Manfaat Penanaman Akhlak Sejak Masa Kanak-Kanak

Adapun orang yang berakhlak dijaminkan oleh Allah SWT sebuah kebahagiaan akhirat. Sebab, semua perbuatan baik di dunia ini merupakan isi dari ajaran agama Islam dan siapapun yang mempraktekkan ajaran agamanya disebut orang yang taat kepada tuhannnya dan jika ia seorang muslim, maka memiliki ciri sebagai orang bertaqwa. Adapun orang bertaqwa, tak ada tempat yang layak baginya selain surga. Sebagaimana firman-Nya :                                       “Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan pula. sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan dilimpahkan atasmu. Berbahagialah kamu Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya. Dan mereka mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada Kami dan telah memberi kepada Kami tempat ini sedang Kami diperkenankan menempati tempat dalam syurga di mana saja yang Kami kehendaki; Maka syurga Itulah Sebaik-baik Balasan bagi orang- orang yang beramal.” QS. Az – Zumar : 73-74 45 Begitu besar manfaat dan pentingnya menanamkan akhlak dari masa kanak-kanak yang atau dikenal juga masa golden age, ditinjau dari perspektif islam bagi seorang manusia. Sebuah masa yang sangat memiliki pengaruh besar bagi baik atau buruknya masa depan seorang anak, baik masa depan di dunia maupun masa depan di akhirat.

E. Kajian Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang mengungkapkan tentang pendidikan, antara lain: 45 Tim Penyusun, Al Qur‟an dan Terjemahnya …, h. 756. 1. Moh.Hanafi, Jakarta : Fak. Ilmu Tarbiyah Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, 2009 : Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terkandung Dalam Kisah Nabi Ibrahim AS Dengan Puteranya Isma’il AS Dan Aplikasinya Dalam Pendidikan Islam : Kajian Tafsir Surat Ash-Shaffat Ayat 100-110. Di dalam skripsi tersebut menyimpulkan bahwa : a. Metode Pendidikan anak dalam keluarga Nabi Ibrahim menurut al Qur‟an surat Ash-Shoffat ayat 100 – 110 : 1. Pendidikan dengan Doa 2. Pendidikan secara Demokrasi b. Nilai Pendidikan Keimanan 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada utusan Allah c. Akhlak kepada Allah 1. Sabar dan Ridho terhadap TakdirNya 2. Taqwa dan Tawakal d. Akhlak kepada Orang Tua 2. Nurlatifah, Jakarta : Fak. Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, 2007 : Pesan-pesan moral yang terkandung dalam kisah penyembelihan putra Ibrahim : studi atas tafsir surat al-Saffat ayat 102. Di dalam skripsi tersebut menyimpulkan bahwa materi pendidikan Nabi Ibrahim meliputi : a. Pendidikan syar‟iah yaitu syariah berkurban, b. Pendidikan Akhlak kepada Allah taqwa serta tawakal, sedangkan metode pendidikan keluarga Nabi Ibrahim adalah : 1 Metode diskusi, yaitu menyampaikan perintah Allah agar dapat menerima dan melaksanakannya dengan baik tanpa paksaan secara Demokrasi 2 Metode keteladanan, nasehat dan senantiasa berdo‟a tawakkal. 3. Nizar, Muhammad Jakarta : Fak. Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, 2006 : Wasiat Nabi Ibrahim dan Nabi Yakub terhadap anak-anaknya dalam al- Quran : analisa atas penafsiran Sayyid Quthb dalam Surat al-Baqarah ayat 132-133. Dan dalam skripsi tersebut menyimpulkan bahwa : Pendidikan dalam keluarga Nabi Ibrahim menggunakan metode yang sistematis, yaitu suri teladan, nasehat, pembiasaan dan lingkungan. Adapun pendidikan Nabi Ibrahim kepada orang tuanya yaitu: adab berbicara antara Orang tua kepada anak, urgensi menasehati untuk kemaslahatan, Urgensi berbuat saling perhatian, urgensi tanggung jawab atas peran yang dipikul, urgensi keterbukaan dan saling percaya.yang menyiratkan urgensi tauhid dalam kehidupan, urgensi komunikasi dengan baik, adab bicara, hormat menghormati dan kasih sayang. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini memiliki kriteria kebaruan dan melengkapi, karena skripsi ini membahas tentang cara mendidik anak dari usia dini dengan mencontoh cara mendidik Nabi Ibrahim AS terhadap Nabi Isma‟il AS, lewat kajian sejarah historical yang diambil dari beberapa ayat dalam kitab suci a l Qur‟an dengan metode tafsir tematik maudh’i. Ayat-ayat a l Qur‟an itu diantaranya adalah Q.S Al Baqarah ayat 132, Q.S Ibrahim ayat 37, Q.S Ash-Shaffat ayat 102. Dari ayat-ayat tersebut nantinya akan berusaha dianalisis dengan faktor-faktor yang menjadikan Nabi Isma‟il AS berakhlak sangat baik seperti yang tergambar singkat pada surat Q.S Ash-Shaffat ayat 102 secara ilmiah berdasarkan kepada pendidikannya terkisar ketika masa kecil mengacu kepada sejarah dan pendapat dari para penafsir. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan Library Reseacrh. Oleh karena itu, guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menelaah dari buku-buku kepustakaan yang relevan dan mendukung pembahasan yang terangkum menjadi judul skripsi ini. Penelitian diprioritaskan kepada kitab-kitab tafsir dan sejarah yang berkaitan dengan ayat-ayat yang sudah dipilih sebagai tuntunan pembahasan tentang pendidikan yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS kepada anaknya yang bernama Isma‟il. 2. Sumber Data Data-data yang berasal dari kepustakaan yang dikaji, terbagi menjadi dua sumber : a. Data Primer Dengan mengacu pada metode penelitian. Sumber pokok yang menjadi acuan utama sebagai data pada penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir Al qur‟an, diantara sebagai beikut :