efektifitas kemitraan dengan laba per ekor ayam ras pedaging, adalah Uji Korelasi Rank Spearman.
Tabel 3. Persamaan dan Perbedaan dari Perusahaan yang Bermitra dengan Peternak Ayam Ras Pedaging di Desa
Sidomulyo
Uraian PT Malindo Feedmil
PT Prospek Mitra Lestari PT Mitra Gemuk Bersama Pola kemitraaan
Inti plasma Inti plasma
Inti plasma Tanda tangan kontrak Tidak dihadapan notaris Tidak dihadapan notaris Tidak dihadapan notaris
Ketentuan menjadi peternak
Surat nikah, BPKB, sertifikat tanah, Rp 36
juta per 9000 ekor Sertifikat tanah
Tidak ada Tanggungan kerugian Ditanggung pihak
peternak Ditanggung kedua pihak Ditanggung kedua pihak
Pemberlakuan harga: a. Harga DOC Rp
2.471 5.212
4.500 b. Harga pakan Rp
5.850 6.250
6.400 c. Harga panen Rp
19.145 14.971
14.500
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Tabel 4. Rataan Indeks Kinerja IK Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging
Nama Perusahaan
Bobot badan rata-rata kg
FCR rata-rata
Tingkat kematian rata-
rata Indeks
kinerja rata-rata
PT Malindo Feedmill 1,60
2,07 5,90
207,65 PT Prospek Mitra Lestari
2,06 1,49
4,47 377,39
PT Mitra Gemuk Bersama 2,45
1,47 4,85
452,27 Rata-rata
1,97 1,68
5,01 333,29
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Tabel 5. Rataan Pendapatan Peternak Berdasarkan Perusahaan Inti
Nama Perusahaan BEP Rp Laba per ekor Rp
Laba total Rp PT Malindo Feedmill
14.295 4.499
36442676 PT Prospek Mitra Lestari
12.257 2.721
16.447.956 PT Mitra Gemuk Bersama
11.913 2586
36.917.659 Rata-rata
13.099 3.071
25586791 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Tabel 6 Nilai Rataan dan Kategori Intensitas Kemitraan antara Perusahaan Inti dengan Peternak.
No Variabel
Rataan Kategori
1 Tingkat kerjasama
77,78 Tinggi
2 Tingkat penerapan prinsip kemitraan
80,56 Tinggi
3 Minimnya kendala
77,78 Tinggi
4 Kemanfaatan bermitra
44,44 Rendah
5 Intensitas koordinasi
40,28 Rendah
S
umber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Tabel 7. Nilai Rataan dan Kategori efektifitas Kemitraan antara Perusahaan Inti dengan Peternak Plasma.
No Variabel
Rataan Kategori
1 Peningkatan pendapatan
94,44 Tinggi
2 Kesinambungan usaha
83,33 Tinggi
3 Kualitas sumber daya manusia
53,70 Sedang
4 Skala usaha
40,74 Rendah
5 Kemampuan usaha
66,67 Sedang
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Tabel 8. Koefisien Korelasi Rank Spearman antara Intensitas Kemitraan dengan efektifitas Kemitraan
Uraian Hasil Analisis
Correlation Coefficient Sig 2-Tailed
N 0,949
0,014 6
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013 Keterangan: signifikansi pada taraf nyata 0,05
Tabel 9. Koefisien Korelasi Rank Spearman antara Variabel Intensitas Kemitraan dengan Variabel efektifitas
Kemitraan
Intensitas Kemitraan X
efektifitas Kemitraan Y Y
1
Y
2
Y
3
Y
4
Y
5
X
1
Koefisien r
s
Signifikansi 0,316
0,541 0,533
0,276 0,426
0,399 -0,220
0,675 0,866
0,026 X
2
Koefisien r
s
Signifikansi 0,270
0,605 0,091
0,864 0,733
0,072 0,094
0,860 0,923
0,009 X
3
Koefisien r
s
Signifikansi 0,316
0,541 0,320
0,537 0,426
0,399 0,440
0,383 0,433
0,391 X
4
Koefisien r
s
Signifikansi -0,424
0,402 0,509
0,303 -0,318
0,539 -0,525
0,285 -0,194
0,713 X
5
Koefisien r
s
Signifikansi 0,539
0,269 0,076
0,887 0,667
0,148 0,250
0,633 0,739
0,094 Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
Keterangan: signifikansi pada taraf nyata 0,05 signifikansi pada taraf nyata
Tabel 10. Koefisien Korelasi Rank Spearman antara efektifitas Kemitraan dengan Laba Per Ekor Ayam Ras Pedaging
Uraian Hasil Analisis
Correlation Coefficient Sig 2-Tailed
N 0,432
0,392 6
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2013
PEMBAHASAN
Manajemen Teknis dan Non Teknis Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember
A. Manajemen teknis usaha peternakan ayam ras pedaging
Manajemen teknis usaha peternakan ayam ras pedaging meliputi masa strarter, masa finisher, dan masa panen dan pasca
penen. Perusahaan inti yang mempunyai kewenangan untuk menentukan waktu panen, sehingga analisis hanya dapat
dilakukan pada masa strarter dan masa finisher.
