LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V Surabaya.
Rancang Bangun Sistem Informasi Capacity Management
Aset Fisik dan Informasi pada PT Pertamina (Persero)
Unit Pemasaran V Surabaya
KERJA PRAKTEK
Oleh :
Ony Prabowo 10.41010.0211
Alfian Wira Satya Sakti 10.41010.0258
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
i
ABSTRAKSI
PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha pemasaran minyak dan gas bumi diwilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Dalam menjalankan proses bisnisnya, semua divisi memiliki fungsinya masing-masing. Salah satunya divisi IT M & T yang melakukan pengelolaan dan peminjaman hardware serta pengontrolan kontrak antara perusahaan dengan vendor-vendor diluar perusahaan. Selama ini pengelolaan, peminjaman dan pengontrolan tersebut masih dikerjakan manual dengan sistem pencatatan dibuku dan pembuatan surat kontrak saja, hingga akhirnya terdapat permasalahan yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Beberapa permasalahan tersebut antara lain : pertama, available storage penggunaan server tidak bisa dikontrol sehingga berakibat space storage pada
server akan penuh dan server menjadi lambat dan tidak bisa diakses. Kedua, tidak
adanya reminder sewa kontrak pada batas tanggal peminjaman sehingga berakibat kontrak melampauai batas kesepakatan peminjaman. Ketiga, tidak adanya notifikasi peminjaman HT di setiap unit bisnis perusahaan sehingga berakibat telatnya peremajaan HT di unit bisnis perusahaan yang membutuhkan.
Melihat permasalahan tersebut maka perlu dibuat suatu Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi untuk menangani 3 masalah diatas. Dalam sistem ini akan tercatat available storage tiap server, forecast masa habis storage & forecast penambahan storage, terlihat reminder sewa kontrak sesuai batas tanggal peminjaman, dan notifikasi peminjaman HT disetiap unit
STIKOM
(3)
ii
bisnis untuk dilakukan peremajaan sesuai kebutuhannya. Harapan dari
penyelesaian masalah dengan sistem ini adalah perusahaan akan lebih siap dalam evaluasi penggunaan storage data center, sewa kontrak dan peremajaan HT di semua unit bisnis perusahaan.
STIKOM
(4)
v DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 3
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 8
2.1 Profil Perusahaan ... 8
2.2 Logo Perusahaan ... 9
2.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 10
2.4 Tata Nilai Perusahaan ... 10
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan... 12
2.6 Deskripsi Pekerjaan... 13
2.6.1 Deskripsi Pekerjaan IT M&T Surabaya ... 13
2.6.2 Deskripsi Pekerjaan tiap Fungsi IT M&T Surabaya ... 13
2.6.3 Layanan dan SLA IT M&T Surabaya ... 14
STIKOM
(5)
vi
BAB III LANDASAN TEORI ... 19
3.1 Definisi Capacity Management ... 19
3.2 Tujuan Capacity Management ... 20
3.3 Definisi Capacity Management Information System ... 20
3.4 Analisa dan Perancangan Sistem... 21
3.5 Konsep Dasar Sisten Informasi ... 23
3.6 Bagan Alir Dokumen... 24
3.7 Data Flow Diagram (DFD)... 26
3.8 Entity Relationship Diagram ... 27
3.9 Use Case Diagram ... 32
3.10 Program Penunjang... 34
3.10.1 Power Designer... 34
3.10.2 Visual Basic .Net ... 34
3.10.3 Net Framework... 35
3.10.4 Sql Server 2008 ... 36
3.10.5 Crystal Report ... 37
3.10.1 Highcharts ... 37
BAB IV Desain Dan Implementasi Sistem ... 38
4.1 Prosedur Kerja Praktek ... 38
4.2 Perancangan Sistem... 39
4.2.1 Analisa Sistem ... 39
4.3 Desain Sistem ... 41
4.3.1 Use Case Diagram ... 41
4.4 Diagram Jenjang ... 49
STIKOM
(6)
vii
4.5 Diagram Context ... 50
4.5.1 DFD Level 0 ... 51
4.5.1.1 DFD Level 1 Sub Proses Manajemen Aset ... 52
4.5.2.1 DFD Level 1 Sub Proses Manajemen Pemakaian Aset ... 52
4.5.2.2 DFD Level 1 Sub Proses Manajemen Pemakaian Storage ... 53
4.5.3.1 DFD Level 1 Sub Proses Laporan... 54
4.6 Entity Relationship Diagram ... 55
4.7 Struktur Tabel... 56
4.8 Desain Input & Output ... 62
4.9 Implementasi Sistem ... 78
BAB V Penutup... 96
5.1 Kesimpulan ... 96
5.2 Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 98
LAMPIRAN... 99
STIKOM
(7)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Pertamina... 10
Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 12
Gambar 2.3 Struktur Organisasi IT M&T Surabaya... 12
Gambar 3.1 Simbol External Entity ... 26
Gambar 3.2 Simbol Sistem Data Flow ... 26
Gambar 3.3 Simbol Proses... 27
Gambar 3.4 Simbol Data Store... 27
Gambar 3.5 Key Attribute ... 28
Gambar 3.6 Particial Key Attribute... 28
Gambar 3.7 Single Value Attribute ... 29
Gambar 3.8 Multi Value Attribute ... 29
Gambar 3.9 Composite Attribute ... 29
Gambar 3.10 Derived Attribute ... 29
Gambar 3.11 Use Case ... 32
Gambar 3.12 Aktor ... 33
Gambar 3.13 Hubungan Asosiasi ... 33
Gambar 3.14 Hubungan Include ... 33
Gambar 3.15 Hubungan Extends ... 33
Gambar 4.1 Bussines Use Case ... 42
Gambar 4.2 Use Case Management User ... 43
Gambar 4.3 Use Case Manajemen Vendor... 44
Gambar 4.4 Use Case Manajemen Data Center ... 44
STIKOM
(8)
ix
Gambar 4.5 Use Case Monitoring Aset Fisik ... 44
Gambar 4.6 Use Case Monitoring Aset Informasi ... 46
Gambar 4.7 Use Case Pemakaian Storage... 47
Gambar 4.8 Use Case Perkiraan Storage Habis... 48
Gambar 4.9 Use Case Penambahan Storage ... 49
Gambar 4.10 Diagram Jenjang... 50
Gambar 4.11 Diagram Context ... 50
Gambar 4.12 DFD Level 0 ... 51
Gambar 4.13 DFD Level 1 Manajemen Aset ... 52
Gambar 4.14 DFD Level 1 Manajemen Pemakaian Aset ... 53
Gambar 4.15 DFD Level 1 Manajemen Pemakaian Storage... 53
Gambar 4.16 DFD Level 1 Laporan ... 54
Gambar 4.17 Conceptual Data Model ... 55
Gambar 4.18 Physical Data Model ... 56
Gambar 4.19 Desain Halaman Template Master... 63
Gambar 4.20 Desain Input Login ... 64
Gambar 4.21 Desain Ouput Aset Fisik ... 64
Gambar 4.22 Desain Output Aset Informasi ... 65
Gambar 4.23 Desain Output Data Center ... 66
Gambar 4.24 Desain Input Tambah Aset Fisik... 67
Gambar 4.25 Desain Input Tambah Aset Informasi... 68
Gambar 4.26 Desain Input Data Center... 69
Gambar 4.27 Desain Input Pemakaian Data Center ... 70
Gambar 4.28 Desain Output Perkiraan Storage Habis ... 71
STIKOM
(9)
x
Gambar 4.29 Desain Output Penambahan Storage... 72
Gambar 4.30 Desain Output Master Vendor ... 73
Gambar 4.31 Desain Output Master Pengguna ... 74
Gambar 4.32 Desain Output Master Perangkat ... 75
Gambar 4.33 Desain Input Data Vendor ... 76
Gambar 4.34 Desain Input Data Pengguna ... 76
Gambar 4.35 Desain Input Data Perangkat... 77
Gambar 4.36 Form Login ... 78
Gambar 4.37 Form Halaman Utama ... 78
Gambar 4.38 Halaman Lihat Pengguna... 79
Gambar 4.39 Form Tambah Pengguna... 80
Gambar 4.40 Form Lihat Aset Fisik ... 80
Gambar 4.41 Form Tambah Aset Fisik... 81
Gambar 4.42 Form Tambah Aset Informasi... 82
Gambar 4.43 Form Lihat Data Center ... 82
Gambar 4.44 Form Tambah Data Center ... 83
