Gambaran Umum Analisa Kebutuhan Proses

16

BAB 3 ANALISIS DAN DESAIN PENELITIAN

Pada bab Analisa dan Desain Penelitian menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian Identifikasi Nilai Nominal Uang Kertas dengan ciri Metode Local Binary Pattern LBP. Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, desain penelitian, analisis kebutuhan proses, implementasi perancangan, penjelasan proses, perancangan antar muka user interface, serta spesifikasi hardware dan software yang digunakan dalam melakukan implementasi.

3.1. Gambaran Umum

Perancangan sistem Identifikasi Nilai Nominal Uang Kertas dengan Metode Local Binary Pattern LBP bertujuan untuk membuat alat uji pengenalan pola pada citra uang kertas. Gambaran umum sistem yang akan dibangun ditunjukan pada diagram blok pada Gambar 3.1. Gambar 3.1. Diagram Blok Input dari sistem Identifikasi Nilai Nominal Uang Kertas dengan Metode Local Binary Pattern LBP merupakan citra dari uang kertas. Sistem melakukan proses Identifikasi Nilai Nominal Uang Kertas dengan Metode Local Binary Pattern LBP PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada input yang dimasukan dan sistem menghasilkan Output berupa suara hasil dari identifikasi nilai nominal uang kertas.

3.2. Desain Penelitian

Terdapat 3 tahap yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tahap studi literatur, tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan alat uji. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing tahapan yang dilakukan :

3.2.1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait penelitian yang dilakukan. Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari buku referensi, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan identifikasi uang kertas menggunakan metode Local Binary Factor LBP.

3.2.2. Pengumpulan data

Pada penelitian ini, data yang digunakan dalam alat uji dibuat melalui 3 tahap yaitu tahap pengumpulan uang, tahap digitalisasi data, dan tahap pelabelan. Penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

A. Tahap 1 Pengumpulan Uang

Pada proses pengujian dalam penelitian ini menggunakan data pengujian berupa uang kertas dengan mata uang Rupiah sebagai data utama. Uang kertas yang digunakan adalah 7 jenis uang kertas yang berlaku di Indonesia pada tahun 2015. Nilai nominal uang kertas yang digunakan adalah Rp.1000 tahun emisi 2000, Rp.2000 tahun emisi 2009, Rp.5000 tahun emisi 2001, Rp.10.000 tahun emisi 2005, Rp.20.000 tahun emisi 2004, Rp.50.000, tahun emisi 2005 Rp.100.000 tahun emisi 2014. Masing-masing nominal uang kertas akan dijadikan kelas untuk proses klasifikasi. Pengumpulan data uang kertas dilakukan dengan uang kertas yang berbeda beda. Pada setiap nominal dikumpulkan masing masing 15 uang kertas yang menghasilkan data berjumlah 105 uang kertas. Pada proses identifikasi dalam penelitian ini menggunakan data identifikasi berupa uang kertas dengan mata uang Rupiah sebagai data utama. Uang kertas yang digunakan adalah 45 lembar uang kertas dengan nilai nominal acak dan memiliki tahun emisi yang sama dengan masing-masing nominal pada data pengujian. Selain data uang dalam keadaan baik, terdapat juga data uang kertas yang memiliki cacat seperti data uang yang tercoret, kusam, kabur, dan miring.

