13
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG WAYANG KULIT
2.1. Pengertian Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu seni budaya bangsa Indonesia yang punya ciri khas diantara banyak karya budaya lainnya. Wayang kulit meliputi seni
peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Pertunjukkan Wayang kulit terus berkembang dari zaman ke zaman,
sehingga menjadi media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia, yang berasal dari Jawa. Wayang Kulit dimainkan oleh seorang dalang, dengan diiringi oleh musik
gamelan dan diiringi lagu yang dinyanyikan oleh para pesinden. Secara umum Wayang kulit mengambil cerita dari naskah Mahabharata
dan Ramayana. Yaitu adaptasi karya sastra India. Tetapi pewayangan di Indonesia banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikan dengan
kebudayaan asli Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
14
2.2. Asal Mula Wayang Kulit
Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, Wayang Kulit merupakan budaya asli Indonesia, yakni suku Jawa.
Kesenian Wayang kulit dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dan mulai berkembang pada zaman
Hindu Jawa. Pertunjukan kesenian Wayang kulit merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dinamisme
pada tahun 1500 SM. Yakni suatu anggapan bahwa semua benda yang bernyawa dan
mempunyai kekuatan gaib, atau mempunyai roh yang berwatak baik maupun jahat. Misalnya roh jahat yang mereka sebut Hyang. Roh ini dianggap tidak
kelihatan dan lebih berkuasa dari pada manusia. Tentang asal-usul kesenian Wayang Kulit hingga saat ini masih
merupakan suatu masalah yang belum terpecahkan secara tuntas. Menurut kitab Centini, asal-usul Wayang Kulit diciptakan oleh Raja Jayabaya dari kerajaan
Mamenang kediri, sekitar abad ke-10. Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan
digoreskan diatas daun lontar. Kesenian Wayang Kulit merupakan hiburan yang mengasikkan baik ditinjau dari segi wujud maupun pakelirannya. Terkandung
nilai-nilai pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Universitas Sumatera Utara
15
2.3. Perkembangan Wayang Kulit