Gambar 4.45 Form Lihat Pemakaian Data Center ... 84
Gambar 4.46 Form Pemakaian Data Center ... 84
Gambar 4.47 Form Lihat Vendor ... 85
Gambar 4.48 Form Tambah Vendor... 86
Gambar 4.49 Form Notifikasi Aset Fisik Hari Ini ... 86
Gambar 4.50 Form Notifikasi Aset Fisik Akan Datang... 87
Gambar 4.51 Form Notifikasi Aset Informasi Hari Ini... 88
Gambar 4.52 Form Notifikasi Aset Informasi Akan Datang ... 88
STIKOM
(10)
xi
Gambar 4.53 Form Perhitungan Perkiraan Storage Habis... 89
Gambar 4.54 Form Penambahan Storage ... 90
Gambar 4.55 Form Visualisasi ... 90
Gambar 4.56 Form Laporan Aset Fisik ... 91
Gambar 4.57 Form Laporan Aset Informasi ... 91
Gambar 4.58 Form Laporan Data Center ... 92
Gambar 4.59 Form Laporan Storage Habis ... 93
Gambar 4.60 Form Laporan Penambahan Storage ... 93
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Simbol-Simbol Flowchart ...24
Tabel 3.2 Ilustrasi Pembuatan ERD...30
Tabel 4.1 Master Vendor ...57
Tabel 4.2 Master Fungsi ...57
Tabel 4.3 Master Lokasi ...58
Tabel 4.4 Master Perangkat ...58
Tabel 4.5 Master Pengguna ...58
Tabel 4.6 Server ...59
Tabel 4.7 Aset Informasi ...59
Tabel 4.8 Aset Fisik ...60
Tabel 4.9 Pemakaian Storage ...61
STIKOM
(11)
xii
Tabel 4.10 Perkiraan Habis...61
Tabel 4.11 Penambahan Storage...62
STIKOM
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang usaha pemasaran minyak dan gas bumi diwilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara. Pada perusahaan BUMN ini memiliki beberapa divisi yang fokus pada bagiannya masing-masing, dan salah satunya adalah IT M & T Surabaya yang merupakan anak divisi IT Operation Area Jawa & Balinus. Tugas dari IT M & T Surabaya ini adalah Merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan Sistem
Informasi, yang meliputi pelayanan pengolahan informasi/data/database,
penyediaan dan pemeliharaan perangkat komputer (perangkat lunak, perangkat keras) serta material pendukung dan Telekomunikasi & Audio visual, yang meliputi penyediaan dan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan voice, peralatan telekomunikasi, peralatan audio visual.
Tugas lain yang juga ditangani IT M & T Surabaya adalah pengelolaan dan peminjaman hardware serta pengontrolan kontrak antara perusahaan dengan vendor-vendor diluar perusahaan. Pengelolaan dan peminjaman hardware tersebut meliputi pengelolaan storage data center dan peminjaman HT (Handy Talky) & Baterai HT kepada seluruh anak perusahaan di wilayah jawa timur, bali dan nusa tenggara. Sedangkan pengontrolan kontrak antara perusahaan dengan vendor-vendor diluar perusahaan meliputi kontrak peminjaman PC, Laptop, Printer, Jasa
STIKOM
(13)
2 Internet, Jasa TV Cable dan Tower. Selama ini pengelolaan, peminjaman dan pengontrolan tersebut masih dikerjakan manual dengan sistem pencatatan dibuku dan pembuatan surat kontrak saja, hingga akhirnya terdapat permasalahan yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian.
Beberapa permasalahan yang menyebabkan kerugian tersebut antara lain : Pertama, setiap hari, user di perusahaan menggunakan aplikasi perusahaan yang langsung terhubung dengan server pusat. Ketika ada aplikasi baru, banyak pengguna mengakses aplikasi tersebut sehingga terjadi penambahan beban
storage di storage data center/ server. Bila ini dilakukan setiap hari secara
berkala, maka space storage pada server akan penuh dan berakibat server menjadi lambat dan tidak bisa diakses. Kedua, Perusahaan memberikan pinjaman pemakaian Tower dan HT kepada pihak yang membutuhkan, selain itu perusahaan juga meminjam hardware (PC, Laptop, Printer, Jasa Internet, Jasa TV Cable, dsb) kepada pihak lain untuk operasional kantor. Didalam transaksi pinjam / meminjam diatas, terdapat bukti kontrak sewa per jenis hardware. Untuk Memantau kontrak sewa diatas, perusahaan merekapitulasi masing-masing kontrak sewa. Dengan cara seperti diatas terdapat kelemahan-kelemahan atau permasalahan yang ditemui perusahaan, antara lain : Informasi yang diberikan tidak up to date (Real Time), Penumpukan Berkas, Human error (tidak ingat bila masa sewa kontrak akan segera berakhir). Sedangkan permasalah ketiga adalah penggunaan HT. Perusahaan memberikan pinjaman HT kepada seluruh unit bisnis perusahaan, selama masa peminjaman tersebut, banyak laporan-laporan bahwa HT rusak atau hilang dan klaim yang menyatakan baterai HT banyak yang habis. Pada dasarnya perusahaan juga melakukan prosedur dengan melakukan
STIKOM
(14)
3 peremajaan HT pada semua unit bisnis perusahaan. Dalam peremajaan HT, sebagian unit bisnis perusahaan ada yang tidak ingat bahwa sudah waktunya HT dilakukan peremajaan, hingga akhirnya peminjaman dan prosedur peremajaan HT tersebut tidak terkontrol pemakaiannya.
Sebagai Solusi permasalahan diatas maka perlu dibuat suatu Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi untuk menangani 3 masalah diatas. Dalam sistem ini akan tercatat available storage secara real time sesuai penggunaanya. Selain itu juga terdapat forecast masa habis storage dan
forecast panambahan storage tiap server. Kedua sistem ini juga akan memantau
kontrak sesuai masanya dengan memberikan notifikasi dan reminder ke email pic nya masing-masing. Ketiga sistem ini juga dapat memberikan notifikasi terkait peremajaan HT di tiap unit bisnis perusahaan. Harapan dari penyelesaian masalah oleh sistem ini adalah perusahaan akan lebih siap dalam evaluasi penggunaan storage data center, sewa kontrak dan peremajaan HT kedepan sehingga lebih mudah dalam monitoring semua aset fisik dan informasi yang dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain / unit bisnis perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
Bagaimana merancang bangun sebuah sistem yang dapat menangani evaluasi penggunaan storage data center, reminder sewa kontrak dan monitoring peremajaan HT?
STIKOM
(15)
4
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan sistem ini, agar selaras dan tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:
a. Sistem informasi yang dibangun merupakan pengelolaan penggunaan storage
data center, reminder sewa kontrak dan monitoring peremajaan HT, yang mana pengelolaan ini akan dilakukan langkah evaluasi supaya kedepannya perusahaan lebih siap dalam penyediaan storage data center dan peremajaan HT, serta monitoring kontrak kepada pihak penggnaa jasa perusahaan supaya tidak terjadi pengguna jasa yang melebihi kontrak yang ditentukan dari awal kesepakatan.
b. Sistem informasi ini tidak menangani data pegawai dan data fungsi / divisi perusahaan.
1.4 Tujuan
Dengan meilhat perumusan masalah yang ada, dapat ditentukan tujuan yang akan dibahas, antara lain:
Membuat sistem informasi yang dapat menangani evaluasi penggunaan storage data center, reminder sewa kontrak dan monitoring peremajaan HT.