B. Tahap 2 Digitalisasi Data

Data yang digunakan merupakan data citra dari uang kertas rupiah dengan format joint photographic experts group .jpg.jpeg. Citra yang digunakan berasal dari pengambilan gambar menggunakan kamera Smartphone dengan resolusi 5 megapixel berdimensi 2560piksel x 1920piksel. Gambar diambil dari jarak 17 cm dengan pertimbangan didapat data citra uang kertas yang utuh dan tidak terpotong. Backgroundlatar yang digunakan berwarna putih dengan kondisi pencahayaan terang. Pengambilan gambar uang kertas dilakukan pada uang kertas bagian belakang. Sudut pengambilan gambar uang kertas adalah sama untuk setiap uang kertas yaitu dari atas. Proses digitalisasi citra dilakukan sama terhadap data untuk proses pengujian dan data untuk proses identifikasi. Pada Gambar 3.2. adalah contoh gambar digitalisasi citra uang kertas dari uang kertas nominal Rp.100000 . Gambar 3.2. Data Digital Uang Kertas Nominal Rp.100000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Proses digitalisasi citra menggunakan alat bantu berupa akuarium sebagai pengukur jarak, 2 buah kotak kartu sebagai penopang smartphone, lampu ikan sebagai penerangan dan kertas HVS sebagai background dari citra uang. Proses digitalisasi dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Proses Digitalisasi Citra

C. Tahap 3 Pelabelan

Pada data pengujian, pelabelan atau pemberian nama pada file citra uang kertas diberi nama sesuai dengan nilai nominal uang dan pembagian data pada tahap pengujian. Pada proses pengujian akan dilakukan dengan metode three fold crossvalidation yang membagi 105 data uang menjadi 3 bagian yaitu firstfold, secondfold dan thirdfold. Terdapat masing-masing 35 data pada setiap bagian fold. Pada 35 data tersebut terdiri dari masing-masing 5 data untuk setiap nilai nominal uang. Pada Gambar 3.4. adalah contoh nama file berdasarkan nilai nominal uang dan pembagian data pada tahap pengujian untuk uang kertas dengan nilai nominal Rp.1000. Pada Gambar 3.4. dijelaskan bahwa terdapat 3 bagian pengkodean dalam memberikan penamaan pada file data, bagian pertama merupakan nilai nominal data uang kertas, bagian kedua merupakan bagian pengujian, dan bagian ketiga adalah urutan penomoran untuk setiap bagian. Gambar 3.5. adalah tata cara penamaan file pada gambar uang . Berdasarkan pada Gambar 3.5., terdapat 3 kode yang mewakili setiap bagian fold, ‘st’ untuk bagian pertama firstfold, ‘nd’ untuk bagian kedua secondfold, dan ‘rd’ untuk bagian ketiga thirdfold. Pada gambar tersebut karakter ‘1000’ merupakan nilai nominal uang berdasarkan gambar uang, karakter ‘st’ merupakan kode untuk firstfold , dan angka ‘1’ di bagian belakang merupakan nomor urut untuk setiap fold pada nilai nominal tersebut. Pemberian label dimaksudkan untuk memudahkan proses baca data yang akan dilakukan system secara otomatis pada proses pengujian. Pada data identifikasi tidak ada proses pelabelan, hal ini dikarenakan user diasumsikan tidak mengetahui hasil dari identifikasi data. Data pada tahap identifikasi dimasukan dengan manual satu persatu pada saat proses identifikasi. Gambar 3.4. Contoh Penamaan File Gambar Uang Nominal Rp.1000 Gambar 3.5. Tata Cara Penamaan File Gambar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2.3. Perancangan Alat Uji

Pada penelitian ini metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan alat uji waterfall. Model pengembangan ini dilakukan secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain. Berikut adalah beberapa tahapan yang ada pada model waterfall :

A. Analisa Kebutuhan Pengguna User Requirement

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan pengguna yang bisa diselesaikan dengan adanya alat uji. Pada penelitian ini terdapat 5 kebutuhan pengguna yaitu: - Melihat hasil akurasi 3 fold crossvalidation - Melihat lama waktu 3 fold crossvalidation - Melihat hasil identifikasi uang - Melihat lama waktu identifikasi uang - Mendengar suara hasil identifikasi uang

B. Analisa Kebutuhan Sistem System Requirement

Inti dari tahap ini adalah mencari kebutuhan dari keseluruhan alat uji yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk perangkat lunak. Dalam membangun perangkat lunak dibutuhkan hubungan antara software, hardware, dan database yang akan digunakan.

