Hubungan Lingkaran Pinggang Pinggul Dengan Tekanan Darah di Kalangan Mahasiswa Stambuk 2007 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

(1)

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG DAN PINGGUL DENGAN TEKANAN DARAH DI KALANGAN MAHASISWA STAMBUK 2007

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010

OLEH :

Zulaikha Binti Abdul Razak NIM : 070100288

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG DAN PINGGUL DENGAN TEKANAN DARAH DI KALANGAN MAHASISWA STAMBUK 2007

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

ZULAIKHA BINTI ABDUL RAZAK NIM : 070100288

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian dengan Judul :

Hubungan Lingkaran Pinggang Pinggul Dengan Tekanan Darah di Kalangan Mahasiswa Stambuk 2007 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Tahun 2010

Yang dipersiapkan oleh :

ZULAIKHA BINTI ABDUL RAZAK 070100288

Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan ke lahan penelitian.

Medan, Mei 2010 Disetujui,


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel……….iv

Daftar Gambar ... v

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitiian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Obesitas ... 4

2.1.1 Definisi ... 4

2.1.2 Pengukuran Antropometri ... 6

2.1.3 Epidemiologi ... 8

2.2 Sindroma Metabolik ... 9

2.2.1 Definisi ... 9

2.2.2 Patogenesis ………...11

2.2.3 Manifestasi Klinis ………12

2.2.4 Epidemiologi ………12

2.3 Tekanan Darah dan Hubungan dengan Obesitas………15

2.3.1 Definisi Tekanan Darah………15

2.3.2 Definisi Hipertensi ………...17

2.3.3 Etiologi dan Klasifikasi Hipertensi ………..17

2.3.4 Hipertensi pada Obesitas ………..19


(5)

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ………..21

3.2. Identifikasi Variabel Penelitian ………..21

3.3. Defenisi Operasional………...21

3.3.1 Variabel Independen………...21

3.3.2 Variabel Dependen……….22

3.4. Alat dan Bahan Penelitian………...22

3.5. Cara Kerja………...23

3.5.1 Rasio Lingkang Pinggang dan Pinggul………..23

3.5.2 Pengukuran Tekanan Darah………...24

3.6. Hipotesa………..24

BAB 4 METODE PENELITIAN ………25

4.1. Jenis Penelitian ………...25

4.2. Alur penelitian ………25

4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….26

4.4. Populasi dan Sampel Penelitian ……….26

4.4.1 Populasi Penelitian………..26

4.4.2 Sample Penelitian ………..26

4.5. Metode dan Pengumpulan Data ……….28

4.6. Pengolahan dan Analisis Data ………28

4.6.1 Pengolahan Data………..28

4.6.2 Teknik Analisis Data ………..28

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………30

5.1 Hasil penelitian………..…….30

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian………..…….……..30

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden……….………30


(6)

5.1.4 Tekanan darah mengikut kategori RLPP………....32

5.1.5 Hasil analisis statistic………..35

5.2 Pembahasan………37

5.2.1 Tekanan darah mahasiswa………...37

5.2.2 Perbandingan tekanan darah dengan RLPP………37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……….40

6.1 Kesimpulan………...40

6.2 Saran………40

DAFTAR PUSTAKA……….42

LAMPIRAN 1. Riwayat hidup peneliti 2. Ethical clearance letter 3. Lembar penjelasan 4. Informed consent 5. Data SPSS 6. Output SPSS DAFTAR TABEL Table 2.1 Klasifikasi IMT (International Diabetes Federation, 2005)…… 6


(7)

Table 2.3 Rasio Lingkar perut dan pinggul (Wiyono.S, 2002)……... 8

Tabel 2.4 Definisi Sindrom Metabolik ……… 10

Tabel 2.5 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 6 ………16

Table 2.6 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7 ………16

Table 2.7 Klasifikasi hipertensi menurut WHO/ISH………....17

Table 5.1 Presentase kategori tekanan darah sistolik dan diastolik terhadap kelompok rasio lingkar pinggang dan pinggul responden laki-laki………....29

Tabel 5.2 Presentase kategori tekanan darah sistolik dan diastolik terhadap kelompok rasio lingkar pinggang dan pinggul responden perempuan………...32

Tabel 5.3 Rata-rata dan standar deviasi tekanan sistolik dan diastolik dan RLPP laki-laki………35

Tabel 5.4 Rata-rata dan standar deviasi tekanan sistolik RLPP laki-laki…...……… ………35

Tabel 5.5 Rata-rata dan standar deviasi tekanan sistolik RLPP perempuan…...……….………35

Tabel 5.6 Rata-rata dan standar deviasi tekanan diastolik RLPP laki-laki…...……….………36

Tabel 5.7 Rata-rata dan standar deviasi tekanan diastolik RLPP perempuan…...….……….………37

Tabel 5.8 Rata-rata dan standar deviasi tekanan sistolik RLPP laki-laki……….…...……….………38

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Data survei obesiti mengikut umur ……….... 5


(8)

Gambar 2.3 Kerangka berpikir Sindroma Metabolik ………... 14 Gambar 2.4 Kerangka berpikir Hipertensi ……… 20 Gambar 5.1 Distribusi Rasio lingkar pinggang dan pinggul mahasiswa

laki-laki………..32 Gambar 5.2 Distribusi Rasio lingkar pinggang dan pinggul mahasiswa


(9)

ABSTRAK

Berbagai laporan terkini melaporkan bahwa prevalensi obesitas di seluruj dunia baik di Negara berkembang maupun Negara yang sedang berkembang telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Resiko ini akan meningkat pada obesitas dengan tipe sentral karena lebih cenderung mengarah ke sindroma metabolik yang lebih berbahaya. Tujuan penelitian ini dialakukan adalah untuk mengetahui pebandingan rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan darah pada usia muda yang berumur 20-23 tahun. Desain penelitian ini adalah cross sectional study sengan tehnik simple random sampling. Sebanyak 90 respondenn yang terdiri daripada 45 orang mahasiswa laki-laki dan 45 orang perempuan. 23% respinden laki-laki adalah kelompok obesitas sentralis dan 73% adalah kelompok normal. Nilai rata-rata tekanan sistolik dan diastolik pada kelompok obesitas sentralis adalah lebih tinggi yaitu 79.17 (SD=6.91) dan 121.30 (SD=8.19). Uji hipotesa korelasi menunjukkan nilai p pada kelompok obesitas sentralis adalah 0.084. Manakala nilai p pada kelompok obesitas sentralis dan tekanan diastolic pula 0.062. 11.1% responden perempuan adalah kelompok obesitas sentralis dan 88.9% kelompok normal. Nilai rata-rata tekanan sistolik dan diastolic pada kelompok obesitas sentralis adalah paling tinggi yaitu 117.80 (SD=8.61) dan 77.20 (SD=4.27). Uji hipotesa korelasi menunjukkan nilai p pada kelompok obesitas sentralis dan tekanan sistolik adalah 0.151. Manakala nilai p pada kelompok obesyasa sentralis dan tekanan disatolik adalah 0.100. Hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan tekanan sistolik dan diastolik dengan rasio lingkar pinggang pinggul apabila nilai (p>0.05) dan nilai r yang didapatkan untuk setiap variable adalah r<0.4. Hal ini bermakna hubungan yang sangat lemah didapatkan bagi hubungan RLPP dengan tekanan darah. Walaupun hasil; menunjukkan hubungan yang sangat lemah, seharusnya obesitas harus dihindarkan dengan mengamalkan gaya hidup sehat dan menurunkan faktor resiko mendapatkan sindroma metabolik.