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat dari rancang bangun sistem informasi pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V ini antara lain:
STIKOM
(16)
5
a. Bagi PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V
Perusahaan akan lebih siap dalam evaluasi penggunaan storage data
center dan dapat melihat forecast storage habis dalam satuan tahun dan forecast penambahan storage dalam satuan Gb.
Monitoring semua kontrak yang dikeluarkan perusahaan kepada pihak
pengguna jasa ataupun kontrak perusahaan kepada pihak penyedia jasa akan lebih mudah dipantau melalui sebuah notifikasi dalam sistem atau reminder yang dikirim melalui email.
Peremajaan HT kedepan juga akan lebih mudah terkontrol sehingga
perusahaan akan selalu siap dalam peremajaan dan tidak terjadi keterlambatan peremajaan di tiap unit bisnis perusahaan.
b. Bagi dunia akademik dapat dijadikan sebagai referensi, tambahan
pengetahuan dan pengalaman dalam analisa dan perancangan sistem informasi khususnya pada bidang rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V .
1.6 Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab. Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut:
STIKOM
(17)
6
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunanya, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II : GAMBARAN PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang gambaran umum profil PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V, visi - misi dan tata nilai perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta deskripsi pekerjaan di PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V.
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V.
BAB IV : PERANCANGAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas perancangan desain sistem mulai dari Usecase System, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan Desain Input / Output. Selain perancangan, bab ini juga membahas implementasi sistem yang mengacu pada perancangan desain yang telah dibuat dan berfokus menangani permasalahan Capacity Management Aset Fisik dan Informasi.
STIKOM
(18)
7
BAB V : PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari
pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk
pengembangan sistem dimasa yang akan datang.
STIKOM
(19)
8
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31
Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN
STIKOM
(20)
9 PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"
Proses bisnis yang yang dijalankan pada PT.PERTAMINA [PERSERO] ada 2, yaitu usaha Hulu, dan usaha Hilir. Kegiatan usaha PERTAMINA Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas.
Sedangkan Kegiatan usaha Pertamina di sektor usaha hilir meliputi bisnis Pengolahan, Pemasaran & Niaga, serta bisnis LNG. Bisnis Pemasaran & Niaga mencakup aktivitas pendistribusian produk-produk hasil minyak dan petrokimia yang diproduksi oleh kilang Pertamina maupun yang diimpor, baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun luar negeri, serta didukung oleh sarana distribusi dan transportasi melalui darat dan laut.
2.2 Logo Perusahaan
PT PERTAMINA (Persero) mempunyai logo resmi sebagai lambang dari perusahaan minyak dan gas tersebut. Berikut ini logo dari PT PERTAMINA (Persero) :
STIKOM
(21)
10 Gambar 2.1 Logo PT PERTAMINA (Persero)
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
- Visi PT PERTAMINA (Persero)
Visi dari PT PERTAMINA (Persero) yaitu:
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
- Misi PT PERTAMINA (Persero)
Misi dari PT PERTAMINA (Persero) yaitu:
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
2.4 Tata Nilai PT PERTAMINA (Persero)
Tata Nilai PT PERTAMINA (Persero) yaitu:
a. CLEAN (BERSIH)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
STIKOM
(22)
11
b. COMPETITIVE (KOMPETITIF)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
c. CONFIDENT (PERCAYA DIRI)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
d. CUSTOMER FOCUS (FOKUS PADA PELANGGAN)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
e. COMMERCIAL (KOMERSIAL)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. CAPABLE (BERKEMAMPUAN)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
PT PERTAMINA (Persero) mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
STIKOM
(23)
12 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PERTAMINA (Persero)
Gambar 2.3 Struktur Organisasi IT M&T Surabaya
STIKOM
(24)
13
2.6Deskripsi Pekerjaan
2.6.1 Deskripsi Pekerjaan IT M&T Surabaya
Pada bagian deskripsi pekerjaan ini akan dijelaskan lebih detail tentang deskripsi pekerjaaan IT M&T Surabaya, yaitu :
a. Merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan
mengawasi kegiatan :
Sistem Informasi :
Pelayanan pengolahan informasi/data/database, penyediaan dan
pemeliharaan perangkat komputer (perangkat lunak, perangkat keras) serta material pendukung
Telekomunikasi & Audio visual :
Penyediaan dan pemeliharaan jaringan komunikasi data dan voice, peralatan telekomunikasi, peralatan audio visual
b. Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di area ex Upms V
Surabaya
2.6.2 Deskripsi Pekerjaan tiap Fungsi IT M&T Surabaya
Sedangkan deskripsi pekerjaan dari masing-masing fungsi IT M&T Surabaya adalah sebagai berikut :
A. Assisten Manager Communication Operations
Merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, mengkoordinasi, dan
mengawasi kegiatan :
telekomunikasi telepon dan radio,
sistem kontrol,
komunikasi data dan system support
STIKOM
(25)
14 audio visual & CCTV
Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di wilayah kerja IT M&T Surabaya.
B. Assisten Manager Computer Operations
Merencanakan, menyelenggarakan, mengatur, memelihara, mengevaluasi,
mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan :
layanan dukungan aplikasi ERP, non ERP, layanan user-id/role
aplikasi,
layanan penyediaan perangkat lunak (software)
layanan perangkat komputer serta material komputer,
multimedia komputer
layanan data center/server
Guna menunjang kelancaran kegiatan operasional di wilayah kerja IT M&T Surabaya.
2.6.3 Layanan dan SLA IT M&T Surabaya
Selanjutnya Layanan dan SLA yang dilakukan IT M&T Surabaya antara lain:
1. Layanan Ketersediaan Sistem SAP
Adalah ketersediaan (uptime) sistem SAP yang dijamin dalam jangka waktu setahun, diluar Planned Downtime.
2. Layanan Dukungan SAP
Fungsi-fungsi dukungan bagi pengguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk proses transaksi dan
STIKOM
(26)
15 penggunaan aplikasi SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait.
3. Layanan Pemeliharaan Aplikasi SAP
Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi SAP, pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.
4. Layanan Pengembangan Aplikasi SAP
Pengembangan baru, peningkatan fungsi aplikasi bisnis SAP beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang merubah atau menambah proses bisnis.
5. Layanan Dukungan Aplikasi non-ERP
Fungsi-fungsi dukungan bagi pengguna aplikasi terkait dengan penyelesaian masalah teknis maupun permohonan bantuan untuk penggunaan aplikasi non-ERP.
6. Layanan Pemeliharaan Aplikasi Non-ERP
Peningkatan fungsi (enhancement) serta modifikasi aplikasi Non-ERP,
pembuatan report, beserta seluruh fungsi-fungsi aplikasi atau interface yang terkait yang tidak merubah bisnis.
7. Layanan Pengembangan Aplikasi non-ERP
Secara umum layanan ini meliputi beberapa aktifitas untuk memenuhi permintaan pembangunan atau pengembangan sistem aplikasi non ERP yang merubah/menambah bisnis atau perubahan yang memerlukan koordinasi bisnis user dengan fungsi- fungsi di CSS.
STIKOM
(27)
16
8. Layanan Konsultasi TI
Layanan jasa konsultasi ini meliputi penyusunan/pembuatan pelaporan hasil kajian trend dan alternatif solusi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
9. Layanan Email & File Sharing
Mencakup permintaan file sharing, dan permintaan akun domain
pertamina.com beserta fitur-fiturnya (Email, akses internet, akses VPN), serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi .
10.Layanan Jaringan & Internet
Mencakup permintaan Instalasi jaringan baik per komputer maupun lokasi kerja tertentu, baik Wired maupun Wireless, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi baik dalam lingkup lokal maupun internet.
11.Layanan Telekomunikasi
Mencakup permintaan layanan telepon meja, facsimile, SIM Card Korporat, Push Mail, HT, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.
12.Layanan Multimedia
Mencakup permintaan sarana multimedia untuk keperluan acara & rapat meliputi proyektor, sound system, teleconference, video conference, serta dukungan atas gangguan / masalah yang terjadi.
13.Layanan Desktop
Mencakup permintaan perangkat PC, Notebook, Printer beserta software resmi, IT Supplies (toner, kertas, external HD, dsb), perbaikan atas perangkat yang bermasalah, serta peminjaman perangkat untuk acara / rapat.