a. Periode Starter
1. Bangunan Kandang Model kadang yang dimiliki peternak di Desa Sidomulyo
berbentuk panggung dengan lantai berlubang. Model panggung ini akan memudahkan peternak karena sisa pakan dan minum
maupun kotoran akan langsung jatuh ke bawah lantai sehingga tidak terlalu mengotori lantai dan mudah untuk dibersihkan.
Bahan kandang yang digunakan adalah kayu dan bambu, dan bahan pondasinya adalah batu bata. Atap kandang ayam ras
pedaging milik Bapak Sudomo adalah genteng dan asbes, sedangkan atap kandang milik peternak lain adalah asbes. Atap
kandang milik Bapak Sudomo yang sebagian tertutup genteng sangat baik untuk meredam panas.
Tinggi kandang milik Bapak Sudomo adalah 3,5 meter, milik Bapak Suwito adalah 4 meter, dan milik peternak lain
adalah 3 meter. Tinggi kandang milik Bapak Nawawi, Bapak Suwarno, Bapak Tukiman dan Bapak Slamet terlalu rendah,
karena kandang ayam ras pedaging untuk daerah yang memiliki iklim tropis seperti di Indonesia dibuat dengan ketinggian dari
lantai hingga atap teratas antara 6 hingga 7 meter, dan dari lantai hingga atap terendah sekitar 3,5 hingga 4 meter . Panjang kandang
peternak bervariasi, yaitu antara 12 - 50 meter. Variasi kandang tersebut dikarenakan penyesuaian dengan lahan yang tersedia.
Lokasi kandang ayam ras pedaging yang baik harus berada jauh dengan pemukiman penduduk, dengan tujuan agar
Berkala Ilmiah PERTANIAN
. Volume x, Nomor x, Bulan xxxx, hlm 1-9.
menghindari konflik polusi bau yang ditimbulkan oleh kotoran ayam serta menghindarkan ayam ras pedaging dari virus maupun
penyakit yang ditimbulkan oleh manusia maupun hewan ternak lainnya. Lokasi kandang ayam ras pedaging milik peternak di
Desa Sidomulyo yaitu berada di tengah kebun kopi. Kandang ayam ras pedaging milik Bapak Nawawi berada persawahan.
Kandang ayam ras pedaging milik Bapak Sudomo mempunyai jarak paling dekat dengan pemukiman, yaitu 50 meter tepat di
belakang rumahnya. Jarak kandang milik Bapak Suwito dengan pemukiman yaitu 100 meter, milik Bapak Nawawi yaitu 300
meter dan milik peternak lain yaitu 1000 meter. 2. Persiapan Kandang
Kegiatan pemeliharaan ayam ras pedaging diawali dengan persiapan kandang, yaitu dengan menjaga kandang beserta semua
peralatan didalam kandang dalam keadaan bersih, serta steril dari berbagai kontaminasi virus dan penyakit. Peternak plasma di
Desa Sidomulyo melakukan persiapan kandang dengan fermentasi kotoran ayam dengan melakukan penyeprotan menggunakan
cairan EM4. Fermentasi tersebut dilakukan untuk mengurangi bau kotoran ayam dan setelah beberapa hari kotoran ayam
tersebut dapat digunakan sebagai pupuk. Persiapan kandang yang juga dilakukan yaitu mencuci semua peralatan dan membersihkan
kandang dari kotoran yang masih tersisa. Setelah kandang dibersihkan kemudian dilakukan penyemprotan seluruh kandang
dan area di sekeliling kandang menggunakan formalin agar kandang dan area sekitar kandang steril dari berbagai penyakit,
virus maupun mikroorganisme berbahaya. Kemudian kandang ditutup dan tidak diperbolehkan orang memasuki kandang.