Kata kunci : Rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPPP), tekanan darah, usia muda, tekanan sistolik, tekanan diastolik


(10)

ABSTRAK

Berbagai laporan terkini melaporkan bahwa prevalensi obesitas di seluruj dunia baik di Negara berkembang maupun Negara yang sedang berkembang telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Resiko ini akan meningkat pada obesitas dengan tipe sentral karena lebih cenderung mengarah ke sindroma metabolik yang lebih berbahaya. Tujuan penelitian ini dialakukan adalah untuk mengetahui pebandingan rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan darah pada usia muda yang berumur 20-23 tahun. Desain penelitian ini adalah cross sectional study sengan tehnik simple random sampling. Sebanyak 90 respondenn yang terdiri daripada 45 orang mahasiswa laki-laki dan 45 orang perempuan. 23% respinden laki-laki adalah kelompok obesitas sentralis dan 73% adalah kelompok normal. Nilai rata-rata tekanan sistolik dan diastolik pada kelompok obesitas sentralis adalah lebih tinggi yaitu 79.17 (SD=6.91) dan 121.30 (SD=8.19). Uji hipotesa korelasi menunjukkan nilai p pada kelompok obesitas sentralis adalah 0.084. Manakala nilai p pada kelompok obesitas sentralis dan tekanan diastolic pula 0.062. 11.1% responden perempuan adalah kelompok obesitas sentralis dan 88.9% kelompok normal. Nilai rata-rata tekanan sistolik dan diastolic pada kelompok obesitas sentralis adalah paling tinggi yaitu 117.80 (SD=8.61) dan 77.20 (SD=4.27). Uji hipotesa korelasi menunjukkan nilai p pada kelompok obesitas sentralis dan tekanan sistolik adalah 0.151. Manakala nilai p pada kelompok obesyasa sentralis dan tekanan disatolik adalah 0.100. Hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan tekanan sistolik dan diastolik dengan rasio lingkar pinggang pinggul apabila nilai (p>0.05) dan nilai r yang didapatkan untuk setiap variable adalah r<0.4. Hal ini bermakna hubungan yang sangat lemah didapatkan bagi hubungan RLPP dengan tekanan darah. Walaupun hasil; menunjukkan hubungan yang sangat lemah, seharusnya obesitas harus dihindarkan dengan mengamalkan gaya hidup sehat dan menurunkan faktor resiko mendapatkan sindroma metabolik.

Kata kunci : Rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPPP), tekanan darah, usia muda, tekanan sistolik, tekanan diastolik


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berbagai laporan terkini mengindikasikan bahwa prevalensi obesitas di seluruh dunia baik di negara berkembang maupun negara yang sedang berkembang telah meningkat dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Hal tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius karena obesitas dapat memacu kelainan kardiovaskuler, ginjal, metabolik, prototombik, dan respon inflamasi. Dalam studi Farmingham (2007) disebutkan bahwa hipertensi essensial, 65% pada wanita dan 78% pada pria berhubungan langsung dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Jean Vague (2006) merupakan ilmuwan pertama yang mengemukakan adanya hubungan erat antara perbedaan morfologi tubuh atau tipe distribusi lemak tubuh dengan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan faktor risiko obesitas. Dalam sebuah studi prospektif diungkapkan bahwa obesitas tubuh bagian atas (obesitas abdominal) berhubungan lebih kuat dengan intoleransi glukosa / diabetes melitus, hiperinsulinemia, hipertensi, hipertrigliseridemia, dan gout dibandingkan obesitas tubuh bagian bawah (Boivin , 2007).

Terdapat berbagai metode pengukuran antropometri tubuh yang dapat digunakan sebagai skreening obesitas. Metode tersebut antara lain pengukuran indeks massa tubuh, lingkar pinggang, lingkar panggul, lingkar lengan, serta perbandingan lingkar pinggang dan lingkar panggul. Lingkar pinggang merupakan pengukur distribusi lemak abdominal yang mempunyai hubungan erat dengan indeks massa tubuh (Bell et al., 2001). Studi Farmingham (2007) memperlihatkan bahwa peningkatan lingkar pinggang merupakan prediktor sindroma metabolik yang lebih baik dibandingkan indeks massa tubuh.


(12)

(Sjostrom., 2001). Seseorang dengan rasio pinggang-pinggul tertinggi memiliki resiko 7.69 kali lebih untuk menderita kejadian stroke/TIA, dibandingkan dengan penderita yang memiliki rasio terkecil. Rasio pinggang-pinggul > 0.97 pada pria, dan > 0.85 pada wanita, maka mereka memiliki resiko 8 kali lebih banyak terhadap resiko stroke, jika dibandingkan dengan seseorang lain dengan rasio <0.92 pada pria, dan < 0.78 pada wanita. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lingkar pinggang dan pinggul sebagai salah satu indeks distribusi lemak tubuh bagian atas dan bawah mungkin dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Sehingga mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul dengan tekanan darah.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan tekanan darah antara kelompok rasio lingkar pinggang dan pinggul yang normal ataupun obesitas sentral?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui perbedaan tipe obesitas yang cenderung menyebabkan

peningkatan tekanan darah.

1.3.2. Tujuan Khusus


(13)

1. Mempelajari adanya perbedaan tekanan darah dengan kelompok rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul yang normal ataupun obesitas sentral.

2. Untuk memberikan alternatif pengukuran antropometri tubuh yaitu

pengukuran rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul sebagai skreening obesitas yang mudah dan murah.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Terbukanya peluang bagi para akademisi dalam penelitian untuk

menentukan metode pengukuran antropometri tubuh yang paling baik sebagai skrening sindroma metabolik dengan faktor risiko obesitas

2. Secara aplikatif, penelitian ini memperkenalkan pengukuran rasio lingkar

pinggang dan lingkar pinggul sebagai skreening yang mudah dan murah untuk mengidentifikasi individu dengan obesitas dan kelebihan berat badan.

3. Penelitian ini memberikan pengalaman dibidang penelitian serta

menambah wawasan peneliti mengenai hubungan RLPP dan tekanan darah.


(14)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obesitas

2.1.1 Definisi Obesitas

Kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana perbandingan berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan. Sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian bagian tertentu. Obesitas merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan kelebihan berat badan >20% pada pria dan >25% pada wanita karena lemak (Ganong W.F, 2003).

Faktor-faktor penyebab obesitas masih terus diteliti. Baik faktor lingkungan maupun genetik berperan dalam terjadinya obesitas. Faktor lingkungan antara lain pengaruh psikologi dan budaya. Dahulu status sosial dan ekonomi juga dikaitkan dengan obesitas. Individu yang berasal dari keluarga sosial ekonomi rendah biasanya mengalami malnutrisi. Sebaliknya, individu dari keluarga dengan status sosial ekonomi lebih tinggi biasanya menderita obesitas. Kini diketahui bahwa sejak tiga dekade terakhir, hubungan antara status sosial ekonomi dengan obesitas melemah karena prevalensi obesitas meningkat secara dramatis pada setiap kelompok status sosial ekonomi (Zhang, 2004). Meningkatnya obesitas tak lepas dari berubahnya gaya hidup, seperti menurunnya aktivitas fisik, dan kebiasaan menonton televisi berjam-jam. Faktor genetik menentukan mekanisme pengaturan berat badan normal melalui pengaruh hormon dan neural. Selain itu, faktor genetik juga menentukan banyak dan ukuran sel adiposa serta distribusi regional lemak tubuh.


