Permasalahan Tujuan Manfaat Pengertian Tanah

Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009

1.2. Permasalahan

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu faktor penting di dalam perkembangan perekonomian di Indonesia Khususnya di Sumatera Utara. Untuk mendapatkan kelapa sawit yang berkualitas tinggi maka diperlukan suatu faktor pendukung, salah satunya adalah faktor kesuburan tanah. Namun pada tanah yang dijadikan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit ini belum diketahui tingkat kesuburannya, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian kimia tanah, sebahagian diantaranya adalah analisa terhadap kadar Karbon C organik dan kadar Nitrogen N dari tanah, sehingga dapat diketahui tingkat kesuburan tanah tersebut, selain itu dari analisa tersebut diketahui perbandingan kadar Karbon-Nitrogen yang dituliskan dengan CN.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari analisa tersebut adalah untuk menentukan kadar Karbon C Organik dan Nitrogen N.

1.4. Manfaat

- Mengetahui tingkat kesuburan tanah yang dilihat dari kadar Karbon C Organik dan Nitrogen N. - Mengetahui perbandingan nilai Karbon-Nitrogen CN. - Memberikan informasi tentang kadar unsur hara Karbon Organik dan Nitrogen di laboratorium pelayanan Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tanah

Tanah terdapat dimana saja dan selalu berada disekeliling kita, tapi pengertian tanah bagi setiap orang akan selalu berbeda tergantung dari sudut mana orang itu melihat tanah. Kebanyakan orang tisak pernah memikirkan asal kejadian tanah, darimana asalnya, dan bagaimana sifat-sifatnya, padahal sifat-sifat tanah di suatu tempat akan berbeda dengan sifat tanah di tempat lain. Batasan atau defenisi tanah banyak dibuat orang, adakalanya defenisi itu singkat saja, tapi ada pula yang cukup panjang. Defenisi tanah yang dibuat oleh Joffe dan Marbut, ahli tanah kenamaan dari Amerika Serikat adalah sebagai berikut “Tanah adalah tubuh alam Natural Body yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam Natural Forces terhadap bahan-bahan alam Natural Material dipermukaan bumi.” Tubuh alam ini dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mineral ataupun organik, yang kedalamannya beragam dengan sifat-sifatnya yang berbeda, Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal, morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisik, maupun sifat biologisnya. Schoeder 1972 menyatakan bahwa : Tanah itu sebagai suatu sistem tiga fase, yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan bahan organik serta jasad- jasad hidup, yang karena berbagai faktor lingkungan terhadap permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh tanaman. Yustus von Liebig seorang ilmuwan Jerman menggambarkan tanah sebagai laboratorium kimia dan alam ini, dimana terjadi berbagai penguraian kimia dan reaksi- reaksi sintesis yang terjadi secara sembunyi. Meskipun tidak begitu penting adanya pengertian tanah yang universal tetapi demi penguraian-penguraian selanjutnya maka dirasa perlu adanya rumusan pengertian yang dapat diterima secara umum agar pembaca mendapat gambaran serba sama dan tidak simpang siur. Pengertan tanah tersebut adalah sebagai berikut : “ Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa makanan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor iklim, bahan induk, bentuk wilayah dan waktu pembentukan tanah” Bachtiar, 2006. Dalam bidang pertanian, tanah memiliki arti yang lebih khusus dan penting sebagai media tumbuh tanaman darat. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa bahan organik dari organisme vegetasi atau hewan yang hidup di atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat pula udara dan Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 air yang berasal dari hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ke tempat lain. Dalam proses pembentukan tanah, selain campuran bahan mineral dan bahan organik terbentuk pula lapisan-lapisan tanah yang disebut horizon. Dengan demikian tanah dalam arti pertanian dapat didefenisikan sebagai kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media tumbuhnya tanaman. Secara umum tanah dapat dipelajari dengan pendekatan pedologi dan pendekatan edaphologi. Ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survai tanah, dan cara-cara pengamatan tanah di lapang disebut “Pedologi”. Dalam hal ini tanah dipandang sebagai suatu benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman. Walaupun demikian penemuan-penemuan dalam bidang pedologi akan sangat bermanfaat pula dalam bidang pertanian maupun non pertanian misalnya pembuatan bangunan teknik sipil. Apabila tanah dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman disebut “edaphologi”. Dalam edaphologi yang dipelajari adalah sifat-sifat tanah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, serta usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah fisik, kimia dan biologi, bagi pertumbuhan tanaman seperti pemupukan pengapuran dan lain-lain. Meningkatnya pengetahuan manusia tentang tanah, maka Ilmu Tanah menjadi Ilmu yang sangat luas, sehingga untuk dapat mempelajarinya dengan baik perlu pengelompokkan lebih lanjut kedalam bidang-bidang Ilmu Tanah yang lebih khusus seperti Fisika Tanah, Kimia tanah, Kesuburan tanah, Mikrobiologi Tanah, Pengawetan Tanah dan Air, Mineralogi Tanah, Genesis dan Klasifikasi Tanah, Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 Geografi Tanah, Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Kesuburan Tanah mempelajari hubungan unsur-unsur hara dalam tanah dengan pertumbuhan tanaman, pemupukan dan usaha-usaha lain dalam memperbaiki sifat-sifat tanah sifat fisik, kimia dan biologi tanah untuk pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah yang terpenting adalah : solum, tekstur, struktur, kadar air tanah, drainase dan porisitas tanah, dll. Sifat kimia tanah meliputi : kadar unsur hara tanah, reaksi tanah pH, kapasitas tukar kation tanah KTK, kejenuhan basa KB, kemasaman dapat dipertukarkan Al dan H, dan lain-lain. Sedangkan sifat biologi tanah meliputi : bahan organik tanah, flora dan fauna tanah khususnya mikroorganisme penting : bakteri, fungi dan Algae, interaksi mikroorganisme tanah dengan tanaman simbiosa dan polusi tanah. Analisis Contoh Tanah Pengambilan sampel Pengambilan contoh tanah merupakan tahap awal dan terpenting dalam program uji tanah di laboratorium. Analisis contoh tanah bertujuan untuk 1 menentukan sifat fisik dan kimia tanah status unsur hara tanah, 2 mengetahui lebih dini adanya unsur-unsur beracun di dalam tanah, 3 sebagai dasar penetapan dosis pupuk, dan kapur sehingga lebih efektif, efisien, dan rasional 4 Memperoleh data base untuk program perencanaan dan pengelolaan tanah - tanaman. Contoh tanah dapat diambil setiap saat, dan langsung dilakukan analisis di laboratorium. Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang keadaan kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk dilakukan pengolahan tanah. Pengambilan contoh tanah terkait erat Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan perencanaan pengelolaan tanah-tanaman. Secara umum contoh tanah diambil sekali dalam 4 tahun untuk sistem pertanaman di lapangan. Untuk tanah yang digunakan secara intensif untuk budidaya pertanian, contoh tanah diambil paling sedikit sekali dalam setahun. Pada tanah-tanah dengan nilai uji tanah tinggi, contoh tanah disarankan diambil setiap 5 tahun sekali. Contoh tanah yang diambil dapat berbentuk contoh tanah terganggu disturb soil samples dan contoh tanah utuh atau tidak terganggu undisturb soil samples. Contoh tanah utuh biasanya diperlukan untuk analisis sifat fisik tanah bobot isi, porisitas dan permeabilitas tanah, sedangkan contoh tanah terganggu diperlukan untuk analisis sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah lainnya tekstur, kadar air tanahpF. Pengambilan contoh tanah utuh undisturb soil samples harus menggunakan “ring samples”, sedang-kan contoh tanah terganggu dapat diambil dengan menggunakan alat cangkul, sekop, atau auger bor tanah. Untuk keperluan evaluasi status kesuburan tanah, sebaiknya contoh yang diambil merupakan contoh komposit yaitu contoh tanah campuran dari contoh-contoh tanah individu sub samples. Suatu contoh komposit harus mewakili suatu bentukunit lahan yang akan dikembangkan atau digunakan untuk tujuan pertanian. Satu contoh komposit mewakili suatu hamparan lahan yang homogen 10 - 15 Ha. Untuk lahan miring dan bergelombang satu contoh komposit dapat mewakili tidak kurang dari 5 hektar. Satu contoh komposit terdiri dari campuran 15 contoh tanah individu sub samples. Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 Sebelum pengambilan contoh tanah, perlu diperhatikan keseragaman arealhamparan. Areal yang akan diambil contohnya diamati lebih dahulu keadaan topografi, tekstur, warna tanah, pertumbuhan tanaman, penggunaan tanah, input pupuk, kapur, bahan organik, dsb., dan rencana pertanaman yang akan ditanam kemudian. Dari pengamatan ini, dapat ditentukan satu hamparan yang sama homogenmendekati sama untuk titik sampling. Berikut ini hanya dikemukakan cara pengambilan contoh profil dan contoh kesuburan komposit disuatu kebun atau areal yang akan dipakai secara umum. Analisis Tanah Kandungan unsur hara di dalam tanah sebagai gambaran status kesuburan tanah dapat dinilai dengan beberapa metode pendekatan yaitu : 1 Analisa contoh tanah, 2 Mengamati gejala-gejala symptom pertumbuhan tanaman, 3 Analisa contoh tanaman, 4 Percobaan pot di rumah kaca, dan 5 Percobaan lapangan. Analisis tanah dilakukan terhadap contoh tanah yang diambil di lapangan dengan metode tertentu sesuai tujuan yang diharapkan. Analisa tanah dilaboratorium dilakukan terhadap variabel-variabel kimia dan fisik tanah : pH, kapasitas tukar kation, Nitrogen, kalium, fosfor, kalsium, magnesium hara makro, hara mikro Fe, Cu, Zn, B, Mo, dll, bahan organik, tekstur tanah dan sebagainya. Kadar unsur hara tanah yang diperoleh dari data analisis tanah bila dibandingkan dengan kebutuhan unsur hara bagi masing-masing jenis tanaman, maka dapat diketahui apakah statuskadar unsur hara dalam tanah tersebut sangat rendah kurang, rendah, sedang, cukup ataukah tinggi, sesuai kriteria tertentu. Prinsip yang harus diperhatikan dalam uji tanah ialah bahwa metode analisa tanah tersebut 1 harus dapat mengekstraksi bentuk unsur hara yang tersedia saja, Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 secara tepat. Jadi sifatnya selektif artinya tidak mengekstraksi bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman, 2 metode analisa yang dipakai dilaboratorium harus sederhana, cepat, mudah dilaksanakan dan memiliki ketepatan dan ketelitian tinggi, 3 hasil analisis harus dapat direproduksi. Dengan demikian larutan kimia yang dibuat harus didasarkan pada pengetahuan yang baik tentang bentuk-bentuk kimia dari unsur hara di dalam tanah dan tentang sifat akar tanaman dan mekaniusme pelarutan bentuk-bentuk kimia oleh akar tanaman. Oleh karena itu uji kimia tanah perlu dikorelasikan dengan serapan hara oleh tanaman melalui percobaan rumah kaca uji korelasi dan percobaan lapangan uji kalibrasi. Uji korelasi dimaksudkan untuk mendapatkan metode yang tepat untuk suatu unsur dan tanaman tertentu. Sedangkan uji kalibrasi dimaksudkan untuk mendapatkan hubungan antara selang kadar suatu unsur hara atau nilai kritisnya dengan respons tanaman di lapangan terhadap unsur tersebut. Dengan demikian memberikan nilai agronomik bagi angka uji tanah tersebut. Tanpa uji kalibrasi maka angka-angka uji tanah tidak berarti sama sekali. Sifat Tanah Serapan merupakan salah satu sifat penting dari tanah yang berhubungan dengan pencemaran, karena dengan serapan tanah mampu menyerap senyawa- senyawa organik terutama pestisida dan herbisida. Kation-kation organik kebanyakan terserap di dalam permukaan lempung yang bermuatan negatif dan anion-anion organik lebih tertarik ke arah tepi permukaan lempung. Kini telah diketahui bahwa senyawa-senyawa organik yang tidak bermuatan jug dapat terserap oleh mineral- mineral lempung. Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 Kation-kation yang terserap di permukaan lempung dapat dipertukarkan dengan kation-kation lainnya, seperti : Ca-tanah + 2 NH 4 + NH 4 2 – tanah + Ca 2+ Kation-kation yang terserap ini umumnya tersedia bagi tanaman melalui pertukaran dengan ion H + dari respirasi akar tanaman. Dengan serapan pupuk yang ditambahkan dapat tertahan sehingga terhindar dari pencucian dan kation-kation pencemar pada air tanah dapat tersaring. Kompleks serapan juga dapat membuat bahan kapur yang tidak larut dalam air dapat tersedia bagi tanaman, melalui reaksi : CaCO 3 + H 2 CO 3 CaHCO 3 2 larut dalam air Ca + hasil disosiasi, kemudian dapat terserap oleh tanah melalui pertukaran dengan Al + , melalui reaksi : 32 CaHCO 3 2 + tanah-Al 32 Ca – tanah + AlOH 3 + 3CO 2 Struktur Tanah Tanah terdiri atas beberapa horison, horison A yang dikenal dengan nama top soil merupakan lapisan yang sangat tipis, kaya akan bahan organik dan terjadi aktivitas biologi yang maksimal. Horison B atau sub soil menerima bahan organik, garam-garam dan partikel-partikel liat yang leaching dari horison A dan merupakan lapisan yang lebih tebal dari top soil. Horison yang paling bawah disebut dengan horison C yang merupakan batuan induk. Bila kita melihat berdasarkan zone-zonenya, maka tanah dapat dibedakan atas zone aerasi dan zone jenuh air, Zone aerasi terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian teratas berupa air hujan atau salju yang meresap pada tanah kering yang membentuk suatu lapisan film berupa tanah lembab. Bagian kedua adalah bagian yang mengandung Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 udara cukup tinggi, walaupun air juga terserap namun masih ada rongga-rongga udara. Bagian ketiga adalah serat-serat kapiler yang menarik air dari zone jenuh air. Zone jenuh air terdiri dari 2 bagian, yaitu water table yang memegang peranan penting untuk menentukan perkiraan aliran air dari mata air, sumur, air sungai dan air danau. Water table juga penting untuk menentukan polutan yang berbahaya bagi air tanah. Bagian kedua adalah air tanah yang merupakan tempat pembentukan mineral sekunder yang tergantung pada porositas dan permiabilitas batuan yang terbentuk di situ, misalnya tanah liat permibialitasnya rendah, walaupun banyak airnya. Komponen-komponen tanah yang utama adalah air, udara, bahan organik dan bahan mineral anorganik. Tanah-tanah yang produktif mengandung 5 bahan organik dan 95 bahan anorganik, sedangkan tanah-tanah gambut mengandung 95 bahan organik dan 5 bahan anorganik. Secara kasar 25 tanah terdiri dari pori-pori tanah, yang penting dalam tanah adalah adanya perimbangan antara air dan udara tanah yang dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Air tanah ada beberapa macam, yaitu : air yang teradsorpsi pada partikel- partikel tanah, air diantara partikel-partikel tanah, air yang terimbibisi kedalam partikel-partikel tanah dan terikat kuat. Selain itu ada istilah air tersedia, yaitu air yang dapat ditarik oleh akar tanaman. Udara tanah sangat diperlukan untuk proses reduksi-oksidasi, penguraian bahan organik dan kestabilan ion-ion logam, juga berkaitan dengan konsentrasi oksigen dan CO 2 dan unsur-unsur atau reaksi-reaksi dalam bentuk gas. Udara tanah penting artinya, karena berkaitan dengan konsentrasi oksigen, konsentrasi CO 2 dan unsur-unsur serta reaksi-reaksi dalam bentuk gas. Pergerakan air dan udara tanah dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran pori-pori, serta oleh ukuran partikel-partikel Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 tanah. Air sebagai pelarut bahan-bahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah pH. Bahan organik tanah merupakan penentu produktivitas tanah dan merupakan sumber makanan mikroorganisme dalam tanah melalui reaksi-reaksi kimia. Pada waktu pembentukan tanah banyak bahan organik terkontribusi sebagai bahan mineral, seperti hasil-hasil metabolit fungi dalam tanah berupa garam-garam kalsium dan dalam air tanah sebagai mineral terlarut yang selanjutnya tersedia bagi tanaman nutrien, namun proses ini sangat kompleks, seperti halnya senyawa-senyawa organologam Fe dan Al, reaksinya