bentuk fatwa, serta pengaturan mengenai akad – akad dalam penerbitan efek syariah dan tata cara penerbitan efek syariah sebagaimana tertuang dalam
keputusan Bapepam yang dikeluarkan pada tahun 2006. Beberapa ketentuan mengenai reksadana yang ada dalam Undang –
Undang Nomor 8 Tahun 1995 antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk Hukum dan Perizinan Reksadana
Reksadana yang dikenal di Indonesia dapat berbentuk Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif. Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang
kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dalam hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang
diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal. Reksadana berbentuk perseroan ini dibedakan lagi berdasarkan sifatnya
menjadi reksadana tertutup dan reksadana terbuka. Reksadana tertutup adalah reksadana berbentuk perseroan yang menjual sahamnya kepada investor melalui
penawaran umum perdana Initial public offering di bursa efek. Sehingga apabila investor ingin menjual reksadana tersebut, mereka dapat menjualnya kembali
melalui bursa kepada investor lainnya, bukan kepada pihak manajer investasi atau penerbitnya issuer.
61
Sedangkan reksadana terbuka adalah reksadana berbentuk perseroan yang menawarkan dan membeli kembali saham – sahamnya dari investor sampai
dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Pada reksadana terbuka ini dalam hal pemegang saham melakukan penjualan kembali redemption, maka pihak
61
Abdul Ghofur Anshori, Op. Cit., hal. 66.
Universitas Sumatera Utara
reksadana terbuka wajib membeli saham – saham tersebut. Ketentuan mengenai kewajiban membeli ini memiliki pengecualian, yaitu:
62
a. Bursa efek dimana sebagian besar portofolio efek reksadana diperdagangkan
ditutup. b.
Perdagangan efek atas sebagian besar portofolio efek reksadana di bursa efek dihentikan.
c. Keadaan darurat: atau
d. Terdapat hal – hal lain yang ditetapkan dalam kontrak pengelolaan investasi
setelah mendapat persetujuan Bapepam. Pasal 18 ayat 3 UUPM mengatakan “Reksadana perseroan merupakan
suatu perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam”. Penjelasan Pasal 18 ayat 5 menyebutkan bahwa persyaratan dan tata cara
perizinan dalam pendirian reksadana perseroan adalah mengenai: a.
Izin usaha; b.
Ketentuan yang wajib diatur dalam anggaran dasar; c.
Kepengurusan; d.
Permodalan. Pasal 24 PP No. 45 Tahun 1995 mengenai Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal mengatakan bahwa permohonan untuk memperoleh izin usaha reksadana perseroan kepada Bapepam disertai dengan dokumen dan
keterangan sebagai berikut: a.
Akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman;
62
Pasal 19 ayat 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Universitas Sumatera Utara
b. Nama dan alamat pendiri reksadana;
c. Nama dan alamat anggota Direksi reksadana;
d. Nama dan alamat manajer Investasi dan Bank Kustodian;
e. Kontrak pengelolaan reksadana;
f. Kontrak mengenai jasa kustodian atas kekayaan reksadana;
g. Penunjukan profesi penunjang Pasar Modal; dan
h. Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan
permohonan izin usaha reksadana yang dittetapkan lebih lanjut oleh BAPEPAM.
Dalam Pasal 25 PP No. 45 Tahun 1995 disebutkan bahwa “Maksud dan tujuan reksadana berbentuk perseroan hanya untuk menyelenggarakan kegiatan
usaha reksadana” Sedangkan reksadana Kontrak investasi Kolektif yaitu reksadana yang
dibentuk berdasarkan kontrak anatara manajer investasi dan bank kustodian. Penjelasan pasal 18 ayat 1 Huruf b UUPM menyebutkan “Kontrak investasi
kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana Manajer investasi diberi wewnang
untuk melaksanakan penitipan kolektif”. Dengan demikian, reksadana KIK adalah wahana dimana pemodal dapat
ikut serta mengadakan investasi dalam suatu portofolio efek milik bersama yang dikelola oleh manajer investasi yang telah mendapat lisensi dari Bapepam,
memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta bersama dari bank
Universitas Sumatera Utara
umum yang telah mendapat izin usaha sebagai kustodian dari Bapepam serta berhak atas informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.
2. Pengelolaan