(15)

Obesitas berhubungan erat dengan distribusi lemak tubuh. Tipe obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh dapat dibedakan menjadi obesitas tubuh bagian atas (upper body obesity) dan obesitas tubuh bagian bawah (lower body obesity). Obesitas tubuh bagian atas merupakan dominansi penimbunan lemak tubuh di trunkal . Terdapat beberapa kompartemen jaringan lemak pada trunkal, yaitu trunkal subkutaneus yang merupakan kompartemen paling umum, intraperitoneal (abdominal), dan retroperitoneal. Obesitas tubuh bagian atas lebih banyak didapatkan pada pria, oleh karena itu tipe obesitas ini lebih dikenal sebagai “android obesity”. Tipe obesitas ini berhubungan lebih kuat dengan diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler daripada obesitas tubuh bagian bawah. Obesitas tubuh bagian bawah merupakan suatu keadaan tingginya akumulasi lemak tubuh pada regio gluteofemoral. Tipe obesitas ini lebih banyak terjadi pada wanita sehingga sering disebut “gynoid obesity”. Tipe obesitas ini berhubungan erat dengan gangguan menstruasi pada wanita (David., 2004).


(16)

2.1.2 Pengukuran Antropometri sebagai Skreening Obesitas

Obesitas dapat dinilai dengan berbagai cara, metode yang lazim digunakan saat ini antara lain pengukuran IMT (Index Massa Tubuh), lingkar pinggang, serta perbandingan lingkar pinggang dan panggul. Sebuah studi menyatakan bahwa pengukuran lingkar leher juga dapat digunakan sebagai screening obesitas. Berikut ini penjelasan masing-masing metode pengukuran antropometri tubuh:

a. IMT

Metode yang sering digunakan adalah dengan cara menghitung IMT, yaitu BB/TB2 dimana BB adalah berat badan dalam kilogram dan TB adalah tinggi badan dalam meter (Caballero B., 2005). Klasifikasi IMT dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Table 2.1 Klasifikasi IMT (International Diabetes Federation, 2005).

Klasifikasi IMT (kg/m2)

BB kurang (underweight) <18,5

Normal 18,5-24,9

BB lebih (overweight) 25,0-29,9

Obesitas, kelas I 30,0-34,9

Obesitas, kelas II 35,0-39,9


(17)

b. Lingkar Pinggang

IMT memiliki korelasi positif dengan total lemak tubuh, tetapi IMT bukan merupakan indikator terbaik untuk obesitas Selain IMT, metode lain untuk pengukuran antropometri tubuh adalah dengan cara mengukur lingkar pinggang. Parameter penentuan obesitas merupakan hal yang paling sulit dilakukan karena perbedaan cutt of point setiap etnis terhadap IMT maupun lingkar pinggang. Sehinggga IDF (Internasional Diabetes Federation) mengeluarkan kriteria ukuran lingkar pinggang berdasarkan etnis (Alberti, 2005).

Tabel 2.2 Kriteria ukuran pinggang berrdasarkan etnis

Negara/grup etnis Lingkar pinggang (cm) pada obesitas

Eropa Pria >94

Wanita >80 Asia Selatan

Populasi China, Melayu, dan Asia-India

Pria >90 Wanita >80

China Pria >90

Wanita >80

Jepang Pria >85

Wanita >90

Amerika Tengah Gunakan rekomendasi Asia Selatan

hingga tersedia data spesifik

Sub-Sahara Afrika Gunakan rekomendasi Eropa hingga

tersedia data spesifik

Timur Tengah Gunakan rekomendasi Eropa hingga


(18)

c. Rasio Lingkar Perut – Pinggul

Tabel 2.3 Rasio Lingkar perut dan pinggul

Jenis Kelamin Ukuran RLPP Normal

Wanita <0.85

Pria <0.90

Gambar 2.2 Fenotip obesitas menurut Vague, 1947.

2.1.3 Epidemiologi

Obesitas adalah suatu masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius di seluruh dunia karena berperan dalam meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Prevalensi obesitas berbeda-beda di setiap negara, mulai dari 7% di Perancis sampai 32,8% di Brazil.. Prevalensi obesitas meningkat di setiap negara. Sebagai contoh, di Amerika Serikat prevalensi meningkat dari 12% pada tahun 1991


(19)

(HISOBI) mendapatkan angka prevalensi obesitas pada wanita (11,02%) lebih besar daripada pria (9,16%). Obesitas meningkat di setiap negara, pada setiap jenis kelamin, dan pada semua kelompok usia, ras, dan tingkat pendidikan.

2.2 Obesitas Abdominal sebagai Faktor Risiko Metabolik

2.2.1 Definisi Sindroma Metabolik

Sindroma metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan secara langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik. Faktor risiko tersebut antara lain terdiri dari dislipidemia atherogenik, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar glukosa plasma, keadaann prototombik, dan proinflamasi (Semiardji, 2004). Saat ini berkembang beberapa kriteria definisi dari sindroma metabolik yang pada akhirnya memiliki tujuan yang sama yaitu mengenali sedini mungkin gejala gangguan metabolik sebelum seseorang jatuh ke dalam beberapa komplikasi yang terjadi. Beberapa kriteria definisi sindroma metabolik yang sering digunakan antara lain WHO tahun 1998, European Group for The Study of Insulin Resistance (EGIR) tahun 1999, National Cholesterol Education Program Third Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III) tahun 2001, dan American Association of Clinical Endocrinologist (AACE) tahun 2003.. Secara garis besar, terdapat kepentingan klinis dari kriteria-kriteria tersebut.

Antara lain disebutkan oleh WHO pada tahun 1998 yang menekankan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab primer dari sindrom. Selain itu, WHO juga mengizinkan penggunaan terminologi sindroma metabolik untuk digunakan pada pasien DM tipe 2 yang juga memenuhi kriteria lain. Pada tahun


(20)

1999, EGIR mengajukan revisi dari definisi WHO. EGIR menggunakan terminologi sindroma resistensi insulin. Pada tahun 2001, NCEP ATP III tidak memasukkan resistensi insulin dalam kriteria. Hal ini disebabkan sulitnya melakukan pengukuran dan standardisasi resistensi insulin. AACE pada tahun 2003 merevisi kriteria ATP III untuk kembali berfokus pada resistensi insulin sebagai penyebab primer dari faktor risiko metabolik. Kriteria mayor lainnya adalah toleransi glukosa terganggu, peningkatan trigliserida, penurunan HDL, peningkatan tekanan darah, dan obesitas.

Saat ini ada dua set kriteria untuk sindroma metabolik, salah satu yang diajukan oleh World Health Organization (WHO) dan yang lainnya oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH). Definisi ini bekerja sama dan mencakup beberapa unsur abnormalitas glukosa / insulin, tekanan darah da Secara umum seseorang yang diklasifikasikan dengan Sindrom Metabolik kriteria WHO juga didiagnosis dengan menggunakan kriteria NIH. Fakta bahwa dua set standar ada menunjukkan bahwa pemahaman dan penggunaan istilah Sindrom metabolik yang baru dan berkembang (David, 2004).

