Jagung Perbedaan Pendapatan Petani Dengan Pola Tanam Kedelai - Kedelai - Padi - Padi Dengan Pola Tanam Jagung - Jagung - Padi Di Kabupaten Asahan (Studi Kasus : Desa Bahung Si Batu-batu)

1. Umumnya petani terlambat mengambil tindakan karena kurang mengamati perkembangan hama danatau tidak mengetahui saat yang tepat dalam aplikasi insektisida dalam kaitannya dengan fase pertumbuhan hama 2. Jenis pestisida yang diaplikasikan tidak sesuai dengan hama sasaran Tanaman kedelai membutuhkan pupuk. Pupuk yang digunakan antara lain urea, SP 36 dan KCL. Pupuk tersebut diberikan pada waktu tanaman kedelai berumur 25 hari dan diberikan dengan cara di tabur. Hal yang diperhatikan seusai melakukan pemupukan adalah segera menutup atau menimbun pupuk dengan tanah tipis untuk mencegah penguapan atau erosi akibat air hujan Rita, 2007. Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit. Buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua. Batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Contoh buah dan biji kedelai yang siap untuk dipanen sebagai berikut: Gambar 2. Buah Kedelai Gambar 3. Biji Kedelai Rita, 2007.

b. Jagung

Annisa Amelia : Perbedaan Pendapatan Petani Dengan Pola Tanam Kedelai - Kedelai - Padi - Padi Dengan Pola Tanam Jagung - Jagung - Padi Di Kabupaten Asahan Studi Kasus : Desa Bahung Si Batu-batu, 2010. Jagung termasuk bahan pangan utama kedelai setelah beras. Sebagai sumber karbohidrat, jagung mempunyai manfaat yang cukup banyak, antara lain sebagai bahan baku industri. Penggunaan jagung sebagai bahan pangan dan pakan terus mengalami peningkatan. Sementara ketersediaan dalam bentuk bahan terbatas. Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan produksi melalui perluasan lahan penanaman dan peningkatan produktivitas. Sentra produksi jagung masih didominasi di pulau Jawa, yaitu sekitar 65, dan diluar Jawa hanya sekitar 35. Padahal, lahan di luar pulau Jawa masih terbuka luas Purwono dan Rudi, 2007. Sebagai tanaman serealia, jagung bisa tumbuh hampir diseluruh dunia. Sebagai salah satu sumber bahan pangan, jagung telah menjadi komoditas utama setelah beras. Bahkan, dibeberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan bahan pangan utama. Tidak hanya sebagai bahan pangan, jagung juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak dan industri Purwono dan Rudi, 2007. Gambar 4. Buah Jagung Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea Mays L. Secara umum, klasifikasi dan sistematika tanaman jagung sebagai berikut: Annisa Amelia : Perbedaan Pendapatan Petani Dengan Pola Tanam Kedelai - Kedelai - Padi - Padi Dengan Pola Tanam Jagung - Jagung - Padi Di Kabupaten Asahan Studi Kasus : Desa Bahung Si Batu-batu, 2010. Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Genus :Zea Species : Zea mays L Jagung termasuk tanaman berakar serabut terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku yang paling bawah, yaitu sekitar 4cm di bawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah Purwono dan Rudi, 2007. Jagung termasuk tanaman yang tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus dalam penanamannya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di lahan kering, sawah, dan pasang surut, asalkan syarat tumbuh yang diperlukan terpenuhi Purwono dan Rudi, 2007. Pada upaya peningkatan produksi jagung, pemupukan merupakan hal penting dan harus diperhatikan. Adapun hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah jenis, dosis, waktu dan cara pemupukan. Dosis untuk jagung bersari bebas di lahan sawah tidak jauh berbeda dengan yang dilahan kering, yaitu antara 200-250 kg urea, 75-100 kg TSP atau SP-36 dan 50- Annisa Amelia : Perbedaan Pendapatan Petani Dengan Pola Tanam Kedelai - Kedelai - Padi - Padi Dengan Pola Tanam Jagung - Jagung - Padi Di Kabupaten Asahan Studi Kasus : Desa Bahung Si Batu-batu, 2010. 100 kg KCL perhektar. Sementara untuk jagung hibrida, dosis pupuk perhektar sedikit lebih banyak, yaittu antara 250-300 kg urea, 100-150 kg TSP atau SP-36 dan 100-150 kg KCL Adisarwanto dan Widyastuti, 2000. Tanaman jagung dapat ditanam pada awal musim hujan atau pada awal musim kemarau. Petani umumnya tidak menanam jagung secara monokultur, tetapi dicampur dengan tanaman lain. Pola tanam di daerah tropis di Indonesia, biasana disusun selama 1 tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama pada lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. Dengan demikian, pemilihan varietas yang ditanam pun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia atau curah hujan Purwono dan Rudi, 2007.

c. Padi