2.7.3.1 Probability Sampling
Probability sampling adalah metoda pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metoda ini
terbagi lagi menjadi : a. Simple Random Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen. b. Proportionate Stratified Random Sampling
Metoda ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata
populasi. c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Metoda ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling Area Sampling Metoda ini digunakan untuk menentukan ukuran sampel bila obyek yang akan diteliti
atau sumber datanya sangatlah luas.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3.2 Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah metoda pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Metoda ini terbagi lagi menjadi : a. Sampling Sistematis
Metoda pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota Metoda untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah kuota yang diinginkan. c. Sampling Insidental
Metoda penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang tersebut cocok sebagai sumber data. d. Sampling Purposif
Metoda penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan
generalisasi. e. Sampling Jenuh
Universitas Sumatera Utara
Metoda penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
2.8 Pembuatan Neraca Air
Neraca air adalah sebuah cara atau metode perhitungan kehilangan air yang diluncurkan oleh International Water Association IWA, yang memudahkan dalam
menganalisis kehilangan air . Semua istilah yang digunakan pada neraca air disusun secara berurutan karena biasanya membaca neraca air dari kiri ke kanan.
Data-data yang dipergunakan untuk pembuatan Neraca Air adalah : • Debit yang masuk ke sistem
• Konsumsi bermeter berekening • Ketidak akuratan meter pelanggan
• Kehilangan air • Kehilangan fisik
• Kehilangan non fisikkomersial
1 Volume input sistem
Volume input air yang sudah diolah yang dimasukkan ke dalam bagian jaringan air minum yang diperhitungkan dalam neraca air.
2 Konsumsi resmi
Volume air bermeter atau tak bermeter yang diambil oleh pelanggan terdaftar resmi, supplier air dan pihak-pihak lain secara implisit maupun eksplisit memang
mendapat izin resmi untuk mengambil air, baik untuk rumah tinggal, perdagangan
Universitas Sumatera Utara
maupun keperluan industri, konsumsi ini bisa berekening bisa tidak, bisa bermeter bisa tidak.
3 Kehilangan Air
Selisih antara input sisitem dan konsumsi resmi. Kehilangan air dapat dianggap volume total untuk seluruh jaringan, atau sebagian jaringan seperti transmisi atau
distribusi, atau zona-zona terbatas. Kehilangan air terdiri atas kehilangan fisik dan kehilangan komersial.
4 Konsumsi Resmi Berekening
Komponen-komponen konsumsi resmi yang dikenai pembayaran dan menjadi pendapatan juga dikenal sebagai air berekening atau air berpendapatan, setara
dengan konsumsi berekening bermeter ditambah konsumsi berekening tak bermeter.
5 Konsumsi Resmi Tak Berekening
Komponen-komponen konsumsi resmi yang sah pemakaiannya tetapi tidak dikenai pembayaran karenanya tidak menjadi pendapatan. Setara dengan
konsumsi tak berekening bermeter ditambah konsumsi tak berekening tak bermeter.
6 Kehilangan Komersial
Mencakup semua jenis ketidak akuratan terkait dengan meter pelanggan, kesalahan penanganan data baik pembacaan meter maupun perekeningan, dan
konsumsi tak resmi pencurian air atau penggunaan air secara illegal. Kehilangan komersial disebut juga Apparent Losses oleh International Water
Universitas Sumatera Utara
Association dan dibeberapa Negara di gunakan istilah “Kehilangan Non Teknis.” yang sebenarnya kurang tepat karena kesalahan pada meter pelanggan misalnya
sebenarnya merupakan persoalan teknis. 7 Kehilangan Fisik
Kehilangan air secara fisik dari sistem bertekanan dan tanki-tankitandon-tandon penyimpanan air, sampai ke titik penggunaan oleh pelanggan. Pada jaringan yang
pelanggan-pelanggannya dipasangi meter, titik penggunaan pelanggan tersebut adalah meter pelanggan, Bila tidak bermeter, titik tersebut adalah titik pertama
stop kran atau kran pertama di dalam persil pelanggan. Kehilangan Fisik disebut
juga Real Losses oleh International Water Association dan di beberapa negara di sebut “Kehilangan Teknis.”
8 Konsumsi Berekening Bermeter
Semua konsumsi bermeter yang juga dikenal pembayaran direkeningkan. Ini mencakup semua kelompok pelanggan baik domestik, perdagangan, industri atau
perkantoran dan juga termasuk air curah yang disalurkan keluar jaringan pelayanan PDAM yang bermeter dan direkeningkan.
9 Konsumsi Berekening Tak Bermeter
Semua konsumsi resmi yang dihitung berdasarkan estimasi atau cara-cara perhitungan tertentu tetapi tidak bermeter. Bisa jadi merupakan komponen yang
sangat kecil bila semua konsumsi bermeter misalnya rekening yang didasarkan pada estimasi ketika meter pelanggan rusak tetapi akan menjadi komponen
konsumsi yang terpenting pada PDAM yang tidak menerapkan meter pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Komponen ini mencakup juga air curah yang disalurkan ke luar batas jaringan pelayanan PDAM tanpa meter pelanggan tetapi dikenai rekening.
10 Konsumsi Tak Berekening Bermeter
Konsumsi bermeter yang karena alasan tertentu tidak dikenai pembayaran, contohnya termasuk konsumsi bermeter yang digunakan sendiri oleh PDAM atau
air yang disalurkan secara cuma-cuma kepada instansi tertentu, termasuk air yang ditransper dari jaringan yang diberi meter tetapi tidak direkeningkan.
