Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setelah Indonesia terpuruk dalam bidang pembangunan terutama bidang ekonomi, sosial, dan politik maka pembangunan yang selama ini menjadi kata sihir untuk
meninabobokan rakyat saat ini justru tidak memiliki tuah. Pada masa atau kondisi demikian maka kehidupan menjadi sangat rawan. Munculnya berbagai perbuatan-
perbuatan jahat atau kejahatan tindak pidana yang ditandai dengan munculnya pola-pola kriminalitas baru.
Masalah kejahatan adalah masalah manusia yang telah merupakan kenyataan sosial yang masalah penyebabnya kurang dipahami karena studinya belum pada proporsi
tepat secara dimensial. Perkembangan atau peningkatan tindak kejahatan maupun penurunan kualitas atau peningkatan tindak kejahatan maupun penurunan kualitas atau
kuantitas tindak kejahatan, baik yang berada di kota-kota besar maupun di desa-desa adalah relatif dan intraktif sifatnya.
Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Dipandang dari segi hukum kejahatan adalah perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan barang siapa yang melakukan sesuatu perbuatan bertentangan dengan
undang-undang tersebut, maka ia akan dihukum. Jadi, tegasnya kejahatan disini adalah setiap perbuatan yang telah ditetapkan atau dirumuskan dalam suatu
peraturan misalnya:”penipuan”, menurut pasal 378 K.U.H.P.
Penyebab terjadinya kejahatan mempunyai hubungan timbal balik antara beberapa faktor umum sosial ekonomi dan bangunan kebudayaan dengan jumlah kejahatan dalam
lingkungan kecil maupun besar. Beberapa faktor tersebut adalah:
1. Faktor Geografis Provinsi Sumatera Utara Letak Provinsi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh luasnya lautan Indonesia, yang
berdekatan dengan luar negri seperti negara Malaysia, melalui pelabuhan illegal. Dari geografis tersebut dapat memungkinkan terjadinya tindak kejahatan.
2. Faktor Ekonomi Sistem ekonomi dengan produksi besar-besaran, saingan bebas, menghidupkan
konsumsi dengan cara iklan, cara penjualan moderen, dan lain-lain, yaitu menimbulkan keinginan untuk memiliki barang dan sekaligus mempersiapkan suatu
dasar kesempatan untuk melakukan penipuan dan melakukan tindak kejahatan. 3. Faktor Agama
Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Kurangnya pendidikan agama serta perhatian orangtua untuk memberikan pendidikan agama kepada anaknya sejak dini menyebabkan anak berperilaku jahat
dan melakukan tindakan kejahatan karena kurangnya iman pada dirinya.
4. Faktor Fisik atau Keadaan Yang didukung oleh jumlah masyarakat yang banyak, khususnya masyarakat di
Provinsi Sumatera Utara dan banyaknya masyarakat yang masih sering keluar malam dan memberikan suatu gambaran dan keadaan yang memberi kesempatan
untuk melakukan suatu tindak kejahatan. 5. Faktor kondisi masyarakat
Masyarakat yang terdiri dari beraneka ragam suku, bahasa dan adat istiadat khususnya di Provinsi Sumatera Utara dan beberapa negara asing yang datang ke
wilayah Indonesia khususnya Propinsi Sumatera Utara yang bekerja atau untuk berwisata. Dengan kondisi masyarakat seperti itu menyebabkan terjadinya tindak
kejahatan.
Banyak tindak kejahatan yang terjadi di Propinsi Sumatera Utara, beberapa diantaranya, seperti pencurian, penganiayaan, pemerasan, penipuan dan lain sebagainya
yang sifatnya melanggar hukum. Pengertian dari masing–masing kejahatan adalah: 1. Tindak kejahatan pencurian adalah mengambil barang orang lain seperti untuk
memilikinya tanpa sepengetahuan atau seizin dari yang bersangkutan.
Helmi Yanti Sembiring : Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di Provinsi Sumatera Utara, 2008.
USU Repository © 2009
2. Tindak kejahatan penganiayaan adalah perbuatan yang dengan sengaja mengakibatkan rasa sakit dalam tubuh orang lain dengan sengaja merugikan
kesehatan orang lain. 3. Tindak kejahatan pemerasan adalah memaksa orang lain dengan kekerasan untuk
memberikan sesuatu. 4. Tindak kejahatan penipuan adalah membujuk orang lain dengan tipu muslihat
untuk mendapatkan sesuatu. Dalam penyusunan tugas akhir ini yang akan dianalisa adalah jumlah total
kejahatan yang dipengaruhi oleh beberapa tindak kejahatan. Karena banyak jumlah total kejahatan yang di pengaruhi oleh beberapa jenis tindak kejahatan maka pada penulisan
tugas akhir ini penulis memberikan judul :” Analisis Tindak Kejahatan Pencurian, Penganiayaan, Pemerasan, Penipuaan Terhadap Jumlah Total Kejahatan Di
Propinsi Sumatera Utara”.
1.2. Identifikasi Masalah