Proses Pembuatan Tepung Beras 1. Tahap Pemilihan Beras

Tabel 2.2. Klasifikasi beras beramilosa pati berpolimer No Jenis beras Kadar amilosa Dimasak 1. 2. 3. Beras amilosa rendah Beras amilosa sedang Beras amilosa Tinggi 10 -20 10 -24 25 Menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang, dan tetap menggumpal setelah dingin. Mempunyai tekstur nasi pulen. Tidak lengket,dapat mengembang, dan menjadi keras jika sudah dingin. Sumber: Suwarno et al.., 1982; Darmadjati ,1995

2.2. Proses Pembuatan Tepung Beras 1. Tahap Pemilihan Beras

Beras ditampi atau diayak untuk menghilangkan kotoran yang ada, seperti sekam, kerikil, gabah atau kotoran yang lain mungkin terbawa.

2. Tahap Pengigilingan

Langkah selanjutnya dilakukan penggilingan beras untuk menghasilkan tepung beras yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap Pengemasan

Tepung beras yang sudah jadi dapat dipergunakan untuk olahan kue atau juga siap untuk dipasarkan. 2.3. Tahapan-Tahapan Dalam Perancangan Hasil pertama dari sebuah disain tidaklah pernah sempurna. Langkah demi langkah harus dijalani sebelum hasil yang ideal tercapai. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan lanjut sebuah disain sampai mencapai taraf tertentu adalah: hambatan yang timbul, cara mengatasi efek samping yang tidak terduga, kemampuan untuk memenuhi tuntutan pemakaian dan kemampuan untuk mengatasi saringan, hal mana akan memperlancar pengembangan itu sendiri. Dalam mendisain tidak mungkin mengingat semua pokok-pokok utama secara serentak. Secara bertahap mengumpulkan pokok-pokok utama dan pengalaman-pengalaman. Menurut G. Neimann ada beberapa tahapan dalam perancangan, yaitu : 1. Mula pertama, tugas disain yang bagaimanakah harus dipenuhi ? Faktor- faktor utama apa yang sangat menentukan untuk konstruksi ? Bahan-bahan, jumlah produk, cara produksi, bahan setengah jadi manakah yang patut dipertimbangkan. 2. Menentukan ukuran-ukuran utama dengan perhitungan kasar. 3. Menentukan alternatif-alternatif dengan sketsa tangan. Universitas Sumatera Utara 4. Memilih bahan. Bahan-bahan umunya yang mudah didapat dipasaran seperti baja karbon diprioritaskan pemakaiannya. 5. Bagaimana memproduksi. Konstruksi dan cara pembuatan elemen-elemen tergantung dari jumlah produk yang akan dihasilkan. 6. Mengamati disain secara teliti. Setelah menyelesaikan disain berskala, konstruksi diuji berdasarkan pokok-pokok utama yang menentukan dengan cara yang teliti. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah: a. Perubahan sebuah pokok utama dapat mengubah disain secara menyeluruh. b. Mengubah konstruksi sebuah disain sebelum diproduksi adalah jauh lebih menghemat waktu bila dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dilakukan waktu atau setelah produksi berjalan. c. Hasil konstruksi yang matang biasanya dicapai setelah dilakukan bermacam–macam disain dan perbaikan-perbaikan. d. Konstruksi yang terbaik merupakan hasil kompromi dari berbagai ragam tuntutan para pemakai. 8. Merencanakan sebauh elemen; gambar kerja bengkel workshop blue print . Pokok-pokok utama yang harus diperhatikan dalam meneliti gambar kerja adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Ukuran: apakah elemen tersebut lengkap dan jelas ukurannya ? apakah ukuran-ukuran tersebut sudah termasuk bagian yang terpotong dalam proses pembuatan ? b. Toleransi dan simbol pengerjaan c. Nama bahan dan jumlah produk d. Apakah disain ini mengikuti standar dan norma yang berlaku ? e. Keterangan mengenai metode-metode khusus pengerasan hardening, celup dingin quenching, pelapisan permukaan, semprot pasir sand blastin dan sebagainya yang akan dialami elemen-elemen tersebut. 9. Gambar lengkap dan daftar elemen. Setelah semua ukuran-ukuran elemen dilengkapi, baru dibuat gambar lengkap dengan daftar elemen-elemen.

2.4 Bagian Utama Mesin