Re-Design Sistem Transaksi Dalam Pengadaan Persediaan Di PT. Dow Agrosciences Indonesia Medan

(1)

RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN

DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

TESIS

Oleh

I

IM

ME

EL

LD

DA

A

TH

T

HE

ER

RE

ES

SI

IA

A

S

SI

IT

TO

OR

RU

US

S

067025008/TI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN

DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Teknik

dalam Program Studi Teknik Industri pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

I

IM

ME

EL

LD

DA

A

TH

T

HE

ER

RE

ES

SI

IA

A

S

SI

IT

TO

OR

RU

US

S

067025008/TI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

Judul Tesis : RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

Nama Mahasiswa : Imelda Theresia Sitorus Nomor Pokok : 067025008

Program Studi : Teknik Industri

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Ir. Mangara M. Tambunan, MSc)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M.Eng)


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 20 Maret 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng Anggota : 1. Ir. Mangara M. Tambunan, MSc

2. Aulia Ishak, ST, MT 3. Ir. Nazlina, MT


(5)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi telah memberikan sumbangan yang besar artinya di dalam sistem pengadaan persediaan. Manajemen persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal.

Untuk dapat bersaing dalam memasuki jaman perdagangan bebas, maka perusahaan harus mempunyai kesiapan dalam pengadaan kebutuhan bahan dan jadwal produksi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dari segi ketepatan penyediaan produk.

Status persediaan menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material yang ada dalam persediaan, yang berkaitan dengan jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode, jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang serta waktu ancang-ancang dari setiap bahan.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi pestisida. Perusahaan ini adalah bagian dari Dow Chemical Company berpusat di Midland, Amerika Serikat yang pada kenyataannya mengalami permasalahan pada sistem transaksi pengadaan persediaan yaitu belum efektif dan efisiennya transaksi sistem pengadaan persediaan kemasan dari departemen logistik ke departemen produksi dan transaksi pengembalian bahan sisa kemasan dari produksi, sehingga mempengaruhi aliran informasi pada transaksi tersebut dan selisih jumlah stok yang tersedia secara signifikan pada perusahaan. Hal ini juga disebabkan oleh pemakaian tools sistem NPCU yang tidak akurat sebagai sistem penghitungan kemasan diperusahaan.

Oleh karena itu PT Dow AgroSciences Indonesia–Medan fokus dalam mendapatkan sistem transaksi pengadaan persediaan yang lebih efektif digunakan dalam hal aliran informasi persediaan (pencatatan persediaan) yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta mendapatkan kondisi perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengoperasikan usulan desain sistem pengadaan persediaan agar dapat diterapkan sebaik mungkin melalui pembuatan prosedur, check list dan lembar permintaan yang berkaitan dengan persediaan.

Berdasarkan hasil rancang ulang sistem aliran ini, diharapkan adanya upaya yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam hal perbaikan terus-menerus yang akan meningkatkan produktivitas kerja sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Kata Kunci: Persediaan, Sistem Transaksi, Catatan Keakuratan Persediaan, Rancang Ulang, NPCU


(6)

ABSTRACT

Technology growth has given a lot of contribution meaning in the system of inventory supply. Inventory management represent the way of controlling supply that can be ordered correctly with optimize cost.

In order to compete thru free trade era, hence company has to get readiness to have a correct material requirement and production schedule so that can improve the customer satisfaction from the accuracy of product supply.

Inventory status is depict the circumstance of every component or material in the inventory stock, related to inventory quantity in each period, quantity inventory is being ordered and when the order will come and also the lead-time from each material.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan represent the manufacturing business in produce the pesticide. This company is part of Dow Chemical Company center in Midland, United States which practically experience with the problems at the inventory transaction system. Found that the system is still not running effective and efficiently. The problem came from the work process when production request the packaging material from logistic and when production has to return back the rest of packaging or the damage before production running, so that it will be influenced the factious of information flow for the transaction and found discrepancy stock inventory to the company significantly. This is also because of NPCU system usage was not accurate as a counting system in the company.

Therefore PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan focus in getting the transaction system of inventory supply that more effective which is use in the inventory flow information (inventory record) correctly as according to company requirement and also will improve the condition needed by company to operate the proposal of designed system inventory supply to be applicable as good as possible through procedure, check list and request form development related to the inventory supply.

Based on re-designed of flow system build up, the expectation is strive to have continuation regarding to get continuous improvement in the work process that will increase the productivity aligned with company vision and mission.

Key Word: Inventory, System Transaction, Inventory Record Accuracy, Re-design, Nearest Practical Counting Unit

ii


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul “RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN DI PT DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN” disajikan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister Teknik di Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.

Dalam tesis ini, penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun dalam menyempurnakannya.

Ucapkan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Prof.Dr.Ir. Armansyah Ginting, M.Eng selaku dekan Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

2. Prof.Dr.Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng selaku ketua Program Studi Magister Teknik Industri dan sekaligus ketua komisi pembimbing.

3. Ir. Mangara M. Tambunan, MSc selaku anggota komisi pembimbing.

4. Ir. Nazlina, MT selaku komisi pembanding dan banyak membimbing penulis dalam penulisan tesis ini.... terimakasih ibu.

5. Ir. Rosnani Ginting, MT selaku komisi pembanding dalam penulisan tesis ini. 6. Aulia Ishak, ST, MT selaku komisi pembanding dalam penulisan tesis ini.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

8. Zulkharianto, ST selaku Supply Chain Specialist yang merupakan wakil dari perusahaan PT Dow AgroSciences Indonesia dan sekaligus pembimbing penulis dalam melakukan penelitian di perusahaan ini.


(8)

9. Suamiku tercinta Frisky Raluber Sianipar, SE yang memberikan semangat dan menjadi inspirasi serta motivator bagiku, hope we will always together forever and ever.... Love you so much honey....

10. Pipi dr. L.B.M. Sitorus, SpS dan Mimi Nurlela F. br. Napitupulu yang sangat kusayangi dan telah banyak memberikan doa yang begitu indah bagiku, juga semangat moril maupun materil yang tidak terhingga untuk kesuksesan anakmu. 11. Kel. Abangda Ir. Mangasa Sitorus, MM/dr. Meryah br. Tambunan; Kel.

Kakanda Chiko br. Sitorus, SE/Poltak Mantodang; Kel. Kakanda dr. Esther br. Sitorus/Ir. Ipan Siahaan, MP; Kel Kakanda Lusiana Sitorus, SE/dr. Raya Batubara, SpB; serta semua keponakanku yang lucu-lucu... thanks a lot untuk semua kasih sayang yang kalian limpahkan kepadaku.

12. Sahabatku tersayang Lina Panjaitan, Imelda Naiborhu, Juliana Sinaga, dan Lenny Silalahi (+)... thanks atas kebersamaannya selama ini.

13. Teman-teman Gereja-ku HKBP Immanuel Medan, thanks atas kekompakannya selama ini.

14. Kak Yetti, Pak Wing, Bunda Sri, Deddy Sukir, Adek Tengku... atas semangatnya yang tak pernah pudar dalam menyelesaikan tesis bersama-sama. 15. Adinda Santi yang selalu sabar menghadapi berbagai macam karakter rekan

mahasiswa selama masa perkuliahan .. thanks dek.

16. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Industi angkatan VIII.

Akhir kata penulis berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memerlukannya.

Penulis,

Imelda Theresia Sitorus


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak... i

Abstract... ii

Kata Pengantar...………. iii

Daftar Isi………... v

Daftar Tabel……… ix

Daftar Gambar………... xi

Daftar Lampiran..……….. xii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1. Latar Belakang………... 1

1.2. Perumusan Masalah……….... 5

1.3. Tujuan Penelitian……….………... 5

1.4. Manfaat Pemecahan Masalah……….. 5

1.5. Batasan Masalah dan Ruang Lingkup………. 6

1.6. Asumsi-asumsi... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. ... 8

2.1. Persediaan………... 8

v


(10)

Halaman

2.2. Inventory Control………... 9

2.3. Sistem Manajemen Persediaan……….... 11

2.4. Sistem Transaksi Persediaan………... 13

2.5. Keakuratan Catatan Persediaan………... 14

2.6. Nearest Practical Counting Unit (NPCU)………... 15

2.7. SAP (System, Application, and Product)……… 16

2.8. Metode Peramalan... 16

2.9. Pengujian Hipotesa Dalam Pemakaian Metode NPCU dan Rancang Ulang Metode 3% Toleransi... 27

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 31

3.1. Sejarah Perusahaan……… 31

3.2. Visi dan Misi Perusahaan………... 32

3.3. Lokasi Perusahaan…………... 33

3.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan……… 33

3.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan………. 33

3.4.2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab………. 34

3.4.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan... 38

3.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas... 40

vi


(11)

Halaman

3.4.5. Proses Logistik... 42

3.5. Proses Produksi... 43

3.5.1. Fasilitas Peralatan Produksi... 43

3.5.2. Bahan Baku... 45

3.5.3. Jenis-jenis Kemasan (Packaging)... 45

3.5.4. Jenis-jenis Produk... 49

BAB IV METODE PENELITIAN……….. ... 51

4.1. Tempat dan Waktu………..……….. ... 51

4.2. Metode Penelitian………. ... 51

4.3. Metode Pengumpulan Data………... ... 52

4.4. Kerangka Konseptual………... 53

4.5. Re-design Transaksi Persediaan………... 56

4.6. Evaluasi Re-design Transaksi Persediaan…………... 56

4.7. Metode Analisis Data……… ... 56

4.8. Metode Pengujian………. ... 57

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA………... 59

5.1. Pengumpulan Data………..………... 59

5.2. Pengolahan Data………... 65

vii


(12)