Tabel 2.4 - Definisi Sindrom Metabolik World Health Organization

1.Pinggang hip ratio> 0,85 pada wanita dan> 0,9 pada pria atau indeks massa tubuh> 30kg/m2

2.Trigliserida> 150 mg% dan / atau kolesterol HDL <35% mg (pria) atau <40% mg (wanita)

3.Tekanan darah> 140/90 mm Hg


(21)

National Institutes of Health

1.obesitas perut: lingkar pinggang> 35 cm pada wanita atau 40 inci pada laki-laki 2.Trigliserida> 150 mg%

3.HDL-kolesterol <50 mg% pada wanita atau <40 mg% pada laki-laki 4.Tekanan darah> 130/85 mm Hg

5.Glukosa plasma puasa> 110 mg%

2.2.2 Patogenesis Sindroma Metabolik

Menurut ATP III komponen-komponen sindroma metabolik terdiri dari :

a. obesitas abdominal adalah bentuk dari obesitas yang paling kuat

berhubungan dengan sindroma metabolik. Hal ini dapat terlihat secara klinis dengan meningkatnya lingkar perut.

b. dislipidemia atherogenik bermanifestasi dengan penurunan kadar

HDL-C, peningkatan kadar trigliserid, dan small dense LDL.

c. peningkatan tekanan darah berhubungan dengan obesitas dan biasanya

terjadi pada resistensi insulin.

d. resistensi insulin/intoleransi glukosa terjadi pada sebagian populasi

dengan sindroma metabolik. Hal ini berhubungan erat dengan komponen sindroma metabolik lainnya dan berbanding lurus dengan risiko PKV (penyakit kardiovaskuler).

e. keadaan proinflamasi meningkatkan kadar hsCRP sebagai akibat

dilepaskannya sitokin proinflamasi merupakan pertanda risiko terjadinya myocard infarct.

f. keadaan prototombik memiliki karakteristik peningkatan plasminogen

activator inhibitor (PAI-1), fibrinogen, dan faktor VII. Peningkatan faktor risiko metabolik selalu berhubungan dengan tingginya akumulasi


(22)

jaringan adiposa abdominal, terutama jaringan lemak visceral. Salah satu karakteristik obesitas abdominal/lemak visceral adalah terjadinya pembesaran sel-sel lemak, sehingga sel-sel lemak tersebut akan mensekresi produk-produk metabolik, diantaranya sitokin proinflamasi, prokoagulan, peptida inflamasi, dan angiotensinogen. Produk-produk dari sel lemak dan peningkatan asam lemak bebas dalam plasma bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, hiperlipidemia, gout, dan hipertensi.

2.2.3 Manifestasi Klinik Sindroma metabolik

ATP III menyatakan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan manifestasi utama sindroma metabolik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh NHANES yang menyebutkan bahwa sindroma metabolik memiliki hubungan kuat dan konsisten dengan infark miokard/stroke atau infark miokard dengan stroke. ATP III juga menyebutkan bahwa sindroma metabolik memiliki hubungan dengan beberapa keadaan seperti polikistik ovarii, fatty liver, batu empedu kolesterol, asma, sleep apnea, dan beberapa jenis kanker.

2.2.4 Epidemiologi

Prevalensi Sindrom Metabolik bervariasi tergantung pada definisi yang digunakan dan populasi yang diteliti. Berdasarkan data dari the Third National Health and Nutrition Examination Survey (1988 sampai 1994), prevalensi sindrom metabolik (dengan menggunakan kriteria NCEP-ATP III) bervariasi dari 16% pada laki-laki kulit hitam sampai 37% pada wanita Hispanik. Prevalensi Sindrom Metabolik meningkat dengan bertambahnya usia dan berat badan.


(23)

Karena populasi penduduk Amerika yang berusia lanjut makin bertambah dan lebih dari separuh mempunyai berat badan lebih atau gemuk , diperkirakan Sindrom Metabolik melebihi merokok sebagai faktor risiko primer terhadap penyakit kardiovaskular. Sindrom metabolik juga merupakan prediktor kuat untuk terjadinya DM tipe 2 dikemudian hari. Terdapat beberapa penelitian mengenai prevalensi sindroma metabolik di Indonesia. Di Semarang 297 penderita DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di poliklinik Endokrinologi RS Dr. Kariadi, 52, 2% pasien memenuhi kriteria WHO dan 73% memenuhi kriteria ATP III. Di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya didapatkan bahwa dari 100 orang, 29% memenuhi kriteria WHO dan 31% memenuhi kriteria ATP III (Tjokroprawiro, 2006). Di Makasar dilaporkan pada sebuah studi yang dilakukan John M.F. Adam pada Oktober 2002 hingga Januari 2003, dari 227 pria berumur 21- 81 tahun, 56,4% memenuhi kriteria ATP III.


(24)

Gambar 2.3 Kerangka berpikir Sindroma Metabolik

Hipertensi: ↓ NO

↑ Tonus simpatis

↑ angiotensinogen ↑Jaringan Lemak Visceral

Keadaan prototombik & proinflamasi:

PAI-1 ↑, fibrinogen ↑, TNFά ↑, adinopektin ↓, IL-1 ↑, IL-6 ↑, hsCRP ↑

↑ Produksi asam lemak bebas

Akumulasi lemak di berbagai organ

Hepar

Oto Skelet Pankreas

Penurunan pengikatan & degradasi insulin

VLDL ↑ Dislipidemia

atherogenik Penumpukan lemak intraseluler Resistensi insulin

Hiperinsulinemi PAI-1 ↑

Memblok transduksi sinyal insulin Hiperinsulinemi ↓ Intramuscular glucose uptake


(25)

2.3 Tekanan Darah dan Hubungan Dengan Obesitas 2.3.1 Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Cara mengukur tekanan darah adalah dengan menggunakan alat yang di sebut spygmomanometer. Lengan atas di balut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang di gandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tidak ada darah yang dapat lewat, dan denyut nadi pergelangan menghilang. Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik di mana denyut dapat dirasakan atau lebih tepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer dianggap tekanan sistole. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan- lahan di kurangi sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat di dengar atau dirasakan. Dan titik di mana bunyi menghilang di anggap tekanan diastolik (Sherwood, L., 2001).

Menurut The Sixth Report Of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC 6), klasifikasi tekanan darah pada dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi,hipertensi derajat 1, hipertensi derajat 2, dan hipertensi derajat 3.


(26)

Tabel 2.5 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 6

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg) Normal <120 dan <80 Prehipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99 Hipertensi Stadium II >160 atau >100 Hipertensi Stadium III > 180 atau > 110

Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah Orang Dewasa Dengan Usia Diatas 18 tahun menurut The Sixth Report Of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC), Tahun 1997.

Manakala menurut The Seventh Report Of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC 7),klasifikasi tekanan darah pada dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi,hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2.

Table 2.6 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 7

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg) Normal <120 dan < 80 Pre Hipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi


(27)

Derajat 2 >160 atau >100 Klasifikasi Pengukuran Tekanan Darah Orang Dewasa Dengan Usia Diatas 18 tahun menurut The Seventh Report Of The Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC), Tahun 2003.