STIKOM
(28)
17 14.Layanan IT Customer Service
Mencakup dukungan level pertama untuk semua insiden dan penggunaan aplikasi TI baik secara remote, walk-in, maupun on-site.
15.Layanan Master Data Maintenance
Pemeliharaan master data dan memberikan pelayanan terhadap user mengenai pembangunan/pembenahan Master Data. Juga memberikan tuntunan kepada User agar dapat menterjemahan suatu data teknis (technical data) dari suatu unit proses/produksi di Pertamina menjadi database yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh MySAP.
16.Layanan Proses Bisnis Finance Operation
Memberikan proses bisnis General Accounting kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing danYear-end Processing pada SAP application.
17.Layanan Proses Bisnis Sales Operation
Memberikan proses bisnis Sales kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing danYear-end Processing pada SAP application.
18.Layanan Proses Bisnis Procurement Operation
Memberikan proses bisnis Purchase Order kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing danYear-end Processing pada SAP application.
STIKOM
(29)
18
19.Layanan Proses Bisnis Human Resource Operation
Memberikan proses bisnis HR kepada bisnis unit/users di Pertamina, termasuk Day to Day Processing, Month-end Processing danYear-end Processing pada SAP application.
STIKOM
(30)
19
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1Definisi Capacity Management (Manajemen Kapasitas)
Manajemen Kapasitas adalah disiplin ilmu yang memastikan infrastruktur TI disediakan pada :
Pada waktu yang tepat
Dalam volume yang tepat
Dengan harga yang tepat
Dan memastikan bahwa TI digunakan dalam cara yang paling efisien.
Ini melibatkan input dari berbagai bidang usaha untuk mengidentifikasi :
Layanan apa yang (atau akan) diperlukan
Infrastruktur TI apa yang dibutuhkan untuk mendukung layanan ini
Seberapa besar tingkat Kontingensi akan dibutuhkan, dan
Berapa biaya infrastruktur ini. Alasan Menggunakan Capacity Management :
Bisnis ingin fokus pada Perencanaan Bisnis mereka
TI dapat membuat sebuah Strategi Bisnis
Laju perubahan dalam dunia bisnis sangat tinggi
Hal ini menghasilkan peningkatan laju perubahan yang membutuhkan TI
komponen, dan meningkatkan fleksibilitas.
Bisnis semakin mengharapkan "On Demand" TI.
Layanan terukur, Harga terjangkau, terukur skala waktunya.
STIKOM
(31)
20
Ini adalah elemen kunci dalam Layanan baru Berorientasi Arsitektur
(SOA) inisiatif. (Dennis Adams. 2004 : 2, 4)
3.2Tujuan Capacity Management (Manajemen Kapasitas)
Untuk memastikan bahwa jumlah biaya yang disetujui selalu ada untuk jenis sumber daya berikut:
Hardware (Sistem Operasi, Database, Power, Pemanas, Ruang Data
Center)
Peralatan Jaringan (LAN, WAN, Bridge, Router)
Peripherals (Storage, Printer)
Software (OS, jaringan SW)
HR (di mana hal itu berdampak kapasitas TI)
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kapasitas ini cocok untuk saat ini dan kebutuhan bisnis masa depan. (Dennis Adams. 2004 : 3)
3.3 Definisi Capacity Management Information System (CMIS)
Capacity Management Information System (CMIS) atau Sistem Informasi Manajemen Kapasitas adalah kumpulan penggunaan infrastruktur TI, informasi kapasitas dan kinerja yang telah dikumpulkan secara konsisten dan disimpan dalam satu atau lebih database. Ini adalah satu buku catatan untuk semua penggunaan, kapasitas, dan data kinerja, lengkap terkait bisnis, aplikasi dan layanan Statistik. Setiap staf TI yang perlu akses ke kapasitas manajemen data berpotensi dapat menggunakan CMIS.
STIKOM
(32)
21 Proses manajemen layanan TI yang sering mengakses data CMIS adalah:
Perencanaan kapasitas
Manajemen kinerja
Manajemen tingkat layanan
Bantuan layanan meja
Incident management
Masalah manajemen
Manajemen konfigurasi
Konsep CMIS adalah konsep baru dengan ITIL Versi 3. Dalam versi ITIL sebelumnya, Manajemen Kapasitas Database (CDB) adalah penyimpanan data pusat tetapi pengembang ITIL menyadari bahwa itu terlalu singkat dari apa yang diperlukan untuk membawa Manajemen Kapasitas ke tingkat berikutnya. CDB adalah koleksi data, tapi tidak ada standar mengenai koleksi dan arsip atau integrasi antara teknologi yang berbeda.
Proses Manajemen Kapasitas Versi 3 memiliki langkah-langkah baru
untuk memastikan keakuratan dan integritas dari data. Sementara memperbarui proses, ITIL Versi 3 juga memperluas ruang lingkup informasinya yang disimpan, yang sekarang termasuk item tambahan seperti ramalan bisnis dan metrik. (Ron Potter. 2010 : 2)
3.4 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Perancangan sistem merupakan
STIKOM
(33)
22 penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang
dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan
kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun sebuah aplikasi.
Menurut Kendall (2003: 7), analisa dan perancangan sistem dipergunakan
untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. tahap ini disebut desain sistem.
STIKOM
(34)
23
3.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Jogiyanto, 1998, hal. 8)
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi, kita perlu mendefnisikan istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem informasi adalah informasi yang dihasilkan. Informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, angka bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui suatu pemrosesan. Idealnya, informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.
Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa bahan (material) atau mesin ataupun tenaga kerja, bergantung pada macam sistem yang dibahas. Sistem informasi karenanya adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya (manusia dan komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk
STIKOM
(35)
24 mengola data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3.6 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Simbol-Simbol Flowchart
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
1. Dokumen Untuk menujukkan
dokumen input dan
output baik untuk proses
manual, mekanik atau
komputer.
STIKOM
(36)
25
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart
Fungsi
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan
dari operasi program
komputer.
3. Database Untuk menyimpan data.
4. Penghubung Menunjukkan hubungan
di halaman yang sama.
5. Penghubung Halaman
Lain
Menunjukkan hubungan
di halaman lain.
6. Terminator Menandakan awal/akhir
dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan logika
keputusan dengan nilai
true atau false.
8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan
pekerjaan yang
dilakukan secara manual.
9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file
non-komputer yang
diarsip urut angka.
STIKOM
(37)
26
3.7 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kendall (2003: 241), Data Flow Diagram menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003: 265), dalam memetakan
Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 3.1 Simbol External Entity 2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau
entitas dengan proses.
Gambar 3.2 Simbol Data Flow
Flow_1 Flow_1
STIKOM
(38)
27 3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 3.3 Simbol Process 4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
Gambar 3.4 Simbol Data Store
3.8 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di
dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri
entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan
atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.
Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity.
Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai
identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau dependent
entity, terdapat jenis- jenis entitas khusus yaitu:
1. Associative Entity
1 Stor_2
STIKOM
(39)
28
Associative Entity (juga dikenal sebagai intersection entity) adalah entitas
yang digunakan oleh rekanan dua entitas atau lebih untuk menyatukan suatu hubungan benyak - ke - banyak (Many to Many)
2. Subtypes Entity
Subtypes Entity digunakan di dalam hierarki generalisasi (generalization hierarchies) untuk menyajikan suatu subset kejadian dari entitas orangtua, yang
disebut supertype, tetapi yang memiliki atribut atau hubungan yang berlaku hanya untuk subset.
Menurut Marlinda (2004: 28), atribute sebagai kolom di sebuah relasi mempunyai macam-macam jenis atribute yaitu :
a. Key Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute
lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
Gambar 3.5 Key Attribute b. Particial key Atribute
Adalah Attribute yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari Key
Primer. Misalnya antara Cabang (toko) dan kode cabang.
Gambar 3.6 Particial Key Attribute
c. Single Vallue Atribute
STIKOM
(40)
29
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa
dengan atribute-nya Umur (Tanggal lahir).
