21
BAB 3 PROSEDUR KERJA DAN UJI LABORATORIUM
3.1 Rencana kerja
Pengujian dilakukan di Laboratorium Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Bandung. Adapun pengujian yang dilakukan adalah pengujian
agregat kasar, agregat halus, aspal penetrasi 60 dengan penambahan polymer elastomer serta aspal penetrasi 60 dengan penambahan polymer plastomer
masing-masing sebesar 0, 1, 3 dan 5. Prosedur pengujian pada Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
22
Gambar 3.1 Diagram Alir Prosedur Pengujian di Laboratorium
23
3.2 Pengujian Aspal
Aspal yang digunakan dalam pengujian ini adalah aspal yang memenuhi spesifikasi penetrasi 60 yang berasal dari Pertamina. Jenis dan prosedur pengujian
yang dilakukan terhadap aspal penetrasi 60 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jenis dan Prosedur Pengujian Aspal [2] No
Jenis Pengujian Prosedur Pengujian
1 Penetrasi 25ºC, 100 gram, 5 detik
SNI 06 – 2456 – 1991 2
Titik Lembek SNI 06 – 2434 – 1991
3 Daktilitas
SNI 06 – 2432 – 1991 4
Berat Jenis SNI 06 – 2488 – 1991
5 Penurunan Berat
Thin Film Oven Test SNI 06 – 2441 – 1991
6 Kelarutan dalam Trichlor Ethylene
SNI 06 – 2438 – 1991 7
Penetrasi Setelah Penurunan Berat SNI 06 – 2456 – 1991
8 Titik Lembek Setelah Penurunan Berat
SNI 06 – 2434 – 1991 9
Daktilitas Setelah Penurunan Berat SNI 06 – 2432 – 1991
3.3 Pengujian Agregat
Pengujian dilakukan terhadap agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi. Spesifikasi dan prosedur pengujian agregat kasar dapat dilihat pada Tabel
3.2 sedangkan untuk agregat halus dapat dilihat pada Tabel 3.3. Pengujian terhadap bahan pengisi hanya dilakukan pengujian berat jenis.
Prosedur pengujian yang digunakan mengikuti SNI 03 – 1970 – 1990.
24
Tabel 3.2 Spesifikasi dan Prosedur Pengujian Agregat Kasar [3] No
Jenis Pengujian Prosedur Pengujian
Syarat Satuan
1 Analisis Saringan
SNI 03 – 1969 – 1990 –
– 2
Keausan Agregat SNI 03 – 2417 – 1991
40 3
Kelekatan Terhadap Aspal SNI 03 – 2439 – 1991
95 4 Indeks
Kepipihan BS. 812 – 75
25 5
Benturan Agregat Dengan Mesin Impact
SNI 03 – 4426 – 1997 25
6 Berat Jenis
a. Bulk b. SSD
c. Apparent SNI 03 – 1969 – 1990
2,5
7 Penyerapan
SNI 03 – 1969 – 1990 3
Tabel 3.3 Spesifikasi dan Prosedur Pengujian Agregat Halus [3] No
Jenis Pengujian Prosedur Pengujian
Syarat Satuan
1 Berat Jenis
a. Bulk b. SSD
c. Apparent SNI 03 – 1970 – 1990
–
2 Penyerapan Air
SNI 03 – 1970 – 1990 3
3 Kadar Lempung
SNI 03 – 4428 – 1997 50
3.4 Penentuan Gradasi Agregat Campuran