Sistematika Penulisan Pengertian Kejahatan

Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

1.6.2. Analisa korelasi

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel yang lain. Biasanya, analisis korelasi digunakan dalam hubungannya dengan analisis regresi untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen. Kemudian akan dilihat bagaimana tingkat hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam regresi sederhana, jika angka koefisien determinasi tersebut diakarkan maka akan didapat koefisien korelasi r yang merupakan ukuran hubungan linier antar dua variabel X dan Y . Untuk regresi majemuk dapat dihitung beberapa koefisien korelasi, yaitu korelasi antara Y dengan X i . Rumus korelasi antara Y dengan X i adalah sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 ,..., 2 , 1 . i i i i i i i i k y Y Y n X X n Y X Y X n r 1.2 Koefisien korelasi r dapat digunakan untuk: 1 Mengetahui keeratan hubungan atau korelasi linier antara dua variable atau lebih 2 Mengetahui arah hubungan antara dua variable atau lebih

1.6. Sistematika Penulisan

Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menerangkan tentang segala sesuatu yang mencangkup cara penyelesaian masalah yang sesuai dengan judul. BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Bab ini berisi tentang gambaran umum tempat riset. BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL Bab ini akan diuraikan bagaimana penulisan membahas dan menganalisis data tentang pengaruh beberapa jenis tindak kriminalitas terhadap jumlah total kriminalitas dan mencari hasil dari data yang ada, dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan penulis. BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang cara input data dalam SPSSStatistical Program for Service Solution dan akan memperlihatkan hasil dari pembahasan dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui pengaruh dari variabel yang akan diuji dalam penulisan ini. BAB 6 PENUTUP Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran–saran penulis berdasarkan kesimpulan yang dapat berguna bagi kita semua. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kejahatan

Pengertian kejahatan dapat dilihat dari beberapa segi pandang yaitu: 1. Dipandang dari segi sosiologis Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Dipandang dari segi sosiologis, kejahatan adalah salah satu jenis gejala sosial, yaitu suatu kelakuan yang asosial dan amoral yang tidak dikehendaki oleh kelompok pergaulan dan secara sadar ditentang oleh pemerintah Bonger, 1981. 2. Dipandang dari segi hukum Dipandang dari segi hukum, kejahatan adalah perbuatan yang dilarang oleh undang–undang dan barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan bertentangan dengan undang–undang tersebut, maka ia akan dihukum. Jadi, tegasnya kejahatan disini adalah setiap perbuatan yang telah ditetapkan atau dirumuskan dalam suatu peraturan misalnya:”penipuan”, menurut pasal 378 K.U.H.P, yaitu: “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat hoedanigheid palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan penjara paling lama 4 tahun. 3. Dipandang dari segi kejiwaan Dipandang dari segi kejiwaan psikologi setiap perbuatan manusia adalah dicerminkan oleh kejiwaan dari manusia bersangkutan, yang dalam tindakannya sampai mana manusia tersebut dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma yang terdapat dalam masyarakatnya. Jadi dapat dikatakan bahwa perbuatan jahat kejahatan adalah satu tindakan atau perbuatan yang tidak sesuai kesadaran hokum masyarakat tertentu tersebut yang oleh karena itu pula perbuatan itu dapat dikatakan adalah tidak normal abnormal. Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

2.2 Akibat-Akibat Kejahatan