75 Pengurangan :
Biaya pensiun : 5 x Rp. 3.000.000 Rp. 150.000 -
Penghasilan neto 1 bulan Rp. 2.850.000
Penghasilan neto disetahunkan 12 x Rp. 2.850.000 Rp.34.200.000
PTKP : -
Untuk WP Rp. 15.840.000
- Tambahan menikah
Rp. 1.320.000 -
Tambahan 2 anak Rp. 2.640.000
Rp.19.800.000 - Penghasilan Kena Pajak
Rp.14.400.000 PPh Pasal 21 setahun : 5 x Rp. 14.400.000
Rp. 720.000 PPh Pasal 21 sebulan : Rp. 720.000 : 12
Rp. 60.000
c. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tidak Tetap
Wahyuni seorang perempuan dengan status K2 bekerja dengan dasar upah harian sebesar Rp. 50.000 di perusahaan PT. ABC. Pada bulan Juli 2009
jumlah Wahyuni bekerja selama 30 hari dan pembayaran gaji secara bulanan. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2009 :
Gaji sebulan 30 x Rp. 50.000 Rp. 1.500.000
Penghasilan setahun Rp. 1.500.000 x 12 Rp.18.000.000
Universitas Sumatera Utara
76 PTKP :
- Untuk WP sendiri
Rp. 15.840.000 - Penghasilan Kena Pajak Setahun
Rp. 2.160.000 PPh terutang setahun : 5 x Rp. 2.160.000
Rp. 108.000 PPh terutang bulan Juli 2009 : Rp. 108.000 : 12
Rp. 9.000
d. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas distributor multi level
marketing atau kegiatan sejenis
Sari adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 2 orang anak. Sebagai distributor Perusahaan Multilevel Marketing Rich Fast. Pada bulan
April 2009 memperoleh penghasilan sebesar Rp 40.000.000. Suami Sari bekerja pada PT. Makmur Selalu.
Penghitungan PPh Pasal 21 bulan April 2009 adalah : Penghasilan bruto April 2009
Rp. 40.000.000 PTKP :
- Untuk WP sendiri bulan April 2009
Rp. 15.840.000 : 12 Rp. 1.320.000 -
Penghasilan Kena Pajak Rp. 38.680.000
PPh Pasal 21 adalah 5 x Rp. 38.680.000 Rp. 1.934.000
Universitas Sumatera Utara
77
e. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima Honorarium
Ali seorang penceramah memberikan ceramah pada lokakarya ilmiah yang diadakan PT. Sukses dan menerima honorarium Rp. 5.000.000.
Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang tarif pasal 17 dan wajib dipotong oleh PT. Sukses adalah :
5 x Rp. 5.000.000 = Rp. 250.000
f. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima upah harian, upah satuan, upah borongan
- Dengan upah harian
Teguh Gunarto belum menikah pada bulan Maret 2009 bekerja pada perusahaan PT.Adil, menerima upah sebesar Rp. 200.000 perhari.
Penghitungan PPh Pasal 21 : Upah sehari
Rp. 200.000 Upah sehari tidak kena pajak
Rp. 150.000 - Upah sehari kena pajak
Rp. 50.000 PPh Pasal 21 sehari : 5 x Rp. 50.000
Rp. 2.500 Pada hari ke-7 dalam bulan kalender yang bersangkutan, Teguh Gunarto telah
menerima penghasilan sebesar Rp. 1.400.000, sehingga telah melebihi
Universitas Sumatera Utara
78 Rp. 1.320.000. Dengan demikian PPh Pasal 21 atas penghasilan Teguh
Gunarto pada bulan Maret 2009 dihitung sebagai berikut : Upah 7 hari kerja
Rp. 1.400.000 PTKP :
7 x Rp.15.840.000 : 360 Rp. 308.000 -
Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.092.000
PPh Pasal 21 : 5 x Rp. 1.092.000 Rp. 54.600
PPh Pasal 21 yang telah dipotong sd hari ke-6 6 x Rp. 2.500
Rp. 15.000 - PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke-7
Rp. 39.600 Jumlah sebesar Rp. 39.600 ini dipotongkan dari upah harian sebesar Rp.
200.000 sehingga upah yang diterima Teguh Gunarto pada hari kerja ke- 7 adalah Rp. 200.000 – Rp. 39.600 = Rp. 160.400
Pada hari kerja ke- 8 dan seterusnya dalam bulan kalender yang bersangkutan, jumlah PPh Pasal 21 perhari yang dipotong adalah :
Upah sehari Rp. 200.000
PTKP : -
Untuk WP sendiri Rp. 15.840.000 : 360 Rp. 44.000 -
Penghasilan Kena Pajak Rp. 156.000
PPh Pasal 21 terutang adalah 5 x Rp. 156.000 Rp. 7.800
Universitas Sumatera Utara
79 -
Dengan upah satuan
Arif Firmanto belum menikah adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai perakit TV pada suatu perusahaan elektronika. Upah yang dibayarkan
berdasarkan atas jumlah unitsatuan yang diselesaikan yaitu Rp. 50.000 per buah TV dan dibayarkan tiap minggu. Dalam waktu 1 minggu 6 hari kerja
dihasilkan sebanyak 24 buah TV dengan upah Rp. 1.200.000. Penghitungan PPh Pasal 21 :
Upah sehari adalah Rp. 1.200.000 : 6 Rp. 200.000
Upah sehari tidak kena pajak Rp. 150.000 -
Upah sehari kena pajak Rp. 50.000
Upah seminggu terutang pajak : 6 x Rp. 50.000 Rp. 300.000
PPh Pasal 21 5 x Rp. 300.000 = Rp. 15.000 mingguan
- Dengan upah borongan
Viko mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp. 350.000, pekerjaan diselesaikan dalam 2 hari.
Penghitungan PPh Pasal 21 : Upah borongan sehari Rp. 350.000 : 2
Rp. 175.000 Upah sehari tidak kena pajak
Rp. 150.000 - Upah sehari kena pajak
Rp. 25.000
Universitas Sumatera Utara
80 Upah borongan terutang pajak : 2 x Rp. 25.000
Rp. 50.000 PPh Pasal 21 : 5 x Rp. 50.000
Rp. 2.500
g. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Pesangon