2.3.2 Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90mmHg (Kaplan N.M. , 2006). Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak. Hipertensi didiagnosis berdasarkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Ketika tekanan darah sistolik dan diastolik berada pada pada kategori yang berbeda, maka dipilih kategori yang lebih tinggi untuk mengklasifikasikan tekanan darah individu.

2.3.3 Etiologi dan Klasifikasi

Table 2.7 Klasifikasi hipertensi menurut WHO/ISH

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal < 120 < 80 Normal < 130 < 85 Normal tinggi 130 -139 (<140) 85 – 89 (<90)


(28)

Hipertensi

Derajat 1 ( ringan ) 140 – 159 90 – 99 Borderline 140 – 149 90 – 94 Derajat 2 ( sedang ) 160 – 179 100 – 109 Derajat 3 ( berat ) ≥ 180 ≥ 110 Hipertensi sistolik yang terisolasi ≥ 140 < 90 Borderline 140 – 149 < 90 a. Hipertensi Primer (essensial)

Onset hipertensi essensial biasanya muncul pada usia antara 25-55 tahun, sedangkan usia di bawah 20 tahun jarang ditemukan. Patogenesis hipertensi essensial adalah multifaktorial. Faktor-faktor yang terlibat dalam patogenesis hipertensi essensial antara lain faktor genetik, hipertaktivitas sistem saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek natriuresis, natrium dan kalsium intraseluler, serta konsumsi alkohol secara berlebihan.

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder memiliki patogenesis yang spesifik. Hipertensi sekunder dapat terjadi pada individu dengan usia sangat muda tanpa disertai riwayat hipertensi dalam keluarga. Individu dengan hipertensi pertama kali pada usia di atas 50 tahun atau yang sebelumnya diterapi tapi mengalami refrakter terhadap terapi yang diberikan mungkin mengalami hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi sekunder antara lain penggunaan estrogen, penyakit ginjal,


(29)

hipertensi vaskuler ginjal, hiperaldosteronisme primer dan sindroma cushing, feokromsitoma, koarktasio aorta, kehamilan, serta penggunaan obat-obatan.

2.3.4 Hipertensi dengan Faktor Risiko Obesitas - Hipertensi pada Obesitas

Berbagai penelitian epidemiologik telah membuktikan adanya hubungan yang kuat antara obesitas dan hipertensi. Data yang diperoleh dari NHANES pada populasi orang Amerika Serikat memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan linier antara kenaikan rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan darah sistolik dan diastolik serta tekanan nadi. Farmingham study (2007) melaporkan risiko terjadinya hipertensi sebesar 65% pada wanita dan 78% pada laki-laki berhubungan langsung dengan obesitas dan kelebihan berat badan. Mekanisme penyebab utama terjadinya hipertensi pada obesitas diduga berhubungan dengan kenaikan volume tubuh, peningkatan curah jantung, dan menurunnya resistensi vaskuler sistemik. Beberapa mekanisme lain yang berperan dalam kejadian hipertensi pada obesitas antara lain peningkatan sistem saraf simpatik, meningkatnya aktivitas renin angiotensin aldosteron (RAAS), peningkatan leptin, peningkatan insulin, peningkatan asam lemak bebas (FFA),peningkatan endotelin 1, terganggunya aktivitas natriuretic peptide (NP), serta menurunnya nitrit oxide (NO).


(30)

Gambar 2.4 Kerangka berpikir Hipertensi Pengukuran Rasio Lingkar Pinggang Dan Pinggul

Obesitas tubuh bagian atas

Akumulasi lemak di truncal

Aktivitas saraf simpatis vaskuler↑ Tekanan darah

HIPERTENSI

Insulin Free Fatty Acid RAAS Leptin Nitrit Oxide Natriuretic peptide

Reabsorbsi Na

Retensi cairan

Blood volume

Cardiac output

Resistensi vaskular


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel independen : lingkar pinggang dan lingkar pinggul (cm)

Variabel dependen : tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik (mmHg) Variabel luar : Variabel luar dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel luar yang dapat dikendalikan dalam penelitian ini adalah umur pasien, status kesehatan, obatan yang dikonsumsi.

b. Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini adalah kondisi psikologis individu (white coat hypertension).

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel independen : Lingkar Pinggang dan Lingkar Pinggul

- Lingkar pinggul ( Circumference) : Diukur dengan pita pengukur/metline dalam cm secara sirkumferens pada bagian terlebar dari pinggul, berdekatan dengan area pubis simfisis.


(32)

- Lingkar pinggang (waist circumference) : Waist Circumference adalah besar lingkar pinggang yang diukur dengan pita pengukur / metline dalam sentimeter (cm). Pengukuran dilakukan pada posisi berdiri tegak dengan pakaian ditanggalkan, diukur di antara crista illiaka dan kosta XII.

3.3.2. Variabel dependen : Tekanan Darah

- Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat pemompaan, dan disebut tekana mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Sphygmomanometer : Spygmomanometer yang diapakai adalah jenis spygmomanometer raksa, dengan ketelitian 1 mmHg.

b. Stetoskop : Stetoskop yang digunakan dalam penelitian ini adalah stetoskop merek Litmann.

c. Tape measuring/ metline : Metline yang digunakan adalah jenis plastic tape measuring, dengan ketelitian 1mm.


(33)

3.5 Cara Kerja

Sampel akan diseleksi terlebih dahulu berdasarkan kriteria – kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini sebelum data selanjutnya diambil. Cara pengukuran adalah seperti :

3.5.1 Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul

Diukur dalam posisi berdiri tegak dan tenang. Baju atau penghalang pengukuran disingkirkan. Letakkan pita pengukur di tepi atas krista illiaka dextra. Kemudian pita pengukur dilingkarkan ke sekeliling dinding perut setinggi krista illiaka. Yakinkan bahwa pita pengukur tidak menekan kulit terlalu ketat dan sejajar dengan lantai. Pengukuran dilakukan saat akhir dari ekspirasi normal. Nyatakan lingkar pinggang dalam cm. Lingkar pinggul pula akan dilakukan secara sirkumferensi pada bagian terlebar pinggul berdekatan dengan area simfisis pubis. Ukuran untuk lingkar pinggul juga diambil dalam cm. Rasio lingkar pinggang terhadap lingkar pinggul akan dikalkulasi untuk mendapatkan hasil dengan titik mengambil 2 titik desimal dalam cm.


(34)

Gambar 3.2 Rasio Lingkar Pinggang & Pinggul

3.5.2 Tekanan darah

Diukur dalam posisi duduk pada lengan kanan setelah subjek duduk tenang minimal 15 menit. Lengan kanan sedikit fleksi, lengan atas setinggi jantung. Lengan baju disingkirkan kemudian pasang manset yang lebarnya dapat melinkari sekurangkurangnya 2/3 panjang lengan atas dan tidak boleh menempel baju. Stetoskop diletakkan di fossa cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan palpasi arteri untuk mendapat posisi stetoskop yang tepat. Pemompaan dilakukan hingga 20-30 mmHg di atas tekanan waktu denyut erteri radialis tidak teraba. Pengempesan dilakukan dengan kecepatan 2-3 mmHg tiap detik. Tekanan sistolik dinyatakan dengan korotkoff I dan tekanan diastolik dengan korotkoff V. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali untuk mengambil rata-ratanya dengan selisih waktu pengukuran 5 menit.