Halaman

BAB VI EVALUASI HASIL RANCANGAN………... 91

6.1. Rancangan Sistem Transaksi Pengadaan Persediaan... 91

6.2. Rancangan Persentase Toleransi... 95

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………... 97

7.1. Kesimpulan...………..………... 97

7.2. Saran………..………... 98

DAFTAR PUSTAKA... 100

LAMPIRAN... 102

viii


(13)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Bentuk Umum dari Analisis Uji Varians... 29

2. Perincian Tenaga Kerja... 38

3. Pengaturan Jam Kerja... 40

4. Inventory Record Accuracy 5%... 62

5. Data Produk Jadi Tahun 2006 – 2008... 64

6. Rata-rata Inventory Accuracy dengan Memakai NPCU... 68

7. Rata-rata Inventory Accuracy dengan Memakai 3 % Toleransi... 68

8. Perhitungan Parameter Metode Linier... 72

9. Perhitungan Parameter Metode Siklis... 74

10. Perhitungan Parameter Metode Kuadratis... 77

11. Perhitungan Parameter Metode Dekomposisi ... 78

12. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Linier... 80

13. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Siklis... 82

14. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Kuadratis... 84

15. Perhitungan Penyimpangan Peramalan untuk Metode Linier... 85

16. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Dekomposisi... 87


(14)

No. Judul Halaman

17. Nilai SEE dari Metode yang di Uji... 88

18. Hasil Perhitungan Permalan 2009... 89

19. Perbandingan Produk DMA*6 untuk Kemasan Drum dan Botol... 89

20. Status Inventory……… 90

21. Status Inventory untuk Bulan April – May……….. 90

22. Perbandingan Persentase Invetory Record Accuracy... 95


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Diagram Aliran Pengembangan sistem Manajemen Persediaan... 13

2. Kurva Daerah Kritis Distribusi... 30

3. Kerangka Konseptual Pemecahan Masalah... 55

4. Flowchart Pengumpulan dan Pengolahan Data... 61

5. Struktur Produk DMA*6 Berdasarkan Kemasan... 70

6. Diagram Pencar (Scatter)... 71

7. Sistem Transaksi Persediaan Sebelum Rancang Ulang... 91

8. Lembaran Permintaan Sebelum Rancang Ulang... 93

9. Lembaran Permintaan Setelah Rancang Ulang... 97

xi


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Daftar Persediaan Finish Product PT Dow AgroSciences Indonesia….. 102

2. Daftar Persediaan Packaging PT Dow AgroSciences Indonesia……… 107

3. Daftar Persediaan Bulk PT Dow AgroSciences Indonesia………. 111

4. Daftar Persediaan Raw Material PT Dow AgroSciences Indonesia…… 112

5. Daftar Persediaan Technical PT Dow AgroSciences Indonesia……….. 114

6. Sistem Nearest Practical Counting Unit (NPCU) Tools untuk Packaging di PT Dow AgroSciences Indonesia Medan ………. 115

7. Struktur Organisasi PT Dow AgroSciences Indonesia Medan………… 118

8. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan NPCU…. 119

9. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan 3% Toleransi………. 147

10. Prosedur Penerimaan Packaging dari Supplier……… 178

11. Prosedur Transfer Finish Goods dari Produksi ke Logistik………. 183

12. Prosedur Packaging Request dari Produksi keLogistik……….. 186

13. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan 5% Toleransi………. ……... 190


(17)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi telah memberikan sumbangan yang besar artinya di dalam sistem pengadaan persediaan. Manajemen persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal.

Untuk dapat bersaing dalam memasuki jaman perdagangan bebas, maka perusahaan harus mempunyai kesiapan dalam pengadaan kebutuhan bahan dan jadwal produksi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dari segi ketepatan penyediaan produk.

Status persediaan menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material yang ada dalam persediaan, yang berkaitan dengan jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode, jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang serta waktu ancang-ancang dari setiap bahan.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi pestisida. Perusahaan ini adalah bagian dari Dow Chemical Company berpusat di Midland, Amerika Serikat yang pada kenyataannya mengalami permasalahan pada sistem transaksi pengadaan persediaan yaitu belum efektif dan efisiennya transaksi sistem pengadaan persediaan kemasan dari departemen logistik ke departemen produksi dan transaksi pengembalian bahan sisa kemasan dari produksi, sehingga mempengaruhi aliran informasi pada transaksi tersebut dan selisih jumlah stok yang tersedia secara signifikan pada perusahaan. Hal ini juga disebabkan oleh pemakaian tools sistem NPCU yang tidak akurat sebagai sistem penghitungan kemasan diperusahaan.

Oleh karena itu PT Dow AgroSciences Indonesia–Medan fokus dalam mendapatkan sistem transaksi pengadaan persediaan yang lebih efektif digunakan dalam hal aliran informasi persediaan (pencatatan persediaan) yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta mendapatkan kondisi perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengoperasikan usulan desain sistem pengadaan persediaan agar dapat diterapkan sebaik mungkin melalui pembuatan prosedur, check list dan lembar permintaan yang berkaitan dengan persediaan.

Berdasarkan hasil rancang ulang sistem aliran ini, diharapkan adanya upaya yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam hal perbaikan terus-menerus yang akan meningkatkan produktivitas kerja sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Kata Kunci: Persediaan, Sistem Transaksi, Catatan Keakuratan Persediaan, Rancang Ulang, NPCU


(18)

ABSTRACT

Technology growth has given a lot of contribution meaning in the system of inventory supply. Inventory management represent the way of controlling supply that can be ordered correctly with optimize cost.

In order to compete thru free trade era, hence company has to get readiness to have a correct material requirement and production schedule so that can improve the customer satisfaction from the accuracy of product supply.

Inventory status is depict the circumstance of every component or material in the inventory stock, related to inventory quantity in each period, quantity inventory is being ordered and when the order will come and also the lead-time from each material.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan represent the manufacturing business in produce the pesticide. This company is part of Dow Chemical Company center in Midland, United States which practically experience with the problems at the inventory transaction system. Found that the system is still not running effective and efficiently. The problem came from the work process when production request the packaging material from logistic and when production has to return back the rest of packaging or the damage before production running, so that it will be influenced the factious of information flow for the transaction and found discrepancy stock inventory to the company significantly. This is also because of NPCU system usage was not accurate as a counting system in the company.

Therefore PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan focus in getting the transaction system of inventory supply that more effective which is use in the inventory flow information (inventory record) correctly as according to company requirement and also will improve the condition needed by company to operate the proposal of designed system inventory supply to be applicable as good as possible through procedure, check list and request form development related to the inventory supply.

Based on re-designed of flow system build up, the expectation is strive to have continuation regarding to get continuous improvement in the work process that will increase the productivity aligned with company vision and mission.

Key Word: Inventory, System Transaction, Inventory Record Accuracy, Re-design, Nearest Practical Counting Unit

ii


(19)

RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN

DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

TESIS

Oleh

I

IM

ME

EL

LD

DA

A

TH

T

HE

ER

RE

ES

SI

IA

A

S

SI

IT

TO

OR

RU

US

S

067025008/TI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(20)

RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN

DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Magister Teknik

dalam Program Studi Teknik Industri pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

I

IM

ME

EL

LD

DA

A

TH

T

HE

ER

RE

ES

SI

IA

A

S

SI

IT

TO

OR

RU

US

S

067025008/TI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(21)

Judul Tesis : RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN DI PT. DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN

Nama Mahasiswa : Imelda Theresia Sitorus Nomor Pokok : 067025008

Program Studi : Teknik Industri

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Ir. Mangara M. Tambunan, MSc)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Prof. Dr. Ir. Armansyah Ginting, M.Eng)


(22)

Telah diuji pada

Tanggal : 20 Maret 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng Anggota : 1. Ir. Mangara M. Tambunan, MSc

2. Aulia Ishak, ST, MT 3. Ir. Nazlina, MT


(23)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi telah memberikan sumbangan yang besar artinya di dalam sistem pengadaan persediaan. Manajemen persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal.

Untuk dapat bersaing dalam memasuki jaman perdagangan bebas, maka perusahaan harus mempunyai kesiapan dalam pengadaan kebutuhan bahan dan jadwal produksi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dari segi ketepatan penyediaan produk.

Status persediaan menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material yang ada dalam persediaan, yang berkaitan dengan jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode, jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang serta waktu ancang-ancang dari setiap bahan.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi pestisida. Perusahaan ini adalah bagian dari Dow Chemical Company berpusat di Midland, Amerika Serikat yang pada kenyataannya mengalami permasalahan pada sistem transaksi pengadaan persediaan yaitu belum efektif dan efisiennya transaksi sistem pengadaan persediaan kemasan dari departemen logistik ke departemen produksi dan transaksi pengembalian bahan sisa kemasan dari produksi, sehingga mempengaruhi aliran informasi pada transaksi tersebut dan selisih jumlah stok yang tersedia secara signifikan pada perusahaan. Hal ini juga disebabkan oleh pemakaian tools sistem NPCU yang tidak akurat sebagai sistem penghitungan kemasan diperusahaan.

Oleh karena itu PT Dow AgroSciences Indonesia–Medan fokus dalam mendapatkan sistem transaksi pengadaan persediaan yang lebih efektif digunakan dalam hal aliran informasi persediaan (pencatatan persediaan) yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta mendapatkan kondisi perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengoperasikan usulan desain sistem pengadaan persediaan agar dapat diterapkan sebaik mungkin melalui pembuatan prosedur, check list dan lembar permintaan yang berkaitan dengan persediaan.