Gambar 3.7 Single Value Attribute d. Multi Vallue Atribute
Atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa
dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
Gambar 3.8 Multi Value Attribute e. Composite Atribute
Atribute yang memiliki dua harga, misalnya nama besar (nama kerja) dan
nama kecil (nama asli)
Gambar 3.9 Composite Attribute f. Derived Attribute
Attribute yang yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat
diturunkan dari table Attribute atau table lain yang berhubungan.
Gambar 3.10 Derived Attribute
STIKOM
(41)
30 Model Entity - Relationship (ER) mula-mula diusulkan oleh Peter pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationship).
Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Entity Relationship
Diagram mengilustrasikan struktur logis dari basis data yang mempunyai
metodologi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Ilustrasi pembuatan ERD
Proses Keterangan
1. Menentukan Entitas Menentukan peran, kejadian, lokasi, hal
nyata, dan konsep dimana pengguna akan menyimpan data.
2. Menentukan Relasi Tentukan hubungan antara pasangan
entitas menggunakan matriks relasi.
3. Gambar ERD Sementara Entitas digambarkan dengan kotak dan
relasi dengan garis yang
menghubungkan entitas.
4. Isi Kardinalitas Tentukan jumlah kejadian dari satu
entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan.
5. Tentukan Kunci Utama Tentukan atribut yang mengidentifikasi
satu dan hanya satu kejadian pada masing- masing entitas.
STIKOM
(42)
31 6. Gambar ERD berdasar
Kunci
Hilangkan relasi Many-to-Many dan
masukkan primary dan kunci tamu pada masing- masing entitas.
7. Menentukan Atribut Tuliskan field-field yang diperlukan oleh
sistem.
8. Pemetaan Atribut Pasangkan atribut dengan satu entitas
yang sesuai pada masing-masing atribut. 9. Gambar ERD dengan
Atribut
Aturlah ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas atau relasi yang ditemukan pada langkah 8.
10. Periksa Hasil Apakah ERD sudah menggambar sistem
yang akan dibangun.
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
1. Conceptual Data model
Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
2. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
STIKOM
(43)
32
3.9Use Case Diagram
Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda/ things dalam sebuah model serta di Realisasikan oleh sebuah collaboration.
Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user).Secara umum use case adalah:
Pola perilaku system
Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor Use case diagram terdiri dari :
Use case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga
customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan
sistem yang akan dibangun
Gambar 3.11 Use Case
Actors
Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem.
STIKOM
(44)
33 Gambar 3.12 Aktor
Relationship
Menunjukan hubungan antara sebuah use case dengan aktor. Ada 3 jenis relationship yaitu :
- Assotiation Relationship
Gambar 3.13 Hubungan Asosiasi
- Include Relationship
Gambar 3.14 Hubungan Include
- Extends Relationship
Gambar 3.15 Hubungan Extends
System boundary boxes (optional)
Packages (optional)
STIKOM
(45)
34
3.10 Program Penunjang
Untuk membuat rancang bangun aplikasi penggajian pada Dealer Honda Saver, dibutuhkan beberapa perangkat lunak untuk memudahkan perancangan
design maupun sistem. Perangkat lunak tersebut antara lain:
3.10.1 Power Designer
Power designer merupakan suatu tool berupa software untuk mendesain
sistem dan rancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dikembangkan oleh Sybase Inc. Ada dua model data, yaitu: Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
a. Model ERD atau Conceptual Data Model : model yang di buat berdasarkan
anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
b. Model Relasional atau Physical Data Model : model yang menggunakan
sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.
3.10.2 Visual Basic .NET
Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan
membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi Windows Forms. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++,
STIKOM
(46)
35
Visual C#, atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual Studion .NET (Yuwanto, 2005).
Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot
Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan diatas .NET Framework.
Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.
3.10.3 NET Framework
Microsoft .NET Framework (di baca Microsoft dot Net Framework) adalah
sebuah komponen yang dapat ditambahkan ke sistem operasi Microsoft Windows atau telah terintegrasi ke dalam Windows (mulai dari Windows server 2003 dan versi-versi Windows Terbaru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar
solusi-solusi program untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum suatu
program baru, dan mengatur eksekusi program-program yang ditulis secara khusus untuk framework ini. .NET Framework adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows (Yuwanto, 2005).
Pada dasarnya, .NET framework memiliki 2 komponen utama: CLR dan
.NET Framework Class Library. Program-program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur
persyaratan-persyaratan runtime program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai Common
Language Runtime (CLR). CLR menyediakan penampilan dari application virtual
STIKOM
(47)
36
machine, sehingga para programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU
tertentu yang akan menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage
collection dan exception handling atau penanganan kesalahan pada saat runtime. Class Library dan CLR ini merupakan komponen inti dari .NET Framework.
Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga komputer dari beberapa ancaman keamanan. CLR adalah turunan dari CLI (Common Language Infrastructure) yang saat ini merupakan standar ECMA.
Solusi-solusi program pembentuk Class Library dari .NET Framework mengcover area yang luas dari kebutuhan program pada bidang user interface, pengaksesan data, koneksi basis data, kriptografi, pembuatan aplikasi berbasis
web, algoritma numerik, dan komunikasi jaringan. Fungsi-fungsi yang ada dalam class library dapat digabungkan oleh programmer dengan kodenya sendiri untuk
membuat suatu program aplikasi baru
3.10.4 SQL Server 2008
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional
(RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh
Microsoft dan Sybase. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa
yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional (Yuwanto, 2007).
STIKOM
(48)
37 Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Penulis menggunakan SQL
Server 2010 untuk merancang database yang digunakan pada sistem.
3.10.5 Crystal Report
Merupakan software yang digunakan untuk pembuatan laporan. Dengan cara mengoneksi nama tabel yang akan dibuatkan laporannya. Setelah tampilan data ada maka klik dan drag semua field yang ada sesuai dengan tampilan yang diinginkan. Biasanya crystal report adalah komponen dari VB.NET.
3.10.6 Highcharts
Highcharts adalah Perpustakaan grafik yang ditulis dalam JavaScript yang murni, yang menawarkan cara mudah untuk menambahkan grafik interaktif ke situs web atau aplikasi web. Highcharts saat ini mendukung garis, spline, area,
areaspline, kolom, bar, pie, bubar, alat pengukur sudut, arearange,
areasplinerange, columnrange, bubble, box plot, error bar, funnel, waterfall dan (polar chart types). (Torstein, 2011)
STIKOM
(49)
38
BAB IV
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
4.1Prosedur Kerja Praktek
Dalam pengumpulan data, observasi dan pengolahannya sebagai
penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih satu bulan atau setara dengan seratus enam puluh jam kerja di PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V. Kegiatan magang ini dilakukan agar mahasiswa mempunyai kesempatan untuk merasakan kerja disuatu perusahaan atau instansi dan diharapkan dapat memberikan pengalaman tersendiri sekaligus bekal dalam menghadapi dunia kerja dimasa yang akan datang. Selain itu hal yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam membuat rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi. Data dan informasi yang diperlukan tersebut diperoleh dari berbagai sumber terkait untuk memberikan masukan yang lengkap bagi pengembangan rancang bangun ini. Data dan informasi tersebut diperoleh dengan cara :
a. Observasi
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan pendekatan dengan survey untuk mengetahui masalah apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, selain itu juga untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan dalam proses pengelolaan aset fisik dan informasi.
STIKOM
(50)
39
b. Wawancara
Metodologi wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V. Dengan mencatat semua data-data yang dibutuhkan, kemudian diolah menjadi sebuah informasi yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dalam mendapatkan data-data yang dibutuhkan, diperoleh dari narasumber.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mencari informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan kegiatan kerja praktek dan pembuatan sistem.
