10
pembuatan motif batik tulis. Hal tersebut dilakukan guna menguatkan gagasan penciptaan dan keputusan dalam menyusun konsep. Adapun tinjauan studi
pustaka mengenai permainan tradisional Sumatera Selatan sebagai ide dasar penciptaan motif batik tulis bahan busana pesta, yaitu:
1. Eksplorasi Tentang Batik
a. Pengertian Batik
Membatik adalah suatu cara untuk menghiasi sehelai bahan dengan memberi corak dan pola-pola yang dilukiskan di atas kain putih dengan
mempergunakan canting dan lilin, bagian-bagian bahan yang tertutup oleh lilin tidak terkena warna celup yang dipergunakan untuk memberikan warna pada
bahan tersebut Judi Achjadi, 1981:102. Berdasarkan etimologi dan terminologinya, batik merupakan rangkaian
kata Mbat dan Tik. Mbat dalam bahasa jawa diartikan sebagai melempar berkali- kali, sedangkan tik berasal dari kata titik. Jadi membatik berarti melempar titik
berkali-kali pada kain. Sehingga bentuk titik-titik tersebut berhimpitan menjadi garis. Seperi yang dikatakan
Soedarso 1998: 105, kata “ambatik” Jawa sering disebut “anyerat” menulis. Tetapi kemudian pada saat ini kata “ambatik”
mempunyai arti khusus yaitu melukis pada kain mori, dengan lilin dan dengan mempergunakan canting, yang terbuat dari tembaga. Batik selalu mengacu pada
dua hal, yang pertama teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Kedua, batik adalah kain yang
menggunakan motif-motif tertentu yang memiliki ciri khas
11
Batik adalah salah satu cabang seni rupa dengan latar belakang sejarah dan akar budaya yang kuat dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia
Nusjirwan Tirtaamidjaja, 1966:5. . Dari beberapa pengertian batik di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa batik merupakan kain yang diberi motif sebagai
hiasanya dengan teknik pembuatan tutup celup, menutup motif menggunakan malam kemudian dicelup untuk memberikan warna, selanjutnya dilorod untuk
mendapatkan hasil akhirnya.
b. Teknik Batik
1 Batik Tulis
Batik tulis dikerjakan menggunakan canting, canting merupakan alat yang terbuat dari tembaga yang di bentuk bisa menampung malam dengan ujung
berupa saluran kecil untuk keluarnya malam yang digunakan pada permukaan kain yang di batik Asti Musman, 2011: 17. Pengerjaan batik tulis memerlukan
energi kreatif yang menyatukan tangan, hati dan pikiran untuk memahami malam, canting dan bagaimana menciptakan efek yang berbeda. Hal ini agar dapat
mendapatkan ritme yang tepat dan temperature malam yang tepat tingkat
kepanasan malam hingga dapat menembus kain.
Batik tulis merupakan batik yang proses pembuatan awalnya berupa kain yang sudah di loyor, dikemplong, kemudian di pola baru selanjutnya di batik
menggunakan malam carik bagian luar pola diklowongi, proses berikutnya adalah pewarnaan dan yang terakhir dilorod Didik Riyanto, 1993:20. Motif pada batik
tulis biasanya berbentuk stilisasi, yaitu penggayaan bentuk dengan tidak meninggalkan ciri-ciri aslinya. Distorsi, menggandakan perubahan bentuk dengan
12
maksud menonjolkan sebagian unsur-unsur yang terkadung dalam suatu obyek. Dekortatif,
penyederhanaan bentuk
tidak memperhatikan
perhitungan perspektifnya. Hal ini menjadikan batik tulis sebagai batik dengan kualitas dan
nilai estetis tinggi. Akan tetapi, untuk memproduksi sepotong kain batik tulis memerlukan waktu pengerjaan yang relatif lama sehingga harga jualnya pun
relatif mahal di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
2 Batik Cap
Batik cap merupakan kain yang dihias dengan motif dengan menggunakan media canting cap Asti Musman, 2011:19. Canting cap merupakan alat yang
terbuat dari tembaga yang memiliki motif. Penciptaan canting cap ini didasari oleh banyaknya permintaan batik, mengingat pembuatan batik tulis memerlukan
waktu yang relatif lama, sehingga para pengusaha batik berinisiatif membuat canting cap.
Cap merupakan alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Cap yang digunakan ini terbuat dari tembaga. Hal ini
dikarenakan tembaga dapat menghantarkan panas lebih baik dibandingkan dengan cap yang terbuat dari kayu, sehingga malam yang menempel pada cap pun lebih
tebal dan hasil pengecapannya tidak setipis menggunakan cap kayu. Desain yang digunakan pada batik cap selalu mengalami pengulangan,
sehingga gambar nampak berulang dan monoton. Gambar batik cap biasanya tidak tembus di kedua sisi kain. Warna dasar kain lebih tua dibandingkan dengan
warna motifnya. Hal ini disebabkan karena batik cap tidak melakukan penutupan
13
pada bagian dasar motif seperti hal nya proses pada batik tulis. Oleh karena itu, proses produksi yang dibutuhkan relatif cepat dan harga jual nya pun lebih murah.
2. Eksplorasi Mengenai Perkembangan Batik Saat Ini Melalui Studi