Berdasarkan hasil rancang ulang sistem aliran ini, diharapkan adanya upaya yang berkelanjutan dan berkesinambungan dalam hal perbaikan terus-menerus yang akan meningkatkan produktivitas kerja sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Kata Kunci: Persediaan, Sistem Transaksi, Catatan Keakuratan Persediaan, Rancang Ulang, NPCU


(24)

ABSTRACT

Technology growth has given a lot of contribution meaning in the system of inventory supply. Inventory management represent the way of controlling supply that can be ordered correctly with optimize cost.

In order to compete thru free trade era, hence company has to get readiness to have a correct material requirement and production schedule so that can improve the customer satisfaction from the accuracy of product supply.

Inventory status is depict the circumstance of every component or material in the inventory stock, related to inventory quantity in each period, quantity inventory is being ordered and when the order will come and also the lead-time from each material.

PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan represent the manufacturing business in produce the pesticide. This company is part of Dow Chemical Company center in Midland, United States which practically experience with the problems at the inventory transaction system. Found that the system is still not running effective and efficiently. The problem came from the work process when production request the packaging material from logistic and when production has to return back the rest of packaging or the damage before production running, so that it will be influenced the factious of information flow for the transaction and found discrepancy stock inventory to the company significantly. This is also because of NPCU system usage was not accurate as a counting system in the company.

Therefore PT Dow AgroSciences Indonesia-Medan focus in getting the transaction system of inventory supply that more effective which is use in the inventory flow information (inventory record) correctly as according to company requirement and also will improve the condition needed by company to operate the proposal of designed system inventory supply to be applicable as good as possible through procedure, check list and request form development related to the inventory supply.

Based on re-designed of flow system build up, the expectation is strive to have continuation regarding to get continuous improvement in the work process that will increase the productivity aligned with company vision and mission.

Key Word: Inventory, System Transaction, Inventory Record Accuracy, Re-design, Nearest Practical Counting Unit

ii


(25)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul “RE-DESIGN SISTEM TRANSAKSI DALAM PENGADAAN PERSEDIAAN DI PT DOW AGROSCIENCES INDONESIA MEDAN” disajikan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Magister Teknik di Program Studi Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara.

Dalam tesis ini, penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun dalam menyempurnakannya.

Ucapkan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Prof.Dr.Ir. Armansyah Ginting, M.Eng selaku dekan Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

2. Prof.Dr.Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng selaku ketua Program Studi Magister Teknik Industri dan sekaligus ketua komisi pembimbing.

3. Ir. Mangara M. Tambunan, MSc selaku anggota komisi pembimbing.

4. Ir. Nazlina, MT selaku komisi pembanding dan banyak membimbing penulis dalam penulisan tesis ini.... terimakasih ibu.

5. Ir. Rosnani Ginting, MT selaku komisi pembanding dalam penulisan tesis ini. 6. Aulia Ishak, ST, MT selaku komisi pembanding dalam penulisan tesis ini.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.

8. Zulkharianto, ST selaku Supply Chain Specialist yang merupakan wakil dari perusahaan PT Dow AgroSciences Indonesia dan sekaligus pembimbing penulis dalam melakukan penelitian di perusahaan ini.


(26)

9. Suamiku tercinta Frisky Raluber Sianipar, SE yang memberikan semangat dan menjadi inspirasi serta motivator bagiku, hope we will always together forever and ever.... Love you so much honey....

10. Pipi dr. L.B.M. Sitorus, SpS dan Mimi Nurlela F. br. Napitupulu yang sangat kusayangi dan telah banyak memberikan doa yang begitu indah bagiku, juga semangat moril maupun materil yang tidak terhingga untuk kesuksesan anakmu. 11. Kel. Abangda Ir. Mangasa Sitorus, MM/dr. Meryah br. Tambunan; Kel.

Kakanda Chiko br. Sitorus, SE/Poltak Mantodang; Kel. Kakanda dr. Esther br. Sitorus/Ir. Ipan Siahaan, MP; Kel Kakanda Lusiana Sitorus, SE/dr. Raya Batubara, SpB; serta semua keponakanku yang lucu-lucu... thanks a lot untuk semua kasih sayang yang kalian limpahkan kepadaku.

12. Sahabatku tersayang Lina Panjaitan, Imelda Naiborhu, Juliana Sinaga, dan Lenny Silalahi (+)... thanks atas kebersamaannya selama ini.

13. Teman-teman Gereja-ku HKBP Immanuel Medan, thanks atas kekompakannya selama ini.

14. Kak Yetti, Pak Wing, Bunda Sri, Deddy Sukir, Adek Tengku... atas semangatnya yang tak pernah pudar dalam menyelesaikan tesis bersama-sama. 15. Adinda Santi yang selalu sabar menghadapi berbagai macam karakter rekan

mahasiswa selama masa perkuliahan .. thanks dek.

16. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Industi angkatan VIII.

Akhir kata penulis berharap agar tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang memerlukannya.

Penulis,

Imelda Theresia Sitorus


(27)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak... i

Abstract... ii

Kata Pengantar...………. iii

Daftar Isi………... v

Daftar Tabel……… ix

Daftar Gambar………... xi

Daftar Lampiran..……….. xii

BAB I PENDAHULUAN………... 1 1.1. Latar Belakang………... 1 1.2. Perumusan Masalah……….... 5

1.3. Tujuan Penelitian……….………... 5 1.4. Manfaat Pemecahan Masalah……….. 5

1.5. Batasan Masalah dan Ruang Lingkup………. 6 1.6. Asumsi-asumsi... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. ... 8 2.1. Persediaan………... 8

v


(28)

Halaman 2.2. Inventory Control………... 9 2.3. Sistem Manajemen Persediaan……….... 11 2.4. Sistem Transaksi Persediaan………... 13 2.5. Keakuratan Catatan Persediaan………... 14 2.6. Nearest Practical Counting Unit (NPCU)………... 15 2.7. SAP (System, Application, and Product)……… 16 2.8. Metode Peramalan... 16 2.9. Pengujian Hipotesa Dalam Pemakaian Metode NPCU

dan Rancang Ulang Metode 3% Toleransi... 27

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 31 3.1. Sejarah Perusahaan……… 31 3.2. Visi dan Misi Perusahaan………... 32 3.3. Lokasi Perusahaan…………... 33 3.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan……… 33 3.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan………. 33 3.4.2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab………. 34 3.4.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan... 38 3.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas... 40

vi


(29)

Halaman 3.4.5. Proses Logistik... 42 3.5. Proses Produksi... 43 3.5.1. Fasilitas Peralatan Produksi... 43 3.5.2. Bahan Baku... 45 3.5.3. Jenis-jenis Kemasan (Packaging)... 45 3.5.4. Jenis-jenis Produk... 49

BAB IV METODE PENELITIAN……….. ... 51 4.1. Tempat dan Waktu………..……….. ... 51 4.2. Metode Penelitian………. ... 51 4.3. Metode Pengumpulan Data………... ... 52 4.4. Kerangka Konseptual………... 53 4.5. Re-design Transaksi Persediaan………... 56 4.6. Evaluasi Re-design Transaksi Persediaan…………... 56 4.7. Metode Analisis Data……… ... 56 4.8. Metode Pengujian………. ... 57

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA………... 59 5.1. Pengumpulan Data………..………... 59 5.2. Pengolahan Data………... 65

vii


(30)

Halaman

BAB VI EVALUASI HASIL RANCANGAN………... 91 6.1. Rancangan Sistem Transaksi Pengadaan Persediaan... 91 6.2. Rancangan Persentase Toleransi... 95

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………... 97 7.1. Kesimpulan...………..………... 97 7.2. Saran………..………... 98

DAFTAR PUSTAKA... 100

LAMPIRAN... 102

viii


(31)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Bentuk Umum dari Analisis Uji Varians... 29 2. Perincian Tenaga Kerja... 38 3. Pengaturan Jam Kerja... 40 4. Inventory Record Accuracy 5%... 62 5. Data Produk Jadi Tahun 2006 – 2008... 64 6. Rata-rata Inventory Accuracy dengan Memakai NPCU... 68 7. Rata-rata Inventory Accuracy dengan Memakai 3 % Toleransi... 68 8. Perhitungan Parameter Metode Linier... 72 9. Perhitungan Parameter Metode Siklis... 74 10. Perhitungan Parameter Metode Kuadratis... 77 11. Perhitungan Parameter Metode Dekomposisi ... 78 12. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Linier... 80 13. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Siklis... 82 14. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Kuadratis... 84 15. Perhitungan Penyimpangan Peramalan untuk Metode Linier... 85 16. Perhitungan Penyimpangan Peramalan Metode Dekomposisi... 87


(32)

No. Judul Halaman

17. Nilai SEE dari Metode yang di Uji... 88 18. Hasil Perhitungan Permalan 2009... 89 19. Perbandingan Produk DMA*6 untuk Kemasan Drum dan Botol... 89 20. Status Inventory……… 90 21. Status Inventory untuk Bulan April – May……….. 90 22. Perbandingan Persentase Invetory Record Accuracy... 95


(33)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Diagram Aliran Pengembangan sistem Manajemen Persediaan... 13 2. Kurva Daerah Kritis Distribusi... 30 3. Kerangka Konseptual Pemecahan Masalah... 55 4. Flowchart Pengumpulan dan Pengolahan Data... 61 5. Struktur Produk DMA*6 Berdasarkan Kemasan... 70 6. Diagram Pencar (Scatter)... 71 7. Sistem Transaksi Persediaan Sebelum Rancang Ulang... 91 8. Lembaran Permintaan Sebelum Rancang Ulang... 93 9. Lembaran Permintaan Setelah Rancang Ulang... 97

xi


(34)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Daftar Persediaan Finish Product PT Dow AgroSciences Indonesia….. 102 2. Daftar Persediaan Packaging PT Dow AgroSciences Indonesia……… 107 3. Daftar Persediaan Bulk PT Dow AgroSciences Indonesia………. 111

4. Daftar Persediaan Raw Material PT Dow AgroSciences Indonesia…… 112 5. Daftar Persediaan Technical PT Dow AgroSciences Indonesia……….. 114

6. Sistem Nearest Practical Counting Unit (NPCU) Tools untuk

Packaging di PT Dow AgroSciences Indonesia Medan ………. 115 7. Struktur Organisasi PT Dow AgroSciences Indonesia Medan………… 118 8. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan NPCU…. 119 9. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan

3% Toleransi………. 147 10. Prosedur Penerimaan Packaging dari Supplier……… 178 11. Prosedur Transfer Finish Goods dari Produksi ke Logistik………. 183 12. Prosedur Packaging Request dari Produksi keLogistik……….. 186 13. Data & Hasil Perhitungan Inventory Accuracy Menggunakan

5% Toleransi………. ……... 190


(35)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal. Pada satu sisi, pengurangan biaya persediaan dengan cara menurunkan tingkat persediaan dapat dilakukan perusahaan, tetapi pada sisi lainnya, pelanggan akan tidak puas apabila persediaan suatu produk habis. Oleh karena itu keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan kepada pelanggan harus dapat dicapai.