4.2Perancangan Sistem
4.2.1 Analisa Sistem
Analisa sistem adalah langkah pertama untuk membuat suatu sistem baru, yang bila dikaitkan dengan siklus hidup sistem atau System Development Life Cycle (SDLC) berada pada tingkat pertama. Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan wawancara, dengan tujuan untuk mendapatkan data-data tentang manajemen pengelolaan aset fisik dan informasi yang selama ini dilakukan perusahaan. Selanjutnya dilakukan analisa terhadap permasalahan tersebut, khususnya mengenai manajemen storage data center, kontrak dan peremajaan HT. Permasalahan tersebut antara lain :
a. Input data
b. Pengolahan data
c. Pembuatan laporan
STIKOM
(51)
40 Ketiga point diatas sebagai langkah-langkah membangun sebuah sistem yang baru, lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Input Data
Sistem Informasi Capacity Management ini mempunyai beberapa proses yaitu : proses notifikasi aset fisik dan informasi , proses perhitungan pemakaian data server, proses perhitungan perkiraan storage habis & perhitungan penambahan storage dan proses notifikasi & reminder semua aset fisik dan informasi.
b. Pengolahan Data
Pada Pengolahan data, data yang dibutuhkan adalah data dari inputan sistem yang selanjutnya data tersebut diolah menjadi informasi notifikasi aset fisik dan informasi, perhitungan perkiraan habis server, dan penambahan storage.
c. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan setelah menjalani proses input data , pengolahan data. Berikut ini daftar laporan-laporan yang dihasilkan sistem ini :
- Laporan Aset Fisik
- Laporan Aset Informasi
- Laporan Data Center
- Laporan Perkiraan Storage Habis
- Laporan Perkiraan Penambahan Storage
4.3Desain Sistem
STIKOM
(52)
41 Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dibuatlah sistem yang terkomputerisasi. Sistem tersebut akan digambarkan dengan Use Case Diagram dan dibahas secara lebih detail pada Data Flow Diagram dan perancangan
database akan digambarkan pada Entity Relationship Diagram dan secara detail
dijabarkan dalam struktur tabel, serta desain sistem digambarkan dalam Desain
Input dan Output.
4.3.1 Use Case Diagram
Dalam melakukan proses capacity management pada PT.Pertamina Persero terdapat delapan proses bisnis yang akan diuraikan dalam use case diagram yaitu proses Management Vendor, Management Data Center, Management User,
Monitoring Aset Fisik, Monitoring Aset Informasi, Pemakaian Storage, Perkiraan Storage Habis dan Perkiraan Penambahan Storage. Berikut ini uraian
masing-masing proses :
a. Use Case Business
STIKOM
(53)
42 Gambar 4.2 Business Use Case
Business Use Case diatas merupakan gambaran umum dari semua proses
yang ditangani oleh sistem. Pada intinya delapan proses tersebut bertujuan
meng-handle penyelesaian masalah capacity management yang selama ini menjadi
STIKOM
(54)
43 masalah di perusahaan, dari mulai handle user, input data aset fisik & informasi, input data pemakaian storage hingga monitoring & remindernya dijelaskan dalam proses business use case ini supaya arah dan tujuan sistem dalam menangani masalah perusahaan terarah dan jelas sesuai kebutuhan.
b. Management User
Gambar 4.2 Management User
Use Case Diagram Management User ini menjelaskan pengelolaan user baru dalam menggunakan / mengakses sistem ini. Didalamnya terdapat proses lihat data user, update data, input data dan ubah password user jika diperlukan. Proses - proses tersebut bertujuan memudahkan untuk keamanan sistem dari user yang tidak diperkenankan mengakses sisem.
c. Manajemen Vendor
STIKOM
(55)
44 Gambar 4.3 Manajemen Vendor
Use Case Diagram Manajemen Vendor menjelaskan tentang pengelolaan
data-data vendor sebagai rekanan perusahaan yang memberikan pinjaman hardware ataupun dalam hubungan kontrak. Proses yang ditangani dalam use case ini adalah lihat data vendor, perubahan data vendor jika diperlukan, dan input data vendor baru.
d. Management Data Center
Gambar 4.4 Management Data Center
STIKOM
(56)
45
Use Case Diagram Management Data Center diatas menjelaskan tentang
pengelolaan data-data data center sebagai server yang dimiliki perusahaan dalam menampung semua sistem. Proses yang ditangani dalam use case ini adalah lihat data center, perubahan data center jika diperlukan, dan input data center baru.
e. Monitoring Aset Fisik
Gambar 4.5 Monitoring Aset Fisik
STIKOM
(57)
46
Use Case Diagram Monitoring Aset Fisik menjelaskan tentang
pengelolaan data-data aset fisik yang mencatat tentang hardware yang dimiliki perusahaan termasuk HT untuk dilakukan peremajaan dikemudian hari pada semua unit bisnis perusahaan. Proses yang ditangani dalam use case ini adalah input data aset fisik (termasuk didalamnya input data storage dan data aset fisik lain), updae data aset fisik jika diperlukan, dan lihat data aset fisik dan menampilkan notifikasi, antara lain notifikasi storage, notifikasi aset fisik lain, notifikasi aset informasi yang akan habis masanya, notifikasi aset informasi yang mendekati masa habis, dan notifikasi aset informasi yang tenggang masanya masih lama.
f. Monitoring Aset Informasi
Gambar 4.6 Monitoring Aset Informasi
STIKOM
(58)
47
Use Case Diagram Monitoring Aset Informasi menjelaskan tentang
pengelolaan data-data aset Informasi yang mencatat tentang kontrak yang diterima atau dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain. Proses yang ditangani dalam use
case ini adalah input data aset Informasi, updae data aset Informasi jika
diperlukan, dan lihat data aset Informasi dan menampilkan notifikasi, antara lain notifikasi aset informasi yang akan habis masanya, notifikasi aset informasi yang mendekati masa habis, dan notifikasi aset informasi yang tenggang masanya masih lama.
g. Pemakaian Storage
Gambar 4.7 Pemakaian Storage
Use Case Diagram Pemakaian Storage diatas menjelaskan tentang
pemakaian Storage data center sebagai server yang menampung akses semua sistem perusahaan. Proses yang ditangani dalam use case ini adalah input data
STIKOM
(59)
48 pemakaian storage perminggu, perubahan data pemakaian storage perminggu jika diperlukan, dan lihat data pemakaian storage perminggu.
h. Perkiraan Storage Habis
Gambar 4.8 Perkiraan Storage Habis
Use Case Diagram Perkiraan Storage Habis diatas menjelaskan tentang
perhitungan perkiraan storage habis setelah digunakan selama satu minggu ataupun satu bulan yang nantinya akan dievaluasi sisa kapasitas storage /
available storage. Hal ini bertujuan supaya perusahaan memiliki langkah
antisipasi terhadap kapasitas storage yang ada dan server tidak sampai down karena kapasitas storage tidak mencukupi untuk digunakan dalam mengakses sistem. Perhitungan didalamnya antara lain : perhitungan used storage / week,
available storage, average / minggu, dan perkiraan storage habis (dalam satuan
minggu dan tahun).
STIKOM
(60)
49
i. Perkiraan Penambahan Storage
Gambar 4.9 Perkiraan Penambahan Storage
Use Case Diagram Perkiraan Penambahan Storage ini menjelaskan
tentang penindak lanjutan hasil perhitungan perkiraan storage habis, yang kemudian perlu dilakukan penambahan storage sesuai kebutuhan. Ada beberapa perhitungan yang harus dilakukan sebelum muncul hasil penambahan storage antara lain : perhitungan available storage, average / minggu, perkiraan storage habis (minggu) dan penambahan storage.
