BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Rata-rata bilangan asam minyak goreng curah yang belum digunakan dan yang telah digunakan tiga kali penggorengan masing-masing adalah
0,2000 dan 0,6032. - Rata-rata kadar air yang terdapat pada sampel minyak goreng curah yang
digunakan adalah 0,1058 .
5.2 Saran
- Dalam penggunaan minyak goreng curah hendaknya diperhatikan kualitas dari minyak dengan mengetahui asal dan cirri-ciri minyak yang bermutu
baik. - Diharapkan kepada UPTD BPSMB Medan dapat mempertahankan
fasilitas peralatan pengujian yang sudah ada guna memberikan pelayanan yang terbaik.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Amang, B., Pantjar, S., dan Anas, R. 1996. Ekonomi Minyak Goreng di Indonesia. Jakarta: IPB Press. Halaman 38-42, 190, 191, 269.
Burhanuddin, A. 2012. Penentuan Bilangan Asam Minyak Sawit dan Minyak Kelapa. Bandung: Institut Teknologi dan Sains Bandung. Halaman 6.
Sartika, R. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Proses Penggorengan Deep Frying Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Depok: UI. Halaman
23. Standar Nasional Indonesia. SNI 01-3555-1998, ICS 67.200.10. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional. Halaman 3-5. Standar Nasional Indonesia. SNI 01-3741-2002, ICS 67.200.10. Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional. Halaman 1-2. Tim Penulis Penebar Swadaya. 1977. Kelapa Sawit Usaha Budidaya,
Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Halaman 61-64, 146-148, 157-159.
Wikipedia. 2011. Kelapa Sawit. Dalam http:id.wikipedia.orgwikikelapa sawit. diunduh pada 24 Maret 2013.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
a. Lampiran 1 Perhitungan Molaritas dan Normalitas Asam Oksalat
Diketahui: Massa asam oksalat = 1,26 g Mr asam oksalat
= 126 g Volume larutan asam oksalat
= 100 ml = 0,1 L Molaritas asam oksalat
= massa asam oksalat Mr asam oksalat Volume larutan asam oksalat
= 1,26126 mol = 0,1 molL Normalitas asam oksalat = …………?
Normalitas asam oksalat = n.M = 2 ekmol x 0,1 molL
= 0,2 ekL
Universitas Sumatera Utara
b. Lampiran 2 Perhitungan Standarisasi NaOH 0,1 N