keagamaan dikediamannya.
9
Dua bulan setelah Hamka mengundurkan diri sebagai ketua umum MUI, beliau masuk rumah sakit. Setelah kurang lebih satu
minggu dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, tepat pada tanggal 24 Juli 1981 ajal menjemputnya untuk kembali menghadap ke hadirat-Nya dalam usia 73
tahun.
10
b. Karir Intelektual
Sejak pertemuan dengan gurunya di Yogyakarta, pada tahun-tahun berikutnya Hamka tampil menjadi seorang penganjur Islam, baik melaui
Muhammadiyah maupun dakwah dan tulisan-tulisannya. Kesempatan dakwah itu terbuka lebar ketika Hamka tiba di Jakarta pada tahun 1949 dan diterima sebagai
anggota koresponden surat kabar Merdeka dan majalah Pemandangan. Kemudian bidang politik praktis dimasukinya melalui pemilihan umum pada tahun 1955 dan
Hamka terpilih menjadi anggota konstituante dari Partai Masyumi. Dalam lembaga ini, sesuai dengan kebijakan Masyumi, Hamka maju dengan usul
mendirikan negara yang berdasarkan atas al-Qur’ân dan Sunnah.
11
Pada masa Orde Baru, Hamka sering dipercaya pemerintah untuk menghadiri pertemuan-pertemuan negara Islam, di antaranya Konferensi Negara-
negara Islam di Rabat 1968, Muktamar Masjid di Mekah 1976 juga seminar tentang Islam dan peradaban di Kuala Lumpur Malaysia. Dua bulan sebelum
beliau wafat, Hamka yang tercatat sebagai ketua Majlis Ulama Indonesia,
9
Rusydi Hamka, Pribadi dan Martabat Buya Hamka Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983, h. 195.
10
Ibid, Pribadi, h. 230.
11
Yunan Yusuf, Corak Pemikiran, h. 51. Lihat juga, Ahmad Syafi’I Ma’arif, Peta Bumi Intelektualisme Islam Indonesia, cet. I, h. 197.
menyatakan pengunduran dirinya disebabkan adanya perbedaan persepsi antara MUI dengan pemerintah tentang perayaan Natal bersama kaum Kristen dan Islam.
MUI memfatwakan haram hukumnya bagi umat Islam menghadiri perayaan Natal bersama dengan umat Kristen, sementara pemerintah memandang
sebaliknya. Sehingga pada suatu pertemuan antara MUI dengan pemerintah, Menteri Agama yang waktu itu dijabat oleh Alamsyah ratu Prawiranegara
mengancam akan mengundurkan diri sebagai Menteri Agama jika MUI tidak mencabut fatwanya tersebut. Namun Hamka memandang bahwa Menteri Agama
tidak perlu mengundurkan diri, karena MUI akan mencabut fatwa tersebut dengan catatan bahwa pencabutan fatwa tersebut bukan berarti membatalkan sahnya fatwa
yang telah dikeluarkan itu.
12
Dalam usia 73 tahun, Hamka tercatat sebagai seorang tokoh besar yang telah banyak memberikan kontribusinya bagi negara dan bangsa Indonesia, khususnya
umat Islam Indonesia, baik dalam bentuk peranan aktif dalam masyarakat maupun dalam bentuk karya ilmiah yang mempunyai nilai tinggi.
c. Karya-karya