4.4Diagram Berjenjang
a. Proses Manajemen Aset
b. Proses Manajemen Arus Aset
c. Proses Manajemen Pemakai Sistem
d. Proses Pembuatan Laporan
STIKOM
(61)
50 Gambar 4.10 Diagram Berjenjang (HIPO)
4.5Diagram Context
Notifikasi Aset Informasi Laporan Evaluasi Storage
Data Pemakaian Storage Data Storage
Laporan Evaluasi Keseluruhan Data Pemakai Sistem
Laporan Evaluasi Aset Informasi Laporan Evaluasi Aset Fisik
Data Aset Informasi Data Aset Fisik
0
Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Inform asi PT PERTAMINA
+
PIC
Manajer Asisten Manajer
OE
Gambar 4.11 Diagram Context
Pada level paling awal DFD terdapat context diagram dengan tiga external
entity yaitu Manager, PIC, Assisten Manager OE. Pada gambar context diagram
menjelaskan secara global input dan output proses Manajemen Aset, proses
STIKOM
(62)
51 Manajemen Pemakaian Aset, Proses Manajemen Pemakaian Sistem dan proses pembuatan laporan.
4.5.1 DFD Level 0
Notifikasi Aset Informasi
Data Rekap User
Laporan User View Forecast Storage
Laporan Evaluasi Storage View Aset Informasi
View Aset Fisik
Data User
Laporan Evaluasi Keseluruhan Laporan Evaluasi Aset Informasi Laporan Evaluasi Aset Fisik Data Pemakai Sistem
Data Pemakaian Storage Data Storage
Data Aset Informasi Data Aset Fisik
PIC
Manajer
Asisten Manajer OE 1
Manajem en Aset
+
2
Manajem en Pem akaian Aset
+
3
Manajem en Pem akai Sistem
4
Laporan
+
9 User
Gambar 4.12 DFD Level 0
STIKOM
(63)
52 Pada Gambar DFD Level 0 Terdapat empat proses,yaitu : Manajemen Pemakaian Aset, Proses Manajemen Pemakaian Sistem dan proses Pembuatan laporan
4.5.1.1 DFD Level 1 SubProces Manajemen Aset
Gambar 4.13 DFD Level 1 Manajemen Aset
Pada Gambar DFD Level 1 Sub Proses Manajemen Aset Terdapat tiga proses,yaitu : Manajemen Aset Fisik , Manajemen Aset Informasi , Manajem Data Center.
[Notifikasi Aset Informasi]
[View Aset Inform asi] [View Aset Fisik]
Data Rekap Storage Data Rekap Aset Informasi
Data Rekap Aset Fisik
[Data Storage]
[Data Aset Inform asi] [Data Aset Fisik]
PIC
1.1
Manajem en Aset Fisik
1.2
Manajem en Aset Informasi
1.3
Manajem en Data Center
1 Aset Fisik
2 Aset Informasi
3 Storage Laporan
Laporan
STIKOM
(64)
53 4.5.1.2 DFD Level 1 SubProcess Manajemen Pemakaian Aset
Gambar 4.14 DFD Level 1 Manajemen Pemakaian Aset
Pada Gambar DFD Level 1 Sub Proses Manajemen Pemakaian Aset Terdapat satu proses,yaitu : Manajemen Pemakaian Storage.
4.5.1.2.1 DFD Level 2 SubProcess Manajemen Pemakaian Storage
Gambar 4.15 DFD Level 2 Manajemen Pemakaian Storage [View Forecast Storage]
Hasil Hitung Perkiraan Habis
[Data Forecast Penam bahan Storage] [Data Hitung Perkiraan Habis]
Hasil Rekap Pemakaian Storage
[Data Rekap Pemakaian Storage] [Data Pem akaian Storage]
PIC
5 Pemakaian Storage
6 Perkiraan Habis
7 Penambahan_ Storage 2.1.1
Rekap Pem akaian Storage
2.1.2
Perhitungan Perkiraan Habis
2.1.3
Forecast Penambahan Storage
Laporan [View Forecast Storage]
Data Forecast Penam bahan Storage
Data Hitung Perkiraan Habis
Data Rekap Pem akaian Storage [Data Pem akaian Storage]
PIC
2.1
Manajem en Pem akaian Storage
+
5 Pemakaian Storage 6 Perkiraan Habis 7 Penambahan_Storage
Laporan
STIKOM
(65)
54 Pada Gambar DFD Level 2 Sub Proses Manajemen Pemakaian Aset Terdapat tiga proses,yaitu : Rekap Pemakaian Storage, Perhitungan Perkiraan Habis dan Forecast Penambahan Storage. Juga terdapat tiga tabel yaitu : Tabel Pemakaian Storage , tabel Perkiraan Habis , tabel Penambahan Storage.
4.5.1.3 DFD Level 1 SubProcess Laporan
Gambar 4.16 DFD Level 1 Laporan
Pada Gambar DFD Level 2 Sub Proses laporan Terdapat lima proses,yaitu : Buat laporan Aset Fisik , Buat Laporan Aset Informasi , Buat Laporan Storage, Buat laporan Evaluasi Keseluruhan , Buat Laporan User.
[Data User]
[Laporan User] [View Forecast Storage]
[View Aset Inform asi]
[Laporan Evaluasi Keseluruhan] [Laporan Evaluasi Storage] [View Aset Fisik]
[Laporan Evaluasi Aset Inform asi]
[Laporan Evaluasi Aset Fisik]
Manajer
Manajem en Pem akai Sistem Manajem en Aset
Manajem en Aset
Manajem en Arus Aset 4.1
Buat Lapora n Evaluasi Aset Fisik
4.2 Buat Lapora n Aset
Informasi
4.3 Buat Lapora n Evaluasi Storage
4.4 Buat Lapora n
Evaluasi Keseluruhan
4.5 Buat Lapora n User
STIKOM
(66)
55
4.6Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang menunjukkan
hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi Conceptual Data
Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
a. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) dari rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi pada PT Pertamina (Persero)
dijelaskan bahwa sistem di perusahaan ini memiliki 11 tabel database.
Gambar 4.17 Conceptual Data Model
Relationship_2 Relationship_3 Relationship_5 Relationship_6 Relationship_7 Relationship_9 Relationship_10 Relationship_11 Relationship_12 Relationship_13 Relationship_14 Relationship_15 MasterPengguna # o o o o o ID_Pengguna No_Pegawai NamaPengguna Password_Pengguna Status_Pengguna Email_Pengguna
Variable characters (15) Variable characters (30) Variable characters (50) Variable characters (30) Variable characters (10) Variable characters (30) Aset_Informasi # o o o o o o o o o o ID_Kontrak No_Kontrak Judul Jenis_Kontrak Awal_Kontrak Akhir_Kontrak Tgl_Pembuatan_Kontrak Masa_Sewa Reminder PIC Status_Aset_Informasi
Variable characters (25) Variable characters (30) Variable characters (75) Variable characters (25) Date
Date Date Integer
Variable characters (50) Variable characters (200) Variable characters (10)
Aset_Fisik # o o o o o o o o o o o o ID_Perangkat Jenis_Perangkat Nama_Perangkat Merk Tipe_Merk Serial_Number Umur_Perangkat Jenis_Penggunaan PIC_Fisik Reminder_Fisik Tanggal_Input_Fisik Customer_Aset_Fisik Status_Aset_Fisik
Variable characters (25) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Integer
Variable characters (15) Variable characters (200) Variable characters (200) Date
Variable characters (30) Variable characters (10) Master_Vendor # o o o o o ID_Vendor Nama_Vendor Alamat_Vendor Nama_Petugas Telepon_Vendor Email_Vendor
Variable characters (15) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50)
Master_Lokasi #
o ID_Lokasi Nama_Lokasi
Variable characters (15) Variable characters (50) Master_Fungsi # o o o ID_Fungsi Nama_Fungsi Email_Manager Email_Ass_Manager
Variable characters (15) Variable characters (50) Variable characters (40) Variable characters (40)
Pemakaian_Storage # o o o ID_Pemakaian Jumlah_Pemakaian Tgl_Pemakaian Nama_Server_1
Variable characters (15) Integer
Date
Variable characters (25)
Perkiraan_Habis # o o o o o o o o ID_Per_Habis Kapasitas_Storage Used_Storage AvailableStorage Average PerkiraanHabis TahunHabis TanggalHabis Nama_Server_2
Variable characters (15) Integer Integer Integer Float Integer Float Date
Variable characters (25)
Penambahan_Storage # o o o o o o o o ID_Penambahan Kap_Storage Us_Storage Available_Storage Average_Storage Perkiraan_Habis PenambahanStorage ToleransiPenambahan TanggalPenambahan
Variable characters (15) Integer Integer Integer Float Integer Integer Integer Date Server # o o o o o o o o o o ID_Server Nama_Server IP_Address Aplikasi_Pengguna Processor Memory Total_Storage Available Status_Server Tanggal_Awal_Kontrak_Server Tanggal_Habis_Kontrak_Server
Variable characters (30) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (100) Variable characters (100) Integer
Integer Integer
Variable characters (10) Date Date Perangkat # o id nama
Variable characters (30) Variable characters (50)
STIKOM
(67)
56 b. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah hasil dari generate CDM. Data tabel
pada PDM inilah yang digunakan pada saat membuat database dalam sistem.