Penanganan sistem transaksi pengadaan persediaan yang kurang tepat akan menyebabkan aliran informasi dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya dapat terhambat dan dapat menghasilkan biaya pengadaan, pemeliharaan dan pemindahan persediaan yang tidak efisien sehingga mengakibatkan turunnya produktivitas suatu perusahaan, pada akhirnya menimbulkan dampak negatif perusahaan tersebut terhadap pelanggan.

Ryoichi (2001) lebih lanjut menguraikan dalam lingkungan manufaktur, perbaikan terhadap produktivitas mengalami pembenahan terus-menerus sehingga konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Melalui teknologi ini, suatu perusahaan yang


(36)

2

begitu unggul dalam bidang pemasaran dapat bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan kecil lainnya yang mungkin memiliki keunggulan dalam bidang manufacturing MRP (Material Requirement Planning/Perencanaan Permintaan Barang) hadir didunia. Inilah awal mulanya komputer menambah sistem perencanaan guna mendukung bidang manufaktur. MRP telah berkembang begitu pesat di seluruh dunia dan pada setiap industri manufaktur sebagaimana komputer berkembang menjadi populer. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dalam hal sistem komputerisasi yang digunakan diperusahaan yang dikenal dengan nama SAP yang salah satunya dipakai sebagai tempat penyimpanan data inventory yang pada kenyataannya masih dijumpai perbedaan dengan data inventory yang ada digudang.

Sebelum kita mengerjakan MRP salah satu masukan utamanya adalah MPS atau JIP atau Jadwal Induk Produksi, dimana dalam membuat JIP bila data permintaan untuk periode kedepan belum diketahui maka kita terlebih dahulu melakukan peramalan berdasarkan data periode-periode sebelumnya.

Jadi peramalan adalah merupakan suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang ada secara sistematis.

Secara umum sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Meminimalkan persediaan. MRP menentukan berapa banyak, dan kapan

suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksi (MPS).


(37)

3

2. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman. MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlah dan waktunya dengan memperhatikan tenggang waktu produksi maupun pembelian komponen.

3. Komitmen yang realistis. Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana.

4. Meningkatkan efisiensi. MRP juga dapat mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal induk produksi.

PT Dow AgroSciences Indonesia - Medan yang merupakan bagian dari Dow Chemical Company berpusat di Midland, Amerika Serikat yang pada kenyataannya masih mengalami permasalahan pada sistem transaksi pengadaan persediaan/inventory yang berada di perusahaan ini.

PT Dow AgroSciences Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi pestisida. Sekarang ini perusahaan mempunyai jumlah persediaan berkisar 422 jenis material (Daftar Jenis Persediaan dapat dilihat dari lampiran 1-5). Pembagian jenis material tersebut adalah sebagai berikut:

a. Finish Product (Produk jadi) = 165 jenis b. Packaging (Kemasan) = 143 jenis

c. Bulk = 29 jenis

d. Raw material = 53 jenis


(38)

4

e. Technical (Bahan aktif) = 32 jenis

Permasalahan yang terlihat signifikan pada perusahaan terutama dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sistem NPCU (Nearest Practical Counting Unit) belum mencerminkan penghitungan yang sebenarnya karena jumlah fisik material yang berada digudang berbeda dengan jumlah yang ada di sistem SAP. Perusahaan pada saat ini belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 95% inventory record accuracy.

2. Sistem penghitungan packaging yang masih lemah mengakibatkan terjadinya selisih (discrepancy) yang cukup besar antara stok aktual dengan stok yang tertera pada sistem SAP.

3. Sistem transaksi pengadaan persediaan bahan baku belum efektif karena aliran informasi transaksi yang belum jelas, prosedur, penggunaan form permintaan persediaan dan pencatatan terhadap jumlah yang masih tersisa dan jumlah yang rusak, sehingga mengakibatkan perencanaan produksi yang sudah tercatat di SAP tidak dapat terlaksana karena tidak sesuainya jumlah material yang akan mengalami proses pengisian (filling) dengan jumlah kemasan (packaging) yang tersedia. Kondisi ini akan mengakibatkan terlambatnya jadwal produksi yang sudah ditentukan.


(39)

5

1.2. Perumusan Masalah

1. Transaksi sistem pengadaan packaging ke departemen produksi belum efektif, sehingga dalam pelaksanaannya informasi aliran transaksi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Tools sistem NPCU tidak akurat sebagai counting system di perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan re-desain sistem transaksi pengadaan persediaan yang efektif digunakan dalam hal aliran informasi persediaan (inventoryrecord) yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Mendapatkan re-desain sistem transaksi pengadaan persediaan yang efektif digunakan dalam hal aliran informasi persediaan (inventoryrecord) yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Mendapatkan mekanisme pencatatan dan prosedur kerja untuk menjamin pemanfaatan re-desain sistem agar dapat diterapkan.

1.4. Manfaat Pemecahan Masalah

Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat memberi manfaat terutama:

a. Bagi Perusahaan PT. Dow AgroSciences Indonesia-Medan

Memberikan model pemikiran, masukan/rekomendasi dan usulan bahwa implementasi desain ulang (re-design) sistem transaksi dalam penanganan


(40)

6

persediaan ini akan memberikan perbaikan yang sangat positif dalam membantu pelaku logistik dalam meningkatkan performansi keakuratan jumlah persediaan pada lalulintas material yang ada di storage maupun dilantai produksi. Sehingga bagian storage lebih dapat menangani persediaan yang lebih baik dan produksi juga dapat melaksanakan pekerjaan tanpa adanya down time atau waktu menunggu karena terjadinya shortage material.

b. Bagi Mahasiswa dan Perguruan Tinggi

Perancangan sistem transaksi dalam penanganan persediaan disuatu perusahaan akan bermanfaat bagi mahasiswa/perguruan tinggi terutama dalam mempertajam daya analisis dan logika berpikir mahasiswa untuk memecahkan permasalahan yang timbul, memberikan dan menambah pemahaman tentang cara melakukan suatu penelitian dan menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat serta dapat membandingkan dan mengembangkan teori yang diterima selama perkuliahan dengan melihat dan terjun langsung ke lapangan.

1.5. Batasan Masalah dan Ruang Lingkup

Untuk memfokuskan desain sistem transaksi persediaan yang akan didesain ulang maka perlu dibuat batasan dan ruang lingkup yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di lokasi PT Dow AgroSciences Indonesia dikhususkan pada packaging karena memiliki jenis dan jumlah yang lebih banyak daripada


(41)

7

raw material dan produk jadi, serta permasalahan yang timbul terjadi pada transaksi packaging.

2. Objek yang diteliti adalah produk DMA*6 karena merupakan produk handalan perusahaan ini.

3. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk PT Dow AgroSciences Indonesia yang merupakan lokasi penelitian berlangsung.

1.6. Asumsi-asumsi

Asumsi yang ditetapkan agar penelitian tersebut dapat terlaksana dengan baik adalah:

1. Tersedianya dokumentasi secara terinci, jelas, dan menyeluruh. 2. Tidak ada perubahan kebijakan dari pimpinan tertinggi perusahaan.

3. Perusahaan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang berkaitan dengan perancangan ulang desain transaksi pengadaan persediaan.


(42)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persediaan

Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun manufaktur selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan tersebut pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya (Rangkuti, 1998).

Istilah (terminologi) persediaan dapat digunakan dalam beberapa perbedaan seperti: 1. Persediaan bahan baku di tangan (stock on hand)

2. Daftar persediaan secara fisik 3. Jumlah bahan di tangan 4. Nilai persediaan barang

Dalam hal ini, perusahaan manufaktur yang mengandalkan supply undertaking, kesemuanya itu harus secara jelas memiliki persediaan baik stok persediaan untuk bahan baku maupun stok untuk barang jadi (finishgoods). Untuk itu tidak ada satupun perusahaan manufaktur dapat bertahan tanpa adanya kesemua hal seperti yang tertera dibawah ini:

1. Bahan baku (raw material) 2. Bahan intermediate (bulk) 3. Barang jadi (finish goods)


(43)

9

Logistik, sebagai tempat penyimpanan stok persediaan setidaknya harus lebih waspada terhadap klaim dari tim marketing, tim produksi, dan tim purchasing, pada kasus tertentu kenyataannya, diasumsikan bahwa tanggungjawab penuh adalah ditangan logistik.