C. Analisa Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Software Requirement Specification

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data apa saja yang dibutuhkan oleh alat uji yang hendak dibuat. Data dapat berupa informasi, fungsi yang dibutuhkan, dan antar muka yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Desain Design

Pada tahap ini dilakukan proses dalam membuat rancangan alat uji berdasarkan informasi dari tahap-tahap sebelumnya. Hasil dari tahap ini dapat berupa struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma prosedural.

E. Pengkodean Coding

Pengkodean merupakan tahap dimana perancangan yang telah dibuat pada tahap desain diterjemahkan ke dalam bahasa mesin pada komputer. Pengkodean menghasilkan alat uji dalam bentuk perangkat lunak yang dibuat berdasarkan rancangan yang telah ada.

F. Pengujian Testing

Pada tahap pengujian, alat uji berupa perangkat lunak diuji coba untuk mengetahui apakah perangkat lunak tersebut sudah sesuai dengan rancangan dan kebutuhan pengguna.

3.3. Analisa Kebutuhan Proses

Perancangan alat uji pada penelitian ini memiliki 2 proses besar yaitu proses pengujian dan proses identifikasi. Proses pengujian bertujuan untuk mengetahui berapa persen nilai akurasi dari metode ekstraksi ciri dan metode klasifikasi yang digunakan, mengetahui lama waktu proses pengujian, dan juga untuk mendapatkan model yang akan digunakan sebagai datatraining dalam proses identifikasi. Pada saat melakukan pengujian terhadap suatu nilai k, proses pengujian akan membagi 3 data , melakukan 3 kali pengujian dan menghasilkan 3 nilai akurasi. Berdasar nilai tertinggi pada suatu nilai akurasi, datatraining yang digunakan pada nilai akurasi tertinggi akan disimpan dan digunakan sebagai datatraining dijadikan model untuk tahap identifikasi. Proses identifikasi bertujuan untuk mengetahui hasil identifikasi uang, lama waktu proses identifikasi, dan suara hasil identifikasi. Gambaran proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengujian dan proses identifikasi akan diperlihatkan dalam bentuk diagram blok pada Gambar 3.6. dan Gambar 3.7. Pada Gambar 3.6. dijelaskan bahwa proses pengujian merupakan proses pertama yang dilakukan sebelum proses identifikasi. Proses ini menghasilkan model untuk identifikasi, persen nilai akurasi, dan lama waktu pengujian. Terdapat beberapa proses dalam sebuah pengujian yaitu proses baca data, pre-processing, ekstraksi ciri Local Binary Pattern, pembuatan histogram, 3 fold crossvalidation, hitung jarak, klasifikasi k-nn, hitung akurasi, penentuan model identifikasi, hitung rata-rata akurasi, dan hitung waktu pengujian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Baca Data 105 Uang Ekstraksi Ciri LBP Pembuatan Histogram 3 fold crossvalidation Hitung Jarak Klasifikasi k-nn Penentuan model untuk Identifikasi Hitung rata-rata akurasi Hitung waktu pengujian Pre-processing Hitung Akurasi Gambar 3.6. Diagram Blok Proses Pengujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Baca Data 1 Uang Ekstraksi Ciri LBP Pembuatan Histogram Load model dari Pengujian Hitung Jarak Klasifikasi k-nn Load suara hasil identifikasi Hitung waktu identifikasi Preprocessing Gambar 3.7. Diagram Blok Proses Identifikasi Pada Gambar 3.7. dijelaskan bahwa proses identifikasi merupakan proses kedua yang dilakukan setelah proses pengujian. Proses ini menghasilkan hasil identifikasi uang, lama waktu proses identifikasi, dan suara hasil identifikasi. Terdapat beberapa proses dalam sebuah pengujian yaitu proses baca data, pre-processing, ekstraksi ciri Local Binary Pattern, pembuatan histogram, load PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI model dari pengujian, hitung jarak, klasifikasi k-nn, load suara hasil identifikasi, dan hitung waktu pengujian.

3.4. Implementasi Perancangan