3.6 Hipotesa

Hipotesis untuk penelitian ini :

Terdapat perbedaan rasio lingkar pinggang panggul dengan tekanan darah. Ho = Tidak terdapat perbedaan tekanan darah dengan kelompok rasio lingkar

pinggang dan lingkar pinggul yang normal ataupun obesitas sentral. Ha = Terdapat perbedaan tekanan darah rasio lingkar pinggang dan lingkar


(35)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Didalam survei analitik, dari analisis bivariat dapat diketahui seberapa jauh perbedaan kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu (efek). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang mana variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.

4.2 Alur penelitian

Rancangan penelitian cross sectional dalam penelitian ini dapat berupa :

Populasi : Mahasiswa Stambuk 2007 FK USU

(Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi)

Tekanan Darah diambil

Diukur Rasio Lingkar Pinggang & Pinggul


(36)

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara diantara Augustus 2010 hingga Oktober 2010. Pemilihan lokasi untuk penelitian ini mengambil kira faktor biaya yang rendah, progresi yang cepat terhadap pelaksanaan penelitian dan penghematan tenaga. Durasi masa penelitian yang dibuat adalah dalam masa dua bulan untuk mengumpul data yang cukup bagi validitas hasil penelitian.

4.4 Populasi dan Sampel 4.4.1 Populasi penelitian

a. Populasi target : seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

b. Populasi terjangkau : Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007

4.4.2 Sampel Penelitian

a. Subjek yang diteliti : Seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak mempunyai kriteria eksklusi seperti berikut :

Kriteria inklusi

• Mahasiswa Stambuk 2007 FK USU

• Tidak mempunyai penyakit kronik seperti diabetes dan penyakit jantung

• Tidak mengkonsumsi obat-obatan 3 hari sebelumnya seperti anti


(37)

Kriteria eksklusi

• Menderita gangguan anatomi seperti penyakit skoliosis

• Mempunyai faktor genetika penyakit kronis seperti diabetes melitus

Faktor pengabaian

• Kondisi psikologis

b. Cara memilih responden : Responden akan dipilih secara acak sederhana (Simple random sampling), yaitu setiap anggota atau ahli dari populasi yang dipilih untuk penelitian ini mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

c. Besar sampel : Penghitungan minimum besarnya sampel yang dibutuhkan bagi ketepatan dan validitas hasil penelitian ini dalam membuat perkiraan atau estimasi proporsi dengan derajat akurasi pada tingkatan statistik bermakna dengan menggunakan formula dibawah yang sederhana seperti dibawah ini : N

n =

1 + N (d²)

409

n =

1 + 409 (0.1²)


(38)

Keterangan :

N = Besar populasi = 409 n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan = 0.1

4.5 Tenik Pengumpulan Data

Setelah sampel yang benar diseleksi mengikut kriteria inklusi dan eksklusi, pengukuran data-data yang diperlukan akan dilaksanakan. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul dilakukan dengan menggunakan metline/pita ukur dan dicatat hasilnya dalam unit sentimeter (cm). Responden akan diukur tekanan darahnya dengan menggunakan spygmomanometer. Cara-cara pengukuran tekanan darah yang benar akan ditekankan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan kemudian hasil akan dicatat dalam unit mmHg. Pengumpulan data yang sistematik bagi tiap responden yang telah diukur akan dilakukan.

4.6 Pengolahan dan Analisa Data 4.6.1 Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe teknik statistik, yakni teknik pengolahan data dengan menggunakan analisis statistik. Biasanya analisis ini dilakukan untuk pengolahan data kuantitatif. Pengolahan dan analisis data kuntitatif ini dapat dilakukan manual ataupun dengan bantuan alat komputer. Untuk pengolahan data dengan alat komputer, data perlu diterjemahkan kedalam bahasa komputer yaitu dengan memberikan kode-kode tertentu sesuai dengan bahasa program yang digunakan untuk


(39)

penelitian ini. Untuk penelitian ini, software SPSS Versi 17 akan digunakan untuk pengolahan data yang telah dikumpulkan.

4.5.2 Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang mana pengolahan data ini dapat dilakukan secara manual atau melalui teknik komputerisasi. Dalam pengolahan ini mencakup tabulasi data dan perhitungan-perhitungan statistik. Analisis data yang digunakan untuk penelitian ini tipe analisis bivariat yang mana penelitian dilakukan terhadap dua variabel yaitu bebas dan independen yang diteliti untuk membuat perbandingan antara satu sama lain. Analisis jenis ini akan menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel dalam penelitian. Variabel-variabel yang termasuk dalam penelitian adalah variabel jenis dependen dan independen. Untuk variabel independen yang diukur dalam penelitian ini adalah rasio lingkar pinggang terhadap pinggul dalam unit sentimeter (cm) dan variabel dependen pula adalah tekanan darah yang diukur dalam unit mmHg.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Teknik ini juga disebut teknik statistik, yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil dari konvensi ini digunakan dalam penelitian, karena dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih tepat dibandingkan dengan teknik analisis kuantitatif. Analisis tipe t independen digunakan. Uji hipotesis t independen ini pada hakikatnya merupakan penelitian atau penelaahan terdapatnya perbedaan diantara dua variable yang dependen dan independen dalam suatu situasi atau sekelompok subjek. Tipe analisis uji t independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang sederhana.


(40)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara(USU). Universitas Sumatera Utara adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia dan merupakan iniversitas tertua serta terbaik yang terletak di luar Pulau Jawa, yaitu di Pulau Sumatera. USU juga adalah universitas yang pertama di Pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. Gedung Fakultas Kedokteran USU dibina di Jl. Dr. Mansur No.5 Medan.

Kampus USU Padang Bulan ini dapat dicapai dengan mudah dari pusat kota maupun Bandar udara Polonia. Jarak kamus dengan pusat kota (Lapangan Merdeka) sekitar 15 km yang dapat ditempuh dengan m,enggunakan taksi selam asekitar 15 menit. Jarak kampus dengan Bandar udara Polonia Internasional Airport sekitar 6km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit. (Administrasi, 2009)

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran USU angkatan 2007 yang berumur 20-23 tahun. Mahasiswa yang telah bersetuju untuk menjadi responden dan memenuhi kriteria inklusi yaitu tidak mempunyai penyakit dan riwayat hipertensi. Responden juga terdiri daripada 45 orang mahasiswa laki-laki dan 45 orang mahasiswa perempuan. Responden yang mengikuti penelitian ini juga harus bebas dari kriteria-kriteria eksklusi yang telah


(41)

ditetapkan dalam penelitian termasuklah tidak mengkonsumsi obat obatan seperti golongan anti hipertensi.

5.1.3 Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Dan Pinggul pada Mahasiswa Seramai 90 responden yang mengikuti penelitian ini yang mana jumlah responden laki-laki dan perempuan adalah seimbangg dan telah diambil ukuran lingkar pinggang dan pinggulnya kemuudian di hitung rasio ukuran yang diambil. Nilai dari pengukuran telah digunakan untuk menghitung rasio dari lingkar pinggang dan ppinggul pada mahasiswa. Setelah itu mereka dibagikan kepada dua kategori yaitu normal dan obesitas sentral mengikut pedoman pengukuran standar dari WHO yaitu ukuran rasio lingkar pinggang dan pinggul bagi perempuan adalah kurang daripada 0.85 dan bagi laki-laki adalah kurang daripada 0.90. Pencatatan data ini akan dibedakan mengikut jantina responden samaada laki-laki ataupun perempuan.