Jika tidak ada rencana yang sudah ditentukan untuk menyediakan dan meng-kontrol stok persediaan, hal ini akan mengganggu jalannya produksi secara normal. Rencana yang memuaskan melalui pengertian dari keterlibatan proses, berbagai macam tekanan yang muncul yang perlu diperhatikan, dan tanggungjawab dari masing-masing bagian yang berkenaan dengan pengaturan persediaan, bersama-sama dengan prosedur yang telah ditetapkan secara jelas ditentukan, dan kontrol yang sesuai dengan mekanisme pencatatan dari stok persediaan (Thomas, 1980).

2.2. InventoryControl

Inventorycontrol dapat dibagi atas tiga kategori:

a. Stok berjalan, merupakan stok persediaan yang diadakan terpisah untuk memenuhi level servis tertentu. Stok tersebut ditentukan berdasarkan keterangan dari cyclestock dan safetystock.

b. Buffer stock, merupakan stok persediaan sebagai tambahan untuk mengakomodasi perbedaan antara kapasitas produksi dan maksimum permintaan penjualan.

c. Policy Stock, merupakan stok persediaan yang diperoleh oleh karena tersedianya dipasaran dengan harga relative tajam, suplai barang tidak menentu dimasa


(44)

10

mendatang atau adanya alasan finansial lainnya sehingga stok persediaan ini diperlukan.

Pada prinsipnya, untuk mengontrol persediaan ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:

1. Persediaan dan jenis persediaan harus teridentifikasi.

2. Unit stok dan bagaimana persediaan diukur harus diputuskan. 3. Harus ada peraturan mengenai persediaan yang menjadi stok.

4. Konsekuensi dari out of stock harus dapat dievaluasi untuk setiap item-nya.

5. Level dari pengontrolan dapat diatur, sesuai dengan sistem kontrol persediaan yang sudah diseleksi.

Pengendalian tingkat persediaan bertujuan mencapai daya guna (efisiensi) dan hasil guna (efektivitas) optimal dalam penyediaan material. Maka dalam pengertian diatas, usaha yang perlu dilakukan dalam inventory control secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut:

1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan operasi. 2. Meredam fluktuasi permintaan.

3. Membatasi nilai seluruh investasi

4. Menghindari penumpukan persediaan yang ada

Biasanya baik perusahaan besar maupun kecil, salah satu biaya yang cukup signifikan adalah nilai inventory dan biaya penyimpanannya. Biaya strategi tertentu yang bertujuan menjaga sedemikian rupa sehingga tingkat persediaan barang ditekan


(45)

11

seminimal mungkin, namun di lain pihak harus diusahakan agar penjualan dan operasi perusahaan tidak terganggu.

Pengendalian tingkat persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan dilain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal.

2.3. Sistem Manajemen Persediaan

Sistem manajemen persediaan mewujudkan suatu kumpulan kaidah dan pedoman keputusan untuk berbagi situasi persediaan, dengan memanfaatkan informasi yang ada menentukan sifat dasar dari situasi yang berbeda-beda ketika situasi tersebut muncul pada saat dilakukan perencanaan. Dengan menggunakan informasi yang menjelaskan variabel-variabel yang berbeda-beda, sistem akan menyediakan informasi yang berhubungan untuk pengambilan keputusan agar ditindak lanjuti.

Pada dasarnya tidak ada model persediaan, kumpulan kaidah keputusan maupun sistem manajemen yang cocok untuk semua situasi, seperti yang terlihat pada pembahasan tentang model persediaan pada jurnal-jurnal yang dilakukan oleh Chen & Yu (2004), Chang (2004), Shah (2004), dan Wikner (2003). Karakteristik seperti bentuk permintaan, lead-time, kebutuhan pengadaan, dan berbagai faktor-faktor biaya menentukan kecocokan dari sistem manajemen persediaan dan model yang didasarinya.


(46)

12

Suatu sistem pengendalian persediaan yang diterapkan oleh suatu perusahaan sering kali mengalami hambatan-hambatan baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Hambatan yang biasanya dijumpai didalam pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

1. permintaan yang bervariasi dan sering tidak pasti baik dari segi jumlah maupun kedatangannya.

2. Waktu ancang-ancang atau lead-time yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan.

3. Sistem administrasi dan organisasi dalam perusahaan karena kurangnya sistem informasi.

4. Tingkat pelayanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan.

5. Tingkat keberanian manajemen perusahaan untuk mengambil resiko dalam menentukan jumlah persediaan, karena persediaan yang terlalu besar dan persediaan yang terlalu kecil dapat menyebabkan kekurangan persediaan (stock out).

Fogarty (1991) lebih lanjut menguraikan bahwa di dalam bidang operasional, manajemen persediaan dapat dicapai dengan menggunakan prosedur yang disebut dengan Sistem Manajemen Persediaan, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini:


(47)

13

Pengenalan situasi keputusan manajemen persediaan (masalahnya)

Analisis dari situasi-situasi untuk menentukan model yang tepat dan mewakili

Identifikasi alternatif model pemecahan masalah untuk menentukan aturan keputusan yang mendapatkan hasil yang konsisten dengan

objektif manajemen

Evaluasi sistem

dan desain ulang Evaluasi sistem manajemen persediaan dalam hal objektif dari sistem dan revisi dari sistem sesuai dengan yang dibutuhkan

Pengoperasian sistem manajemen persediaan Analisis sistem

desain dan implementasi

Perbaikan dipengembangan metode implementasi dari sistem informasi sesuai dengan aturan keputusan

Operasi sistem

Gambar 1. Diagram Alir Pengembangan Sistem Manajemen Persediaan

2.4. Sistem Transaksi Persediaan

Dua sistem persediaan yang paling sering digunakan secara luas adalah periodik dan perpetual. Sistem persediaan perpetual memerlukan catatan akuntansi untuk menunjukkan jumlah persediaan yang ada di tangan di setiap waktu. Sistem ini menggunakan akuntansi yang terpisah dalam buku besar pembantu untuk masing-masing persediaan barang, dan akuntansi tersebut diperbaharui setiap kali kuantitasnya bertambah atau diambil keluar. Dalam sistem persediaan periodik, penjualan dicatat saat penjualan tersebut terjadi tetapi persediaannya tidak


(48)

14

diperbaharui. Pemeriksaan persediaan fisik harus dilakukan pada akhir tahun untuk menentukan harga pokok penjualan. Tanpa melihat sistem akuntansi persediaan apa yang digunakan, adalah baik sekali untuk melakukan pemeriksaan persediaan fisik sedikitnya sekali setahun.

Didalam tesis ini, proses yang akan digunakan untuk mendesain ulang transaksi pengadaan persediaan adalah dengan mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian data yang diperoleh akan diuraikan dengan menggunakan analisis aliran informasi yang bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas proses.

2.5. Keakuratan Catatan Persediaan

Kebijakan persediaan yang baik tidak berarti manajemen tidak mengetahui persediaan apa yang ada ditangan. Keakuratan catatan mengenai persediaan ini penting dalam sistem produksi dan persediaan. Keakuratan ini memungkinkan organisasi untuk tidak merasa yakin bahwa “beberapa dari seluruh produk” berada di persediaan dan memungkinkan organisasi untuk tidak hanya memfokuskan pada butir-butir persediaan yang dibutuhkan. Bila hanya suatu organisasi dapat secara akurat menentukan apa yang ada di tangannyalah organisasi itu dapat membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan, dan pengankutan.

Permasalahan persediaan bahan baku secara umum yang dihadapi perusahaan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu permasalahan kualitatif dan kuantitatif. Permasalah kualitatif berkaitan dengan bahan baku dipandang dari segi kualitas dan hal-hal yang berhubungan dengan pengoperasian sistem persediaan yaitu


(49)

15

mekanisme dan prosedur penyediaan persediaan, administrasi dan system informasi persediaan serta pengoperasian tenaga kerja untuk persediaan. Tanpa didukung oleh suatu sistem pengoperasian persediaan yang memadai, walaupun persediaan melimpah belum tentu persediaan tersebut berfungsi seperti yang diharapkan. Oleh karena itu tersedianya suatu persediaan yang baik merupakan persyaratan terciptanya mekanisme kerja yang optimal.

Permasalahan kuantitatif berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan penentuan jumlah bahan baku yang akan dipesan, saat yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan persediaan. Permasalahan ini dikenal sebagai penentuan kebijaksanaan persediaan yaitu pemilihan metode pengendalian persediaan yang baik.

2.6. Nearest Practical Counting Unit (NPCU)

Nearest Practical Counting Unit (NPCU) merupakan mekanisme dari sistem penghitungan persediaan yang secara tidak langsung berkaitan dengan sistem transaksi pengadaan persediaan yang digunakan perusahaan sekarang ini, dimana setiap jenis material (tidak termasuk produk jadi) sudah ditentukan NPCU yang diharapkan dapat mempermudah logistik untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada ditempat penyimpanan (storage). Tools NPCU yang digunakan perusahaan tersusun dalam bentuk daftar (dapat dilihat dari lampiran 6).


(50)

16

2.7. SAP (Systems, Applications and Products)

SAP merupakan tools penyempurnaan dari sistem dokumentasi on-line yang diharapkan membantu perusahaan salah satunya dalam menangani inventory sebagai tempat penyimpanan data yang dapat diakses oleh semua orang yang berhubungan dengan transaksi persediaan pada suatu perusahaan yang menerapkannya.

Systems, Applications and Products yang lebih dikenal dengan nama SAP merupakan salah satu tools on-line yang dipergunakan PT Dow AgroSciences Indonesia Medan untuk melakukan on-line transaksi yang berhubungan dengan semua data perusahaan. SAP yang dipakai adalah SAP's R/2 dimana tools ini dapat memberikan data sampai 5 tahun terakhir. Data yang diperoleh adalah data transaksi untuk stock inventory, pengeluaran barang (goods issued), penerimaan barang (goods received), write off/in, transfer, dan sebagainya.

