Studi Literatur Observasi Lapangan Analisis Data dan Informasi Wawancara Interview Dokumentasi

11 2. Masalah - masalah lain yang dihadapi oleh pengusaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak khususnya di seksi Tata Usaha Perpajakan TUP Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. 3. Jumlah yang mendaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. E.Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mandiri maka penulis menggunakan metode sebagai berikut : 1.Tahap Persiapan Mengajukan judul, penentuan judul, pengesahan judul, pembuatan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, perbaikan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri, persetujuan penentuan Dosen Pembimbing, bimbingan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing, pembuatan surat izin untuk Praktik Kerja Lapangan Mandiri ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

2. Studi Literatur

Penulis mengumpulkan data - data yang menyangkut masalah yang akan di bahas melalui buku-buku, majalah, Undang - Undang, keputusan Menteri Keuangan, Universitas Sumatera Utara 12 keputusan Menteri Keuangan, keputusan Direktur Jendral Pajak dan bahan - bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan.

3. Observasi Lapangan

Penulis melaksanakan pengamatan secara langsung pada objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri untuk mengetahui tata cara pendaftaran dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dan masalah - masalah lain yang timbul.

4. Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data - data yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan pada Praktik Kerja Lapangan Mandiri nantinya yang diperlukan dalam penyusunan laporan akhir dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam pengumpulan data sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung. Contoh data primer adalah yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Universitas Sumatera Utara 13

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

5. Analisis Data dan Informasi

Di sini penulis akan menganalisa data dan mengevaluasi kembali secara deskriftif kualitatif ataupun kuantitatif, sehingga memberikan gambaran secara umum maupun khusus dari objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri. F. METODE PENGUMPULAN DATA Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Penulis menggunakan metode :

1. Wawancara Interview

Dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak Kantor Pelayanan Pajak KPP mengenai hal - hal yang menjadi objek pembahasan. Universitas Sumatera Utara 14 2.Observasi Dengan melalukan pengamatan langsung dan melakukan pencatatan data yang diperlukan untuk pembahasan masalah.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi. G. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini penulis menguraikan penulisan tersusun secara sistematika. Adapun sistematika yang akan dilakukan dalam penulisan laporan PKLM ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diberikan gambaran mengenai keseluruhan isi laporan ini. Bab ini terdiri dari latar belakang PKLM, tujuan dan manfaat PKLM, Uraian Teoritis, ruang lingkup PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan PKLM. Universitas Sumatera Utara 15 BAB II : GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT Pada bab ini penulis akan menjelaskan sejarah singkat lokasi dimana Praktik Kerja Lapangan Mandiri dilakukan. Dalam hal ini sejarah singkat lokasi yang akan diuraikan penulis adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, Struktur Organisasi, tugas dan fungsi pegawai di instansi tersebut serta gambaran lain jika dibutuhkan. BAB III : PEMBAHASAN TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang bagaimana Tata Cara Pendaftaran Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI Dalam bab ini Penulis akan menganalisa data yang diperoleh, kemudian mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi untuk menjawab perumusan masalah yang diajukan. Universitas Sumatera Utara 16 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan kesimpulan dari uraian-uraian dalam bab-bab sebelumnya serta saran-saran dari penulis yang merupakan sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak yang memerlukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara 17 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A.Sejarah Singkat Lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak disebut Kantor Inspeksi Pajak. Kantor Inspeksi Pajak Medan terbagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jl. Suka Mulia No.17 A. 2. Kantor Inspeksi Pajak Selatan yang berlokasi di Jl. Diponegoro No.3 A. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.276KMK.011989 tanggal 25 Maret 1989 tentang organisasi dan tata usaha Direktorat Jenderal Pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga sejak April 1989 kantor Inspeksi Pajak Medan Utara di ganti namanya menjdai Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara.Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan menteri Keuangan No.443PMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dipecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dan Kantor Pelayanan pajak Pratama Medan Polonia 17 Universitas Sumatera Utara 18 yang mulai berlaku sejak 25 Januari 2002. Pada saat itu wilayah kinerja Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat meliputi : 1. Kecamatan Medan Barat 2. Kecamatan Medan Helvetia 3. Kecamatan Medan Sunggal 4. Kecamatan Medan Petisah Namun seiring dengan perubahan kinerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk menuju perubahan yang lebih baik, Kecamatan Medan Barat adalah wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Selain itu, Kantor Pelayanan Pajak Pratama terbagi menjadi 9 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yaitu: 1. KPP Madya Medan 2. KPP Pratama Medan Barat 3. KPP Pratama Medan Petisah 4. KPP Pratama Binjai 5. KPP Pratama Medan Belawan 6. KPP Pratama Medan Kota 7. KPP Pratama Medan Timur 8. KPP Pratama Medan Polonia 9. KPP Pratama Lubuk Pakam Universitas Sumatera Utara 19 Adapun visi dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat adalah menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat adil, makmur dan berperadaban tinggi. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat juga memiliki 5 misi yaitu: 1. Di bidang Fiskal Mengembangkan kebijakan fiskal yang sehat dan berkelanjutan serta mengelola kekayaan dan utang negara secara hati- hati prudent , bertanggung jawab dan transparan. 2. Di bidang ekonomi Mengatasi masalah- masalah ekonomi serta proaktif senantiasa mengambil peran strategis dalam upaya membangun ekonomi bangsa yang mampu mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang dicita- citakan konstitusi. 3. Di bidang Politik Mendorong proses demokrasi fiskal dan ekonomi. 4. Di bidang Sosial Budaya Mengembangkan masyarakat finansial yang berbudaya dan modern. 5. Di bidang Kelembagaan Memperbaharui diri self reinventing sesuai dengan aspirasi masyarakat dan perkembangan mutakhir teknologi keuangan serta administrasi publik, Universitas Sumatera Utara 20 serta pembenahan pembangunan kelembagaan dibidang keuangan yang baik dan kuat yang akan memberikan dukungan dan pedoman pelaksana yang rasional dan adil, dengan didukung oleh pelaksana yang potensial dan mempunyai integritas yang tinggi. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan , pelayanan, dan pengawas Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenang berdasarkan perturan perundang- undangan yang berlaku. Beberapa tugas dan fungsi organisasi pelaksana Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat adalah sebagai berikut : 1. Penetapan dan Penerbitan produk hukum perpajakan. 2. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya. 3. Penyuluhan perpajakan. 4. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak. 5. Pelaksanaan ekstensifikasi. 6. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. 7. Pelaksanaan pemeriksaan pajak. 8. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara 21 9. Pelaksanaan konstultasi perpajakan. 10. Pelaksanaan intensifikasi. 11. Pembetulan ketetapan pajak. 12. Pelaksanaan administrasi Kantor.

B. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Barat

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan tugass- tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing- masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk membina keharmonisan kerja agar kerja dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk mencapai tujuan yang maksimal.Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dipimpin oleh kepala seksi. Struktur organisasi yang ada di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat digambarkan sebagai berikut : 1. Sub Bagian Umum 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan 4. Seksi Penagihan 5. Seksi Pemeriksaan 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I Universitas Sumatera Utara