11 Konsumsi Tak Berekening Tak Bermeter
Setiap jenis konsumsi resmi yang tidak dimeteri dan tak dikenai pembayaran . Komponen ini biasanya berupa pemakaian untuk pemadam kebakaran, pencucian
pipa dan saluran pembuangan , pembersihan jalan dan lain-lain. Pada PDAM yang dikelola dengan baik komponen ini biasanya kecil sekali tetapi sering dibesar-
besarkan. Secara teoritis seharusnya termasuk air yang disalurkan keluar jaringan yang tidak bermeter dan tidak berekening, meskipun kasusnya jarang.
12 Konsumsi Tak Resmi
Setiap penggunaan air secara tak resmi atau tak sah ini termasuk penggunaan secara illegal dari hidran misalnya air hidran diambil secara tidak sah untuk
proyek konstruksi sambungan liar pada meter pelanggan.
13 Meter Pelanggan Tidak Akurat dan Kesalahan Penanganan Data
Kehilangan air secara komersial yang disebabkan oleh ketidak- akuratan meter pelanggan dan kesalahan penanganan data ketika membaca meter atau
memasukkan data untuk rekening.
Universitas Sumatera Utara
14 Kebocoran pada Pipa Transmisi dan Distribusi
Air yang hilang melalui kebocoran atau pecahnya pipa transmisi dan distribusi bisa berupa kebocoran yang kecil dan belum terlapor misalnya kebocoran pada
joint. Kebocoran besar yang terlapor dan diperbaiki tetapi tentu saja sudah bocor untuk jangka waktu tertentu sebelum di perbaiki.
15 Kebocoran dan Luapan Reservoir
Air yang hilang akibat kebocoran struktur tanki atau luapan pada tanki baik yang disebabkan masalah operasional maupun teknis.
16 Kebocoran pada Pipa Dinas sampai Titik Meter Pelanggan
Air yang hilang dari kebocoran dan kerusakan pada pipa dinas mulai dan termasuk titik tapping sampai titik penggunaan pelanggan. Bila sambungan
pelanggan di pasangi meter, titik ini adalah meter pelanggan , dan bila tidak dipasangi meter titik ini adalah titik pertama pelanggan mengambil air stop
krankran pertama di dalam persil pelanggan. Kebocoran pada pipa dinas bisa berupa kerusakan yang terlapor tetapi sebagian besar berupa kebocoran kecil-kecil
yang tidak muncul ke permukaan dan air merembes atau mengalir dalam jangka waktu lama.
17 Air Berekening
Komponen-komponen konsumsi resmi yang dikenai pembayaran dan menjadi pendapatan disebut juga konsumsi resmi berekening. Setara dengan konsumsi
berekening bermeter plus konsumsi berekening tak bermeter.
18 Air Tak Berekening
Universitas Sumatera Utara
Komponen-komponen input sistem yang tidak dikenai pembayaran dan tidak menjadi pendapatan . Setara dengan konsumsi resmi tak berekening plus
kehilangan fisik dan kehilangan komersial. Dengan menggunakan rumus ini kita bisa langsung mengetahui mana kebocoran
yang tinggi atau rendah dibanding dengan panjang pipa, hal ini menjadi penting karena besar persen kehilangan air belum bisa di katakan tinggi, dan kecil persen kehilangan air
dikatakan rendah apabila di lihat dari panjang pipa.
Rumus :
Perhitungan pemakaian air dalam 1 jam dengan perbandingan pembacaan. ……………………….………………..2.1
Perhitungan Q rata-rata :
………………………………………...………..2.2
Dimensi volume air cadangan:
- Volume air cadangan
V
c
= P x L x T
m
..................................................................................... ..2.3
Universitas Sumatera Utara
Dimensi volume air konsumsi:
- Volume air konsumsi
Tinggi muka air = V
kn
: P x L ........................................................... 2.4 Keterangan:
V
c
= volume air cadangan T
m
= tinggi air minimum V
kn
= volume air konsumsi
ILI = CAPLMAAPL ........................................................................2.5
Dimana :
ILI : Infrastructure Leakage Index
CAPL : Current Annual Physical Losses
Kehilangan Fisik teknis tahunan saat ini
MAAPL : Minimum Achhievable Annual Physical Losses
Kehilangan Fisik teknis tahunan minimal yang dapat dicapai, Merupakan tingkat kebocoran yang dapat diperkirakan dalam
situasi dimana infrastruktur dalam kondisi baik dan kontrol kebocoran aktif dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Menghitung MAAPL dengan menggunakan rumus empiris standar :
MAAPL Lhari = 18 x LM + 0.8 x NC + 25 x LP x P ...............2.6
Dimana: MAAPL = Minimum Achhievable Annual Physical Losses
Kehilangan Fisik teknis tahunan minimal yang dapat dicapai LM = Panjang pipa induk km
NC = Jumlah sambungan rumah atau tapping LP = Panjang pipa dinas dari batas persil ke meter pelanggan dikalikan dengan
jumlah SR km P = Tekanan rata-rata m
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Teknik dan Sumber Data
Pada metode ini akan membahas langkah-langkah kegiatan yang pada prinsipnya adalah menjabarkan kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi dan memuat teknik-tenik
yang dilakukan dalam pengambilan data baik data primer maupun data sekunder, adapun langakah kerja yang di lakukan dapat di lihat pada diagram alir metodelogi penelitian
pada Tabel 3.1.
3.1.1 Pengumpulan Data