Sebanyak 26.7% daripada responden laki-laki dikategorikan sebagai obesitas sentralis dan 73.3% adalah normal. Bagi responden perempuan, sebanyak 11.1% darinya dikategorikan sebagai obesitas sentralis dan 88.9% adalah normal untuk pengukuran rasio lingkar pinggang dan pinggulnya.


(42)

5.1.4 Tekanan Darah Mengikut Kategori Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul

Tekanan darah telah diukur untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan darah pada responden. Tekanan darah dikategorikan sesuai dengan kriteria hipertensi menurut klasifikasi tekanan darah The Seventh Report Of The Joint National Comitee On Prevention, Detection, Evaluation And Treatment Og High Blood Pressure (JNC 7) yaitu ukuran bagi normal tensi adalah ukuran dari 120mmHg bagi tekanan sistolik dan kurang dari 80mmHg bagi tekanan diastolic. Kemudian tekanan darah meningkat adalah tekanan sistolik yang melebihi 121mmHg dan tekana diastolic melebihi 81mmHg.

Pada kedua kelompok ini kategori tekanan darah sistolik maupun diastolic yang normal menunjukkan yang paling dominan bagi kelompok rasio lingkar pinggang dan pinggul pada responden laki-laki.

Telah didapatkan nilai rata-rata tekanan darah masingmasing kelompok dengan standar deviasi terterntu berdasarkan masing-masing jantina.

Tabel menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik kelompok obesitas sentral pada responden laki-laki lebih tinggi yaitu 79.17 dengan standar deviasi 6.91. Manakala kelompok normal menunjukkan rata-rata tekanan darah sistoli sebanyak 73.56 dengan standar deviasi 7.87. Bagi rata-rata tekanan darah diastolic bagi kelompok obesitas sentral pada responden laki-laki menunjukkan angka lebih tinggi daripada angka yang didapatkan bagi kelompok yang normal dan rata-rata tekanan diastolic untuk kelompo normal adalah 115.52 dengan standar deviasi sebanyak 7.32.


(43)

Pada kelompok obesitas sentral pada responden perempuan menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik yang tertinggi yaitu sebanyak 117.80 dengan standar deviasi 8.61. Bagoi kelompok normal pula dicatatkan rata-rata tekann sistoliknya adalah 109.53 dan standar deviasi 7.93. Rata-rata tekanan diastolic pada kelompok obesitas sentral responden perempuan adalah tertinggi yaitu 77.20 dengan standar deviasi 4.27 dan bagi kelompok normal yaituy 77.20 dan standar deviasi sebanyak 5.79.

Hasil uji hipotesa tipe korelasi terhadap rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan darah sistolik pada responden laki-laki menunjukkan nilai r=0.260 (r<0.4) dan nilai p=0.084 (p>0.05). Hal ini member makna bahwa hubungan yang sangat lemah diantara rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan tekanan sistolik. Begitu juga halnya dengan nilai bagi responden perempuan didapatkan nilai r=0.218 (r<0.4) dan nilai p=0.151 (p>0.05)

Nilai p dan r yang didapatkan untuk tekanan diastolic bagi responden laki-laki dan perempuan juga menunjukkan hubungan yang sangat lemah dan tidak bermakna. Hasil yang didapatkan bagi responden laki-laki


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Adam M.F. 2005. Metabolic syndrome and its components in Men. Indonesian Journal of Internal Medicine. 37:66-69.

Bergman, Van C., Mittelman S.D. 2001. Central role of adipocytes in metabolic syndrome. J Investig Med. 49:119-126.

Boivin, Brochu, Marceau P. 2007. Regional differences in adipose tissue metabolism in obese men. Metabolism. 56:533-540.

anthropometric measurements in Albanian versus Turkish children and adolescents. 64(6):747-54.

Bray G.A. & Gray (1988) Obesity, Part I - Pathogenis, Western Journal of Medicine. 149; 429-441.

Caballero B. 2005. Nutrition Paradox-underweight and obesity in developing countries. N Engl. J. Med. 352:1514-1516.

David D’Alession. 2004. Obesity And Weight Management. University Of Cincinnati,Ohio State.

(Accessed 30 April 2010)


(45)

White, Pereira, and Garner. 1986. Association of Body Mass Index and Waist to Hip Ratio with Hypertension. 135(4): 313–320

(Accessed 24 April 2010)

Grundy S.M. 2006. Metabolic syndrome: connecting and reconceiling cardiovaskuler and diabetes world. J Am Coll Cardiol. 47:1093-1110.

Guyton, A.C., and Hall, J.E., 1997. Fisiologi Kedokteran edisi IX. EGC. Jakarta : 1339-1353

Kaplan N.M. 2006. Primary Hypertension: Pathogenesis, Mechanism. Of

Hypertension with Obesity in: Kaplan’s Clinical Hypertension ninth edition. Philadelphia, USA: Lippincott W.

Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta : 58-61

Tjokroprawiro A. 2006. New approach in the treatment of T2DM and metabolic syndrome. The Indonesian Journal of Internal Medicine. 38:160-166.

Tchernof. 2007. Visceral adipocytes and the metabolic syndrome. Nutrition Reviews. 24:29-6.

Widjaya. 2004. Obesitas dan sindroma metabolik. Forum Diagnosticum. 4:1-16.

Zhang. 2004. Trends in the association betwen obesity sosioeconomic status in US adults. Obesity Research. 12:1622-1632.


(46)

CURRICULUM VITAE

Nama : Zulaikha Binti Abdul Razak

Tempat/Tanggal Lahir : Negeri Sembilan, Malaysia/ 25 Januari 1988

Agama : Islam

Alamat : Jl. Prof. M. Yusuf, No.17, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Riwayat Pendidikan : 1. SK Amar Penghulu (1995-1999) 2.SRK Undang Jelebu (2000)

3.SMK Puteri (Convent) (2001-2002)

4.Maktab Rendah Sains Mara Transkrian (2004) 5.SMK Umdang Jelebu (2005)

6.Pusat Asasi Sains Universiti Malaya (06-07) 7.FK, USU (2007- sekarang)

Kegiatanan : Panitia Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia di Indonesia

Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru FK USU 2010


(47)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) “Informed Consent”

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :……….

Umur :……….

Pekerjaan :……….

Alamat :……….

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, serta memahaminya, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Demikianlah surat perjanjian ini saya perbuat tanpa paksaan dan apabila di kemudian hari saya mengundurkan diri, kepada saya tidak akan dituntut apapun.

Medan, ……… 2010 Yang membuat pernyataan


(48)

LEMBAR PENJELASAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,

Saya, Zulaikha Binti Abdul Razak, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul dengan Tekanan Darah Mahasisa FK USU Stambuk 2007, Tahun 2010”. Sebagaimana kita tahu bahwa penyakit hipertensi dan penyakit-penyakit metabolik lain masih banyak terjadi di masyarakat.. Menurut statistik dalam penelitian-penelitian sebelumnya, masalah hipertensi serta penyakit metabolik lain lebih cenderung terhadap individu yang turut mengalami masalah obesitas Penelitian Saya ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan fakta tersebut dan secara langsung untuk membedakan resiko yang didapatkan pada individu yang mengalami masalah obesitas tipe sentral dengan obesitas tipe periferal. Individu yang terpilih menjadi sampel haruslah menepati kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam proposal sebelumnya.

