52 Pemerintah sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan
kepemilikan, atau penguasaan diantara pihak-pihak yang bersangkutan.
e. Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 Undang-
Undang Pajak Penghasilan.
6. PENGHASILAN YANG DIPOTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 FINAL
Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yang bersifat final adalah :
1. Uang tebusan pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan Tunjangan Hari Tua atau Tabungan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus oleh
badan penyelenggara Jamsostek. 2.
Uang pesangon. 3.
Hadiah dan penghargaan perlombaan. 4.
Honorarium atau komisi yang dibayarkan kepada penjaja barang dan petugas dinas luar asuransi.
5. Penghasilan bruto berupa honorarium dan imbalan lain dengan nama
apapun yang diterima oleh pejabat negara, PNS, anggota TNIPolri
Universitas Sumatera Utara
53 yang sumber dananya berasal dari keuangan negara atau keuangan
daerah. Kecuali yang dibayarkan kepada PNS golongan II d ke bawah dan anggota TNIPolri berpangkat Pembantu Letnan satu ke
bawah atau Ajun Inspektur Tingkat Satu ke bawah.
7. PEMOTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
1. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik
merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama
dan dalam bentuk apapun, sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai.
2. Bendahara atau pemegang kas pemerintah, termasuk bendahara atau
pemegang kas pada Pemerintah Pusat termasuk institusi TNIPOLRI, Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga-
lembaga negara lainnya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia diluar negeri, yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
54 3.
Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari
tua atau jaminan hari tua. 4.
Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar :
• honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan
dengan jasa danatau kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak dalam negeri, termasuk jasa tenaga
ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas persekutuannya.
• Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan
dengan kegiatan dan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status subjek pajak luar negeri.
• Honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan,
pelatihan dan magang. 5.
Penyelenggara kegiatan termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta
lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada
Universitas Sumatera Utara
55 Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu
kegiatan. Tidak termasuk sebagai pemberi kerja yang mempunyai kewajiban
untuk melakukan pemotongan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf a pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 adalah :
a. Kantor perwakilan negara asing.
b. Organisasi-organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat 1 huruf c Undang-Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
c. Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas yang semata-mata memperkerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau
pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
8. HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK PPh PASAL 21 a. Kewajiban pemotong pajak