Kebijakan publik EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TAHUN 2013 DI KELURAHAN BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

menjadi program unggulan pemerintah yakni Program Keluarga Harapan. Dikatakan program unggulan, karena PKH yang sudah berjalan sejak 2007 cukup berhasil dalam uapaya pengentasan kemiskinan dilihat dari tingkat partisipasi anak ke sekolah yang meningkat begitu juga dengan partisipasi ibu hamil memeriksakan kandungannya sehingga berdampak pada menurunnya angka kematian ibu dan anak.

2.2 Kebijakan publik

Untuk membangun lingkungan yang mampu bersaing dalam era global seperti sekarang ini, sektor publik harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Tujuan tersebut mampu diciptakan melalui adanya kebijakan publik yang efektif. Kebijakan publik yang baik adalah kebijakan yang mendorong setiap warga masyarakatnya untuk membangun daya saingnya masing-masing dan bukan semakin menjerumuskan ke dalam pola ketergantungan. Kebijakan publik hadir dengan tujuan tertentu yaitu untuk mengatur kehidupan bersama untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Hal itu tertuang dalam cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,demokrasi dan keadilan sehingga kebijakan publik disini adalah jalan mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan. Menurut Friedrich dalam Islamy, 2002:17 mendefinisikan kebijakan sebagai berikut: Serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Carl J. Friedrich, suatu kebijakan menunjukkan asal muasal dari kebijakan itu sendiri, yaitu bisa dari seseorang, sekelompok orang atau dari pemerintah. Dan dari kebijakan itu terkandung hambatan-hambatan dalam proses pelaksanaannya dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Sedangkan Lasswel dan Kaplan dalam Islamy, 1988:1.4 mendefinisakan kebijakan sebagai “suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan tindakan yang terarah”. Dari definisi tersebut, ditekankan bahwa kebijakan itu mengandung suatu proses pencapaian tujuan dari suatu program yang didalamnya terdapat nilai-nilai tertentu dan proses pelaksaannya diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang diinginkan. Dengan kata lain, kebijakan dapat diartikan sebagai suatu program yang berorientasi pada tujuan tertentu. Lain halnya dengan Mac Rae dan Wilde dalam Islamy, 1988:1.4, mereka memberikan pengertian kebijakan sebagai “serangkaian tindakan yang dipilih yang mempunyai arti penting dalam mempengaruhi sejumlah besar orang”. Menurut Mac Rae dan Wilde, kebijakan lebih menekankan pada dampak dari kebijakan atau suatu program. Jika kebijakan atau program yang dipilih tersebut memberikan pengaruh bagi sejumlah atau sebagian besar orang maka bisa dikatakan bahwa itu merupakan suatu kebijakan, dan jika yang mendapatkan dampak atau pengaruh itu hanya satu atau sejumlah kecil orang, maka hal itu tidak bisa disebut sebagai suatu kebijakan. Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan merupakan suatu program kegiatan yang dilaksanakan dan dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang guna mencapai suatu tujuan, nilai dan tindakan yang terarah yang pelaksaannya dapat memberikan pengaruh pada sebagian besar orang atau kelompok. Implikasi dari pengertian kebijakan negara Islamy, 2002:20 adalah sebagai berikut : 1. Bahwa kebijakan negara itu dalam bentuk perdananya berupa penetapan tindakan-tindakan pemerintah. 2. Bahwa kebijakan negara itu tidak cukup hanya dinyatakan tetapi dilaksanakan dalam bentuknya yang nyata. 3. Bahwa kebijakan negara baik untuk melakukam sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu mempunyai dan dilandasi dengan maksud dan tujuan tertentu. 4. Bahwa kebijakan negara itu harus senantiasa ditujukan bagi kepentingan seluruh anggota masyarakat. Dari implikasi pengertian kebijakan di atas, dapat dikatakan bahwa kebijakan itu bersumber dari tindakan pemerintah yang bentuknya nyata sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu bagi kepentingan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, dalam suatu kebijakan dibutuhkan suatu analisis yang memungkinkan pemerintah memperoleh suatu hasil yang diinginkan. Dalam proses membuat kebijakan, analisis kebijakan menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Analisis dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Analisis dari kebijakan publik berupa beragam gagasan diantaranya yaitu dapat digolongkan dari segi sosiologi, politik, ekonomi, administrasi publik, psikologi social, dan antropologi yang nantinya akan digunakan untuk menelaah sebab akibat dari pelaksanaan dari suatu program pemerintah. Menurut Dunn 2003 :1, analisis kebijakan adalah aktivitas menciftakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan. Dalam menciptakan pengetahuan tentang proses pembuatan kebijakan, analisis kebijakan meneliti sebab, akibat dan kinerja kebijakan dari program tersebut. Dalam hal ini, proses analisis kebijakan adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan di dalam proses kegiatan yang pada dasarnya bersifat politis. Aktivitas politis tersebut dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai serangkaian tahap yang saling bergantung yang diatur menurut uruta waktu : penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Gambar 2.1 Tahap-Tahap Dalam Proses Pembuatan Kebijakan Penyusunan Agenda Formulasi Kebijakan Adopsi Kebijakan Implementasi Kebijakan Penilaian Kebijakan

2.3 Evaluasi kebijakan