Populasi Penelitian Metode Analisis Data

23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian Arikunto, 2002:108. Menurut Sudjana, 1996:6 populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung, ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. No Nama Sekolah Populasi Guru Ekonomi 1. SMAN 1 BANTARBOLANG 3 2. SMAN 1 COMAL 3 3. SMAN 1 MOGA 2 4. SMAN 1 PEMALANG 4 5 SMAN 1 PETARUKAN 3 6 SMAN 1 RANDUDONGKAL 2 7 SMAN 1 ULUJAMI 3 8 SMAN 2 PEMALANG 4 9 SMAN 3 PEMALANG 4 10 SMAN 1 BELIK 2 11 SMAN 1 BODEH 2 JUMLAH 32 Tabel 3.1 Nama sekolah dan jumlah guru ekonomi. Sumber: Hasil observasi di lapangan 24 Karena jumlah populasi kurang dari 100 guru, maka semua populasi menjadi subyek penelitian. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto 2002:112, apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi, dengan populasi sebanyak 32 orang guru ekonomi di SMAN se-Kabupaten Pemalang.

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama guru ekonomi dan jumlah guru ekonomi serta jadwal pelaksanaan supervisi. Data tersebut merupakan data yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Metode dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh informasi lain tentang pelaksanaan supervisi.

3.2.2 Metode Angket Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2002:128. Dalam menyusun kuesioner ini peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu Sugiyono, 2001:86. Jadi dengan skala likert ini peneliti ingin mengetahui bagaimana supervisi akademik pada proses pembelajaran ekonomi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN di se-Kabupaten Pemalang. 25 Angket pertanyaan ini menggunakan empat alternatif jawaban dengan bobot skor sebagai berikut: 1 Skor 4 untuk jawaban a 2 Skor 3 untuk jawaban b 3 Skor 2 untuk jawaban c 4 Skor 1 untuk jawaban d

3.3 Uji Coba Instrumen

3.3.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan dari suatu instrumen Arikunto 2002:144. Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan teknik uji validitas dengan rumus korelasi product moment : { } { } 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Arikunto, 2006:146 Keterangan : r xy = Nilai korelasi skor butir soal dengan skor total X = Skor butir soal Y = Skor total soal N = Jumlah subjek XY = Perkalian antara skor butir soal dan skor total soal X 2 = Kuadrat skor butir soal Y 2 = Kuadrat skor total soal 26 Kemudian harga r xy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dalam tabel dengan taraf signifikan 5. Apabila r xy r tabel maka soal dinyatakan valid dan apabila r xy r tabel maka soal dikatakan tidak valid. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa dari 30 butir item terdapat 26 butir item yang valid karena memiliki r xy r tabel =0,532 untuk α= 5 dengan N=15. Selanjutnya 26 butir item soal yang valid diurutkan kembali dan dapat digunakan untuk penelitian perhitungan terlampir.

3.3.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006:154. Reliabilitas instrumen dicari dengan menggunakan rumus alpha karena instrumen tersebut berbentuk angket. Rumus alpha tersebut adalah: r 11 = ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ∑ 2 2 1 1 t b k k σ σ Arikunto, 2006:194 Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑σb 2 = Jumlah varians total σt 2 = Varians total Kemudian harga r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila r 11 r tabel dengan taraf signifikan 5 maka tes dinyatakan reliabel. 27 Berdasarkan hasil uji reliabilitas angket penelitian diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,955 r tabel =0,532 untuk α=5 dengan n=15 sehingga dapat dinyatakan bahwa angket dalam penelitian ini reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian perhitungan terlampir.

