3. Pajak yang ditetapkan dan atau dipungut oleh pemeritah daerah.
4. Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh pemerintah pusat,
tetapi hasil pungutannya diberikan kepada pemerintah daerah. Dari kriteria pajak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian Pajak
Daerah tersebut terdiri dari pajak yang ditetapkan dan atau dipungut di wilayah daerah dan bagi hasil dengan pemerintah pusat, dalam literatur pajak dan public
finance. Pajak dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan, wewenang, sifat, dan lain sebagainya. Pajak Daerah termasuk klasifikasi pajak menurut wewenang
pemungutnya. Selanjutnya, Pajak Daerah ini dapat diklasifikasikan kembali menurut wilayah pemungutnya, maka Pajak Daerah dapat dibagi menjadi :
1. Pajak Provinsi, yang terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air BBNKBKAA, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBBKB, dan
Pajak Pengambilan Air Bawah Tanah dan Air Pemukaan PPABTAP. 2.
Pajak KotamadyaKabupaten, yang terdiri dari Pajak Restoran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak
Pengambilan Bahan Galian Golongan C. Karena untuk laporan akhir, penulis akan membahas masalah Pajak
Kendaraan Bermotor. Maka, penulis akan menjelaskan tentang Pajak Kendaraan Bermotor.
5. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor PKB
Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak yang dikenakan terhadap kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor . Kendaraan bermotor adalah
Universitas Sumatera Utara
semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya, yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau
peralatan lainnya, yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat
besar yang bergerak.
6. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Secara umum yang disebut sebagai Subjek Pajak bagi pajak daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak. Berkaitan dengan pajak
kendaraan bermotor, maka yang disebut subjek pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.
Pengertian memiliki berarti orang yang bersangkutan mempunyai hak sepenuhnya atas kepemilikan dan penggunaan atau pemanfaatan dari kendaraan tersebut.
Sedangkan menguasai kendaraan berarti orang yang bersangkutan hanya dapat memanfaatkan dan menggunakan saja kendaraan bermotor tersebut tanpa memiliki.
Subjek pajak akan menjadi wajib pajak apabila yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah sebagai wajib
pajak daerah. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Wajib Pajak Kendaraan Bermotor diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang
terutang, ternasuk dalam pengertian wajib pajak ini adalah pemungut atau pemotong pajak.
7. Objek Pajak Kendaraan Bermotor
Objek pajak adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran pengenaan pajak. Sesuatu tersebut dapat berupa keadaan, perbuatan dan peristiwa. Karena pajak
Universitas Sumatera Utara
kendaraan bermotor termasuk pajak objektif atau kebendaan, maka yang menjadi objek pajaknya adalah keadaan benda tersebut. Dengan demikian yang dimaksud
objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor oleh orang pribadi atau badan.
8. Bukan Objek Pajak Kendaraan Bermotor