Metode Penelitian Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan body mass index).

2 suatu hal dari dalam diri orang tersebut Fuchs et al. 2011. Short Form-36 SF-36 adalah instrumen yang digunakan secara luas untuk menggambarkan QoL pasien dalam suatu variasi populasi yang besar Carvalho et al. 2012. Nilai kualitas hidup pasien dapat dihitung menggunakan kuisioner SF-36 yang dalam penilaiannya ditentukan oleh 8 domain yakni fungsi fisik, peran fisik, nyeri tubuh, kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial, peran emosi dan kesehatan mental Mi et al. 2015. Nilai QoL menurun seiring peningkatan usia. Hal ini dikarenakan selama proses penuaan terjadi peningkatan masalah kesehatan sebagai akibat dari perubahan fisiologi tubuh manusia Carvalho et al. 2012. Penelitian mengenai hubungan peningkatan Body Mass Index BMI dengan nilai QoL telah banyak dilakukan. Salah satu hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan penurunan nilai QoL dengan peningkatan BMI namun masih inkonsisten Ul-Haq et al. 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun kajian kelompok usia dan Body Mass Index di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai evaluasi kualitas hidup responden hipertensi pada kelompok usia 40-59 tahun dan 60- 75 tahun serta responden hipertensi dengan nilai BMI ≥23kgm 2 dan 23kgm 2 pada rentang usia 40-75 tahun dengan menggunakan instrumen SF- 36 dan diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat evaluasi kualitas hidup Kecamatan Ngemplak oleh pemerintah Kabupaten Sleman.

2. Metode Penelitian

2.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional. Penelitian ini 3 dilakukan di 3 padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan. 2.2 Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini disebut responden. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah responden hipertensi yang berusia 40-75 tahun, tekanan darah ≥14090 mmHg atau sedang menggunakan terapi farmakologi hipertensi dan bersedia mengisi informed consent. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah responden yang memiliki tekanan darah ≥14090 namun tidak bersedia mengisi informed consent. Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun Menggunakan Instrumen SF-36 di Kecamatan Ng emplak, Sleman, Yogyakarta” yang dilakukan oleh 6 orang dengan kajian yang berbeda-beda yaitu jenis kelamin, Body Mass Index, pendidikan, pekerjaan, pengaturan diet, penghasilan, dan kelompok usia adalah variabel yang diteliti oleh semua peneliti sehingga data yang diperoleh merupakan data bersama. Perhitungan besar sampel menggunakan program PS power and sample size. Hasil perhitungan sampel menghasilkan nilai 64 sehingga diperoleh besar sampel minimal untuk 1 kelompok penelitian sebanyak 64 responden namun dibuat range sebesar 25 sehingga jumlah responden minimal untuk 1 kelompok adalah 80 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan randomisasi pada penentuan desa dan padukuhan yang akan dijadikan tempat penelitian dilanjutkan dengan teknik cluster random sampling dalam proses pengambilan sampel pada tiap padukuhan. Bagan sampling dapat dilihat pada Gambar I di bawah ini. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling yang merupakan teknik penarikan sampel dari gugus atau cluster terkecil Eriyanto, 2007. Pengambilan sampel hanya sampai di tiga padukuhan yakni Padukuhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan karena jumlah sampel sudah memenuhi besar sampel minimal untuk tiap kelompok penelitian. Padukuhan yang menjadi tempat penelitian Gambar I. Bagan lokasi penelitian di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY 2.3 Persiapan Penelitian Penelitian dilakukan setelah mendapatkan Ethical Clearence dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ref: KEFK792EC2016 dan surat ijin melakukan penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman. 2.4 Validitas dan reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, sphygmomanometer digital, kuisioner SF-36, informed consent, dan panduan wawancara,. Timbangan berat badan dan alat pengukur tinggi badan yang akan digunakan telah lulus tara dari Balai Metrologi Yogyakarta sedangkan sphygmomanometer digital telah melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Kuisioner SF-36 yang digunakan Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY terdapat 5 desa Desa Widodomartani terdapat 19 padukuhan Padukuhan Jimat Padukuhan Karanganyar Padukuhan Kwadungan Desa Sindumartani terdapat 11 padukuhan Padukuhan Morangan Padukuhan Jelapan Padukuhan Ngasem Random Sampling Random Sampling 5 dalam penelitian ini merupakan kuisioner SF-36 versi Indonesia yang telah melewati uji validitas dan reliabilitas. Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah metode PearsonSpearman. Validitas terdiri atas 2 macam, yakni validitas konvergen dan diskriminan. Dikatakan lulus validitas konvergen apabila koefisien pearson diatas 0,40. Bila koefisien korelasi pada kelompok yang diujikan lebih besar skornya dari kelompok lain yang tidak diujikan menunjukkan bahwa domain tersebut memenuhi validitas diskriminan. Analisis reliabilitas menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu item dikatakan reliable apabila nilai Cronbach Alpha 0,60 Rachmawati, Perwitasari dan Adnan, 2014. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa setiap item pada kuisioner SF-36 valid dan reliabel karena telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. 2.5 Pengambilan dan Analisis Data Pengambilan data dilakukan secara door to door pada 3 padukuhan yakni Padukuhan Morangan, Padukuhan Jimat dan Padukuhan Jelapan. Penelitian berlangsung pada bulan Juni-Agustus 2016. Dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan wawancara untuk mengisi informed consent dan kuisioner SF-36. Data yang telah diperoleh selanjutnya dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam worksheet Excel ® dan disiapkan untuk analisis data. 2.6 Analisis Data Variabel dengan data kategorikal terdiri atas usia, jenis kelamin, BMI, pengaturan diet, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Data hasil penelitian yang telah diperoleh diuji normalitasnya menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas yang diperoleh menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal. Berdasarkan teorema limit pusat central limit theorem apabila jumlah sampel penelitian yang digunakan 6 relatif besar 30 sampel maka akan mendapatkan distribusi yang mendekati nilai normal Algifari, 2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif besar, sehingga disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini mendekati distribusi normal. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh usia dan BMI terhadap skor kualitas hidup responden. Dilakukan uji t tidak berpasangan karena data dianggap terdistribusi normal. Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui kebermaknaan perbedaan antar kelompok. Dalam penelitian ini dilakukan sub-analisis data agar analisis yang dilakukan tidak ada yang sama untuk setiap kelompok penelitian dan untuk memperjelas keberbedaan antar kelompok.

3. Hasil dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan tingkat penghasilan).

0 0 113

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis kelamin).

0 0 67

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36: kajian faktor usia dan jenis kelamin di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 59

Ketaatan terapi responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen morisky di kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan aspek gaya hidup).

0 0 76

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, DIY (kajian usia dan pendidikan).

0 1 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36:kajian faktor usia dan tingkat penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 66

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 di Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan jenis pekerjaan).

0 1 85

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen sf-36 (kajian usia dan tingkat pendidikan) di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 77

Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 : kajian faktor usia dan body mass index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.

0 0 60