Structured Query Language LANDASAN TEORI

2.7 Code Igniter

Code Igniter adalah sebuah web application frame work yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi PHP dinamis.Tujuan utama pengembangan Code Igniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal.Code Igniter diperkenalkan kepada public pada tanggal 26 Februari 2006.Code Igniter sendiri dibangun dengan menggunakan konsep model view controller development pattern, Code Igniter sendiri merupakan salah satu frame work tercepat dibandingkan dengan frame work lainnya.

2.8 Java Script

Java Script merupakan pemrograman yang bekerja pada sisi client atau biasa disebut dengan Client Side Programing. Pemrograman tipe ini biasanya berkaitan dengan penambahan interaksi dengan member, seperti verifikasi data yang dimasukan oleh member, mengubah-ubah bentuk tombol dan sebagainya. Seperti PHP, Java Script juga diletakan bersama dengan kode HTML, yaitu dengan menambahkan pasangan tagscriptscript untuk membatasi statement Java Script dengan kode HTML.Tagscript memiliki suatu atribut language yang berfungsi untuk mendefisikan client side programing yang akan digunakan.

2.9 Structured Query Language

Structured Query Language SQL adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat dan memanipulasi data.SQL bervariasi dengan vendor software-nya sehingga dibutuhkan lembaga yang dapat membuat suatu standarisasi SQL. Hingga saat ini lembaga yang diakui dunia untuk melakukan proses ini adalah ANSI American National Standards Institute dan ISO International Organization for Standarisation. Penggunaan SQL ditunjukan untuk: a. Query data dan manipulasi query data. b. Khusus untuk SQL yang mampu menangani objek, ada beberapa varian SQL yang dapat melakukan creating, altering, dan droping objek. c. Menjamin konsistensi dan integritas data. 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perumusan masalah

Prudential memberikan berbagai macam layanan asuransi jiwa kepada para pengaju asuransi. Namun belum adanya layanan yang memberikan rekomendasi jenis asuransi kepada pengaju asuransi yang menginginkan jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari pengaju memberikan kendala kepada Perusahaan yang dilihat dari efficiency, yakni: ketidakefisienan timbul karena sistem lama belum memungkinkan calon pengaju untuk melakukan pemilihan asuransi sendiri sehingga calon pengaju asuransi masih harus datang ke cabang perusahaan asuransi atau bertemu dengan sales dari perusahaan asuransi tersebut. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.1 Gambaran Umum Sistem Lama Proses pengambilan keputusan pemilihan asuransi pada umumnya masih dilakukan secara manual, dimana belum ada sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat membantu dalam proses pemilihan asuransi yang sesuai dengan kriteria calon pengambil keputusan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemilihan asuransi adalah sebagai berikut: a. Calon pengambil keputusan melihat-lihat brosur yang berisi data-data mengenai produk asuransi. b. Calon pengambil keputusan membandingkan produk asuransi satu dengan lainnya. c. Calon pengambil keputusan memilih asuransi yang diinginkan berdasarkan hasil perbandingan data-data produk asuransi sesuai dengan kriteria yang diinginkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI