karya fotografi yang merupakan hasil pelanggaran hak cipta atau produk hak terkait.
81
Dalam waktu paling lama 3 tiga hari terhitung sejak gugatan didaftarkan, pendaftaran niaga menetapkan hari sidang. Pemberitahuan dan pemanggilan para
pihak dilakukan oleh juru sita dalam waktu paling lama 7 tujuh hari terhitung sejak gugatan didaftarkan.
82
F. Ketentuan Pidana
Penggunaan secara komersial adalah pemanfaatan Ciptaan danatau produk hak terkait dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai
sumber atau berbayar.
83
Adapun ketentuan pidana penggunaan secara komersial Pasal 112 UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan
perbuatan untuk penggunaan secara komersial, dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau pidana denda paling banyak Rp.300.000.000 tiga
ratus juta rupiah.”
84
Untuk perbuatan “menyanyikan kembali”, tindakan tersebut termasuk sebagai Pengumuman. Orang yang menyanyikan kembali lagu tanpa seizin pemegang hak
cipta bisa terkena sanksi pidana Pasal 113 ayat 1 UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun danatau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 seratus juta rupiah.”
85
81
Undang-Undang No.28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 99 ayat 2.
82
Ibid, Pasal 100 ayat 5 dan 6.
83
Ibid, Pasal 1 angka 24.
84
Ibid, Pasal 112.
85
Ibid, Pasal 113 ayat 1.
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan.
86
Pencipta atau pemegang hak cipta memiliki hak ekonomi untuk melakukan: penerbitan ciptaan, penggandaan
ciptaan dalam segala bentuknya, penerjemahan ciptaan, pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan, pendistribusian ciptaan atau
salinannya, pertunjukan ciptaan, pengumuman ciptaan, komunikasi ciptaan dan penyewaan ciptaan.
87
Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi wajib mendapatkan izin pencipta atau pemegang hak cipta.
88
Setiap orang yang tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta dilarang menggandakan danatau melakukan
penggunaan ciptaan secara komersial.
89
Hak ekonomi untuk melakukan pendistribusian ciptaan atau salinannya tidak berlaku terhadap ciptaan atau salinannya
yang telah dijual atau yang telah dialihkan kepemilikan ciptaan kepada siapapun.
90
Hak ekonomi untuk menyewakan ciptaan atau salinannya tidak berlaku terhadap program komputer dalam hal program komputer tersebut bukan merupakan objek
esensial dari penyewaan.
91
Setiap orang dapat menggunakan ciptaan secara komersial dalam suatu pertunjukan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pencipta dengan membayar
imbalan kepada pencipta melalui Lembaga Manajemen Kolektif. Ketentuan Pasal 12 UUHC untuk meminta izin ini berlaku
bagi hak ekonomi atas potret yang dibuat atas permintaan atau atas nama orang yang dipotret atau untuk kepentingan orang yang dipotret.
92
86
Ibid, Pasal 8.
87
Ibid, Pasal 9 ayat 1.
88
Ibid, Pasal 9 ayat 2.
89
Ibid, Pasal 9 ayat 3.
90
Ibid, Pasal 11 ayat 1.
91
Ibid, Pasal 11 ayat 2.
92
Ibid, Pasal 23 ayat 5.
Setiap orang yang melaksanakan hak ekonomi produser fonogram wajib mendapatkan izin dari produser
fonogram.
93
Setiap orang dilarang melakukan penyebarluasan tanpa izin dengan tujuan, komersial atas konten karya siaran Lembaga Penyiaran.
94
Adapun ketentuan pidana tanpa hak danatau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi pencipta untuk penggunaan secara komersial yaitu Pasal 113 ayat 2 UUHC 2014 bahwa “Setiap orang yang dengan tanpa hak danatau tanpa
izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
tiga tahun danatau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah.”
95
“Setiap orang yang dengan tanpa hak danatau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta untuk penggunaan
secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun danatau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.”
96
Pembajakan adalah penggandaan hak cipta danatau produk hak terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan dimaksud secara luas untuk
memperoleh keuntungan ekonomi.
97
Pembajakan terhadap karya orang lain seperti buku dan rekaman adalah salah satu bentuk dari tindak pidana hak cipta yang dilarang dalam
Undang-Undang Hak Cipta.
Adapun ketentuan pidana UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun danatau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 empat
miliar rupiah.
98
93
Ibid, Pasal 24 ayat 4.
94
Ibid, Pasal 25 ayat 3.
95
Ibid, Pasal 113 ayat 2.
96
Ibid, Pasal 113 ayat 3.
97
Ibid, Pasal 1 angka 23.
98
Ibid, Pasal 113 ayat 4.
Setiap Orang yang memenuhi unsur yang dilakukan dalam bentuk
pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun danatau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 empat miliar rupiah.”
99
Penggandaan adalah proses, perbuatan, atau cara menggandakan satu salinan ciptaan danatau fonogram atau lebih dengan cara dan dalam bentuk apapun, secara
permanen atau sementara.
100
Penggandaan sebanyak 1 satu salinan atau adaptasi program komputer yang dilakukan oleh pengguna yang sah dapat dilakukan tanpa izin
pencipta atau pemegang hak cipta.
101
Penggandaan untuk kepentingan pribadi atas ciptaan yang telah dilakukan pengumuman hanya dapat dibuat sebanyak 1 satu
salinan dan dapat dilakukan tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta.
102
Adapun ketentuan pidana UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap orang yang mengelola tempat
perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan danatau penggandaan barang hasil pelanggaran hak cipta
danatau hak terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00
seratus juta rupiah.”
103
99
Ibid, Pasal 116 ayat 4.
100
Ibid, Pasal 1 angka 12.
101
Ibid, Pasal 45 ayat 1.
102
Ibid, Pasal 46 ayat 1.
103
Ibid, Pasal 114.
Aktivitas mengunggah foto atau potret orang lain, yang disertai dengan penjelasan di bawah fotopotret tersebut sekarang semakin marak, apalagi dengan
semakin seringnya publik menggunakan fasilitas media sosial. Pada saat ini, rezim hak cipta diatur dalam UUHC baru yang mencabut UUHC lama. Berdasarkan UUHC
baru, potret adalah karya fotografi dengan objek manusia, dan ini adalah salah satu ciptaan yang dilindungi dalam rezim hak cipta.
Sebelumnya, UUHC lama memang mengatur bahwa pencipta atau pemegang hak cipta atas potret seseorang harus mendapatkan izin dari orang yang dipotret, atau
izin ahli warisnya ketika ingin melakukan publikasi atas potret yang dimaksud. Namun, ketentuan seperti ini tidak lagi tercantum dalam UUHC 2014. Sebagai
gantinya, melarang penggunaan secara komersial, penggandaan, pengumuman, pendistribusian, danatau komunikasi atas potret yang dibuatnya guna kepentingan
reklame atau periklanan secara komersial tanpa persetujuan tertulis dari orang yang
dipotret atau ahli warisnya. Adapun ketentuan pidana UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap orang yang tanpa persetujuan dari orang yang dipotret atau ahli warisnya
melakukan Penggunaan Secara Komersial, Penggandaan, Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret untuk kepentingan reklame atau
periklanan untuk Penggunaan Secara Komersial baik dalam media elektonik maupun non elektronik, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima
ratus juta rupiah.”
104
Ketika seseorang melakukan publikasi atas potret orang lain bukan untuk tujuan komersial, maka kegiatannya ini tidak dapat dihukum berdasarkan UUHC.
Adapun ketentuan pidana UUHC 2014 yang berbunyi: “Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk penggunaan secara komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun danatau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 seratus juta rupiah.”
105
104
Ibid, Pasal 115.
105
Ibid, Pasal 116 ayat 1.
Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk Penggunaan Secara Komersial
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tiga tahun danatau pidana denda
paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah.
106
Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk penggunaan secara
komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun danatau pidana denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.
107
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 satu tahun danatau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 seratus juta rupiah.
Dengan melihat ketentuan dan penjelasan di atas, setiap orang harus hati-hati ketika
mempublikasikan fotopotret orang lain.
108
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi untuk penggunaan secara komersial, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 empat tahun danatau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.
109
Setiap Oorang yang memenuhi unsur yang dilakukan dalam bentuk pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun danatau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 empat miliar rupiah.
110
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat 2 huruf a, huruf b, huruf c,
danatau huruf d untuk penggunaan secara komersial, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun danatau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah.
111
106
Ibid, Pasal 116 ayat 2.
107
Ibid, Pasal 116 ayat 3.
108
Ibid, Pasal 117 ayat 1.
109
Ibid, Pasal 117 ayat 2.
110
Ibid, Pasal 117 ayat 3.
111
Ibid, Pasal 118 ayat 1.
Setiap orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat 2 huruf d yang dilakukan dengan maksud pembajakan dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 sepuluh tahun
danatau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 empat miliar rupiah.
112
A. Keberadaan Jejaring Sosial di Indonesia