2.8. Metode Peramalan

Secara umum metode peramalan dibagi atas dua bagian, yaitu metode peramalan kualitatif dan metode peramalan kuantitatif. Uraian lebih lanjut bagi kedua metode ini akan dibahas selanjutnya.

A. Metode Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan


(51)

17

dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dlm melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.

Dalam peramalan secara kualitatif dikenal empat metode yang umum dipakai, yaitu :

a. Juri Opini Eksekutif

Pendekatan ini merupakan pendekatan peramalan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam peramalan bisnis. Pendekatan ini mendasarkan pada pendapat dari sekelompok kecil eksekutif tingkat atas, misalnya manajer bagian-bagian pemasaran, produksi, teknik, keuangan, dan logistik, yang secara bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan ramalan suatu variabel pada periode yang akan datang. Keuntungan dari metode ini adalah keputusan dibuat berdasarkan masukan dari beberapa eksekutif, tidak hanya satu orang, sehingga hasilnya diharapkan lebih akurat. Namun, kelemahannya adalah ketepatan peramalan sangat tergantung dari masukan individu.

b. Metode Delphi

Dalam metode ini, serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan diserahkan kepada panel ahli untuk dibuat prakiraannya. Metode ini sangat banyak memakan waktu dan memerlukan keterlibatan banyak pihak. Keuntungannya adalah dapat memperoleh gambaran


(52)

18

keadaan yang akan datang lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.

c. Gabungan Tenaga Penjualan

Metode ini juga banyak digunakan, karena tenaga penjualan merupakan sumber informasi yang baik mengenai permintaan konsumen. Setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat propinsi dan seterusnya sampai ke tingkat nasional untuk mencapai peramalan menyeluruh. Kelemahan dari metode ini adalah terletak pada sikap optimis yang dimiliki tenaga penjualan sehingga terjadi overestimate tetapi sebaliknya juga dapat terjadi underestimate.

d. Survei Pasar

Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana pembeliannya pada periode yang diamati. Survei dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung. Pendekatan ini dapat membantu tidak saja dalam menyiapkan peramalan, tetapi juga dalam meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk suatu produk baru. Namun, metode ini selain menyita banyak waktu, juga mahal dan sulit.

B. Metode Peramalan Kuantitatif

Rosnani (2007) Langkah-langkah peramalan secara kuantitatif dapat dilihat sebagai berikut:


(53)

19

1) Definisikan tujuan peramalan. 2) Buat diagram pencar.

3) Pilih beberapa metode. 4) Hitung parameter-parameter. 5) Hitung kesalahan setiap metode.

6) Pilih metode dengan kesalahan terkecil. 7) Verifikasi peramalan.

Metode peramalan kuantitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu metode deret berkala (time series) dan metode kausal.

Metode deret berkala adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menemukan pola deret variabel yang bersangkutan berdasarkan atas nilai-nilai variabel pada masa sebelumnya, dan mengekstrapolasikan pola tersebut untuk membuat peramalan nilai variabel tersebut pada masa yang akan datang.

Metode kausal mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas (independen). Sebagai contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi. Kegunaan dari metode


(54)

20

kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel-variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas (dependent).

1. Metode Deret Berkala

Metode peramalan yang termasuk model deret berkala adalah : 1) Metode Penghalusan (Smoothing)

Metode smothing digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Ketetapan peramalan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek. Sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat.

Metode smoothing terdiri dari beberapa jenis, antara lain : a. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average), terdiri atas :

1. Single Moving Average (SMA)

Moving average pada suatu periode merupakan peramalan untuk satu periode ke depan dari periode rata-rata tersebut. Persoalan yang timbul dalam penggunaan metode ini adalah dalam menentukan nilai t (periode perata-rataan). Semakin besar nilai t maka peramalan yang dihasilkan akan semakin menjauhi pola data.

Secara matematis, rumus fungsi peramalan metode ini adalah :

Ft + 1 =

N

X

t t X

X N


(55)

21

dimana:

X1 = data pengamatan periode i.

N = jumlah deret waktu yang digunakan. Ft+1 = nilai peramalan periode tidak tidak + 1

2. Linier Moving Average (LMA)

Dasar dari metode ini adalah penggunaan moving average kedua untuk memperoleh penyesuaian bentuk pola trend. Metode LMA adalah :

a). Menghitung SMA dari data dengan perata-rataan tertentu ; hasilnya dinotasikan dengan St’.

b). Setelah semua SMA dihitung, hitung moving average kedua yaitu moving average. Dari St’ dengan periode perata-rataan yang sama; hasilnya dinotasikan dengan St”.

c). Hitung komponen at dengan rumus: at = St’ - (St’ – St “)

d). Hitung komponen trend bt dengan rumus: bt = (2 N-1) (St’ – St”)

e). Maka peramalan untuk m periode ke depan setelah adalah sebagai berikut: Ft÷m = at + bt . m

b. Metode Exponential

a). Single Exponential Smoothing

Pengertian dasar dari metode ini adalah : nilai ramalan pada periode t + 1 merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang berasal dari kesalahan nilai ramalan yang terjadi pada periode t tersebut.


(56)

22

Nilai peramalan dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: Ft + 1 α. Xt . (1 - α) . Ft

dimana:

Xt = data permintaan pada periode tidak

α = faktor/konstanta pemulusan Ft+1 = peramalan untuk periode tidak 2) Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi

Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Untuk peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik. Data yang dibutuhkan untuk metode ini adalah tahunan, minimal lima tahun. Namun, semakin banyak data yang dimiliki semakin baik hasil yang diperoleh.

Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: a. Konstan, dengan fungsi peramalan (Yt):

Yt a, dimana a ΣYt N

b. Linier (Trend), dengan fungsi peramalan: Yt= a +. Bt


(57)

23

dimana:

b = 2 2

) ( t t n y t ty n ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ a = n t b y− ∑

c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt + ct2

dimana:

b = 2

i i i X Y X − ∑ ∑

c =

(

(

)(

)

)

4 2 2 2 i i i i i X N X Y X N X ∑ − ∑ ∑ − ∑

a =

N X c Yi− ∑ i2

d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan: Yt = aebt

b. Siklis, dengan fungsi peramalan: Yt = a + b sin

n t c n t π π 2 cos 2 + n t c n t b na

Y= + ∑sin2π + ∑cos2π


(1)

Lampiran 12. Prosedur Permintaan packaging dari Produksi ke

Logistic

Standard Operating Procedure DISTRIBUTION

PACKAGING REQUEST FROM PRODUCTION TO LOGISTIC

186

Material yang dikontrol dengan sangat ketat

Class A :

- Label

- Individual case print - Shrink

- Cap + seal - Can - PET bottle

Class B :

- Booklet - Measuring cup - Case Plain

Class C: Others

Validation This procedure was originally validated as the best known way to do this job by:

Imelda Sitorus/ LSC 1 June 2009

(Name/Job Title) (Date)

Revision history The following information documents at least the last 3 changes to this document.

Date (DD/MM/YY)

Revised By Changes


(2)

=Input Cells = Automatic Calculation Cells Notes:

1) Data in this spreadsheet should represent the plant status BEFORE inventory corrections or adjustments are applied to resolve differences. 2) Consistent Unit of Measure (UOM) must be used for SAP Quantity and Actual Quantity to ensure that the calculations are correct.

3) For case when SAP Qty = zero, and Actual qty is not zero, need to manually input the variance =100% to column I (Variance %)

No Date

Counted

GMID

Number Material Name

Storage location (01, z2) SAP Quantity Actual Quantity Work In Proce ss / In Transi t Unit Variance SAP UOM (PC) Variance (%) SAP Adjustme nt Required (VAR >0%) RCCA Required (VAR > +/-

0%) 1 26-Feb-09 83364 BOTTLE RND 0.4L HPE 83038DMA6 01 11,759.00 11,759.00 - Pc - No No 2 26-Feb-09 237962 BOTTLE ROUND 0.1L COX 45MM&CAP 01 132,710.00 132,710.00 - Pc - No No 3 26-Feb-09 214866 BOTTLE ROUND 0.1L HPE 31MM&CAP 01 3,564.00 3,599.00 35.00 Pc 0.98 Yes No 4 26-Feb-09 111874 BOTTLE ROUND 0.1L PET 28MMNCK 01 478,197.00 478,197.00 - Pc - No No 5 26-Feb-09 254419 BOTTLE ROUND 0.25L COX 45.4MM 01 53,975.00 53,994.00 19.00 Pc 0.04 Yes No 6 26-Feb-09 83366 BOTTLE ROUND 0.25L HPE &CAP ID 01 63,985.00 64,143.00 158.00 Pc 0.25 Yes No 7 26-Feb-09 214867 BOTTLE ROUND 0.25L HPE 31MM&CA 01 6,190.00 6,190.00 - Pc - No No 8 26-Feb-09 201265 BOTTLE ROUND 0.25L PET 45MMNCK 01 93,974.00 93,713.00 (261.00) Pc (0.28) Yes No 9 26-Feb-09 201266 BOTTLE ROUND 0.5L PET 45MMNCK 01 149,677.00 149,677.00 - Pc - No No 10 26-Feb-09 134557 BOTTLE ROUND 1L PET 45.4MM AMB 01 12,755.00 12,755.00 - Pc - No No 11 26-Feb-09 83287 BOTTLE ROUND 1L PET 45MMNCK ID 01 66,610.00 66,569.00 (41.00) Pc (0.06) Yes No 12 26-Feb-09 83287 BOTTLE ROUND 1L PET 45MMNCK ID Z2 16,416.00 16,416.00 - Pc - No No 13 26-Feb-09 83381 CAN OBLONG 1L LTP &CAP IDN 01 - - - Pc 0 No No 14 26-Feb-09 83403 CAP SEAL TPL 2" DAS LOGO 01 4,305.00 4,305.00 - Pc - No No 15 26-Feb-09 83405 CAP SEAL TPL 3/4" DAS LOGO 01 4,972.00 4,972.00 - Pc - No No 16 26-Feb-09 279304 CASE 30X0.25L PET 279296 DURSB 01 2,743.00 2,740.00 (3.00) Pc (0.11) Yes No 17 26-Feb-09 279302 CASE 50X0.1L PET 279295 DURSBA 01 3,321.00 3,321.00 - Pc - No No 18 26-Feb-09 114424 CASE PLAIN 10X1L BTLPET IDN 01 7,098.00 7,118.00 20.00 Pc 0.28 Yes No

