BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Suami 1. Pengertian
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215.
Peran suami adalah kepedulian dan tanggung jawab suami kepada istri dalam menjalani kehamilannya Suharsono, 2003, hlm. 101.
Suami juga berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya Effendi, 1998, hlm. 34. Masa sembilan bulan dapat digunakan untuk mempersiapkan diri sebagai seorang suami
sekaligus calon ayah dengan membantu kehamilan istri. Mengikuti persiapan persalinan berupa senam hamil, membaca buku bersama mengenai kehamilan, cara merawat bayi
atau belanja bersama untuk menyambut kelahiran bayi Maulana, 2006, hlm. 251.
2. Proses Terbantuknya Peran Suami
Proses terbentuknya peran suami ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum ayah yang stres menyukai anak-anak, isteri senang berperan sebagai ayah
dan senang mengasuh anak, percaya diri, dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya Salmah, 2006,
hlm. 88.
Universitas Sumatera Utara
3. Peran Suami Terhadap Isteri yang Hamil
Peran suami saat hamil penting dan dapat membantu ketenangan jiwa istri. Kasih sayang dan belaian suami masih tetap penting sehingga tampak keharmonisan
rumah tangga menjelang hadirnya buah cinta yang diharapkan Manuaba, 1999, hlm.99. Wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh suami selama hamil menunjukkan lebih
sedikit gejala emosi dan komplikasi persalinan Wijayarni, et al, 2004, hlm. 128. Dukungan seorang suami pada istri adalah hal yang memang dibutuhkan. Suami
harus mengenal dan memahami perubahan yang terjadi pada isteri selama kehamilannya. Suami akan mengambil peran besar dalam menjaga kesehatan kejiwaan isterinya agar
tetap stabil, tenang dan bahagia. Sebagai orang terdekat yang menjadi belahan jiwa bagi isteri, misalnya saling berdiskusi mengenai perkembangan yang terjadi selama
kehamilan, bersama-sama mencari informasi mengenai kehamilan dan pendidikan anak dari media cetak, menemani isteri memeriksakan kehamilan Dagun, 2002, hlm. 18.
4. Peran Suami dalam Memimpin Keluarga
Yaitu mempunyai kekuatan emosional untuk memberikan kasih sayang, dan memiliki kekuatan jasmani untuk memenuhi peran suami dan orang tua. Kepekaan
dalam menangkap kebutuhan keluarganya. Rasa sosial yang tinggi dimana suami ramah, mudah didekati, suami senang untuk mengetahui kebutuhan diri sendiri dan
keluarganya. Dorongan untuk mendukung penuh kegiatan di rumah tangga dan lingkungannya. Keseimbangan hidup dengan cara mengatur dan merencanakan
kebutuhan pokok kehidupan keluarganya baik dalam agama, jasmani, sosial dan psikologis Diklat BKKBN, 2006.
Universitas Sumatera Utara
B. Motivasi