3.4 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran ekonomi di SMAN Se- Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut : 1 Analisis deskriptif Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variabel, yaitu variabel supervisi akademik pada proses pembelajaran ekonomi di SMAN Se-Kabupaten Pemalang agar lebih mudah dalam memahaminya. Rumus yang digunakan: Persentase skor 100 x N n = , dimana : n = jumlah skor jawaban responden N = jumlah skor jawaban ideal 2 Pengkategorisasian mengkategorisasikan Pedoman pengkategorisasian untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus penilaian acuan normatif PAN, yaitu: Kategori I = sangat baik Kategori II = baik Kategori III = cukup baik Kategori IV = tidak baik 28 Deskripsi persentase tabel pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri Se-Kabupaten Pemalang tahun ajaran 20082009. Persentase skor maksimum : Persentase skor minimum : Rentang persentase : 100 - 25 Interval kelas persentase : 75 4 = 18.75 Setelah terhitung rentang persentase dan interval kelasnya dapat dibuat tabel sebagai berikut: Persentase Kriteria 81,25 -100 sangat baik 62,5 - 81,25 baik 43,75-62,5 cukup baik 25,00-43,75 tidak baik Jumlah skor maksimum : 4 x jumlah item soal x jumlah responden Jumlah skor minimum : 1 x jumlah item soal x jumlah responden Rentang skor : Jumlah skor maksimum – jumlah skor minimum Interval kelas : Rentang skor 4 Dari langkah tersebut, dapat dibuat tabel tingkatan kategori dalam bentuk skor, persentase dan kriteria, karena jumlah item soal sudah diketahui sejumlah 26 butir soal, maka digunakan beberapa tabel skor yang disesuaikan dengan jumlah responden sebagai berikut: 100 100 maksimum skor Jumlah maksimum skor Jumlah = x 25 100 manimum skor Jumlah minimum skor Jumlah = x 29 1 Tabel skor untuk responden berjumlah 32 orang jumlah populasi No Skor Persentase Kriteria 1 2704 - 3328 81,25 - 100 sangat baik 2 2080 - 2704 62,50 - 81,25 baik 3 1456 - 2080 43,75 - 62,50 cukup baik 4 832 - 1456 25,00 - 43,75 tidak baik 2 Tabel skor untuk responden berjumlah 4 orang guru SMAN 1 PEMALANG, SMAN 2 PEMALANG dan SMAN 3 PEMALANG No Skor Persentase Kriteria 1 338 - 416 81,25 - 100 sangat baik 2 260 - 338 62,50 - 81,25 baik 3 182 - 260 43,75 - 62,50 cukup baik 4 104 - 182 25,00 - 43,75 tidak baik 3 Tabel skor untuk responden berjumlah 3 orang guru SMAN 1 BANTARBOLANG, SMAN 1 COMAL, SMAN 1 PETARUKAN dan SMAN 1 ULUJAMI No. Skor Persentase Kriteria 1 253,5 - 312 81,25 - 100 sangat baik 2 195 - 253,5 62,50 - 81,25 baik 3 136,5 - 195 43,75 - 62,50 cukup baik 4 78 - 135,5 25,00 - 43,75 tidak baik 4 Tabel skor untuk responden berjumlah 2 orang guru SMAN 1 BELIK dan SMAN 1 BODEH No Skor Persentase Kriteria 1 169 -208 81,25 - 100 sangat baik 2 130 – 169 62,50 - 81,25 baik 3 91- 130 43,75 - 62,50 cukup baik 4 52 – 91 25,00 - 43,75 tidak baik 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Pencapaian skor pelaksanaan supervisi akademik No. Nama Sekolah Jumlah Guru Item Soal Skor 1 SMAN 1 BANTARBOLANG 3 26 260 2 SMAN 1 MOGA 2 26 100 3 SMAN 1 RANDUDONGKAL 2 26 177 4 SMAN 1 PETARUKAN 3 26 186 5 SMAN 1 BODEH 2 26 167 6 SMAN 1 COMAL 3 26 194 7 SMAN 1 PEMALANG 4 26 204 8 SMAN 1 BELIK 2 26 103 9 SMAN 1 ULUJAMI 3 26 249 10 SMAN 3 PEMALANG 4 26 223 11 SMAN 2 PEMALANG 4 26 312 JUMLAH 32 2175

Dokumen yang terkait

KINERJA SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH I SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 14

MODEL SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH Model Supervisi Pembelajaran oleh Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Kota Surakarta.

0 1 14

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN:Studi tentang Persepsi Guru atas Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Indramayu.

7 30 69

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 121

(ABSTRAK) PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN PEMALANG TAHUN AJARAN 2008-2009.

0 0 2

Implementasi kebijakan pendidikan gratis di sekolah menengah atas negeri se Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2013/2014 AWAL

0 0 16

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 156

SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS

0 1 17

KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DI KOTA BIMA - Repository UNRAM

0 0 206