19 26-Feb-09 83443 CASE PLAIN 12X1L CANOBL IDN 01 - - - Pc 0 No No

20 26-Feb-09 265846 CASE PLAIN 20X0.25L BTL COX PH 01 3,605.00 3,605.00 - Pc - No No 21 26-Feb-09 114425 CASE PLAIN 20X0.5L BTLPET IDN 01 3,299.00 3,299.00 - Pc - No No 22 26-Feb-09 214883 CASE PLAIN 24X0.25L BTL HPE ID 01 581.00 581.00 - Pc - No No 23 26-Feb-09 111876 CASE PLAIN 24X0.25L BTLPET IDN 01 576.00 563.00 (13.00) Pc (2.26) Yes No 24 26-Feb-09 133617 CASE PLAIN 4X3X1L BTLPET MYS 01 912.00 913.00 1.00 Pc 0.11 Yes No 25 26-Feb-09 237968 CASE PLAIN 60X0.1L BTL COX IDN 01 410.00 410.00 - Pc - No No


(3)

IRA February 2009 by 5% tolerance

=Input Cells = Automatic Calculation Cells

26 26-Feb-09 83445 CASE PLAIN 6X4L HDPE BTL OBL I 01 634.00 635.00 1.00 Pc 0.16 Yes No 27 26-Feb-09 214936 CASE PRNTD 0.25L 213901 TRACER 01 14,992.00 15,008.00 16.00 Pc 0.11 Yes No 28 26-Feb-09 83407 CASE PRNTD 25X0.4L 83038DMA6 I 01 552.00 535.00 (17.00) Pc (3.08) Yes No 29 26-Feb-09 216193 CASE PRNTD 40X0.2L 215462 DMA6 01 1,593.00 1,592.00 (1.00) Pc (0.06) Yes No 30 26-Feb-09 280151 CLOSUR SCRING 28MM PP IDN 01 141,018.00 141,400.00 382.00 Pc 0.27 Yes No 31 26-Feb-09 280152 CLOSUR SCRING 45MM PP IDN 01 443,412.00 443,412.00 - Pc - No No 32 26-Feb-09 111881 CLOSUR SCRWCP 45MM PP IDN 01 40,618.00 40,235.00 (383.00) Pc (0.94) Yes No 33 26-Feb-09 83343 DRUM TGHTHD 200L LST EPON PHL 01 1,760.00 1,763.00 3.00 Pc 0.17 Yes No 34 26-Feb-09 83359 JCN OBLONG 4L HPE &CAP IDN 01 7,246.00 7,246.00 - Pc - No No 35 26-Feb-09 279311 LABEL BKLT 0.1L PET 279295 DUR 01 164,358.00 164,358.00 - Pc - No No 36 26-Feb-09 251035 LABEL BKLT 0.5L HPE 251034 VAN 01 - - - Pc 0 No No 37 26-Feb-09 213185 LABEL BKLT GOAL2E THA 01 3,965.00 3,963.00 (2.00) Pc (0.05) Yes No 38 26-Feb-09 214874 LABEL FLAT 0.1L 174101 LATRON7 01 - - - Pc 0 No No 39 26-Feb-09 279299 LABEL FLAT 0.1L PET 279295 DUR 01 127,223.00 127,065.00 (158.00) Pc (0.12) Yes No 40 26-Feb-09 214871 LABEL FLAT 0.25L 172828 INDAR2 01 19,766.00 19,766.00 - Pc - No No 41 26-Feb-09 214170 LABEL FLAT 0.25L 213901 TRACER 01 22,307.00 22,307.00 - Pc - No No 42 26-Feb-09 254321 LABEL FLAT 0.25L 254171 RUNNER 01 3,536.00 3,536.00 - Pc - No No 43 26-Feb-09 273685 LABEL FLAT 0.25L COX 273684 CL 01 123,263.00 121,743.00 (1,520.00) Pc (1.23) Yes No 44 26-Feb-09 279965 LABEL FLAT 0.25L COX 279920 FE 01 977.00 977.00 - Pc - No No 45 26-Feb-09 279303 LABEL FLAT 0.25L PET 279296 DU 01 - - - Pc 0 No No 46 26-Feb-09 257861 LABEL FLAT 0.5L PET 257859 NUR 01 14,401.00 14,401.00 - Pc - No No

47 26-Feb-09 133227 LABEL FLAT 1L 83111 NURELLE10E 01 - - - Pc 0 No No

48 26-Feb-09 279307 LABEL FLAT 1L PET 279298 DURSB 01 31,939.00 31,939.00 - Pc - No No 49 26-Feb-09 133224 LABEL FLAT 4L 83100 LORSBAN40E 01 21,478.00 20,000.00 (1,478.00) Pc (6.88) Yes Yes 50 26-Feb-09 134573 LABEL FLAT 4L 83123 TORDON101 01 - - - Pc 0 No No

51 26-Feb-09 216192 LABEL SHRINK 0.2L 215462 DMA6 01 - - - Pc 0 No No

52 26-Feb-09 134563 SEAL 44.6MM ALM LAMINATE PET 01 - - - Pc 0 No No 53 26-Feb-09 215347 SEAL ALU LAM 26.10MM PET IDN 01 - - - Pc 0 No No

54 26-Feb-09 83481 SHRINK LABEL 0.4L 83038DMA6 ID 01 - - - Pc 0 No No

55 26-Feb-09 284880 BAG PLAIN 1KG ALU 277392 DITHANE MYS 01 - - - Pc 0 No No 56 26-Feb-09 83365 BOTTLE RND 0.4L HPE 83037DMA6 01 10,569.00 10,569.00 - Pc - No No 57 26-Feb-09 214167 BOTTLE ROUND 0.05L PET 28MMNCK 01 229,427.00 229,427.00 - Pc - No No 58 26-Feb-09 214865 BOTTLE ROUND 0.5L HPE 31MM&CAP 01 2,000.00 1,976.00 (24.00) Pc (1.20) Yes No 59 26-Feb-09 76444 BOTTLE ROUND 0.5L PET 45MMNCK 01 44,528.00 43,737.00 (791.00) Pc (1.78) Yes No 60 26-Feb-09 214864 BOTTLE ROUND 1L HPE 31MM & CAP 01 20,992.00 20,989.00 (3.00) Pc (0.01) Yes No 61 26-Feb-09 261508 BOX CDB 0.1L LTP 261487 STARANE IDN 01 - - - Pc 0 No No 62 26-Feb-09 83380 CAN OBLONG 4L LTP &CAP IDN/PHL 01 3,085.00 3,086.00 1.00 Pc 0.03 Yes No


(4)

63 26-Feb-09 261509 CANRND 0.1L PLTP 261487 STARANE &CAP 01 - - - Pc 0 No No 64 26-Feb-09 83372 CANRND 0.5L PLTP 83054STARANE 01 40,325.00 40,274.00 (51.00) Pc (0.13) Yes No 65 26-Feb-09 282901 CAP SEAL 3" DAS LOGO 01 2,219.00 2,132.00 (87.00) Pc (3.92) Yes No 66 26-Feb-09 288059 CAP SEAL 3/4" DAS LOGO 01 3,065.00 3,068.00 3.00 Pc 0.10 Yes No 67 26-Feb-09 320232 CASE 12X1L LPT 197413 GARLON IDN 01 1,932.00 1,929.00 (3.00) Pc (0.16) Yes No 68 26-Feb-09 279306 CASE 20X0.5L PET 279297 DURSBA 01 7,019.00 7,019.00 - Pc - No No 69 26-Feb-09 214168 CASE PLAIN 100X0.05L BOTTLE PE 01 1,115.00 1,114.00 (1.00) Pc (0.09) Yes No 70 26-Feb-09 214881 CASE PLAIN 10X1L BTL HPE IDN 01 1,915.00 1,915.00 - Pc - No No 71 26-Feb-09 214882 CASE PLAIN 20X0.5L BTL HPE IDN 01 37.00 37.00 - Pc - No No

72 26-Feb-09 314776 CASE PLAIN 20X0.5L BTLCOX IDN 01 - - - Pc 0 No No

73 26-Feb-09 255130 CASE PLAIN 50X0.1L BTL COX IDN 01 1,993.00 1,993.00 - Pc - No No 74 26-Feb-09 214884 CASE PLAIN 50X0.1L BTL HPE IDN 01 1,150.00 1,157.00 7.00 Pc 0.61 Yes No 75 26-Feb-09 214884 CASE PLAIN 50X0.1L BTL HPE IDN Z2 1,060.00 1,060.00 - Pc - No No 76 26-Feb-09 111877 CASE PLAIN 50X0.1L BTLPET IDN 01 1,786.00 1,809.00 23.00 Pc 1.29 Yes No 77 26-Feb-09 83442 CASE PLAIN 6X4L CANOBL IDN 01 632.00 631.00 (1.00) Pc (0.16) Yes No 78 26-Feb-09 133616 CASE PLAIN 6X4X0.5L BTLPET MYS 01 1,094.00 1,094.00 - Pc - No No 79 26-Feb-09 214934 CASE PRNTD 0.05L 213900 TRACER 01 40,189.00 40,257.00 68.00 Pc 0.17 Yes No 80 26-Feb-09 83409 CASE PRNTD 20X0.4L 83037DMA6 I 01 657.00 655.00 (2.00) Pc (0.30) Yes No 81 26-Feb-09 83434 CASE PRNTD 20X0.5L 83054 STARANE200 01 1,996.00 1,996.00 - Pc - No No 82 26-Feb-09 111880 CLOSUR SCRWCP 28MM PP IDN 01 97,034.00 96,447.00 (587.00) Pc (0.60) Yes No