Kegiatan persiapan kandang tersebut dilakukan pada saat ayam ras pedaging telah selesai dipanen. Waktu yang digunakan untuk
proses pembersihan dan pensterilan kandang tidak cukup sampai dengan DOC datang sehingga beberapa kandang harus
dikosongkan. 3. Manajemen Brooding
Masa brooding adalah masa dimana anak ayam masih membutuhkan indukan atau penghangat buatan hingga anak ayam
bisa menyesuaikan sendiri dengan suhu lingkungannya. Sistem brooder yang digunakan peternak ayam ras pedaging di Desa
Sidomulyo adalah menggunakan kanopi sebagai alat pemanas dengan bahan bakar LPG. Sekat brooder chick guard berbentuk
elips melingkar menyesuaikan dengan tempat kandang, berfungsi untuk membantu agar panas brooding tetap terfokus dan DOC
tidak menyebar ke seluruh ruang kandang. Peternak ayam ras pedaging di Desa Sidomulyo membuat sekat brooder berbentuk
segi empat ataupun dengan menyekat kandang karena dirasa lebih mudah dan praktis. Sekat brooder milik Bapak Sudomo terbuat
dari bambu dengan kepadatan 630 ekor. Sekat brooder milik Bapak Nawawi, Bapak Suwarno, Bapak Suwito, dan Bapak
Tukiman terbuat dari seng. Sedangkan sekat brooder milik Bapak Slamet terbuat dari kayu dan bambu dengan keadatan 500 ekor.
Sekat brooder yang ideal adalah menggunakan bahan seng, karena seng merupakan penghantar panas sehingga suhu dari
pemanas dapat tersebar dengan merata. Kepadatan brooder milik Bapak Suwarno dan Bapak Tukiman adalah 500 ekor. Sedangkan
kepadatan brooder milik Bapak Nawawi adalah yang terpadat yaitu 1000 ekor dan yang terenggang adalah milik Bapak Suwito
yaitu 400 ekor. Kepadatan brooder yang ideal adalah 700-800 ekor. Sehingga kepadatan brooder milik peternak ayam ras
pedaging di Desa Sidomulyo kurang memenuhi syarat, milik Bapak Nawawi terlalu padat, dan milik peternak lain kurang
padat. b. Periode Finisher
Pemeliharaan masa finisher merupakan fase terakhir pemeliharaan ayam ras pedaging, yaitu mulai umur 4 minggu
hingga ayam siap dipanen Nastiti, 2012. Jenis pakan yang diberikan oleh peternak adalah konsentrat murni dari perusahaan
inti. Apabila terjadi keterlambatan pemanenan oleh perusahaan inti, peternak akan mencampur konsentrat dengan butiran pecah
jagung atas persetujuan perusahaan inti. Tempat pakan ayam ras pedaging yang digunakan peternak di Desa Sidomulyo adalah
feeder tube. Salah satu responden memodifikasi tabung feeder menggunakan timba air. Hal tersebut dirasa lebih hemat tenaga
dari pada tanpa modifikasi, sedangkan tempat minum ayam ras pedaging menggunakan automatic drinker. Responden juga ada
yang menambahkan tempat minum manual dalam kandang ayamnya. Penggunaan automatic drinker akan lebih memudahkan
peternak karena tidak perlu setiap kali mengisi tabung tempat minum.
Sistem alas kandang peternakan ayam ras pedaging di Desa Sidomulyo meggunakan setengah sekam. Alas kandang yang kotor
akan menjadi sarang bibit penyakit dan meningkatkan kadar ammonia di dalam kandang, sehingga perlu penambahan ventilasi
udara di dalam kandang. Penambahan ventilasi udara dapat dilakukan dengan membuka tirai kandang lebih lebar agar
sirkulasi udara berjalan lebih cepat. Tirai kandang ayam ras pedaging di Desa Sidomulyo adalah setengah tirai.
B. Manajemen Non Teknis Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging