2009-2013. Pada tahun 2012-2013 penulis menjadi koordinator Nursery, Himpunan Mahasiswa Sylva (Himas) USU. Pada tahun 2013 menjadi peserta Lintas Nusantara Remaja Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara dalam Sail Komodo sebagai delegasi Sumatera Utara di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penulis menjadi penghuni sah lautan serta bebas mengarungi segenap samudera raya yang disahkan di geladak KRI MAKASSAR-590 dalam Sail Komodo 2013.

  Penulis telah melaksanakan Praktikum Pengenalan dan Pengolahan Ekosistem Hutan (P2EH) selama 10 hari di Tahura Bukit Barisan, Tongkoh.

  Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta Utara selama 1 bulan.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Eksplorasi Tumbuhan Beracun Sebagai Biopestisida pada Kawasan Hutan Lindung Simancik II di Taman Hutan Raya Bukit Barisan”

  Skripsi ini berisi tentang data tumbuhan beracun beserta kandungan metabolit sekundernya. Jenis-jenis tumbuhan beracun ini ditemukan melalui eksplorasi di Hutan Lindung Simancik II, Taman Hutan Raya Bukit Barisan.

  Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada :

  1. Yunus Afifuddin, S.Hut., M.Si sebagai ketua komisi pembimbing dan Lamek Marpaung, M.Phil, Ph.D, sebagai anggota komisi pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  2. Ayahanda Alm. Patuh Sinuraya, dan ibunda tercinta Tentu br Ginting serta ke- enam kakak perempuan dan Abang ipar saya yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan doa untuk penulis selama kuliah.

  3. Alm. Iting Mirsol br Ginting, dan Mdp. Sirait yang membantu dalam penentuan dan pengambilan sampel di lapangan.

  4. Abang dan teman-teman yaitu Tommy Rayandra Sitanggang, Bastanta Ginting, Felix Samisara Perangin-angin, Esra Barus, Joel E P Tarigan, dan Joy Simyu yang banyak membantu dalam penelitian.

  5. Teman-teman Kehutanan’09 yaitu Esthy Aknesya Simorangkir, Badia Tarigan, AikoBancin, Susan Meliala, Sabda, Sondang, Christine Tarigan, Meidita Purba, Dutinov Surbakti, Guido, Riris, Lasmaria, Linda, Icut, Donni

  Pakpahan, Frans Galung, Frans Soit, Pandapotan, Purnama, Robert Panjaitan, Samuel, Kaya Lubis, Syahroni, Doni Siregar, Monnica Zalukhu, Tabita, Maria Panggabean dan teman lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.

  Penulis mengharapkan agar karya ilmiah ini dapat menjadi panduan belajar dan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa/i kehutanan secara khusus dan masyarakat secara umum. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

  

DAFTAR ISI

  14 ProsedurPenelitian .........................................................................

  47 Aktivitas Saponin ...................................................................

  47 Aktivitas Alkaloid ..................................................................

  46 Aktivitas Terpen .....................................................................

  44 Aktivitas Tanin dan flavonoid ................................................

  42 PengujianFitokimiaTumbuhanBeracun di Hutan Lindung Simancik II ....................................................................................

  23 Tingkat KeanekaragamanTumbuhanBeracun di Hutan Lindung Simancik II ......................................................................

  22 DeskripsiTumbuhanBeracun di HutanLindung Simancik II .........

  17 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Pengetahuan Lokal…………………………………….. ...

  15 AspekFitokimia ......................................................................

  15 Aspek keanekaragaman ..........................................................

  15 Aspek Pengetahuan Lokal ......................................................

  14 AlatdanBahan ................................................................................

  Hal

  12 METODE PENELITIAN WaktudanTempat Penelitian .........................................................

  9 Kondisi Umum Lokasi Penelitian .................................................

  6 Komponen Senyawa Beracun dalam Tumbuhan ..........................

  7 Pestisida organik ...........................................................................

  3 TINJAUAN PUSTAKA Pestisida .........................................................................................

  3 Manfaat Penelitian .........................................................................

  1 TujuanPenelitian ............................................................................

  Latar Belakang ..............................................................................

  RIWAYAT HIDUP ................................................................................. iii KATA PENGANTAR ............................................................................. iv DAFTAR ISI ............................................................................................ vi DAFTAR TABEL ................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix PENDAHULUAN

  .............................................................................................. ii

  ABSTRAK ............................................................................................... i ABSTRACT

  48

  Manfaat PotensialTumbuhanBeracun di HutanLindung Simancik II ...................................................................................

  49 Peluang Pengembangan Budidaya Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik II ..........................................................

  51 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ....................................................................................

  54 Saran ...........................................................................................

  55 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  56 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL No.

  Hal 1. Contoh Racun yang Terkandung pada Tanaman dan Fungsinya

  6 2. Analisi Tumbuhan Beracun (tumbuhan bawah) di Hutan Lindung Simancik II ...................................................................

  42 3. Analisi Tumbuhan Beracun ( semai pohon) di Hutan Lindung Simancik II ..................................................................................

  42 4. Data Hasil Uji Fito Kimia Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik II ...................................................................

  45

  

DAFTAR GAMBAR

No.

  29 11. Rancang daluna. ..........................................................................

  38 20. Cep-cepen ....................................................................................

  37 19. Silantam ruhi ...............................................................................

  36 18. Bedi-bedi .....................................................................................

  35 17. Kalincayo ....................................................................................

  34 16. Sanggubuh ...................................................................................

  33 15. Tabar-tabar ..................................................................................

  32 14. Gujera. .........................................................................................

  31 13. Takur-takur ratah. ........................................................................

  30 12. Ingul kerangen. ............................................................................

  27 10. Silawir Buluh. .............................................................................

  Hal 1.

  26 9. Uak-Uak. .....................................................................................

  25 8. Mbetung. .....................................................................................

  24 7. Sukul-sukul .................................................................................

  23 6. Ndulpak. ......................................................................................

  22 5. Takur-takurgara . .........................................................................

  20 4. Tedek-tedek. ................................................................................

  18 3. Skema Pengujian Flavonoid . ..........................................................

  17 2. Skema Pengujian Triterpen-Steroid .................................................

  Skema Pengujian Alkaloid . ............................................................

  36