83 26-Feb-09 305785 CLOSUR SCRWCP 34MM GREEN 01 64,513.00 64,513.00 - Pc - No No

84 26-Feb-09 305786 CLOSUR SCRWCP 34MM RED 01 - - - Pc 0 No No

85 26-Feb-09 305784 CLOSUR SCRWCP 34MM WHITE 01 - - - Pc 0 No No

86 26-Feb-09 138941 CLOSURE SCRWCP 45MM PP BROWN 01 3,116.00 3,116.00 - Pc - No No 87 26-Feb-09 129965 DRUM ROUND EPON LST 20L IDN 01 929.00 928.00 (1.00) Pc (0.11) Yes No 88 26-Feb-09 134558 JCN OBLONG 20L HPE 60MM WHITE 01 1,850.00 1,850.00 - Pc - No No 89 26-Feb-09 305217 LABEL BKLT 0.25L PET 279295 DURSBAN ID 01 36,600.00 36,600.00 - Pc - No No 90 26-Feb-09 310152 LABEL BKLT 0.5LPET 310140 ENDURE MYS 01 20,700.00 20,696.00 (4.00) Pc (0.02) Yes No 91 26-Feb-09 317253 LABEL BKLT 200L DRM 317252 CLINCHER C 01 - - - Pc 0 No No 92 26-Feb-09 217466 LABEL BKLT TRACER120EC IDN 01 40,462.00 40,462.00 - Pc - No No 93 26-Feb-09 134704 LABEL BOOK 0.5L 83030 CLINCHER 01 57,256.00 57,256.00 - Pc - No No 94 26-Feb-09 214169 LABEL FLAT 0.05L 213900 TRACER 01 63,069.00 63,069.00 - Pc - No No 95 26-Feb-09 237965 LABEL FLAT 0.1L 201328 GOAL2E THA 01 11,660.00 11,660.00 - Pc - No No 96 26-Feb-09 217528 LABEL FLAT 0.1L 209568 GOAL240 01 45,169.00 45,169.00 - Pc - No No 97 26-Feb-09 254322 LABEL FLAT 0.1L 254172 RUNNER1 01 10,810.00 10,810.00 - Pc - No No 98 26-Feb-09 263830 LABEL FLAT 0.1L HPE 263555 GF120 CHN 01 - - - Pc 0 No No 99 26-Feb-09 257863 LABEL FLAT 0.1L PET 257860 NURELLE IDN 01 28,449.00 28,449.00 - Pc - No No 100 26-Feb-09 258311 LABEL FLAT 0.1L PET 258310 SUCCES PHL 01 - - - Pc 0 No No 101 26-Feb-09 137720 LABEL FLAT 0.25L 137577 LORSBA 01 20,220.00 19,751.00 (469.00) Pc (2.32) Yes No


(5)

IRA February 2009 by 5% tolerance

=Input Cells = Automatic Calculation Cells

102 26-Feb-09 265743 LABEL FLAT 0.25L COX 265741 RANBO PHL 01 - - - Pc 0 No No 103 26-Feb-09 263829 LABEL FLAT 0.25L HPE 263554 GF120 CHN 01 - - - Pc 0 No No 104 26-Feb-09 320128 LABEL FLAT 0.25L HPE 319573 INDAR22 MY 01 - - - Pc 0 No No 105 26-Feb-09 247445 LABEL FLAT 0.25L PET 247444 SU 01 27,000.00 27,000.00 - Pc - No No 106 26-Feb-09 300519 LABEL FLAT 0.2L PET 300030 CLINCHER ID 01 20,356.00 20,294.00 (62.00) Pc (0.30) Yes No 107 26-Feb-09 214873 LABEL FLAT 0.5L 174100 LATRON7 01 - - - Pc 0 No No 108 26-Feb-09 83348 LABEL FLAT 0.5L 83110 CLINCHER100 PHL 01 5,146.00 5,146.00 - Pc - No No 109 26-Feb-09 83350 LABEL FLAT 0.5L 83115 NURELLEE 01 19,183.00 19,011.00 (172.00) Pc (0.90) Yes No 110 26-Feb-09 264166 LABEL FLAT 0.5L COX 264165 TOPSHOT PH 01 22,506.00 22,438.00 (68.00) Pc (0.30) Yes No 111 26-Feb-09 309351 LABEL FLAT 0.5L COX 309331 CLIPPER IDN 01 - - - Pc 0 No No 112 26-Feb-09 266848 LABEL FLAT 0.5L HPE 262419 GF120FLY TW 01 19,690.00 19,690.00 - Pc - No No 113 26-Feb-09 247442 LABEL FLAT 0.5L PET 247441 GAR 01 23,853.00 23,759.00 (94.00) Pc (0.39) Yes No 114 26-Feb-09 254956 LABEL FLAT 0.5L PET 254954 GAL 01 6,037.00 6,037.00 - Pc - No No 115 26-Feb-09 254956 LABEL FLAT 0.5L PET 254954 GAL Z2 699.00 699.00 - Pc - No No 116 26-Feb-09 279305 LABEL FLAT 0.5L PET 279297 DUR 01 134,023.00 134,023.00 - Pc - No No 117 26-Feb-09 278709 LABEL FLAT 1KG 277392 DITHANENT MYS 01 - - - Pc 0 No No 118 26-Feb-09 163803 LABEL FLAT 1L 163785 SUCCESS25 01 7.00 7.00 - Pc - No No

119 26-Feb-09 83466 LABEL FLAT 1L 83045GARLON480 I 01 - - - Pc 0 No No

120 26-Feb-09 133221 LABEL FLAT 1L 83063 DURSBAN75+ 01 4,191.00 4,191.00 - Pc - No No 121 26-Feb-09 133229 LABEL FLAT 1L 83105 NURELLED50 01 23,024.00 23,024.00 - Pc - No No 122 26-Feb-09 83349 LABEL FLAT 1L 83112 NURELLE PH 01 30,053.00 29,836.00 (217.00) Pc (0.72) Yes No 123 26-Feb-09 83353 LABEL FLAT 1L 83118 LORSBAN3E 01 9,652.00 9,652.00 - Pc - No No 124 26-Feb-09 258611 LABEL FLAT 1L COX 255532 RAINBW MARP 01 - - - Pc 0 No No 125 26-Feb-09 247448 LABEL FLAT 1L HPE 247447 TORDO 01 21,757.00 21,733.00 (24.00) Pc (0.11) Yes No 126 26-Feb-09 247448 LABEL FLAT 1L HPE 247447 TORDO Z2 1,000.00 1,000.00 - Pc - No No 127 26-Feb-09 263441 LABEL FLAT 1L HPE 260708 PROAX 01 - - - Pc 0 No No 128 26-Feb-09 247429 LABEL FLAT 1L PET 247428 DURSB 01 4,784.00 4,764.00 (20.00) Pc (0.42) Yes No 129 26-Feb-09 262460 LABEL FLAT 1L PET 262457 GOAL2XL MYS 01 - - - Pc 0 No No 130 26-Feb-09 315674 LABEL FLAT 1L PET 315673 STARANE MYS 01 - - - Pc 0 No No 131 26-Feb-09 315674 LABEL FLAT 1L PET 315673 STARANE MYS Z2 3,181.00 3,181.00 - Pc - No No 132 26-Feb-09 256182 LABEL FLAT 200L DRM 256177 GF1076 EC1 01 - - - Pc 0 No No 133 26-Feb-09 316010 LABEL FLAT 200L DRM 257735 FENCER CH 01 - - - Pc 0 No No 134 26-Feb-09 266220 LABEL FLAT 200L DRM 266219 COMET MYS 01 - - - Pc 0 No No 135 26-Feb-09 316009 LABEL FLAT 200L DRM 283004 NURELLE C 01 - - - Pc 0 No No 136 26-Feb-09 83453 LABEL FLAT 200L DRM 83036 DMA6 01 1,000.00 1,000.00 - Pc - No No 137 26-Feb-09 317293 LABEL FLAT 200L DRM 83101 SUCCESS CH 01 - - - Pc 0 No No 138 26-Feb-09 137854 LABEL FLAT 20L 83010 LORSBAN40 01 672.00 665.00 (7.00) Pc (1.04) Yes No 139 26-Feb-09 133223 LABEL FLAT 20L 83081 LENTREK400EC MY 01 - - - Pc 0 No No 140 26-Feb-09 273889 LABEL FLAT 20L HPE 269076 BROA 01 - - - Pc 0 No No


(6)

141 26-Feb-09 286402 LABEL FLAT 24X0.25L COX 286364 GOAL T 01 - - - Pc 0 No No 142 26-Feb-09 133222 LABEL FLAT 4L 83061 DURSBAN75+ 01 2,658.00 2,431.00 (227.00) Pc (8.54) Yes Yes 143 26-Feb-09 143478 LABEL FLAT HOLOGRAM 83105 MYS 01 - - - Pc 0 No No

Number of Variances Requiring RCCA:

2

# of Hits :

141

Number of Variances Requiring SAP Adjustments:

47

Overall Inventory Accuracy (%):

98.6%

Number of Inventory Checks:

143

% Inventory Record Acuracy = # Inventory Hits X 100 % # Inventory Checked