Penelitian Saya ini menggunakan alatan seperti pita ukur/metline dan sphygmometer yang telah dipastikan akurasi dan ketepatan dalam pengukuran yang akan dilakukan. Saya mengharapkan kerjasama dari Saudara/i untuk meluangkan sedikit masa bagi pengukuran dilakukan untuk tujuan pencatatan data. Dengan kerjasama yang diberikan, kita akan dapat mengetahui sejauh mana kebenaran fakta malahan dapat membedakan resiko yang didapatkan oleh individu normal, atau dengan obestitas periferal dan sentral terhadap kecenderungan peningkatan tekanan darah dan seterusnya menyebabkan hipertensi dan penyakit-penyakit metabolik yang lain. Hasil pengukuran yang


(49)

didapatkan dari Saudara/I, hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Saudara/I tetap dirahasiakan dan tidak akan dituliskan atau disebarkan. Bila terjadi sesuatu atau ada yang ingin Saudara/i tanyakan dapat menemui atau menghubungi saya di :

Alamat : Jl. Prof. M. Yusuf, Medan

No. Telepon / HP : 081534828295

Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini sangat Saya harapkan. Partisipasi Saudara/i bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudara/i berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini Saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudara/i, Saya ucapkan terima kasih.

Medan, ________________ 2010


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adam M.F. 2005. Metabolic syndrome and its components in Men. Indonesian

Journal of Internal Medicine. 37:66-69.

Bergman, Van C., Mittelman S.D. 2001. Central role of adipocytes in metabolic syndrome. J Investig Med. 49:119-126.

Boivin, Brochu, Marceau P. 2007. Regional differences in adipose tissue metabolism in obese men. Metabolism. 56:533-540.

anthropometric measurements in Albanian versus Turkish children and adolescents. 64(6):747-54.

Bray G.A. & Gray (1988) Obesity, Part I - Pathogenis, Western Journal of Medicine. 149; 429-441.

Caballero B. 2005. Nutrition Paradox-underweight and obesity in developing countries. N Engl. J. Med. 352:1514-1516.

David D’Alession. 2004. Obesity And Weight Management. University Of Cincinnati,Ohio State.

(Accessed 30 April 2010)


(2)

White, Pereira, and Garner. 1986. Association of Body Mass Index

and Waist to Hip Ratio with Hypertension. 135(4): 313–320

(Accessed 24 April 2010)

Grundy S.M. 2006. Metabolic syndrome: connecting and reconceiling cardiovaskuler and diabetes world. J Am Coll Cardiol. 47:1093-1110.

Guyton, A.C., and Hall, J.E., 1997. Fisiologi Kedokteran edisi IX. EGC. Jakarta : 1339-1353

Kaplan N.M. 2006. Primary Hypertension: Pathogenesis, Mechanism. Of

Hypertension with Obesity in: Kaplan’s Clinical Hypertension ninth edition. Philadelphia, USA: Lippincott W.

Sherwood, L., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta : 58-61

Tjokroprawiro A. 2006. New approach in the treatment of T2DM and metabolic syndrome. The Indonesian Journal of Internal Medicine. 38:160-166.

Tchernof. 2007. Visceral adipocytes and the metabolic syndrome. Nutrition

Reviews. 24:29-6.

Widjaya. 2004. Obesitas dan sindroma metabolik. Forum Diagnosticum. 4:1-16.

Zhang. 2004. Trends in the association betwen obesity sosioeconomic status in US adults. Obesity Research. 12:1622-1632.


(3)

CURRICULUM VITAE

Nama : Zulaikha Binti Abdul Razak

Tempat/Tanggal Lahir : Negeri Sembilan, Malaysia/ 25 Januari 1988

Agama : Islam

Alamat : Jl. Prof. M. Yusuf, No.17, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Riwayat Pendidikan : 1. SK Amar Penghulu (1995-1999) 2.SRK Undang Jelebu (2000)

3.SMK Puteri (Convent) (2001-2002)

4.Maktab Rendah Sains Mara Transkrian (2004) 5.SMK Umdang Jelebu (2005)

6.Pusat Asasi Sains Universiti Malaya (06-07) 7.FK, USU (2007- sekarang)

Kegiatanan : Panitia Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia di Indonesia

Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru FK USU 2010


(4)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) “Informed Consent”

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :……….

Umur :……….

Pekerjaan :……….

Alamat :……….

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, serta memahaminya, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Demikianlah surat perjanjian ini saya perbuat tanpa paksaan dan apabila di kemudian hari saya mengundurkan diri, kepada saya tidak akan dituntut apapun.

Medan, ……… 2010 Yang membuat pernyataan


(5)

LEMBAR PENJELASAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,

Saya, Zulaikha Binti Abdul Razak, mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul dengan Tekanan Darah Mahasisa FK USU Stambuk 2007, Tahun 2010”. Sebagaimana kita tahu bahwa penyakit hipertensi dan penyakit-penyakit metabolik lain masih banyak terjadi di masyarakat.. Menurut statistik dalam penelitian-penelitian sebelumnya, masalah hipertensi serta penyakit metabolik lain lebih cenderung terhadap individu yang turut mengalami masalah obesitas Penelitian Saya ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan fakta tersebut dan secara langsung untuk membedakan resiko yang didapatkan pada individu yang mengalami masalah obesitas tipe sentral dengan obesitas tipe periferal. Individu yang terpilih menjadi sampel haruslah menepati kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam proposal sebelumnya.

Penelitian Saya ini menggunakan alatan seperti pita ukur/metline dan

sphygmometer yang telah dipastikan akurasi dan ketepatan dalam pengukuran

yang akan dilakukan. Saya mengharapkan kerjasama dari Saudara/i untuk meluangkan sedikit masa bagi pengukuran dilakukan untuk tujuan pencatatan data. Dengan kerjasama yang diberikan, kita akan dapat mengetahui sejauh mana kebenaran fakta malahan dapat membedakan resiko yang didapatkan oleh individu normal, atau dengan obestitas periferal dan sentral terhadap kecenderungan peningkatan tekanan darah dan seterusnya menyebabkan hipertensi dan penyakit-penyakit metabolik yang lain. Hasil pengukuran yang


(6)

didapatkan dari Saudara/I, hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud-maksud lain. Identitas Saudara/I tetap dirahasiakan dan tidak akan dituliskan atau disebarkan. Bila terjadi sesuatu atau ada yang ingin Saudara/i tanyakan dapat menemui atau menghubungi saya di :

Alamat : Jl. Prof. M. Yusuf, Medan No. Telepon / HP : 081534828295

Keikutsertaan Saudara/i dalam penelitian ini sangat Saya harapkan. Partisipasi Saudara/i bersifat bebas dan tanpa ada paksaan. Saudara/i berhak untuk menolak berpartisipasi tanpa dikenakan sanksi apapun.

Demikian penjelasan ini Saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudara/i, Saya ucapkan terima kasih.

Medan, ________________ 2010