adalah : 3H + + MOH 2 s + 2CaC 2 O 4s MC 2 O 4 2 s + 2 Ca aq + 3H 2 O Beberapa fungi dalam tanah menghasilkan asam sitrat dan kelat asam-asam organik yang bereaksi dengan mineral silikat melepaskan kalium dan logam-logam nutrien yang lain. Komponen organik yang aktif secara biologi dari fraksi tanah diantaranya polisakarida, amino, gula-gula yang lain, sulfur dan fosfor. Akumulasi bahan organik di dalam tanah sangat dipengaruhi suhu dan ketersediaan oksigen. Senyawa-senyawa organik tanah yang penting adalah : - humus - minyak, lemak dan resin - sakarida - senyawa-senyawa fosfor Humus adalah bagian tanah yang mengandung bahan organik, terdiri dari bagian yang larut, seperti asam humat dan asam fulfat serta bagian-bagian yang tidak larut, seperti humin yang tidak mudah urai. Humus merupakan residu dari degradasi Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 bahan tanaman oleh bakteri atau fungi. Humus kaya akan karbon, hidrogen dan oksigen. Substansi humus juga mampu berikatan kuat dengan senyawa-senyawa polivalen yang kelarutannya rendah, seperti DDT dan antrazine, suatu herbisida yang digunakan secara luas untuk membunuh gulma, sehingga tanah dapat tercemar oleh pestisida jenis ini. Minyak, lemak dan resin umumnya hanya merupakan beberapa persen dari bahan organik tanah, namun dapat mempengaruhi sifat fisik tanah dan kemungkinan tanah dapat menjadi fitotoksik. Sakarida merupakan sumber makanan utama bagi mikroorganisme tanah dan membantu stabilitas agregat tanah, sedangkan senyawa- senyawa fosfor merupakan sumber fosfor bagi tanaman, sebagai fosfor anorganik yang ketersediaannya tergantung pada pH tanah. Fosfoe juga sebagai bioenergitika ATP dan enzim-enzim kinase. Komponen anorganik tanah sangat penting dalam produktivitas tanah. Dalam bentuk koloid komponen anorganik merupakan penyimpan air dan nutrien yang dapat tersedia bagi tanaman bila diperlukan. Unsur-unsur dalam tanah, seperti Al, Fe, Si, Ca, Na, K dan Mg serta oksigen dapat bergabung membentuk fraksi mineral anorganik, seperti kuarsa SiO 2 , orthoklase KAlSi 3 O 8 , albite NaAl SiO 8 dan magnetit Fe 3 O 4 . Bagi tanaman yang penting adalah unsur anorganik tanah atau mineral tanah sebagai hara tanaman. Hara tanaman terdiri dari hara makro dan hara mikro. Hara makro merupakan unsur-unsur yang menjadi komponen pokok pada tanaman dan diperlukan dalam jumlah yang banyak. Unsur-unsur ini terdiri dari : yang diperoleh dari atmosfer dan perairan karbon C, hidrogen H, oksigen O dan nitrogen N, fosfor P, kalium K, kalsium Ca, magnesium Mg dan sulfur S, yang umumnya diperoleh dari Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 tanah. Walaupun N, P dan K sering ditambahkan melalui pemupukan dan N sering diperoleh dari atmosfer melalui bakteri dalam proses nitrifikasi dan denitrifikasi. Hara mikro berfungsi sebagai komponen penting enzim-enzim pada tanaman, namun diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, bila terlalu banyak dapat menjadi toksik. Unsur-unsur ini terdiri dari : boron B, klor Cl, tembaga Cu, besi Fe, mangan Mn, molibdenum Mo, natrium Na, seng Zn dan vanadium Va, dimana Mn, Fe, Zn, Cl dan Va juga terlibat dalam fotosintesis. Polusi Tanah Sumber polusi tanah dapat dari limbah, sampah, atmosfer atau dari perairan atau kegiatan pertanian, seperti kelebihan pupuk dan ketidak tepatan pestisida. Polusi tanah dapat terjadi secara langsung, maupun secara tidak langsung. Secara langsung seperti penggunaan pupuk yang berlebih, pemakaian pestisida yang kurang tepat dan pembuangan limbah atau sampah yang tidak terurai. Secara tak langsung, seperti : - melalui air. Air yang mengandung pencemar dapat mengubah susunan kimia tanah, sehingga mengganggu kehidupan di dalam dan di permukaan tanah. - Melalui udara. Udara yang tercemar dapat menurunkan hujan yang mengandung pencemar, sehingga tanah juga akan tercemar. Pemupukan yang berlebih dapat meningkatkan unsur yang ada dalam tanah baik jumlah maupun ketersediaannya bagi tanaman, sehingga tanaman dapat menjadi keracunan. Hal ini menunjukkan bahwa tanah