Self determination, dalam penelitian ini peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia menjadi responden atau
tidak. Tapi sebelumnya peneliti akan memberikan penjelasan terhadap hal yang diteliti.
Privacy. Peneliti akan menjaga kerahasia jawaban yang diberikan oleh responden.
Informed consent, adalah lembar yang akan diberikan peneliti kepada responden. Yang tujuannya iyalah agar responden mendapatkan informasi yang
lebih jelas dari penelitian yang sedang dilakukan peneliti, selanjutnya lembar tersebut akan ditanda tangani oleh responden sebagai bukti kesediaan menjadi
responden. Anonimity, nama baik juga akan dilindungi dengan menjaga kerahasiian
respondendan tidak menjantumkan nama responden didalam penelitian. Protection from discomfort and harm, peneliti memperhatikan kemungkinan
ketidaknyamanan yang dirasakan responden selama pengisian kuesioner. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan maka peneliti mendampingi responden selama
pengisian kuesioner.
5. Instrumen penelitian
Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah kuesioner. Dimana pada kuesioner tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner data demografi, kuesioner
aktivitas sehari-hari dan kuesioner tingkat dimensia.
5.1. Kuesioner data demografi responden Kuesioner ini terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjakaan. Data demografi ini
hanya digunakan untuk menggambarkan karateristik responden.
5.2. Kuesioner tingkat demensia pada lansia Kuesioner ini berisi tentang tingkat demensia yang dialami oleh lansia
mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual. Pada pengisian kuesioner tidak diperkenankan untuk melihat kalender, surat kabar, sertifikat kelahiran, atau
bantuan lain utuk mengingat. Pengujian terdiri dari 10 pertanyaan yang dimodifikasi terkait dengan orientasi, riwayat pribadi, memori dalam
hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh, kemampuan matematis atau perhitungan, jadi tingkat demensia dikategorikan sebagai ordinal
dengan skala guttman. Apabila terdapat kesalahan 0-2 dinyatakan tidak demensia, 3-4 kesalahan dinyatakan terdapat gangguan intelektual yang ringan, 5-7
kesalahan dinyatakan mengalami gangguan intelektual sedang dan 8-10 kesalahan dinyatakan gangguan intelektual berat.
5.3. Kuesioner aktivitas sehari-hari Kuesioner ini membahas tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan lansia
dalam hidupnya seperti Dimana yang termasuk di antaranya iyalah bersosialisasi, mandi, buang air kecil, buang air besar, berpergian, melakukan pekerjaan rumah
tangga, menggunakan uang, menggunakan tranportasi umum, mempersiapkan
makan dan membetulkan barang-barang yang rusak.
Kuesioner gambaran aktivitas sehari-hari pada lansia terdiri dari 14 pertanyaan yang dimodifikasi dari instrumen lawton dan menggunakan skala
Cronbach Alpha. Menggunakan rumus Sudjana 1992:
P= Rentang Banyak kelas
Dimana rentang nilai tertinggi – nilai terendah nilai tertinggi sebesar 28 dan nilai terendah 14 , banyak kelas ada 2 kelas mandiri, tergantung maka
didapatkan panjang kelas 14 Maka dikategorikan sebagai berikut:
14-21 : di kategorikan tergantung. 22-28 : di kategorikan mandiri.
6. Uji validitas dan reliabilitas 6.1. Uji validitas
Matondang 2009 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan suatu instrumen pengukuran tes dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara
tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.
Uji validitas untuk instrumen aktivitas sehari-hari dan demensia di validitasi oleh dosen Keperawatan Sumatra Utara yang yang sesuai dengan
bidangnya. Kuesioner penelitian ini hanya dilakukan uji validitas isi dan telah divalidasi oleh 1 orang pakar dan praktisi pendidikan tentang kesesuian isi
kuesioner dengan konsep. Kuesioner tingkat demensia dan aktivitas sehari-hari dinyatakan valid dengan sedikit perbaikan dalam penyusunan kata dan nilai CVI
dari dari kedua kuesioner ini terdiri dari 1,00
6.2 Uji reabilitas Uji reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran
dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoadmojo,2010. Uji reabilitas perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil pengkuran itu tetap konsisten bila
pengukuran dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Penghitungan reabilitas hanya dilakukan pada instrumen yang
pertanyaan-pertanyaanya sudah memiliki validitas Notoadmojo, 2010. Kuesioner penelitian ini akan diuji dengan reliabilitas internal yang diperoleh
dengan cara menganalisa data dari satu kali pengetesan. Uji reabilitas ini dilakukan Di Desa Payung Kec Payung Kab Karo kepada 20 subjek di luar
sampel yang memiliki karakteristik yang sama, kemudian peneliti menilai respondennya. Menurut Arikunto 2006 dalam panjaitan 2014 uji rebilitas dapat
dilakukan dengan rumus alpha cronbach α sehingga alat ukur yang digunakan
dapat dipercaya untuk Untuk mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach dan dikatakan reliabel apabila nilai
alpha cronbach 0,07 pada kuesioner ini didapatkan nilai relib yang menggunakan skala guttmen 0,803 untuk kuesioner tingkat demensia dan 0,964
untuk kuesoner aktivitas sehari-hari. 7. Pengumpulan data
Pada tahap awal permohonan izin pelaksanaan penelitian diajukan kepada institusi penelitian peogram Studi Ilmu keperawatan Universitas Sumatra Utara.
Selanjutnya peneliti mendatangi kantor kepala Desa Batukarang untuk mendapatkan data atau jumlah populasi lansia yang ada di Desa tersebut.
Selanjutnya peneliti akan mendatangi responden untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, apabila respoden tidak bersedia untuk diteliti tidak akan
dipaksakan. Tetapi bagi reponden yang bersedia akan diberikan lembar informed consent untuk dibaca dan ditandatangani. Responden yang bersedia untuk diteliti
dan sudah mendandatangani informed consent akan diberikan lembar pertanyaan untuk diisi.
8. Analisa Data Menurut Setiadi 2007 setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan
data, penelitian data atau analisa data yang terdiri beberapa tahap yaitu Editing dilakukan untuk memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data, Dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden kedalam kategori,
Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tandakode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Entry data Jawaban-jawaban yang sudah diberi
kode kategori kemudian dimasukan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data, Memasukkan data, boleh dengan cara manual atau melalui
pengelolaan komputer. Cleaning pembersihan data, untuk melihat variabel apakah data sudah benar atau belum. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah
aktivitas sehari-hari dan tingkat demensia pada lansia, populasi yang digunankan dalam penelitian ini lansia yang berumur 60 tahun keatas dengan jumlah 750
orang.
BAB 5 HASIL PENELITIAN