Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008.
USU Repository © 2009
asam klorida 0,1 N dengan indikator BCG + MR, akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda. Selisih jumlah titrasi sampel
dan blanko merupakan jumlah ekuivalen nitrogen Sudarmadji, 1989.
2.6. Perbandingan Karbon-Nitrogen CN
Jasad renik tanah merupakan agen utama untuk pembusukan bahan organik dan mempunyai kebutuhan makanan tertentu. Yang menjadi perhatian utama dari segi
kepraktisan adalah jumlah karbon yang relatif terhadap nitrogen dalam bahan organik yang sedang terurai. Masalah timbul bila kandungan nitrogen didalam bahan organik
yang terurai itu sedikit, karena jasad renik mungkin menjadi kekurangan nitrogen dan bersaing dengan tumbuhan tinggi untuk memperoleh nitrogen apa saja yang tersedia
didalam tanah. Nisbah karbon-Nitrogen merupakan cara yang mudah untuk menyatakan
kandungan nitrogen relatif karena kandungan karbon dalam bahan organik relatif konstan, sekitar 40 – 50 persen, sementara kandungan nitrogen bervariasi berlipat
ganda. Jadi, nisbah karbon-nitrogen bahan organik merupakan indikasi kemungkinan kekurangan nitrogen dan persaingan antara jasad renik dan tumbuhan tinggi untuk
memperoleh nitrogen apa saja yang tersedia di dalam tanah. Sisa tumbuhan dewasa yang menyediakan bahan mentah untuk penguraian
jasad renik mengandung sekitar 50 persen karbon dan 1 persen nitrogen CN = 50. Karnohidrat dengan cepat diuraikan, dan terjadi peningkatan besar dalam kegiatan
jasad renik. Selama penguraian, mineralisasi dan immobilisasi hara terjadi secara bersamaan. Yang menjadi perhatian khusus adalah apakah immobilisasi nitrogen
melebihi mineralisasi. Bila demikian, jasad-jasad renik akan bersaing dengan
Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008.
USU Repository © 2009
tumbuhan tinggi untuk memperoleh nitrogen yang sedang dimineralisasi dari penguraian humus, dan pertumbuhan tanaman tinggi akan menurun.
Faktor Nitrogen merupakan istilah yang akrab untuk menyatakan berapa jauh suatu bahan itu kekurangan nitrogen untuk peruraian. Istilah ini didefenisikan sebagai
jumlah unit nitrogen anorganik yang harus disediakan untuk 100 unit bahan organik agar dapat menghindarkan immobilisasi nitrogen netto dari lingkungan. Immobilisasi
melebihi mineraliasi nitrogen bila nisbah karbon-nitrogen adalah diatas 30. pada kisaran 15 sampai 30, immobilisasi dan mineralisasi kira-kira sama. Mineralisasi
melebihi immobilisasi bila nisbah karbon-nitrogen pada bahan yang berurai kurang dari 15, seperti halnya humus tanah Foth, 1994.
Apabila sejumlah besar bahan organik dengan CN yang tinggi misal 50 : 1 dimasukkan ke dalam tanah, maka bahan organik ini akan diserang atau diuraikan
oleh jasad-jasad renik tanah seperti bakteri, fungi dan aktinomisetes secara intensif. Bahan organik tersebut oleh jasad renik digunakan sebagai sumber energi. Untuk
pembentukan tubuhnya ia membutuhkan nitrat. Nitrat diperolehnya dari dalam tanah sehingga lama ke lamaan nitrat tanah habis, dan selanjutnya tumbuhan yang tumbuh
di atas tanah tersebut akan kekurangan nitrogen terjadi kompetisi antara jasad renik dari tanah dengan tanaman. Pengikatan nitrat oleh jasad renik dari tanah sehingga
tidak tersedia untuk pertumbuhan tanaman disebut dengan Immobilisasi Nitrogen. Dengan berlangsungnya pelapukan bahan organik, CO
2
banyak dibebaskan, sedangkan N tidak, sehingga CN menjadi turun. Proses ini berlangsung terus
sehingga terbentuk humus. Proses penguraian bahan organik sehingga terbentuk humus disebut dengan humifikasi.
Ahmad Fauzi : Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik Dan Nitrogen Di Dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau, 2008.
USU Repository © 2009
Pada saat aktifitas pelapukan bahan organik menurun, persediaan karbon menipis, dan jumlah jasad renik berkurang dan selanjutnya nitrogen tidak diperlukan
lagi. Selanjutnya nitrifikasi mulai berjalan, dan terbentuklah nitrat yang jumlahnya bertambah lebih besar dari pada sebelum penambahan bahan organik Bachtiar,
2006.
BAB 3 BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
3.1. Persiapan Contoh Tanah