77
yang berhubungan dengan data. Seorang administrator dapat menambah dan menghapus transaksi ke dalam sebuah role atau bahkan menolak pengguna pada suatu
role. Dengan mengelompokkan pengguna kedalam role maka ada memudahkan pada proses otorisasi dan kemampuan dalam melakukan pengamanan. Hal ini bertolak
belakangan dengan access list model pada umumnya yang dilakukan dengan jalan mencari seluruh otorisasi yang ada kemudian mengalokasi hak dan izin untuk
pengguna tersebut. RBAC adalah sebuah metode yang cocok untuk digunakan dan dapat
mengurangi komplesitas administrasi dan mengurangi biaya yang dibutuhkan dalam menjaga keamanan sebuah sistem. Pada dasarnya RBAC memberikan pengguna
keanggotaan pada role berdasarkan kompetensi dan tanggung jawan masing- masing pengguna. Pada RBAC pengguna tidak dapat melakukan operasi atas inisiatif sendiri
melainkan berdasarkan role yang telah diperoleh dari administrator.
4.3.2 Authentication - Access Control Mechanism
Access Control Mechanism di mulai dengan identifikasi dan otentikasi. Identifikasi adalah pada tahap ini pengguna akan memberitahukan siapa dirinya. Otentikasi adalah
tindakan untuk memverifikasi klaim identitas pengguna tersebut yaitu sesuatu yang mereka ketahui misalnya password, nomor induk karyawan atau sidik jari dan lain-
lain. Proses otentikasi berfungsi sebagai kesempatan pengguna untuk menerima dan melakukan proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemberi layanan dan berhak untuk mendapatkan resourcenya. Sedangkan pihak yang memberi layanan harus mampu
menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak dapat mengakses resource ini. Pengaksesan data yang dilindungi harus dibatasi untuk orang yang berwenang
dalam mengakses data tersebut. Otorisasi akan menentukan sumber daya informasi yang diizinkan untuk diakses dan tindakan apa saja yang akan diizinkan dalam
melakukan proses ke sistem tersebut yang dapat dilakukan oleh pengguna. Otorisasi untuk mengakses informasi di dalam sistem di mulai dengan kebijakan administrasi
yang dibuat oleh organisasi tersebut. Kebijakan akan menentukan data apa yang dapat diakses, oleh siapa dan dalam kondisi apa. Da lam tesis ini otorisasi role didefinisikan
Universita Sumatera Utara
78
oleh organisasi pendataan penduduk miskin. Administrator yang berada dalam role administrator dapat menetapkan role kepada pengguna yang akan menjalankan sistem
tersebut.
4.3.3 Static Separation of Duty SSD
Static Separation of Duty SSD adalah pengguna yang sama tidak diperbolehkan untuk mendapatkan role yang berbeda, sehingga pengguna hanya memiliki satu role
dalam tugas yang diberikan kepadanya. Dengan kata lain SSD digunakan untuk menjaga tidak adanya role ganda yang dapat dimiliki oleh seorang pengguna sehingga
terjadinya manipulasi dapat dihindari. Static separation ditentukan dengan melakukan penugasan oleh pengguna dalam role dan mealokasikan transaksasi dengan role.
Gambar 4.4 GUI Static Separation of Duty SSD
Pada Gambar 4.4 administrator memberikan otorisasi role staff ke pengguna dan pengguna tidak mendapatkan role lainnya. Oleh sebab itu SSD dikatakan hanya
Universita Sumatera Utara
79
satu pengguna dapat memiliki satu role saja, di mana administrator hanya dapat mengaktifkan satu pengguna untuk mendapat satu role dan pengguna tersebut akan
ditolak oleh sistem jika administrator mengaktifkan pengguna tersebut di role yang lainnya. Pada SSD pengguna tidak dapat ditugaskan sebagai mutually exclusive roles,
serta SSD berkemampuan untuk mengatasi potensi konflik kepentingan pada saat penggunakan ditugaskan sebagai role.
Gambar 4.5 Data Pe ngguna SSD Pada Gambar 4.5 pengguna asrianda mendapatkan role sebagai staff dan
mempunyai lima buah hak akses, dan pengguna tersebut tidak diperbolehkan mendapatkan role yang lain karena SSD memperbolehkan satu pengguna untuk
mendapatkan satu role. Dalam penelitian ini role diperbolehkan untuk memiliki hak akses yang sama dengan role yang lainnya, hal ini disebabkan dalam standarisasi
RBAC di SSD pengguna hanya boleh memiliki satu role. Jika pendataan serta keputusan untuk menetapkan siapa yang dianggap kotegori miskin dan berhak untuk
mendapatkan bantuan, maka pekerjaan yang dilakukan akan sangat lambat dan membutuhkan waktu lama, hal ini disebabkan keputusan yang diberikan akan
membutuhkan banyak pihak.
4.3.4 Dinamic Separation of Duty DSD