Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tidak Tetap Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas distributor multi level Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima Honorarium Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima upah harian, u

75 Pengurangan : Biaya pensiun : 5 x Rp. 3.000.000 Rp. 150.000 - Penghasilan neto 1 bulan Rp. 2.850.000 Penghasilan neto disetahunkan 12 x Rp. 2.850.000 Rp.34.200.000 PTKP : - Untuk WP Rp. 15.840.000 - Tambahan menikah Rp. 1.320.000 - Tambahan 2 anak Rp. 2.640.000 Rp.19.800.000 - Penghasilan Kena Pajak Rp.14.400.000 PPh Pasal 21 setahun : 5 x Rp. 14.400.000 Rp. 720.000 PPh Pasal 21 sebulan : Rp. 720.000 : 12 Rp. 60.000

c. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Pegawai Tidak Tetap

Wahyuni seorang perempuan dengan status K2 bekerja dengan dasar upah harian sebesar Rp. 50.000 di perusahaan PT. ABC. Pada bulan Juli 2009 jumlah Wahyuni bekerja selama 30 hari dan pembayaran gaji secara bulanan. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2009 : Gaji sebulan 30 x Rp. 50.000 Rp. 1.500.000 Penghasilan setahun Rp. 1.500.000 x 12 Rp.18.000.000 Universitas Sumatera Utara 76 PTKP : - Untuk WP sendiri Rp. 15.840.000 - Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 2.160.000 PPh terutang setahun : 5 x Rp. 2.160.000 Rp. 108.000 PPh terutang bulan Juli 2009 : Rp. 108.000 : 12 Rp. 9.000

d. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas distributor multi level

marketing atau kegiatan sejenis Sari adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 2 orang anak. Sebagai distributor Perusahaan Multilevel Marketing Rich Fast. Pada bulan April 2009 memperoleh penghasilan sebesar Rp 40.000.000. Suami Sari bekerja pada PT. Makmur Selalu. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan April 2009 adalah : Penghasilan bruto April 2009 Rp. 40.000.000 PTKP : - Untuk WP sendiri bulan April 2009 Rp. 15.840.000 : 12 Rp. 1.320.000 - Penghasilan Kena Pajak Rp. 38.680.000 PPh Pasal 21 adalah 5 x Rp. 38.680.000 Rp. 1.934.000 Universitas Sumatera Utara 77

e. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima Honorarium

Ali seorang penceramah memberikan ceramah pada lokakarya ilmiah yang diadakan PT. Sukses dan menerima honorarium Rp. 5.000.000. Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang tarif pasal 17 dan wajib dipotong oleh PT. Sukses adalah : 5 x Rp. 5.000.000 = Rp. 250.000

f. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penerima upah harian, upah satuan, upah borongan

- Dengan upah harian Teguh Gunarto belum menikah pada bulan Maret 2009 bekerja pada perusahaan PT.Adil, menerima upah sebesar Rp. 200.000 perhari. Penghitungan PPh Pasal 21 : Upah sehari Rp. 200.000 Upah sehari tidak kena pajak Rp. 150.000 - Upah sehari kena pajak Rp. 50.000 PPh Pasal 21 sehari : 5 x Rp. 50.000 Rp. 2.500 Pada hari ke-7 dalam bulan kalender yang bersangkutan, Teguh Gunarto telah menerima penghasilan sebesar Rp. 1.400.000, sehingga telah melebihi Universitas Sumatera Utara 78 Rp. 1.320.000. Dengan demikian PPh Pasal 21 atas penghasilan Teguh Gunarto pada bulan Maret 2009 dihitung sebagai berikut : Upah 7 hari kerja Rp. 1.400.000 PTKP : 7 x Rp.15.840.000 : 360 Rp. 308.000 - Penghasilan Kena Pajak Rp. 1.092.000 PPh Pasal 21 : 5 x Rp. 1.092.000 Rp. 54.600 PPh Pasal 21 yang telah dipotong sd hari ke-6 6 x Rp. 2.500 Rp. 15.000 - PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada hari ke-7 Rp. 39.600 Jumlah sebesar Rp. 39.600 ini dipotongkan dari upah harian sebesar Rp. 200.000 sehingga upah yang diterima Teguh Gunarto pada hari kerja ke- 7 adalah Rp. 200.000 – Rp. 39.600 = Rp. 160.400 Pada hari kerja ke- 8 dan seterusnya dalam bulan kalender yang bersangkutan, jumlah PPh Pasal 21 perhari yang dipotong adalah : Upah sehari Rp. 200.000 PTKP : - Untuk WP sendiri Rp. 15.840.000 : 360 Rp. 44.000 - Penghasilan Kena Pajak Rp. 156.000 PPh Pasal 21 terutang adalah 5 x Rp. 156.000 Rp. 7.800 Universitas Sumatera Utara 79 - Dengan upah satuan Arif Firmanto belum menikah adalah seorang karyawan yang bekerja sebagai perakit TV pada suatu perusahaan elektronika. Upah yang dibayarkan berdasarkan atas jumlah unitsatuan yang diselesaikan yaitu Rp. 50.000 per buah TV dan dibayarkan tiap minggu. Dalam waktu 1 minggu 6 hari kerja dihasilkan sebanyak 24 buah TV dengan upah Rp. 1.200.000. Penghitungan PPh Pasal 21 : Upah sehari adalah Rp. 1.200.000 : 6 Rp. 200.000 Upah sehari tidak kena pajak Rp. 150.000 - Upah sehari kena pajak Rp. 50.000 Upah seminggu terutang pajak : 6 x Rp. 50.000 Rp. 300.000 PPh Pasal 21 5 x Rp. 300.000 = Rp. 15.000 mingguan - Dengan upah borongan Viko mengerjakan dekorasi sebuah rumah dengan upah borongan sebesar Rp. 350.000, pekerjaan diselesaikan dalam 2 hari. Penghitungan PPh Pasal 21 : Upah borongan sehari Rp. 350.000 : 2 Rp. 175.000 Upah sehari tidak kena pajak Rp. 150.000 - Upah sehari kena pajak Rp. 25.000 Universitas Sumatera Utara 80 Upah borongan terutang pajak : 2 x Rp. 25.000 Rp. 50.000 PPh Pasal 21 : 5 x Rp. 50.000 Rp. 2.500

g. Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Pesangon