Gambar 4.18 Physical Data Model
4.7Struktur Tabel
Struktur tabel digunakan dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V Surabaya. Data-data dibawah ini akan menjelaskan satu per satu secara detil dari struktur tabel sistem.
FK_ASET_INF_RELATIONS_MASTER_V FK_ASET_INF_RELATIONS_MASTER_F FK_ASET_FIS_RELATIONS_MASTER_V FK_ASET_FIS_RELATIONS_MASTER_F FK_PEMAKAIA_RELATIONS_SERVER FK_PERKIRAA_RELATIONS_SERVER FK_PENAMBAH_RELATIONS_SERVER FK_ASET_FIS_RELATIONS_MASTER_L FK_ASET_FIS_RELATIONS_MASTERPE FK_ASET_INF_RELATIONS_MASTERPE FK_ASET_FIS_RELATIONS_PERANGKA FK_MASTERPE_RELATIONS_MASTER_F MasterPengguna ID_Pengguna ID_Fungsi No_Pegawai NamaPengguna Password_Pengguna Status_Pengguna Email_Pengguna varchar(15) varchar(15) varchar(30) varchar(50) varchar(30) varchar(10) varchar(30) <pk> <fk> Aset_Informasi ID_Kontrak ID_Fungsi ID_Vendor ID_Pengguna No_Kontrak Judul Jenis_Kontrak Awal_Kontrak Akhir_Kontrak Tgl_Pembuatan_Kontrak Masa_Sewa Reminder PIC Status_Aset_Informasi varchar(25) varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(30) varchar(75) varchar(25) datetime datetime datetime int varchar(50) varchar(200) varchar(10) <pk> <fk2> <fk1> <fk3> Aset_Fisik ID_Perangkat ID_Fungsi id ID_Lokasi ID_Vendor ID_Pengguna Jenis_Perangkat Nama_Perangkat Merk Tipe_Merk Serial_Number Umur_Perangkat Jenis_Penggunaan PIC_Fisik Reminder_Fisik Tanggal_Input_Fisik Customer_Aset_Fisik Status_Aset_Fisik varchar(25) varchar(15) varchar(30) varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(20) int varchar(15) varchar(200) varchar(200) datetime varchar(30) varchar(10) <pk> <fk2> <fk5> <fk3> <fk1> <fk4> Master_Vendor ID_Vendor Nama_Vendor Alamat_Vendor Nama_Petugas Telepon_Vendor Email_Vendor varchar(15) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(20) varchar(50) <pk> Master_Lokasi ID_Lokasi Nama_Lokasi varchar(15) varchar(50) <pk> Master_Fungsi ID_Fungsi Nama_Fungsi Email_Manager Email_Ass_Manager varchar(15) varchar(50) varchar(40) varchar(40) <pk> Pemakaian_Storage ID_Pemakaian ID_Server Jumlah_Pemakaian Tgl_Pemakaian Nama_Server_1 varchar(15) varchar(30) int datetime varchar(25) <pk> <fk> Perkiraan_Habis ID_Per_Habis ID_Server Kapasitas_Storage Used_Storage AvailableStorage Average PerkiraanHabis TahunHabis TanggalHabis Nama_Server_2 varchar(15) varchar(30) int int int float int float datetime varchar(25) <pk> <fk> Penambahan_Storage ID_Penambahan ID_Server Kap_Storage Us_Storage Available_Storage Average_Storage Perkiraan_Habis PenambahanStorage ToleransiPenambahan TanggalPenambahan varchar(15) varchar(30) int int int float int int int datetime <pk> <fk> Server ID_Server Nama_Server IP_Address Aplikasi_Pengguna Processor Memory Total_Storage Available Status_Server Tanggal_Awal_Kontrak_Server Tanggal_Habis_Kontrak_Server varchar(30) varchar(50) varchar(50) varchar(100) varchar(100) int int int varchar(10) datetime datetime <pk> Perangkat id nama varchar(30) varchar(50) <pk>
STIKOM
SURABAYA
(1)
92 Pada Form Laporan aset informasi berisi informasi data-data aset informasi. Laporan ini diakses oleh semua PIC aset informasi atau orang bertanggung jawab pada aset informasi tersebut.
w. Form Laporan Data Center
Gambar 4.58 Form Laporan Data Center
Pada Form Laporan Data Center berisi informasi data-data Data Center. Laporan ini diakses oleh semua PIC Data Center atau orang bertanggung jawab pada Data Center tersebut.
STIKOM
(2)
93
x. Form Laporan Storage Habis
Gambar 4.59 Form Laporan Storage Habis
Pada Form Laporan Data Storage berisi informasi data-data Storage. Laporan ini diakses oleh semua PIC Storage atau orang bertanggung jawab pada Storage tersebut.
y. Form Laporan Penambahan Storage
Gambar 4.60 Form Laporan Penambahan Storage
STIKOM
(3)
94 Pada Form Laporan Penambahan Storage berisi informasi data-data Penambahan Storage. Laporan ini diakses oleh semua PIC Storage atau orang bertanggung jawab pada Penambahan Storage tersebut.
STIKOM
(4)
95
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan implementasi sistem informasi penggajian pada PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Dengan adanya rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi ini, maka penggunaan storage data center akan mudah dikontrol, sewa kontrak akan terlihat remindernya melalui email dan peremajaan HT dapat dimonitoring disemua unit bisnis perusahaan.
b. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan adanya sistem ini adalah tercatat available storage secara real time sesuai penggunaanya. Selain itu juga terdapat forecast masa habis storage dan forecast panambahan storage tiap server, pemantauan kontrak sesuai masanya dengan memberikan notifikasi dan reminder ke email pic nya masing-masing, pemberian notifikasi terkait peremajaan HT di tiap unit bisnis perusahaan.
c. Rancang bangun Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi ini diharapkan perusahaan akan lebih siap dalam evaluasi penggunaan storage data center, sewa kontrak dan peremajaan HT kedepan sehingga lebih mudah dalam monitoring semua aset fisik dan informasi yang dikeluarkan perusahaan kepada pihak lain / unit bisnis perusahaan.
STIKOM
(5)
96
5.2 Saran
Apabila Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi ini digunakan pada perusahaan, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperlukan infrastruktur yang tepat untuk menjalankan Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi ini.
b. Diperlukan support dari semua karyawan untuk menggunakan sistem ini supaya sistem bersifat fungsional di Perusahaan dalam menangani sewa kontrak, evaluasi storage dan monitoring peremajaan HT.
c. Karyawan diharapkan mengecek emailnya secara rutin apabila terdapat reminder dari sistem terkait sewa kontrak perusahaan.
d. Karyawan juga disarankan untuk mengindahkan hasil monitoring penggunaan storage data center dan peremajaan HT.
e. Selain itu pengguna sistem juga harus memenuhi segala prosedur yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Capacity Management Aset Fisik dan Informasi ini.
STIKOM
(6)
97
DAFTAR PUSTAKA
Dennis Adams. 2004. Capacity Management for IT Production … Theory and Practice. 1(1).
Honsi, Torstein. 2011. What is Highcharts?. Highcharts JS. Tersedia pada : (http://www.highcharts.com/products/highcharts, diakses tanggal 29 Agustus 2013).
Jogiyanto. 1989. Analisa & Desain. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Ofset.
Ron Potter. 2010. Optimize IT Services with a Capacity Management Information System (CMIS). 1(1).
Yuswanto, Subari. 2005. Pemrograman Dasar Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.
Yuswanto, Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.