tersebut sudah kurang baik bagi pertumbuhan tanaman, berarti sudah tercemar. Selain itu unsur yang berlebih ini dapat di alirkan oleh air tanah atau air permukaan menuju ke perairan, sehingga dapat menyebabkan eutrofikasi, terutama untuk unsur N dan P. Eutrofikasi didefenisikan sebagai peningkatan jumlah nutrien dalam air permukaan, sehingga menyebabkan Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 pertumbuhan alga dan tanaman air, berkurangnya oksigen terlarut, peningkatan turbiditas dan perusakan kualitas air secara umum. Pestisida dipakai secara luas, karena terbukti hasilnya dapat meningkatkan produksi tanaman, sehingga perekonomian dapat ditingkatkan. Namun harus diingat juga dampak penggunaannya yang berkaitan dengan sifat mendasar yang penting terhadap efektifitasnya sebagai pestisida. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan bila pestisida terserap oleh tanah adalah tercucinya pestisida leaching, sehingga juga berpotensi sebagai pencemar perairan, pengaruhnya terhadap mikroorganisme dan hewan-hewan tanah dan kemungkinan terdegradasinya pestisida menjadi zat atau senyawa yang sangat beracun. Beberapa faktor yang mempengaruhi adsorbsi pestisida antara lain kelarutan, volatilitas, polaritas struktur serta ukuran molekul. Kekuatan terserapnya pestisida pada partikel tanah tergantung pada beberapa hal, seperti ikatan van derwalls yang dipengaruhi oleh interaksi antara dipol-dipol molekul pestisida dengan muatan partikel tanah, pertukaran kation, melalui ikatan hidrogen dan dalam beberapa kasus pestisida dapat juga sebagai ligan yang terkoordinasi dengan logam-logam dalam bahan mineral tanah. Pergerakan pestisida dalam lingkungan tanah menyangkut beberapa proses, seperti difusi dan hamburan, perpindahan massa, pencucian dan penguapan. Difusi pestisida di dalam tanah dapat terjadi dalam larutan pada batas antar fasa udara-air atau udara-padatan dan juga dalam udara-tanah. Proses ini rumit dan dipengaruhi oleh kelarutan, penyerapan, kandungan air tanah, porositas serta penyerapan oleh tanaman. Degradasi pestisida dalam tanah melalui tiga cara, yaitu fotodekomposisi, transformasi kimiawi dan degradasi mikrobiologis. Dalam proses transformasi Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009 kimiawi air berperan sebagai media reaksi, rektan atau keduanya. Reaksi-reaksi ini meliputi hidrolisis, oksidasi, reduksi dan isomerisasi. Reaksi-reaksi ini dapat dikatalis oleh permukaan liat oksida dan ion logam serta bahan organik. Korelasi dengan siklus udara dan air Gas SO 2 dari pembakaran akan mengendap dalam tanah sebagai SO 4 2- . Sedangkan NO di udara akan menjadi NO 3 - dan tersimpan dalam tanah atau NO dan NO 2 akan terserap oleh tanah kemudian dalam tanah teroksidasi menjadi NO 3 - . Karbon monoksida akan berubah menjadi CO 2 dan menjadi biomas oleh bakteri dan fungi. Partikel-partikel timbal Pb dari pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor juga ditemukan dalam kadar yang tinggi di dalam tanah pada daerah yang lalu lintasnya padat. Di daerah industri senyawa-senyawa organik yang mudah menguap, seperti benzena, toluena, xylena, diklormetan dan sebagainya akan dapat menjadi pencemar tanah. Beberapa senyawa organik pencemar dapat berikatan dengan humus selama proses humifikasi. Terikatnya senyawa-senyawa organik ini oleh humus selama strukturnya mirip dengan substansi humik seperti fenol dan anilin, setelah berikatan akan menjadi residu terikat yang sangat resisten terhadap perusakan, baik secara biologi maupun secara kimia. Pencemar-pencemar tanah dapat terbawa oleh air permukaan atau oleh erosi air maupun angin ke perairan danau, sungai dan laut, sehingga dapat juga mencemari perairan tersebut. Bila N dan P berlebih di tanah terbawa ke perairan dapat menyebabkan eutrofikasi, sedangkan senyawa-senyawa organik seperti di atas dan unsur-unsur anorganik seperti logam berat yang terbawa ke perairan akan mempengaruhi kehidupan organisme di perairan tersebut. Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008. USU Repository © 2009

2.2. Kimia Tanah